Kamis, 23 November 2017

Jalan Jalan Ke Yogyakarta

Jalan Jalan Ke Jogja, Kota Istimewa  dengan Candi, keraton dan alam yang memukau

Setelah beberapa jam perjalanan yang cukup melelahkan, kami pun tiba di kota pelajar, yah Yogyakarta. Selain itu kota ini juga terkenal dengan julukan kota Gudeg, Kota Perjuangan, Kota Pariwisata, maupun Kota Budaya. Sugeng Rawuh di Jogja. Senang rasanyanya bisa kembali ke kota ini. Setelah 12 tahun lalu berlalu, masih sama seperti dulu, tak ada yang berubah, kota tua yang bersahaja.  Bangunan bangunan tua menghiasi kota ini, menjadi saksi peradaban di kota ini. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia .Daerah Istimewa Ini memiliki luas 3.185,80 km2  Kota ini terkenal dengan candi, keraton dan  budaya jawanya yang sangat kental.  Perpaduan yang sangat harmoni sekali. Sebagai bekas suatu kerajaan besar, Yogyakarta memiliki kesenian dan kebudayaan yang sanagat tinggi dan bahkan merupakan pusat serta sumber seni budaya Jawa. Peninggalan seni-budaya yang masih dapat kita saksikan terpahat di monumen-monumen peninggalan sejarah seperti candi-candi, istana, dan tempat-tempat lain yang masih berkaitan dengan kehidupan istana.Kota ini menjadi kota favorit Turis Mancanegara setelah Bali.  Tak heran, setiap turis pasti akan terpukau dengan pesonanya.  Malam ini kami langsung naik grab dari stasiun menuju hotel di daerah tugu jogja. Istirahat untuk mengumpulkan energy menjelajah kota cantik ini. 

Hotel Pop Sangaji
Alamat: Jl. AM. Sangaji No.Kav. 16-18, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55000
Telepon: (0274) 4469399

Hotelnya cukup nyaman dan bersih, lokasinya sangat strategis, bebeapa langkah saja dari tugu jogja yang terkenal itu. Harganya juga sangat terjangkau di kantong hehehe. Cat warna warni memberi ksan dinamis dan fresh pada hotel ini.
Hari pertama
Pagi yang indah, selamat pagi dunia. Terbangun Sedikit kesiangan, yah wajar saja perjalanan cukup panjang dan cukup melelahkan. Tetap semanagat, mari kita bersiap siap dan jangan lupa sarapan.  Pagi itu supir mobil travel sudah menunggu di lobby hotel. Tak menggu lama, kami pun langusng bergegas meninggkan hotel. Hari ini, rute yang saya kunjungi ialah  Candi Borobudur wisata AADC dan Lava Tour. Kedua tempat ini memang searah, jadi cocok dan sering di pasangkan, saya juga sudah searching beberapa contoh rute perjalanan di jogja, copy paste lah yang sesuai menurut hati hehehe. 

Candi Borobudur
Alamat: Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
Jam Buka: 06.00 – 17.00
Tiket: Rp 40.000        

Perjalanan dari kota jogja menuju Candi Borobudur yang tempat suci  umat Budha sekitar satu jam lebih perjalanan. Tidak terlalu jauh sih, karena pemandangan yang disuguhkan juga indah, jadi gak bosen. Kebanyaan orang mengira Candi Borobudur berada di Jogja. Salah besar yah kawan-kawan! Tapi tepanya di Magelang, Jawa Tengah. Memang lokasi nya gak terlalu jauh dari Jogja, jadi banyak orang yang salah pengertian. Borobudur memang sangat istimewa, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.Batu itu juga diukir dengan gambar yang sangat teliti.Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.Borobudur sempat tersembunyi dan telantar selama berabad-abad terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar sehingga Borobudur kala itu benar-benar menyerupai bukit. Alasan sesungguhnya penyebab Borobudur ditinggalkan hingga kini masih belum diketahui. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan bangunan suci ini tidak lagi menjadi pusat ziarah umat Buddha. Setiba di komplek percandian, saya disambut dengan ibu ibu yang menawar dagangannya. Dengan halus saya menolak, karena ingin buru-buru, takut keburu ramai, dan agak sedikit repotlah kalo meneneteng belanjaan. Setelah membeli tiket kami pun masuk


Bangunan candi yang megah menyambut kami pagi itu. Tak salah, bahwa candi ini pernah  menjadi salah satu keajaiban dunia.   Arsitektur yang sangat indah penuh dengan cita rasa seni yang tinggi nan memukau hati. Keren deh pokoknya, sangat unik dan berkarakter sekali. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). Dari kaki candi hingga ke puncak candi, kekuatan karakter candi ini selalu terpancar. Menapak anak tangga menuju puncak, seolah berjalan menuju langit, tangganya cukup terjal, jadi harus hati hati. Kita disambut dengan Relief relief yang menceritakan cerita cerita zaman dahulu kala yang terukir sangat teliti dan halus. Relief dan pola hias dengan proporsi yang ideal dan selera estetik yang halus. Relief-relief ini sangat indah, bahkan dianggap sebagai yang paling elegan dan anggun dalam kesenian dunia Buddha. Relief Borobudur juga menerapkan disiplin senirupa India, seperti berbagai sikap tubuh yang memiliki makna atau nilai estetis tertentu. Relief-relief berwujud manusia mulia seperti pertapa, raja dan wanita bangsawan, bidadari atapun makhluk yang mencapai derajat kesucian laksana dewa, rakyat jelata,  pertapa, aneka tumbuhan dan hewan. Tak berhenti mata ini menatap sekaligus mengagumi keagungan bangunan ini. Berjalan lagi menapak kan tangga satu persatu. Tampak stupa berbentuk lonceng tersebar diatas. Berdiri Indah dan kokoh sekali. TaK terbayang bagaiamana kerumitan dan tantangan dalam pembangunannya, begitu hebat peradaban di Zaman itu. 


Menelusuri lorong demi lorong tak pernah bosen, karena terhipnotis dengan kemegahan bangunan suci ini. Dari puncak tampak pemandangan gunung gunung mengelilingi komplek candi ini yang semakin mempercantik view di candi ini. Tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapakah yang membangun Borobudur dan apa kegunaannya. Waktu pembangunannya diperkirakan berdasarkan perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Diperkirakan Borobudur dibangun sekitar tahun 800 masehi. Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M, masa puncak kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah,yang kala itu dipengaruhi Kemaharajaan Sriwijaya. Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75 - 100 tahun lebih dan benar-benar dirampungkan pada masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 82 . H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki keberadaan bangunan besar ini. Dalam dua bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebang pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Tak salah lagi dan sangat tepat menjadi destinasi tujuan dunia. Sangat layak sekali, perpaduan sejarah dan budaya bersatu padu . Kesempurnaan yang hakiki deh pokoknya. Pantas saja banyak bule bule berkunjung candi ini, pesona nya memang telah terkenal di seluruh penjuru dunia.  Matahari nan terik tak memadamkan semangat untuk mengexplore candi ini. 
Setelah puas menjelajahi candi, kami pun turun, Sepanjang perjalanan pulang, kios kios cenderamata menawarkan dagannya, Banyak pilihan, mulai dari pakaian sampai barang kerajinan tangan. Harganya pun relatiflah tergantung kepintaran menawar. Kali ini saya hanya membeli miniature candi, lumayanlah menambah koleksi di rumah untuk kenang-kenangan.

Geraja Ayam
Alamat: Karangrejo, Dusun Gombong, Kembanglimus, Borobudur, Kurahan, Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah 56553
Telepon: 0823-3003-5288
Tiket: Rp 15.000

Tak jauh dari candi ada pesona lainnya disekitar candi Borobudur. Meskipun disebut Gereja Ayam, bangunan tersebut sebetulnya berbentuk burung merpati. Bangunan tersebut digagas pengusaha Daniel Alamsyah di tahun 1990an. Bangunan tersebut memiliki kembaran di pesisir Atlantida, Uruguay, Amerika Selatan. Berkat Film AADC2 tempat ini menjadi  buruan para turis. Film romantis yang mengambil lokasi di tempat ini turut menjadi berkah. Gak mau kalah nih dengan Rangga dan cinta yang menikmati keindahan Borobudur dari puncak gereja. Gereja ini bukan untuk tempat ibadah saja loh, tapi juga sebagai tempat para wisatawan  Bangunannya  cukup unik dan berkarakter sih. Belum pernah melihat rumah ibadah seperti ini. Rumah doa Bukit Rhema ini sering juga disebut sebagai Gereja Ayam oleh penduduk lokal. Dalam ceritanya sebelumnya dia mendapat pesan dari Tuhan untuk membangun sebuah rumah ibadah dengan bentuk burung merpati.
Setelah membeli tiket, kami bergegas kedalam bangunan. Untuk menuju puncak kita harus menapakai anak tangga yang cukup berliku. DI lantai 2 tampak lukisan lukisan dengan penuh makna. Wah indah sekali penuh cerita dan kisah yang dituangkan. Tempat ini juga merupakaan tempat rehabilitasi untuk terapi bagi anak-anak cacat, pecandu narkoba, orang gila dan pemuda terganggu. Menuju Mahkota gereja harus secara bergantian, karena tempatnya sempit, biar gak berdeak desakan jadi dibatasin deh. Cara yang cukup efektif demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung. Setiba di puncak kita disuguhkan pemandangan serba hijau. Tampak masih asri sekali. Tak kalah penting, Dari puncak sini, kita dapat melihat candi Borobudur dari Puncak. Tampak jelas  bagai miniature.  Tempat ini seperti menara pandang untuk melihat pesona candi dari atas. Wah kemegahannya memang tak pernah padam. Dari jauh atau dekat Borobudur tetap saja terlihat megah.  Menikmati salah satu warisan dunia dari puncak gereja merupakan salah satu alternative yang patut di masukkan ke list anda,  wah indah sekali pokoknya.   Setelah memandang candi dari kejauhan, kami menukar kupon makanan. Duduk santai ditemani Segelas teh dan beberapa potong ubi goreng dengan latar pemandangan alam nan asri menjadi moment tak terlupakan.  
Punthuk Setumbu
Alamat: Jl.Borobudur Ngadiharjo KM3, Kurahan, Karangrejo, Borobudur, Kurahan, Karangrejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah 56553
Tiket  Masuk :   Rp 15.000

Tak jauh dari gereja ayam, ada lagi lokasi wisata yang naik daun berkat Film AADC. Di film tesebut Rangga dan cinta menikmati sunrise sambal melihat Borobudur dari kejauhan diantara hutan tropis dan embun embun pagi disekelilingnya, keren sekali. Idealnya sih sunrise, tapi karena kendala waktu, kita datang pas pukul jam 12.  Bukit Punthuk Setumbu merupakan salah satu spot terbaik untuk menyaksikan sunrise dengan latar Gunung Merapi Merbabu. Dari tempat ini wisatawan juga bisa melihat megahnya Candi Borobudur di pagi hari yang terkurung lautan kabut. Pesona Borobudur memang tak terkalahkan. Meski terlihat mini, tapi pesonannya tak bisa dibohongi. Cara lain menikmati salah satu Borobudur dari ketinggian.  Punthuk Setumbu merupakan sebuah bukit setinggi kurang lebih 400 meter dpl sebelah Barat Daya Candi Borobudur. Selain itu disini, kamu juga dapat selfie selfie di beberapa pelataran yang telah disediakan. Kayu dengan Cat warna warni tampak mendominasi di spot selfie yang berlatarkan nuansa kehijauan khas negeri tropis.  
Lava Tour
Alamat: Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta
Jam Buka:  08:00 - 18:00

Penjelajahan kita selanjutnya ialah mengunjugi kawasan wisata gunung merapi. Bencana alam besar pada  5 November 2010 Bencana ini menelan korban tewas kurang lebih 200 orang dan 800 luka-luka. Bencana alam yang terjadi di waktu itu, kini telah berbenah dini dan bangkit dari keterpurukan , mengubah image, dari lokasi bencana menjadi tempat parawisata. Suatu ide yang bagus dan jarang di negeri ini. Disini banyak menawarkan berbagai paket tour, tinggal dipilih sesuai waktu dan kantong ada pastinya. Karena waktu yang mepet kami memilih tour singkat saja. Dengan merogeh kocek 350.000 per jeep selama 1,5 jam untuk mengexplore kawasan ini. Untuk menjelajahi kawasan ini kita harus menggunakan jeep. Medan yang cukup bergelombang menjadi pemandangan siang itu. Suasana  hutan hutan tropis menjadi pemandangan sepanjang perjalanan. Cukup seru dan menantang sih, berdiri diatas jeep menikmati semilir angin sambil memandangi alam sekitar adalah hal yang gak boleh dilewatkan.

Museum Mini Sisa Hartaku
Disini kamu dapat melihat sisa-sisa peninggalan bencana alam. Suasana mencekam tergambar dari foto foto yang terpajang. Tak terbayangkan lah bagaimana saat itu. Turut prihatin atas bencana alam gunung merapi. Kita dapat melihat kerangka sapi, mesin jahit, perabot rumah tangga, sepeda motor, televisi, komputer yang meleleh akibat abu panas.  Benda benda tersisa menjadi saksi bisu bencana tersebut. Betapa dahsyat bencana gunung merapi. Semoga dengan berkunjung ke museum ini, dapat menambahkan syukur, karena masih diberi nikmat yang masih dapat dirasakan hingga saat ini.   

Wisata Batu alien
Sebuah batu besar yang terbawa lahar panas akibat erupsi Merapi pada tahun 2010 silam, ditemukan seorang warga. Batu besar tersebut, awalnya hanya nampak seperti bongkahan batuan vulkanik biasa, namun ketika anda mendekat dan memperhatikannya dari sudut tertentu anda akan melihat sebuah teksur wajah lengkap dengan kedua mata, hidung mulut dan telinga. Jika dilihat dengan langsung tidak terlalu jelas, tapi jika dari foto tampak cukup jelas. Hanya Tuhan yang tau makna dari batu ini.  

Bunker Kaliadem

Memiliki ketebalan sebesar 15 cm dan sudah berkarat, ruangan bunker yang sudah terisi berbagai material letusan merapi, serta masih terdapat beberapa bekas lapisan material merapi yang masih tersisa yang menimbun bunker tersebut. Fungsi bunker sendiri adalah sebagai tempat berlindung, bersembunyi dan menyelamatkan diri. Bunker Merapi Kaliadem yang sudah dibangun sejak zaman terjadinya penjajahan Belanda ini,juga berfungsi untuk keperluan penyelamatan warga dari letusan gunung merapi. Sayangnya, bunker kaliadem sama sekali tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya saat Gunung Merapi mengeluarkan letusannya tahun 2006 silam. Dua orang relawan yang berusaha berlindung dari awan panas yang diakibatkan letusan ditemukan telah tewas di dalam bunker tersebut. Sayang sekali gunung meapi tak tampak dari sini. Hanya kabut yang menyelimuti gunung ini. Putih dan putih menjadi latar pemandangan kali ini.  Mungkin kami belum beruntung, Insyaalah dilain waktu.  Tak banyak yang kita lihat, hanya kabut dan dingin khas pegunungan mengisi suasana kala itu. Suasana tenang dan damai tercipta disini. 

Makan siang menjelang sore dikarenakan padatnya jadwal kunjungan. Sate kelinci menjadi menu pilihan saya. Udara dingin yang menusuk serta hujan deras menambah sejuk suasana sore itu. Maklum saja kita sedang berada di daerah pegunungan.  Setelah seharian mengexplore, kami pun bergegas kembali ke pusat kota. Sepanjang jalan kami tertidur pulas, maklum karena trip jelajah Pulau Jawa kali ini cukup lama dan panjang, cukup menguras energy dan emosi, eh jadi curhat… hehehe 
Malioboro

Tempat ini merupakan tempat yang gak boleh terlewatkan. Suasana kearifan lokal sangat terasa disini. Jika kamu ingin merasakan Jogja yang sesungguhnya, inilah tempatnya. Para pengamen jalanan, para pedagang kaki lima, warung lesehan  serta turis yang berlalu lalang menjadi pemandangan malam itu. Suasana ramai tapi tetap kondusif. Pagi, siang malam selalu ramai. Denyut parawisata sangat jelas disini. Gak pernah sepi pokoknya. Tempat ini merupakan tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini. Menikmati malam di Jogja dengan cara sederhana cukup menghibur J 

Toko Hamzah Batik Malioboro/ Mirota
Alamat: Jalan Margo Mulyo No.9, Ngupasan, Gondomanan, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122

Saya hanya membeli baju untuk oleh oleh dan pesanan, tak terlalu explore betul, cukup luas dan saya cukup lelah dan malas hari ini, hehehe, Pokoknya lengkap, dari Baju Batik , Kerajinan dan cinderamata, oleh – oleh makanan serta jamu herbal,  semua ada deh.  Rekomen buat kamu yang cari oleh oleh tapi gak punya banyak waktu dan gak mau ribet, bisa kesini deh. Lokasasinya juga persis di depan Pasar Bringharjo, jadi memang rame dan dekat banget.     
Tugu Jogja
Tepat pukul 8 malam, mobil avanza berwarna hitam parkir di halaman lobi hotel. Kami turun dan bergegas untuk  meninggal mobil menuju Tugu Jogja yang ngehits itu. Sangat dekat dari hotel kami. Hanya berjalan beberapa langkah kita sudah tiba disini. Monumen ini sering dipakai sebagai simbol atau lambang dari kota Yogyakarta. Dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, pendiri kraton Yogyakarta yang mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan Laut Selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi. Suasana sederhana dan bersahaja menjadi pemandangan kali ini. Mobil lalu lalang terus melaju melintasi jalanan Jogja.  Nama lain Tugu Golong Gilig atau Tugu Pal Putih merupakan penanda batas utara kota tua Yogya. Angkringan angringan yang menjamur, cukup menggugah selera untuk santap malam kali ini. Nasi kucing menjadi menu andalannnya. Murah meriah tapi tak terlalu mengenyangkan sih, cocoklah untuk saya yang berat badan berlebih, hitung hitung untuk diet, hehehe.     
Setelah lelah menjelajah Borobudur, AADC Tour, Lava tour dan wisata malam di jogja, kami pun akhirnya tepar dan istirahat untuk mengumpul energy buat besok.  

Hari Kedua
Pagi ini, hari yang cerah secerah hati ini. Mengekplore Jogja dan sekitarnya adalaah agenda yang gak boleh terlewatkan. Jangan sampai ada tempat must dan hits yang tertinggal.  Hari ini kami berencana menjelajah pantai selatan yang tak kalah indahnya dengan Bali. Jangan lupa bawa baju renang dan sunblock hehehe. Perjalanan yang cukup jauh diiringi dengan lagu galau menjadi suasana di mobil pagi itu. Banyak pantai di dearah selatan Gunung Kidul, tapi saya hanya mengunjungi yang rating nya tinggi, Cuma 3 pantai saja. Cukup banyak sih, tapi saya harus dimaksimalkan, tempat hits yang jangan dilewatkan yah.

Pantai Timang
Alamat: 55881, Jl. Pantai Sel. Jawa, Pantai, Purwodadi, Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Pantai ini sangat booming dan hits di media social. Keindahan dan ke-eksotisannya menjadi magnet bagi para pelancong. Hal yang paling menarik di pantai ini  menyebrangi pulau karang dengan menggunakan kereta gantung/gondola dan jembatan gantung.  Suasana pantai tropis dengan ombaknya yang memanggil saya untuk ke pantai ini. Yang menambah keunikannnya ialah terdapat pulau yangmenjadi habitat lobster laut diseberang pantai. Cukup ribet juga ke pantai ini. Kamu harus menaiki ojek sekitar 15-20 menit melintasi hutan hutan dengan jalan yang cukup terjal. Sangat disayangkan dengan akses yang seperti ini. Tak semua orang bisa menikmati keindahan pantai biru ini.   Dengan 50 rb PP dari lokasi parkir menuju pantai. Lumayan juga ya heheh. Pengorbanan sesuai dengan hasil, perjalanan yang cukup berliku berakhir di tepi pantai yang mempesona. Dari kejauhan tampak laut biru dengan ombak yang memecah karang. Tak sabar untuk menyaksikan karya sang pencipta. Tampak karang karang nan kokoh menghiasi tepian pantai. Suasana eksotis khas negeri tropis menambah keunikan dari pantai ini. Tampak pulau kecil dari kejauhan.  Nyiur melabai dan angina sepoi sepoi menghiasi pagi itu. Eitsss  Ada 2 keunikan yang menjadi penarik para wisatawan dan pantang untuk dilewatkan loh. Yang Pertama kereta gantung atau gondola dan yang Kedua jembatan gantung.  Kereta gantung digerakkan pada tali yang menghubungkan antara pantai dengan puncak pulau. Tali yang digunakan berdiameter 4 cm dan mempunyai panjang kurang lebih 200 meter. Masyarakat sekitar biasa menggunakan kereta gantung tersebut untuk pergi memancing ikan dan lobster di pulau Panjang Wah  cukup menguji adrenalin nih. Pantai Timang terdiri dari dua bagian pantai. Bagian pertama disebelah timur merupakan pantai berpasir putih yang sama dengan pantai-pantai kebanyakan Bagian kedua di sebelah barat berbentuk batu-batuan terjal (bukit) yang langsung berbatasan dengan laut Karena maslah waktu mengingat masih ada 2 pantai lagi, saya memilih jembatan, why? Karena gak antri. Karena wahana Gondola ada beberapa turis asal Malaysia yang sedang berkunjung, Gondola Cuma satu, Jika pulang pergi, mau berapa lama?   



Berjalan diatas jembatan dengan dasar injakan kayu dan pegangan tali cukup menguji adenali anda. Melintasi dari post ke ke pulau sebrang, dengan melewati lautan lepas yang luas serta ombak berkejer kejaran menajdi pemandangan kali ini. Keindahan alam yang memikat menjadi pesona yang tak terlupakan. Jembatan yang bergoyang goyang, tak mematikan nyali menuju pulau. Angin bertiup kencang menambah sensasi kali ini. Sesampai di tengah jembatan tak ada rasa takut, malah takjup yang luar biasa atas ciptaan Nya.  Hmm indah nya alam dengan cara berbeda, baru kali ini dan sangat berbeda dari yang lain. Sesampai di pulau, kami duduk ditepi pulau berkarang. Menikmati semilir angina dan meraskan keindahan alam yang sesunggunya. Sunyi sepi dari kejauhan ibu kota. Tempat ideal buat kamu untuk melepas penat dengan rutinitas yang memuakkan. Hmmm ingin rasanya berlama lama disini, indah banget tak terlukiskan kata kata. Setelah puas bersantai, kami bergegas meninggal tempat ini, See you Lost paradise.

Pantai Ngelambor
Alamat: Pantai, Purwodadi, Tepus, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta
Jam Buka   : 07:30- 17:00
Tiket Masuk:  Rp 5.000
Ojek            : Rp 20.000
Sewa Alat Snorkeling + Foto Underwater: Rp 35.000- 50.000

Wisata selanjutnya ialah wisata surge bawah laut yang sudah gak sabar untuk dilewatkan.  Untuk bersnorkling ria kita harus naik ojek lagi? Sayang sekali lah, gak semua orang bias kesini, hmmm L  Akhirnya motor kami pun parkir. Langsung saja saya berlari ke tepian pantai. pantai ini menawarkan panorama pantai yang indah. Terdapat dua batu karang besar yang menyerupai kura-kura persis di depan teluknya. Pasir putih nan lembut, laut biru jernih, nyiur melambai, matahari bersinar terik menjadi pemandangan siang itu. Begitu cantik dan memukau.  


Setelah berjemur santai, kami pun bergegas untuk berenang, yeah akhirnya. Menikmati surga bawah laut dengan ikan berwarna warni menambah keindahannya.  Air laut yang  jernih dan ombak yang cukup tenang membuat kami ketagihan dan tak mau beranjak untuk berenang dan mengeksplore bawah luat lebih lama. Pengunjung bisa dengan leluasa melihat karang, rumput laut, ikan dengan berbagai warna berkejaran, sambal menari nari membuat mata ini tak henti untuk  menatapnya. Senangnya berenang ditemani ikan ikan yang cantik ini. Tak terasa sejam kami snorkeling ria. Saatnya kita berganti pakaian. Cukup mengsongan kulit, maklum saja, ini tengah hari hehhe. Sesekali gak apalah ya.    

Pantai Wediombo
Alamat:  Desa Jepitu, Girisubo, Gunungkidul
Tiket Masuk : Rp 5.000

Pantai terakhir yang kami kunjungi ialah pantai wediombo. Pantai yang gak kalah indahnya dari kedua pantai sebelumnya. Setiap pantai di sini terkenal dengan keunikan masing masing. Dari kejauhan tampak laut biru jernih menyegarkan fikiran. Hmm indahnya panta ini. Suasna sepi, sunyi dan hening menentramkan jiwa. Bener bener liburan yang membuat fresh pikiran dan jauh dari hiruk pikuk keramaian. Pantai ini menawarkan  sebuah teluk yang dikelilingi pegunungan batu karang dan pasir putih. Di tengah laut, batu karang nampak menonjol. Beralari lari ditepi pantai yang pasirnya terbentang putih nan lembut.  Setelah puas santai dipantai saya melanjutkan ke tempat yang lagi trend si pantai ini. Batu karang yang mengelilngi pantai seperti kolam pribadi.  Menuju tempat tersebut harus berjalan sekitar 15 menit lah. Medan yang penuh atu karang, harus hati hati nanti kaki lecet Karen cukup tajam. Setibanya disana, saya terpanan dengan batu karang yang tersusun rapi layaknya sebuah kolam renang private hehehe. Nikmatnya berenang di pantai yang jauh dari keramian layaknya milik sendiri. Sayang sekali saya tak bawah baju ganti, hanya menikmati dari kejauhan. Sungguh pemandangan yang tak bias diungkapkan dengan kata. Sejak beberapa tahun terakhir ini Pantai Wediombo berkembang menjadi salah satu tempat berkumpulnya para “pemburu ombak”. Ombak tampak bergulung sambal berkejar kejaran. Setelah berpanas panas ria saya bergegas meninggalkan pantai ini, tak sabar untuk makan siang, udah lapar berat ini. Setelah itu mobil hitam melaju kencang meningglakan kawasan pantai dengan sejutapesona.

Hutan Pinus Pengger
Alamat: Jl. Dlingo-Patuk, Pantirejo, Terong, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55783
Jam Buka: 06:30- 23:00
Tiket :  Rp 5.000

Setelah puas bermain pantai dan menghitamkan kulit,  saatnya kita wisata pinus-pinusan. Cukup santai dan tak terlalu menguras tenaga.  Hutan pinus ini memiliki keunikan masing masing, yang paling khas sih replika tangan raksasa  berdiri kokoh dengan latar kota Jogja dari kejauhan, paling best ini. Jiwa seni tinggi tertuang dari karya tangan anak bangsa, wah sangat Indah dan unik sekali. Jangan lupa mengabadikan diri disini, cukup ramai dan ngantri sih, soalnya fovorit banget, karena menurut saya paling bagus sih dari pinus pinus lainnya yang sejenis hehheh. Pengelola Hutan Pinus Pengger ini termasuk yang rajin dan kreatif dalam menciptakan spot spot selfie. Tak hanya itu kamu juga dapat bersantai dengan hammock berwarna warni. Tak boleh terlewatkan ini. Beristirahat sejenak menikmati keindahan hutan pinus. Kembali ke alam yang tenang dan sepi. Dapat dikunjungi siang atau malam hari, sama sama memukau.    


Puncak Songo Langit
Alamat: Jl. Imogiri - Dlingo, Sukorame, Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55783
Jam Buka: 06:00- 17:00

Masih sama dengan sebelumnya, masih bertema pinus dengan suasana hutan yang masih alami. Suasana sejuk khas pegunungan pada sore itu. Rumah Hobbit yang berada di Seribu Batu Songgo Langit ini, benar-benar menjadi spot utama untuk para wisatawan. Keunikan nya sih rumah dari bambu ini berjejer indah layaknya sebuah perkampungan. Satu pelajaran yang dapat diambil, suatu yang indah itu tidak harus mewah dan megah, Yang sederhana dan memiliki ciri khas  juga dapat memikat hati. Tempat ini telah menjadi salah satu wisata kekinian yang selalu ramai diburu oleh para pelancong yang gemar berselfie dan berfoto ria bersama sahabat maupun keluarga tercinta. J  

Kebun Buah Mangunaan
Alamat: Unnamed Road, Mangunan, Dlingo, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta 55783
Tiker : Rp 5.000
Jam Buka: 04:30- 17:00

Kali ini kita tidak berwisata pinus tapi lebih ke alam yang masih asri. Dari sini kamu dapat melihat pemandagan alam dengan gunung gunung serta air sungai Oya yang mengalir dari ketingggian. Pemandangan alam yang jarang kita temui di perkotaan besar. Suasana sederhana, sepi dan damai menjadi penutup kami sore ini. Menikmati matahari tenggelam kembali ke peraduannnya. Perlahan langit berubah dari orange ke warna hitam kelam.  Pergi saat sunrise atau sunset  sama sama ideal dan cantik, tergantung waktu dan selera anda.


House of Raminten
Alamat: Jalan FM Noto nomor 7, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta
Buka    : 24 Jam

Makanan khas jawa yang sangat beragam, taste nya enak, suasana cafenya nyaman banget dengan nuansa budaya jawa dan harga sangat terjangkau.  Rekomendasi kesini yah.  Paling unik dibelakang pendopo terdapat kamar mandi yang dilengkapi bathup, tetapi toilet yang dapat digunakan berada di samping kandang kuda, di ruangan paling belakang.

Hari Ketiga

Hari ini kita akan berwisata Candi dan diteruskan ke Solo. Yah, cukup jauh, pertimbangannya kerena masih searah. Semangat karena besok adalah hari terakhir, dan semua ini akan berkahir L  Pagi ini cuaca cukup cerah menghiasi langit Jogja. Jalanan yang cukup ramai, maklum jam masuk kantor dan sekolah. Perjalanan melewati sudut kota yang bersahaja.    
Candi Prambanan
Alamat: Kranggan, Bokoharjo, Prambanan, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta
Jam Buka: 06.00 – 17.00
Tiket Masuk: Rp 40.000

Candi ini menjadi icon dan harus dikunjungi jika ke Jogja yah. Keindahannya tak kalah dengan Borobudur. Setiap Candi memiliki Ciri Khas nya tersendiri. Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.Setelah membeli tiket kami pus bergegas untuk berwisata sejarah. Tampak Kumpulan Candi candi yang megah berdiri kokoh menyambut kedatangan kami. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. 

Tak lepas kami berdecak kagum membayangkan peradaban di Masa itu,  sungguh tak terbayangkan. Sungguh keajaiban spektakuler yang tak ternilai harganya. Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Rakai Pikatan dibangun sekitar tahun 850 Masehi. Bangunan bersejarah ini menjadi saksi bisu peradaban di masa lampau yang penuh cerita. Bangunan suci yang bersejarah masih terjaga dan masih dapat kita saksikan hinggga detik ini, semoga kita dapat melestarikan nya hinggga anak cucu. Aslinya terdapat 240 candi besar dan kecil di kompleks Candi Prambanan.Tetapi kini hanya tersisa 18 candi; yaitu 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta 2 candi perwara. Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Bongkahan bongkahan candi juga tampak menghiasi halaman candi. Ke-eksotisan candi ini tak bisa di pungkiri lagi. Pesonanya sungguh sangat memukau tak dapat diungkapkan dengan kata kata. Hanya bisa mengagumi dan menikmatinya saja.  


Candi Sewu
Jl. Raya Solo KM.16, Klurakbaru, Tlogo, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Di komplek Candi Prambanan ini juga ada candi yang lagi trending di social media. Untuk mengunjungi candi ini, kamu dapat menaiki sepeda, odong odong atau jalan kaki, tingggal dipilih. Candi Buddha ini dibangun pada abad ke-8 yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Meskipun aslinya memiliki 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang.  Keindah candi ini tak kalah indahnya dengan candi Prambanan. Keunikannnya menjadi daya Tarik bagi para wisatawan. Jangan lewatkan jika anda ke candi prambanan, masih satu komplek kok J 
Candi Plaosan
Alamat: Jl. Candi Plaosan, Plaosan Lor, Bugisan, Kec. Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57454
Tiket : Rp 5.0000
Jam Buka: 08:00-17:00

Berada tak jauh dari Prambanan, kita dapat menemukan candi ini. Ukurannnya memang tidak sebesar candi Prambanan, tapi memiliki pesonan yang tak dapat dibohongi.  candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Candi tua berdiri kokoh menjadi saksi bisu masa lampau. Suasana sepi dan hening menjadi kenikmatan yang tersendiri. Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat masih selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan. Tak sepadat dan setenar Prambanan tapi pesonannya tak kalah juga. Menelusuri candi dibawah terik matahari tak menghalangi nya. Enjoy banget wisata Candi kali ini. Maklum pengggemar wisata sejarah J

Situs Ratu Boko
Alamat: Gatak, Bokoharjo, Prambanan, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta
Jam Buka: 06.00 – 17.00
Tiket Masuk: Rp 40.000

Candi terakhir yang kita kunjungi kali ini ialah candi ratu boko. Lagi lagi film AADC menghadirkan wisata baru di Jogja. Pesonannya juga tak kalah dengan Borobudur dan Prambanan. Menuju candi ini, kita berjalan sedikit jauh, Cukup terik dan gerah siang itu . Menapak anak tangga menuju puncak candi. Tampak pemandangan dari atas candi. Sunggguh sangat indah tak terungkapkan. Perpaduan antara Candi dan alam bergambung menjadi satu. Keunikan yang menjadi kekuatan pesona candi ini, Ah indah sekali.    Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs permukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas. Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini. 

Berbeda dengan peninggalan purbakala lain dari zaman Jawa Kuno yang umumnya berbentuk bangunan keagamaan, situs Ratu Boko merupakan kompleks profan, lengkap dengan gerbang masuk, pendopo, tempat tinggal, kolam pemandian, hingga pagar pelindung. Berbeda pula dengan keraton lain di Jawa yang umumnya didirikan di daerah yang relatif landai, situs Ratu Boko terletak di atas bukit yang lumayan tinggi. Ini membuat kompleks bangunan ini relatif lebih sulit dibangun dari sudut pengadaan tenaga kerja dan bahan bangunan. Posisi di atas bukit juga memberikan udara sejuk dan pemandangan alam yang indah bagi para penghuninya, selain tentu saja membuat kompleks ini lebih sulit untuk diserang lawan. Duduk santai dibawah pohon rindang dan angin sepoi sepoi sambil menikmati keindahan candi ini. Hmmm santai siang yang sangat berbeda.

Tebing Breksi
Alamat: Unnamed Road, Gn. Sari, Sambirejo, Prambanan, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55572
Tiket: Free
Pesonanya tebing ini ialah relief candi yang sangat detail nan indah. Pembuatan nya penuh dengan jiwa seni yang sangat tinggi. Penuh makna dan cerita dan setiap pahatan yang terukir. Tempat wisata ini merupakan perbukitan batuan breksi. Tebing batuan breksi yang memiliki corak yang indah menjadi daya tarik tersendiri dari tempat wisata ini.  Beberapa sudut tebing tersebut telah ditambahkan ukiran atau pahatan dengan gambar wayang yang menambah keindahan. Sebenarnya tempat ini Cuma tebing tebing biasa Cuma relief ini menambah ke unikannnya, kreatif dan menginspirasi  sekali.   Spot wisata yang jangan terlewatkan jika ke jogja. Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya adalah tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Di sekitar lokasi penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan. Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah.

Selanjutnya setelah Kenyang wisata candi, kami gas menuju kota Solo.  Sama seperti Jogja, kota sederhana yang bersahaja.  Tidak terlalu lama kami mengexplore kota ini Cuma beberapa jam saja. Kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo.

Keraton Surakarta Hadiningrat
Alamat: Jl. Dr. Rajiman No.353, Panularan, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57148

Tiba di Solo pukul 3 sore. Agak kesorean sih tiba disini, hujan deras mengguyur kota ini. Aduh sial sekali yah. Jauh jauh ke solo disambut dnegan hujan, ya sudahlah dinikmati saja.  Menunggu hujan reda sekitar satu jam, hmmm membosankan juga L  Hujan sedikit reda, tanpa pinggir panjang kami turun dari mobil hitam ini. Setiba di gerbang, ternyata istana tutup, karena ada acara kerajaan. Astaga, kesialan Part 2 yang telah terjadi. Cukup mengaggumi arsitektur kerajaan dari luar saja. Cukup simple dan nuansa jawanya sangat terasa sekali. Cat putih dan biru muda menyejukkan mata, sederhana tapi menabjukkan. Keunikan yang tak kita temukan di tempat lain.  Sebagai info Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan contoh arsitektur istana Jawa tradisional yang terbaik.

Museum Batik danar hadi
Alamat: Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.261, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57141
Jam Buka : 09:00- 16:30

Selanjutnya kita mau ke pusat batik di Solo. Sudah sangat terkenal dong brand ini diseluruh nusantara. Selain toko juga merangkap museum . Kesialan part 3 museum tutup. Hmmm alhasil hanya ke butik nya saja, cuci mata dan taka da satupun barang yang diambil. L Sekedar info  House of Danar Hadi (disingkat HDH) adalah sebuah kompleks wisata heritage terpadu tentang batik yang terletak di kota Solo di Jawa Tengah. HDH didirikan oleh perusahaan batik asal Solo PT Batik Danar Hadi pada tahun 2008 dan mengkhususkan Batik beserta aspek-aspek budayanya sebagai objek wisata utamanya.

Intinya perjalnan Solo kali ini GATOT (gagal total), semua destinasi tak dapat terkunjungi. Pelajaran yang dapat diambil lebih membertimbangkan waktu dan jarak tempuh. Mematangkan jadwal juga harus dipikirkan lagi. Terlalu banyak destinasi juga tak dapat dipaksakan, terlalu padat juga tak bisa, buang waktu dan uang hehehe L
Setelah menelan pil kekecewaan kami pun balik ke Jogja dengan bermacet ria, karena kebetulan saat akhir pecan, ampun lah. Setelah itu kami packing untuk pulang besok lalu siap siap untuk wisata malam.di Jogja. 

Alun –Alun Kidul
Alun alun merupakan tempat berkumpulnya wisatawan dan warga local jogja pada sore hingga malam hari. Yang paling menarik kita dapat mengelilingi alun alun dengan odong –odong 1kali putaran alun alun tersebut. Odong-odong dihias penuh dengan lampu dan beraneka macam bentuk. Cukup kreatif yah, menjadi alternative wisata di Jogja.


Hari Keempat
Hari terakhir dalam penjelajah kali ini, harus di maksimalkan dan manfaatkan sebaik mungkin. Penerbangan pulang ke medan Pukul 17:00 menjadi pilihan utama karena tak ingin tiba kemalaman tiba di kota tercinta. Untuk menghindari kerugian yang berarti saya memutuskan untuk explore mulai subuh. Sekitar pukul 5 pagi.  Melewatkan sarapan adalah hal yang harus dilakukan, mengingat waktu yang sempit sekali.  Perjalanan kali ini dari pusat kota ke Parangtritis sekitar satu jam.

Pantai Parangtritis
Tiket: Free

Tak terasa mobil kami parkir dihalaman parker pantai. Saya tertidur disepanjang perjalanan, maklum kurang tidur. Tak sangka banyak pengunjung yang datang subuh seperti saya. Suasana cukup ramai tapi tak membuat sumuk. Pasir coklat membentang luas dibibir pantai, ombak saling berkejar kejaran, delman, Atv dan kuda menjadi pemandangaan di pantai ini. Lautan luas seperti tanpa batas, tak berhenti mata ini memandang ciptaanNya.  Hal unik yang gak boleh dilewati adalah naik andong. Dimana lagi naik andong keliling di tepi pantai, Cuma disini hehehe. Menyelusuri bibir pantai dengan seperti ini merupakan cara lain untuk menikmati pesona pantai ini. Sangat terasa nuansa Jawa yang kental. Pesonanya memang tidak bisa lepas dari legenda Pantai Parangtritis yang sudah terkenal di masyarakat Indonesia, dimana laut di sekitar Pantai Parangtritis terdapat sebuah Kerajaan yang dipimpin oleh penguasa laut selatan yaitu Nyi Roro Kidul.

Gumuk Pasir
Jl. Pantai Parangkusumo RT. 1, Grogol 10, Kretek, Parangtritis, Pantai, Parangtritis, Kec. Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55772
Tiket : Free
Jam Buka : 06:00- 18:00

Destinasi disekitar parangtritis, ialah gumuk pasir. Disini kamu dapat melihat tumpukan pasir layaknya padang pasir di negeri timur tengah. Padang pasir nan gersang membentang luas menjadi keunikan tempat ini. Yang kurang Cuma untanya aja hehhe. Gundukan pasir yang biasanya terletak di dekat pantai yang terbentuk secara alami dengan jangka waktu yang lama. Berasal dari letusan gunung vulkanik yang terbawa aliran sungai opak dan sungai progo. Yang membuat istimewa adalah Gumuk Pasir Parangkusumo ini hanya terdapat 2 di Dunia yaitu di Mexico dan satu lagi ada di kawasan Pantai Parangkusumo Bantul Yogyakarta. Cukup layak dan rekomen dikunjungi.

Hotel Quen Of South Beach
Alamat: Parang Reja, Girijati, Purwosari, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta 55872
Telepon: (0274) 367196

Keujikan Dari hotel ini tampak infinity poolnya dengan latar panorama tebing eksotis dan samudera hindia yang biru luas tanpa batas dengan ombak bergulung dari kejauhan. Suatu perpaduan yang menarik dan sempurna. Bersantai ria di taman menikmati pagi hari yang sedikit mendung, tapi tak se galau hati yah J

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Alamat: Jalan Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Buka: 09.00 – 14.00 WIB
Tiket masuk : Rp 5.000

Setelah puas berwisata pantai saya bergegas kembali ke pusat kota. Hehehe masih jam 9 pagi kok, keraton juga belum buka.  Sekitar sejam perjalanan kami tiba di kota. Languang meluncur menuju keraton yang terkenal itu. Setelah membeli tiket, kami bergegas masuk ke istana. Keraton ini merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini

Kesan pertama dengan istana ini, nuansa khas jawa yang sangat kental dan terjaga sekali, bangunan juga tampak sederhana dan tidak berlebihan seperti istana pada umumnya. Bergaya arsitektur Jawa tradisional. Di beberapa bagian tertentu terlihat sentuhan dari budaya asing seperti Portugis, Belanda, bahkan Cina. Bangunan di tiap kompleks biasanya berbentuk/berkonstruksi Joglo atau derivasi/turunan konstruksinya. Masih menjungjung tinggi nilai dan ciri khas Indoensia, salut deh pokoknya.  Keraton ini diselesaikan antara tahun 1755-1756. Menelusuri bagian dari istana yang masih di buka untuk umum. Melihat koleksi benda kuno dimulai dari keramik, batik kuno, gamelan, lukisan,benda-benda pribadi raja, baju, peralatan makan, senjata,  dan masih banyak lagi. Tampak begitu vintage dan memiliki nilais seni yang tinggi tak dapat terniali harganya. Masih cukup terjaga dan terawat. Cukup menarik tak membosankan.

Setelah itu kita juga disuguhkan tarian tradisional jawa yang begitu menarik. Kebetulan hari Minggu, jadi ada pertunjukkan. Penari menggerakkan badan begitu sangat ayu lemah gemulai mengikuti alunan lagu khas tarian jawa. Tak berhenti mata melihat setiap gerakan yang dimainkan sang penari, begitu lentur, lembut dan penuh makna, seperti ada jiwa dalam pertunjukan yang indah ini,  dan sangat sayang untuk dilewatkan.

Taman sari
Alamat: Wisata Taman Sari, Taman, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133
Jam buka : 08:00- 14:00
Tiket Masuk : Rp 5.000

Selanjutnya masih wisata bernuansa kerajaan yaitu taman sari. Pemandian yang sangat indah dengan perpaduan  arsitektur memukau. Taman Sari Yogyakarta merupakan bekas kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini dijadikan sebagai tempat wisata. Memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Digunakan secara efektif antara 1765-1812.  Dari keempat bagian Istana Air Taman Sari, sekarang hanya tinggal satu bagian yang bangunannya masih utuh. Bangunan tersebut adalah Pemandian Umbul Binangun yang konon merupakan tempat pemandian Ratu kerajaan dulunya. Sementara itu, ketiga bagian lainnya sudah dijadikan sebagai pemukiman abdi dalem Kraton Yogyakarta.Kolam bening dengan air mancur yang menyenggarkan serta beberapa pot tanaman berjejeran menghiasi dipinggir kolam ini. Cat berwarna orange ke kuningan mendominasi bangunan ini. Tak lupa  lorong lorong menambah keunikan bangunan ini. Karya seni yang berbeda dari yang lain dan patut dijaga kelestariannya. Dari jauh gedung ini seperti mengambang di atas air. Oleh karenanya tidak mengherankan jika kemudian Taman Sari dijuluki dengan nama "Istana Air" (Water Castle).

Sumur Gumuling
Masih lanjutan dari kawasan taman sari dan untuk menuju sumur ini kita harus melewati beberapa lorong  dengan tiang berbentung U terbalik disepanjang perjalanan. Kesan misterius dan penuh teka teki dari gaya arsitekturnya. Penuh dengan imajiansi dan tak dapat diungkpakan. Sumur Gumuling pada masanya juga difungsikankan sebagai Masjid. Lorong lorong gelap menghiasi kawasan ini. Di area utama terdapat pertemuan antara empat jenjang tangga dari berbagai sudut yang dikellingi dengan bangunan yang memiliki banyak pintu yang berbentuk huruf U terbalik. Dari pertemuan keempat jenjang tersebut terdapat satu jenjang lagi yang menuju lantai dua. Di bawah pertemuan empat jenjang tersebut terdapat kolam kecil yang konon digunakan untuk berwudu. Sangat unik dan penuh nilai seni yang tinggi, keren deh vintage nya sangat terasa.


Makan Gudeg Yu Djum
Alamat: Jl. Wijilan No.167, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55131
Jam Buka : 06:00-22:00

Jangan melewatkan menu khas jogja ini. Memang manis dan tidak cocok dengan lidah sumatera, tapi bagi saya yah lumayan enak sih hehehe.  Gudeg Yu Djum Pusat merupakan dapur utama sekaligus warung makan kuliner tradisional Yogyakarta, dirintis oleh seorang yang pantang menyerah bernama Djuwariyah atau lebih dikenal sebagai "Yu Djum", sejak tahun 1951.

Situs Warung boto
Alamat: Jl. Veteran No.77, Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55164
Jam Buka: 08:00- 17:00
Tiket: Free

Masih berwisata tema kerajaan, kita ke tempat yang lagi ngehits berkat lokasi preweeding Kahiyang anak perempuan Jokowi. Untuk menuju tempat ini harus melewati gang  kampung, awalnya agak ragu, cuma karena didampingi supir saya jadi percaya heheh, gak meyakinkan sih pintu masuknya J Arsitektur juga hampir sama kayak taman sari. Lorong lorong dan lorong lagi.  Serasa dibawa ke masa lampau bagaimana bangunan pesanggrahan ini dipergunakan.Terdapat dua kolam yang menjadi fokus di area utama. Satu kolam berbentuk bulat dan satu berbentuk persegi. Pada papan keterangan tertulis bahwa pada kolam yang berbentuk bulat, terdapat sumber air di tengahnya. Kedua kolam itu menyambung, dan air di kolam persegi berasal dari kolam yang bulat. Tapi kolam nya lagi kering, gak ada air atau lagi kekeringan atau bagiamana saya juga tak faham. Nuansa cat orange kekuningan mewarnai bangunan tua ini. Cukup sepi dan jauh dari hiruk pikuk kermaian, alternative wisata selain taman sari bias kesini deh.


Muesum Ullen Sentalu
Alamat: Jalan Boyong KM 25, Kaliurang Barat, Hargobinangun, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582
Jam Buka  :  O8:30- 17: 00
Tiket Masuk:Rp 40.000

Sebenarnya museum ini berada dikawasan kaliurang. Berada dirute di hari pertama di Jogja yaitu Candi Borobudur, AADC tour dan lava tour Cuma kerena kemarin kesorean saya skip sudah keburu tutup. Karena masih banyak waktu yang tersisa saya paksakan kesini hehehe. Rating yang tinggi membuat tekat saya untuk kesini hahaha. Perjalan keisni cukup jauh Karena weekend sejam lebih lah. , DIY juga mempunyai 30 museum yang dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu, dan Museum Sonobudoyo diproyeksikan menjadi museum internasional. Didirikan pada tahun 1994 oleh keluarga Haryono yang mewarisi kebudayaan Jawa secara turun-temurun dari keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya. Setiba dimuseum kita beli tiket dan harus menunggu sesama grup berbahasa Indoensia lagi? What museum kok ribet banget, yah karena kita akan didampingi oleh pemandu berbahasa Indonesia untuk menjelaskan tentang isi museum ini. No photo dan video yah. Intinya sih mencertiakan tentang  eserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Surakarta). Museum ini merupakan perpaduan antara seni ,budaya jawa dan keindahan alam. Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya, koleksi kerajaan, lukisan serta silsilah keluarganya.  Good lah untuk menambah pengetahuan dan yang suka sejarah J Hati sedikit cemas tak menentu melihat jam menunjukkan pukul tengah 3, astaga gila banget, mau flight masih di Kaliurang. Penjelasan sang pemandu seolah seperti kaset rusak, karena kagundahan hati. Menjelaskan secara lambat layaknya guru sejarah mebuat hati semakin dongkol. Kata Saya : Saya mau balik duluan gimana mbak? Pesawat sya sore? Jawab si Mbak: Gak bisa mas, harus pulang nya barengan sama rombongan dan masih ada lantai ke 2 ya ucap pemandu, seolah darah berhenti mengalir, astaga mau berapa jam lagi. Saya pun berinisiatif untuk keluar lebih awal dari gerombolah sejarawan ini hehehe. Akhirnya dengan izin pemandu, saya keluar dari gerombolan ini. Akhirnya, pintu keluar juga sangat ribet dan berliku, karena saya pulang duluan, masih ketemu dengan rombongan sebelum saya, jadi ribet deh. Akhirnya saya bebas juga dari museum ini, ide gila deh pokoknya.  

Tepat jam 3 kurang mobil sejuta umat ini melucur dengan kecepatan maksimum menuju bandara. Jantung berdebar debar saat melihat jam berputar semakin cepat. Begitu cepat waktu berlalu. Kejamnya waktu ini, dongkol dan kesal berpadu menjadi satu, dikarenakan nekat  yang tak berifikir panjang . Seandainya saya tak ke museum itu, pasti gak bakal buru buru begini, karena rutenya jauh tak searah serta saya juga tak bisa menikmati secara utuh museum ini. Membuang waktu dan uang saja hanya kerena berpacu pada rating saja. Ke Egoisanlah  yang melawan kenyataan dan penyesalan datang terlambat  hehehe.   Mobil terus melaju melewati lalu lintas yang padat merayap, maklum weekend jadi ramai banget.  Bagaikan raja jalanan melanggar semua, hahaha kita Cuma punya waktu sejam saja, kalo tidak hangus sudah tiket L Tepat satu jam 20 menit, mobil terparkir cantik di pintu ketibaan bandara. Bergegas membawa koper menuju meja check in. Astaga, tepat 5 menit lagi check in closing, jika tadi terlambat sedikit lewatlah semua itu. Alhamdulillah masih rezeki anak soleh.  Akhirnya dengan penuh bersyukur saya bergegas menuju pesawat dan terbang kembali ke dunia nyata. Selamat tinggal Jogja, sampai Jumpa di lain waktu, sejuta kesan dan cerita di kota ini J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar