Rabu, 25 Januari 2017

Jalan Jalan Ke Pulau Langkawi dan Pulau Penang

Pulau Langkawi dan Pulau Penang , Pesona Pantai di Negeri Jiran

Seminggu hari libur tak di sia-siakan begitu saja dan saya manfaatkan untuk menjelajah negeri jiran sekedar melepas jenuh dan penat.Tanpa fikir panjang, saya langsung mempersiapkan perjalanan kali ini. Cukup mendadak tapi tidak terlalu merepotkan. Mengapa? Ya karena tidak lah high season atau libur nasional. Jadi barang tentu tidak rame, tidak perlu cemas, dan pasti harga lebih murah dari hari libur. Pada perjalanan singkat ini, saya hanya memesan tiket pesawat Medan-Penang, Penang- Langkawi dan sebaliknya. Sementara hotel dan tour on the spot saja. Budget yang cukup menguras adalah tiket pesawat terbang. Karena tidak ada pesawat langsung menuju pulau yang terkenal di negeri Melayu. Jadi harus transit dan singgah di Penang terlebih dahulu. It’s ok lah, nikmati ajalah. Saya menghabiskan 4 hari 3 malam dalam perjalanan ini. Perjalan kali ini perdana tanpa orang tua, hanya saya, abang, kakak, abang ipar serta keponakan. Tanggung jawab di bagi perorang, saya dan abang mengurus soal perjalanan termasuk rute, tempat wisata, hotel.  Sangat singkat tapi harus di maksimalkan sebaik mungkin.

Hari Pertama

Medan, Kamis 27 oktober 2016, adalah hari wisuda sarjana saya dan abang. Hari penting dalam perjalanan hidup saya, mengingat perjuangan kuliah selama 4 tahun. Wisuda berlangsung cukup meriah di salah satu gedung di kota Medan.  Acara wisuda berlangsung dari pukul 09:00- 13:00. Cukup lama dan melelahkan. Setelah acara wisuda saya dan keluarga mengadakan makan siang bersama dan tak lupa mengadakan poto wisuda. Waktu yang sangat sempit, mengingat kami harus berangkat menuju Penang pada pukul 18:00 Wib. Cukup nekad dan beresiko sih. Semua terburu buru dan tergesa-gesa, karena mengejar pesawat. Mobil melaju cukup kencang dari Monica Studio di daerah Iskandar muda menuju rumah saya di daerah Menteng. Melewati kemacetan kota Medan yang cukup menguras kesabaran, kami akhirnya sampai di rumah. Mengganti kostum wisuda menjadi kostum casual serta mengabil koper dan langsung meluncur menuju Bandara Kuala Namu. 45 menit waktu menuju bandara dan kami pun tiba tepat waktu. Deg degan juga sih takut kejebak macet . Menyeret koper menuju meja check ini. Ternyata, kabar yang tak terduga yaitu Delay. Bersyukur sekaligus senang karena kami dapat beristirahat sekaligus bersantai di ruang tunggu. Mengingat hari ini sangat melelahkan, di mulai dari wisuda, makan bersama keluarga, hingga poto studio.  Hanya 60 menit kami menunggu, akhirnya pesawat merah andalan Malaysia ini, terbang meninggalkan kota medan menuju ke negeri tetanggga. Lampu lampu gedung terpancar berubah menjadi langit gelap, menjadi pemandangan dari balik kaca pesawat. Waktu tempuh yang singkat antara Medan dan penang, hanya 45 menit saja, kita sudah tiba di Luar negeri, hehehehehe. Setibanya di Bandara Penang International Aiprort, kami bergegas menyeret koper menuju pintu ketibaan dan memesan taksi di counter. Taksi aiport melaju menyusuri gedung gedung tinggi bukti negeri ini sudah maju dan berkembang.

Gedung gedung modern berubah menjadi bangunan bangunan tua. Seperti kembali ke abad yang berbeda. Ya, kali ini saya memilih untuk menginap dikawasan kota tua George Town. Kawasannya asik, suasananya Vintage, dekat kemana mana, banyak café dan rumah makan.   Taksi parkir tepat di depan halaman hotel. Menyeret koper menuju lobi, check in, transaksi pembayaran tentunya dan langsung menitip koper. Perut sudah kerocongan, maklum sudah pukul 10 malam.

Sup Hameed
Chargiar...Address: 48, Jalan Penang, George Town, 10000 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Open 24 hours

Malam malam makan sup dengan roti, cukup rekomendasi. Dagingnya empuk dan kuahnya enak. Selain sup disini juga ada nasi campur dengan berbagai macam lauk. Tinggal pilih sesuai selera. Jangan lupa memesan teh Tarik ya. Rasanya cukup sedap dan harganya terjangkau.

Hotel Malaysia

Address: 7, Jalan Penang, George Town, 10000 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Phone:+60 4-263 3311
Harga per kamar: Sekitar RP 600.000 (Bisa untuk 4 orang)

Hotelnya minimalis, kamarya cukup nyaman, bersih dan luas. Sarapannya beragam, enak dan cocok dilidah. Lokasinya strategis, berada dikawasan kota tua, cocok bagi pecinta vintage.

Hari kedua

Matahari terbit dari peraduannya dan menyinari dari balik jendela hotel. Pertanda waktu pagi dan kami harus bangkit dari tempat tidur. Tidur yang sangat nyenyak, mengingat banyak kegiatan kemarin. Mandi, beres beres koper dan harus check out lagi mengejar pesawat menuju pulau andalan negeri ini. Hanya sejam persiapan termasuk makan pagi. Taksi melaju santai meninggalkan kota tua menuju bandara. Taksi berjalan santai, tanpa macet tentunya. Setibanya di Pintu keberangkatan, kami bergegas ke meja check in menuju ruang tunggu. Tidak lama kami menunggu di ruang tunggu, para penumpang pun dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Hujan mengguyur kota ini, payung payung pun melindungi kami dari rintik rintik hujan menuju pintu pesawat, tidak ada garbarata pada penerbangan kali ini.  Pesawat berwarna orange ini cukup kecil tapi tetap nyaman membawa kami menuju surga lautan biru di negeri ini. Tak lupa segelas Juice segar menemani penerbangan kami. Perlahan dari balik kaca, tampak lautan biru nan jernih besera gunung gunung mempercantik pemandangan. Ya, kami telah tiba di negeri yang terkenal akan elang nya. 

Untuk kedua kalinya kami berkunjung ke negeri ini. Kunjungan pertama sekitar tahun 2009, dan tidak terlalu puas menjalajah kota ini karena hanya 1 hari saja kala itu. Selain itu banyak objek wisata baru yang pastinya ga buat bosan dan pastinya dinanti dan bikin penasaran. Langkawi merupakan salah satu distrik dalam negara bagian Kedah Darul Aman, Malaysia. Pulau yang kaya dengan keindahan alami  telah menampilkan diri sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang paling popular di Malaysia. Terdapat 104 pulau dalam gugusan pulau Langkawi.  Langkawi yang menawarkan banyak hal terbaik di dunia: pantai yang indah, infrastruktur kelas dunia, hutan bakau yang kaya dengan flora dan fauna, belanja bebas bea cukai, dan legenda yang menakjubkan.

Keluar dari bandara, kami pun hunting hunting menuju counter tour yang tersedia. Sangat banyak yang menawarkan. Mulai dari hoping island, rental mobil dll. Menurut blog yang saya baca, harga harga di kawasan bandara sama saja dengan di kota. Tinggal pandai menawar saja. Kami pun menjatuhkan pilihan di salah satu tour. Kami mengambil paket tour hoping island serta rental mobil plus driver. Rental mobil plus driver sekitar Rp 600.000. Cukup murah sih, mengingat harga yang ditawarkan sama saja antara satu tour dengan lainnya.  Sebenarnya menurut blog ataupun pihak tour tersebut menyarankan rental mobil saja, tapi karena waktu yang mepet, banyak destinasi, takut nyasar, ga punya Sim internasional, serta menghindari resiko, kami pilih plus driver. Tak apalah, lagian ini merupakan perjalanan kedua saya di kota ini.Tidak  terlalu hapal dan familiar. Mobil sedan berjalan meniggalkan bandara menuju ke tempat wisata di kota ini. Jalanan tampak mulus, bangunan bangunan sekitar tampak simple tidak begitu megah. Kota ini cukup kecil, damai, tidak begitu ramai, serta cukup menyenangkan. Sebelum city tour, kami makan siang terlebih dahulu, di sebuah rumah makan atas saran sang driver. Sistem prasmanan, menunya nasi campur. Rasanya enak, menu cukup beragam dan harganya terjangkau.  

Langkawi Cable Car
Address: Jalan Telaga Tujuh, 07000 Langkawi, Kedah, Malaysia
Open : 10:00–19:00
Tiket:  MYR 35 untuk dewasa dan MYR 25 untuk anak-anak
Phone:+60 4-959 4225

Perhentian pertama kami adalah Langkawi Cable Car. Pada ketinggian 709 meter di atas permukaan laut, kita akan naik kereta gantung ke puncak gunung tertinggi kedua di Langkawi sungguh merupakan pengalaman yang tak boleh terlewatkan. Suasana cukup asri dan sejuk. Sebelum menuju kereta gantung kita melewati oriental village terlebih dahulu. Sebuah desa bergaya negeri tirai bambu dan bercat orange muda. Dari pintu gerbang kita disambut toko toko souvenir, berjalan lagi melawati jembatan dengan danau buatan. Cukup indah sih untuk selfie hehehe.


Tiba di counter tiket, beli tiket untuk 4 orang dan berjalan lagi ke ruang tunggu. Cukup panjang sih perjalanan menuju gondola. Untung nya tidak high season, jadi antrian tidak begitu mengular dan lancar terkendali. Gondola berwarna putih bersih membawa kami menuju puncak Gunung Machinchang. Perlahan demi perlahan gondola berjalan, pemandangan berubah menjadi lautan biru yang indah. Tak lepas mata memandang pemandangan yang disajikan. Gondola berjalan lagi terus menuju puncaknya. Pemandangan berubah menjadi gunung kapur yang kokoh nan indah. Begitu takjup, perpaduan Antara keindahan laut, gunung serta kecanggihan yang modern. Perpaduan yang sempurna.

Wisata ini cukup menguji adrenalin anda, terutama yang fobia ketinggian. Selama 20 menit perjalanan, dijamin ga bosan deh, karena  Anda akan melintasi air terjun dan hamparan hutan tropis yang tebal kehijauan dan masih belum tersentuh. Pada hari yang cerah, anda dapat melihat sebagai Thailand di arah utara dan Indonesia di arah barat daya. Perjalanan yang ditempuh dengan kemiringan 42 derajat. Sekilas mirip di Ngong Ping Hongkong. Soal keindahan, semuanya memiliki kelebihan masing masing. Sama sama bagus dan patut dikunjungi.Gondola pun berhenti di station pertama, kami pun bergegas meninggalkan gondola. Udara sejuk menusuk tulang karena kita sudah berada di puncak yang cukup tinggi. Kita berhenti sejenak di sebuah spot penatapan. Awan awan putih menutupi pegunungan, lautan biru tampak luas, pulau pulau kecil tak lupa menghiasi.  Kita begitu kecil dari puncak ini. Berdiri di sini, menatap keindahan dan mensyukuri nikmat yang ada. Setelah puas duduk duduk kami pun bergegas ke puncak yang lebih tinggi lagi. 

 

 

Langkawi Sky Bridge
Address: 07000 Langkawi, Kedah, Malaysia
Phone:+60 4-959 4225
Tiket:  MYR 35 untuk dewasa dan MYR 25 untuk anak-anak (Via kereta)
           MYR 5 ( Treking)  

Gondola pun mengantarkan kami menuju tempat yang lebih tinggi, dan pasti lebih indah dan menabjubkan. Berhenti di station kedua, sebuah spot penatapan juga. Pemandangan yang ditawarkan juga indah dan berbeda sensasinya. Tidak sekedar penatapan saja loh, disini juga ada jembatan gantung yang berbentuk melengkung mengelilingi pegunungan. WOW, penasaran juga setelah stalking di Instagram dan searching di internet. Langkawi Sky Bridge terbentang sepanjang 125 meter dan tergantung 100 meter dari atas permukaan tanah. Jembatan dini di topang oleh dua bukit yang berada disetiap sisi yang memberikan pemandangan lebih bagi para wisatawan yang mencoba menyusuri Langkawi Sky Bridge. Lokasi jembatan ini berada di puncak Gunung Machinchang, di Pulau Langkawi. Kira kira 2.300 ft di atas permukaan laut. Dibuka pada 2005 lalu, jembatan ini menjadi ikon baru dan daya tarik wisata Pulau Langkawi. Sekilas jembatan ini mirip jembatan yang berada di China, sebuah jembatan yang mengelilingi gunung, tapi disana lebih tinggi, lebih panjang dan tak kalah indah loh. 
Sebelum menuju jembatan tersebut, kita harus pesan tiket lagi ya. Lumayan juga pengeluaran kali ini untuk masuk ke tempat wisata. Untuk menuju jembatan, ada 2 macam, yaitu dengan tangga atau dengan gerobak. Karena keterbatasan waktu kita pilih menaiki semacam gerobak gitu. Harganya pun jauh lebih mahal, tapi lebih cepat dan gak capek. Gerobak pun berjalan membawa kami menuju jembatan. Tiba disana kami tanpa pikir panjang, langsung turun dan menuju jembatan. Pemandangan yang disajikan begitu indah dan megah. Berjalan dengan jembatan, melihat gunung gunung kapur yang indah serta kabut kabut tipis menutupi.  Pemandangan sangat misterius dan unik menurut saya. Kabut terkadang menutupi gunung kapur dan suasan pun jadi putih, kemudian berganti lagi menjadi cerah, gunung kapur tampak jelas, begitu seterusnya dan berganti ganti. Angin dingin berhembus kencang menusuk tulang, seolah olah kita berada di negeri atas awan. Ajaib sekali tempat ini, perpaduan Antara alam dan kecanggihan. Katanya  film India Don: The Chase Begins Again berlatar di sini loh.Tak lupa kami mengabadikan moment di sini. Yang membuat indah adalah tampak kabut kabut menghiasi gunung kapur, terasa berbeda dari biasanya. Kami menyusuri jembatan ini hingga ujung. Tidak begitu panjang sih, tapi tidak mengurangi keindahannya. Melihat ke bawah cukup ngeri juga, takut jatuh hehehe, secara ini tinggi.  Perlu pondasi yang kokoh serta perencanaan pembangunan yang hebat ini, salut! Setelah puas menyusuri jembatan kami pun meninggalkan tempat wisata ini dengan hati puas menuju ke perhentian berikutnya.         

 

 

Telaga Harbour
Lot 1, Telaga Harbour Park, Pantai Kok
07000 Langkawi, Kedah Darul Aman, Malaysia
Tel: +604 959 2202

Tempat pemberhentian ini cukup indah. Bukan tempat wisata sih sebenarnya. Hanya berupa pelabuhan tempat berlabuhnya kapal kapal mewah. Pemandangan yang sangat unik dan berkelas. Kapal kapal pribadi tampak parkir di tepian menambah kecantikan. Silahkan dipilih kapalnya, siapa tau berminat sewa kapal pribadi? Selain tempat berlabuhnya kapal, tempat ini juga dijadikan untuk tempat wisata seperti saya, serta tempat pemotretan. Tak heran di Instagram banyak preweeding serta model berpose manja di sini, heheheh.

Eagle Square
Address: Kuah, 07000 Langkawi, Kedah, Malaysia
Tiket: Free
Buka : 24 Jam

Merupakan suatu taman yang berada di sebelah Pelabuhan Jeti Kuah. Patung burung elang setinggi 12 meter sebagai lambang kota ini  berdiri kokoh menghadap lautan luas. Patung tampak kokoh berdiri dan cocok sebagai maskot, serta menambah keunikan kota ini. Patung elang berwarna coklat kemerahan, karena dalam bahasa Melayu nama elang bermakna Eagle, dan Kawi bermaksud coklat kemerahan. Tak lupa berpose di belakang patung menandakan sudah berkunjung ke kota ini. Untuk ke2 kalinya ke sini, tak ada perubahan yang signifikan sih. Tapi cukup layak dikunjungi dan menjadi destinasi wajib ya. Selain patung, kita juga dapat duduk santai di tepi tepi pantai. Taman ini di tata sangat apik supaya dapat memanjakan para wisatawan yang datang mengunjunginya.Menikmati sore hari, menunggu matahari terbenam merupakan aktivitas yang banyak dilakukan para wisatawan serta warga lokal. Cukup ramai lah kalo sore menjelang malam. Karena berada di sebelah kanan Jeti Kuah pada malam, taman ini diterangkan cahaya lampu daripada kapal yang berlabuh.

Mali Mali Beach, Pantai Cenang
Address: Pantai Cenang, Mukim Kedawang, 07000 Langkawi, Malaysia

Destinasi terakhir sebagai penutup hari ini adalah sunset di Mali Mali beach, Pantai Cenang. Matahari sudah tampak hendak terbenam, dan langit pun tampak ke orange-orangean. Sementara kami masih perjalanan menuju kawasan pantai cenang. Sore itu lalu lintas cukup macet. Mengingat sore hari, dan banyak para wisatawan serta warga lokal memadati jalanan hendak menuju café, restaurant, plaza atau hotel dikawasan ini. Harap harap cemas, takut matahari keburu turun, dan hunting sunset nyaris gagal total, hufth. Mencari lokasi tepat hotel Mali mali, kami pun secara serempak melihat dari arah kanan dan kiri dimana tepatnya, karena sang supir juga lupa.  Aduh, kok ga ketemu juga ya. Agak optimis sih, kalau tidak ketemu sih yasudahlah. Ternyata oh ternyata, kawasan hotel ini berada agak pinggir. Alhamdulilllah ketemu juga ya, berharap hunting  sunset kali ini masih ada kesempatan. Pantai Mali mali berada persis di belakang hotel yang rencana kami akan bermalam. Jadi sekalian, drop tas, check in dan hunting sunset. Dengan sigap kami langsung check in dulu, sang pegawai hotel dengan lincah membawa kami menuju kamar, dan langsung kami letakkan tas dan barang barang. Tanpa pikir panjang kami pun segera bergegas menuju mali mali café yang masih dikawasan pantai cenang.
Kami berjalan di gang gang kecil menuju pantai, dari kejauhan taman taman hotel yang dihiasi pohon kelapa, tampak pantai nan indah  dengan kursi pelanginya. Yeah tiba juga di Mali mali café. Hampir saja gagal kalau telat beberapa meniti saja. Karena jam sudah menunjukkan pukul 6 waktu setempat. Suasana pantai yang romantis, kursi santai berwarna warni mencerahkan mata bagaikan pelangi, langit berwarna jingga menjadi pemandangan kami di sore itu. Tak lupa music DJ dan segelas coca cola menjadi teman kami sore itu. Hmmm penutup hari yang sangat menyenangkan. Menanti senja hingga berubah menjadi malam merupakan aktivits yang ga boleh dilewatkan jika ke Langkawi. Para pengujung café juga kebanyakan turis kulit putih, seperti berada di luar Malaysia saja. Tak terasa sudah 1,5 jam kami bersantai disini, hehehe. Semakin malam, musiknya semakin ajib saja. Lampu lampu kuning juga menerangi café ini. Setelah bersantai ria, kami pun menuju kamar hotel hendak mandi dan siap siap untuk mencari makan malam.
Mali Mali Beach Resort
Address: Pantai Cenang, Mukim Kedawang, 07000 Langkawi, Malaysia
Phone: +60 4-955 7555
Harga :  RP 700.000 ( Bisa untuk 4 orang)

Hotel ini sangat strategis dan berada di keramaian Langkawi. Mulai dari café, hotel, resto, plaza berada disini. Kamarnya simple dan cukup bersih. Sayangnya tak ada sarapan.

Wisata malam kawasan pantai cenang

Berjalan jalan malam, menikamti dunia malam di Langkawi cukup seru dan terasa khususnya di kawasan pantai cenang disini. Café dan bar dengan musicnya, resto seafood yang menggugah selera juga ada, toko oleh oleh juga ada, All in one deh. Tampak bule bule berkeliaran disini, hmmm night life sekali deh.  Malam itu kami memilih untuk makan seafood masakan Thailand. Yeah, masakan favoirt gue ini, terutama tomyam. Rasanya cukup enak, gak kalah dari negeri gajah asalnya. Setelah mengisi perut, saatnya cuci mata, melihat souvenir buat oleh oleh. Harga yang ditawarkan toko toko disini cukup beragam jenisnya, mulai dari baju, aksesoris, gantungan kunci, kerajinan seni, patung, pajangan dll. Harganya relative, pandai menawar saja. Ga salah lah belanja disini.  Setelah puas belanja dan cuci mata, kami kembali ke hotel, yah saatnya tidur.

Hari ketiga

Selamat pagi pantai, desiran ombak pagi menjadi alarm ku pagi itu. Yah karena kita menginap persis di tepi pantai cenang yang tersohor itu. Udara pagi nan sejuk dalam mengawali hari. Bersiap siap untuk jelajah pulau di Langkawi. Tak lupa mandi dan menggosok gigi. Memakai topi pantai menambah kesan anak pantai. Setelah siap siap, tak lupa untuk mengisi perut, mengingat kita akan naik kapal, takut mabok laut. Banyak penjual sarapan di sini, sila dipilih hehehe. Pagi ini kita pilih makan nasi goreng saja. Cukup kenyang dan mengganjal.

Menanti dan menanti van dari hoping island tour menjemput kami. Hmmm lama juga ya. Tampak van putih yang usianya cukup tua sih sepertinya menjemput kami. Ya, kami peserta pertama yang dijemput ialah kami. Maklum, karena hotel ini berada agak di ujung. Satu persatu, peserta dijemput, masih menginap dikawasan pantai cenang. Seluruh peserta berwajah oriental, Cuma kami yang berwajah melayu sedikit oriental hehehehe.

Para peserta dikumpulkan di sebuah pelabuhan kecil. Tidak lupa memakai pelampung terlebih dulu. Para peserta tour naik satu persatu. Kapal pun perlahan berlayar meninggalkan pelabuhan. Pemandangan pun berubah menjadi laut lepas. Keponakan saya, yang masih berusia 1,5 tahun tampak enjoy dalam perjalanan ini. Para cici cici peserta tour juga tampak  gemes melihat tingkahnya. Pemandangan disekeliling cukup indah. Tampak Gunung gunug berkapur menghiasi lautan ini. Sekilas mirip di Phi phi island atau Krabi di Thailand. Tapi versi kecilnya. Hmmm cukup indah dan memanjakan mata. Kapal terus berlayar melewati gunung gunug kapur yang kokoh.

Tour 3 pulau ( Pulau Dayang Bunting, Pulau Beras Basah,  Eagle Feeding)

Harga : RM 35 (Tasik dayang bunting tidak termasuk)

Pulau Dayang Bunting

Pulau yang terbesar setelah Langkawi di Kedah. Dalam perjalanan ke Danau Dayang Bunting, kita akan lihat bentuk gunung yang menyerupai seorang perempuan sedang terbaring dengan bentuk kepala, dada dan perut yang sedang mengandung. Pulau ini yang berjarak 20 kilometer dari kota Kuah dimana berpenghuni di satu sisi dan tanpa penghuni di sisi tempat danau berada. Legenda Tasik Dayang Bunting adalah sebagai berikut: Tempat pemandian favorit seorang putri langit bernama Mambang Sari adalah Tasik Dayang Bunting. Seorang pangeran bernama Mat Teja jatuh cinta pada sang putri dan membujuk sang putri agar mau menikahinya.Sayangnya, anak mereka meninggal karena penyakit misterius pada usia tujuh hari. Karena merasa putus asa, Mambang Sari yang berduka meninggalkan jenazah anaknya di danau dan kembali di kayangan. Sekarang, ada kepercayaan bahwa wanita yang tidak dapat memiliki anak jika mandi di danau ini akan dapat mengandung anak. Boleh dicoba nih bagi pasutri yang belom memiliki momongan.

Tasik Dayang Bunting

Tiket : Dewasa  RM5
Kanak-kanak : RM3

Perhentian pertama ialah tasik dayang bunting. Di tengah pulau Dayang Bunting pula terdapat danau air tawar yang luasnya 3 padang bola sepak.Dari kejauhan tampak tulisan DAYANG BUNTING MARBLE sebagai mascot tempat wisata ini. Dari tempat kapal berlabuh, kita juga disuguhkan dengan gunung gunung hijau berkapur, lautan jernih serta langit biru yang cerah. Perpaduan yang sempurna. Kita berjalan menuju tasik yang fenomenal itu. Ada danau di dalam laut, begitulah kira kira keunikan. Suasana hutam disini bernuansa tropis, asri dan terawat.  Sebelum masuk, kita beli tike dulu. Beli ingin isitrahat tersedia café. Segelas jus jeruk menggelitik di tenggorokan, siang itu memang cukup terik. Langkah demi langkah, kaki berjalan menyusuri hutan lebat khas Negara tropis. Mata dimanjakan dengan hutan hutan hijau yang masih perawan. Tampak sangat terawat dan asri. Ya, kembali ke Alam bebas. Untuk menuju danau, anda harus berjalan kira-kira 10 menit. Tenang gak membosankan kok. Kera kera nakal juga menjadi penghuni hutan ini. Harap hati hati ya, mereka terkenal akan kejahilan nya. Tak jarang aksi mereka membuat para pengunjung terkejut dan ketakutan. Para turis asing juga tak lupa mengabadikan bersama sang penghuni hutan. Lucu lucu sih tapi agak bandel ya. Tak terasa dari balik dedaunan, tampak sebuah danau samar samar terlihat. Danau berwarna kehijauan jernih dan tampak tenang menghanyutkan. Tak lupa gunung gunung hijau menghiasi danau ini. Pemandangan yang asri dan indah. Udaranya pun sejuk, jauh dari kebisingan. Sangat unik sih, terdapat danau di tengah lautan begini. Selain itu disini juga ada perahu dayung dan banana boat. Untuk melihat  dan jelajah danau lebih dekat. Jika anda ingin berenang juga diperbolehkan karena ombaknya tidak terlalu kuat dan masih aman. Air danaunya juga masih bening dan bersih. Karena keterbatasan waktu, saya hanya duduk manis di jembatan kayu dermaga. Suasanan yang tenang nan syahdu, menyejukkan hati.     

 



 Pulau Beras Basah
Address: Pantai Tengah, 07000 Langkawi, Kedah, Malaysia

Perhentian kedua yaitu Pulau beras basah. Namanya unik ya, tapi ga ada tampak beras ya disini, heheheh? Pulau Beras Basah yang berada di ujung barat Langkawi merupakan tempat bersantai dan menyepi dengan pantai yang masih alami dan hutan yang hijau subur. Pulau ini sebahagian daripada 104 buah pulau dalam gugusan Pulau Langkawi, Kedah, Malaysia. Dari kejauhan tampak laut biru jernih mendominasi. Keindahan alamnya emang ga diragukan. Pantainya cantik, laut yang kebiruan dihiasi pohon pohon kelapa serta pasir putih nan lembut . Kecantikan pantai ini tak kalah indah dengan pantai di Thailand dan Indonesia.  Para wisatawana dapat berenang, snorkelling atau berjemur di tepi pantai. Dari dermaga tampak ikan ikan kuning lucu bertebaran. Niat ingin snorkelling pun kandas, mengingat hanya 1 jam saja disini dan tak membawa baju ganti, ya sudahlah.  Kebersihan pulau ini sangat diacungkan jempol, bebas sampah dan asri. Tak djumpai warung warung disini, jangan lupa bawa bekal dari rumah ya.
Eagle Feeding

Perhentian terkahir ialah melihat sekumpulan elang. Menurut info kira-kira 300 hingga 400 elang makan di pagi hari. Elang tampak berkeliaran bebas di habitatnya. Mereka tampak jelas disini. Elang terbang mengepakkan sayapnya menjadi pemandangan yang luar biasa. Mereka tampak gagah terbang tinggi di atas awan. Tak lepas mata memandang melihat kehidupan mereka lebih dekat. Pemandangan yang menakjubkan di mana sejumlah elang mengelilingi langit dan menyelam ke dalam sungai untuk menangkap makanan mereka. Anda dapat menyaksikan selama kira-kira 20 menit sambil duduk di perahu. Termasuk wisata edukasi juga ini



Setelah puas hoping 3 pulau, kami pun meninggalkan kawasan ini menuju, pusat kota langkawi. Kapal berlayar kencang, dan matahari terik seperti di atas ubun ubun kepala. Setibanya di pelabuhan kami di antar kembali ke hotel masing masing dengan perasaan yang bahagia. Kami peserta yang terakhir di drop. 

Sepulang hoping island, perut pun berdendang untuk disini. Kami memilih menu seafood masakan Thailand. Makan siang yang lahap dan menendang. Seusai makan, kami langsung menuju pantai cenang, masih diseputaran hotel sih.   

Pantai Cenang

Pantai Cenang yang bikin senang. Nama pantai yang unik sih. Pantai ini merupakan tempat tumpuan utama di Pulau Langkawi. Pantai ini indah membentang sepanjang sekitar 2 kilometer. Salah satu tempat yang paling atraktif dan wajib, sayang untuk dilewatkan. Pantai ini terkenal dengan pasir putih lembut nan luas dan laut biru yang tenang. Menurut saya keunikan pantai ini ialah garis pantai yang panjang dan cukup luas. Kita dapat berlari lari di tepi pantai bagai film India. Aktivitas favorit disini ialah, water sport, berenang dan berjemur. Pantai yang terbuka bagi umum dan dapat diakses selama 24 jam, jadi kapan saja Anda ingin mengunjungi, tempat ini selalu terbuka untuk kedatangan Anda. Kami memilih untuk berenang berenang santai di pantai ini. Pantai yang tenang dan tidak telalu berombak. Cocok bersantai dan merileks kan fikiran anda. Tak terlalu lama kami berenang disini, hanya 45 menit saja, karena penerbangan sore kami menanti, dan memaksa kami pergi dari kota pantai ini.

Secara garis besar cukup puas lah 2 hari disini. Menikmati sebagian objek wisata yang cukup menarik. Keunikan kota ini menurut saya, tidak hanya pantai saja kamu jumpai, tapi ada gunung kapur, kereta gantung, jembatan di atas gunung serta elang sebagai mascot negeri ini. Tapi budaya khas melayu tidak begitu terasa di kota ini. Entahlah, kan pendapat saya saja.  Mobil sedan melaju santai menuju Bandara, memang kota ini tidak terlalu luas dan dekat dari cenang menuju bandara. Liburan singkat tapi menyenangkan. Sejuta kesan berada di negeri elang ini. Negeri syurga dari Malaysia yang mempesona. Hujan rintik rintik sore itu, payung merah melindungi kami menuju pintu pesawat. Cuaca sedikit mendung tapi hati gak boleh mendung. Pesawat merah pun terbang tinggi jauh meninggalkan kota pantai dengan ikon elang nya menuju kota yang terkenal kan wisata medisnya. Penerbangan berjaan mulus dan lancar  hingga mendarat di Pulau pinang. Kali ini saya tiba jam 18:00 malam, saya pun bergegas menuju hotel.

Penang memiliki sejuta kesan di hati. Kota ini terbesar kedua di Malaysia setelah sang ibukota, Kuala Lumpur. Meskipun telah berulang kali kesana tapi saya tak pernah bosan, entahlah. Saya juga tak tahu mengapa kota ini membius saya untuk terus mengunjungi untuk melihat segala keelokan tempat wisata yang ada disana..

Hotel Malaysia  

Alamat: 7, Jalan Penang, George Town, 10000 George Town, Pulau Pinang, Malaysia

Malam ini saya kembali menginap di hotel ini, saya hanya mandi sebentar saja dan meletakan koper saja. Setelah beres-beres, saya pun menuju plaza Gurney untuk mencari makan malam.

Gurney Plaza  
Saved to your MapView on MapAlamat: Gurney Plaza, 170, Persiaran Gurney, Pulau Tikus, 10250 George Town, Pulau Pinang, Malaysia

Saya menuju Mall yang terletak di kawasan Pantai Gurney. Mall ini cukup strategis karena  dekat dengan pusat makanan Gurney drive. Bagi yang suka berbelanja, terdapat banyak brand yang ternama yang siap untuk memanjakan para penggila belanaja, Mall ini memiliki 7 lantai, jadi bagi anda tak perlu khawatir mencari segala keperluan yang ingin di cari. Malam ini saya tak begitu selera untuk melihat barang-barang yang ada di mall, saya hanya menemani kakak saya membeli make up, its ok lah. Setelah berbelanja ala kadarnya, kami pun menuju Gurney drive untuk mengisi perut yang sudah lapar. Hujan rintik-rintik menghentikan langkah kami, akhirnya kami menunggu hujan berhenti. Malam ini kami sama sekali tidak membawa payung dan saya membawa ponakan yang masih kecil pulak, kami pun diberi payung cuma- cuma oleh seorang supir, beruntung sekali. Mungkin dia kasihan melihat ponakan saya ini. Akhirnya kami tiba di Gurney drive dan memilih makanan sesuai selera. Bagi saya makan di Gurney Drive hukumnya wajib jika berkunjung ke Penang. Tempat ini menjual berbagai macam masakan yang memanjakan para pecinta kuliner. Saya selalu memesan Pasembur, makanan  yang berisi potongan sosis goreng, aneka potongan seafood goreng, sayuran dan lain-lainnya dicampur lalu disiram dengan saus kacang. Makanan ini cukup memanjakan lidah saya.  Setelah kenyang, kami pun menuju hotel untuk istirahat.

Hari Keempat 

Selamat pagi, saya dengan semangat untuk bergegas menjelajahi kota Penang. Saya keluar dari hotel dan mencoba mencari taxi. Setelah tawar menawar yang alot dengan supir taxi, akhirnya kami mendapatkan harga yang sesuai budget saya, its ok lah karena saya membawa ponakan, saya pun menggunakan taxi untuk city tour di sekitar Penang.

Pinang Peranakan Mansion  
Saved to your MapView on MapAlamat: 29, Church St, George Town, 10200 George Town, Pulau Pinang, Malaysia

Saya akan mengujungi museum yang begitu terkenal di Penang yang terkenal dengan sebutan Pinang Peranakan Mansion. Terlihat Dinding bercat hijau yang mewarnai bangunan ini. Museum ini merupakan rumah dari Baba dan Nyonya keturunan Cina yang sekarang dijadikan museum yang menyimpan 1,000 barang antik dan peninggalan sejarah yang dibangun di penghujung abad 19S, sudah lama juga ya. Terlihat kebudayaan yang saling berpadu dengan suku bangsa Cina, Melayu, dan kebudayaan barat. Bagi yang pecinta sejarah, tak ada salahnya berkunjung tempat ini.  Saya hanya  berfoto di depan bangunan ini saja. Maklumlah harga tiket masuk yang dibilang lumayan mahal lah, saya pun tak berminat untuk masuk kedalam.    
Penang Street Art Saved to your Map
View on MapAlamat: 316, Beach St, Georgetown, 10300 George Town, Penang, Malaysia

Kami menuju tempat wisata yang cukup popular bagi wisatawan yang merupakan salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO. Kita disambut dengan bangunan tua yang terletak di Kawasan bersejarah yang terlihat begitu terawat dan digunakan sebagai pertokoan.  Banyak pengunjung yang menikmati teduhnya suasana bangunan tua yang dihiasi dengan lukisan. Berkat tangan dingin dari Ernest Zacharevic, seorang painter muda asal Lithuania ia menghasilkan karya yang indah. Cukup menarik juga ya. Jadi bersiap untuk berpose dan mengambil gambar dengan latar lukisan yang unik. Bagi yang hobi hunting foto, tempat ini cocok sekali untuk berpose ria. Kami hanya memilih beberapa spot dinding yang cukup menarik menurut kami.

 Cocoa Boutique Pulau Tikus Saved to your Map
Alamat: 20A, Jalan Bagan Jermal, Pulau Tikus, 10250 George Town, Pulau Pinang, Malaysia

Bagi pecinta cokelat, pasti ingin mencicipi aneka cokelat yang ada disini. Tempat ini semacam toko yang menjual cokelat dan kopi yang cukup terkenal di Penang. Selain bisa berbelanja cokelat, disini para wisatawan bisa mendapatkan pengetahuan tentang proses pembuatan cokelat dan juga kopi.Sambil belanja kita bisa menambah wawasan sekilas tentang cokelat dan kopi. Para karyawan yang ada disini cukup ramah melayani para pembeli. Saya membeli beberapa cokelat yang rasanya lezat dan unik untuk dibawa sebagai oleh-oleh. 

 Pantai Batu Feringghi
Untuk menuju pantai ini, kami menggunakan bus Rapid Penang yang ada di komtar. Bagi yang ingin menggunakan public transportation, tak ada salahnya menggunakan bus rapid ini. Bagi yang ingin mengunjungi wisata yang ada di Penang, kita bisa menggunakan bus ini.  Kita cukup melihat peta nomor bus tujuan tempat wisata yang diinginkan. Perjalanan menuju pantai ini ditempuh kurang lebih 1 jam. Perjalanan yang tak membosankan karena bus yang bersih dan AC yang cukup dingin membuat saya merasa nyaman di bus ini. Akhirnya setelah 1 jam kami tiba di pantai Batu Feringghi. Pantai ini terletak di sepanjang jalan pantai di barat-laut bandar Georgetown.  Pantai ini cukup menarik karena memiliki pemandangan tumpukan batu-batu besar di ujung pantai. Pantai Batu Feringgi terdapat permainan water sport. Banyak aneka water sport yang siap menemani anda. Pastinya harganya terjangkau. Karena harga yang ditawarkan hampir sama lah seperti di Bali, Lombok. Saya hanya menikmati di kursi santai yang berlatarkan indahnya pantai ditemani dengan es kelapa muda hingga menambah keindahan di siang yang cukup terik ini. Terdapat hotel berbintang dan resort di sekitar pantai, jadi bagi yang ingin menginap di sekitar pantai tak ada salahnya menginap di hotel yang berada di kawasan Batu Feringghi. Karena ketika malam hari, suasana di sekitar pantai cukup ramai di kunjungi oleh turis. Karena ketika malam hari banyak penjual souvenir yang menjajahkan jualannya. Bagi yang hobi melihat sunset, jangan lupa ke sini melihat sunset yang indah sambil menayantap seafood yang lezat.   




Setelah puas berjemur di kursi malas, kami pun bergegas meninggalkan pantai menuju hotel dan langsung ke bandara. Agak berat sih rasanya untuk kembali ke Tanah air, tapi hendak dikata apa, besok adalah hari senin. Dan semua peserta wajib kembali mengikuti rutinitas masing masing setelah cuti beberapa hari. Untuk menuju hotel kami menaiki Bus lagi, hehehe lumayan penghematan. Sedikit lama sih menunggu, hmm bete juga ya. Padahal banyak taksi yang nongkrong . Sempat putus asa sih, berniat untuk langsung menaiki taksi dan menyerah, tapi rezeki anak soleh, bus merah datang persis di halte kami menunggu. Asik banget penumpangnya sedikit, ac nya dingin, dan bisa bebas pilih bangku. Cari yang paling pojok dah, lumayan curi curi kesempatan bobok siang. Bus merah pun melaju menunju Parangin mall. Satu persatu penumpang diturunkan di halte tujuan masing masing, hingga tiba saatnya diperhentian terakhir. Ya, kami pun bergegas meninggalkan bus menuju Parangin mall.  Singgah sebentar ke outlet H&M untuk beli baju hehehe lumayan modelnya ok ok loh, dan ke outlet aksesoris beli pesanan untuk oleh oleh, tak sampai setengah jam, kami pun meluncur menuju hotel untuk mengambil koper koper kami yang telah dititipkan sebelumnya. Untung taksi di depan hotel banyak yang nongkorng, kami pun diantar dengan cepat bebas macet menuju bandara. Makum masih siang mejelang sore, tidak terlalu rame lah.  Setelah  segala prosedur bandara selesai, kami tiba di ruang tunggu, rehat sejenak menanti penerbangan.  Hingga tiba para penumpang tujuan medan dipersilahkan masuk, kami para penumpang dengan semangat mengantri. Yeah, good bye holiday singkat di pantai pantai di negeri jiran.  Sampai jumpa di liburan berikutnya :)





SELESAI












































.