Jumat, 18 Maret 2016

Jalan Jalan Ke Vietnam Dan Cambodia


Hanoi, Ho Chi Minh, Phnom Penh, Siem Reap
Vietnam & Cambodia, Keajaiban Dunia Halong Bay & Angkor Wat 
31 Desember 2015 - 06 Januari 2016

Saat saya merencanakan perjalanan ke Vietnam dan Cambodia, banyak teman maupun saudara saya yang begitu meremehkan Vietnam dan Cambodia. Mau ngapai ke sana? Memang disana tempat wisata ya? Disana kota perang ya ? Bukannya negara miskin ya? Ngapain jauh jauh kesana, lebih cantik Indonesia, mau lihat manusia perahu ya?  Tapi saya tak pernah mengubris pernyataan mereka, toh saya begitu menyukai segala keunikan di setiap Negara. Mungkin pikiran mereka terlalu sempit, Gak pernah lihat situs wisata semacam Tripadvisor atau Lonely Planet. Mungkin mereka kurang piknik, sotoy atau apalah.  Karena berkat om google yang meyakinkan saya dengan gambar-gambar serta cerita orang-orang diblog yang sudah pernah kesana, membuat saya bertekad bulat untuk kesana. Kedua Negara ini pangsanya kebanyaan bule bule. Jadi gak terlalu banyak orang Indonesia yang berkunjung. 

Hari Pertama (31 Desember 2015)
Perjalanan dimulai dari Medan menuju Kuala Lumpur pada tanggal 31 desember jam 18:30 dengan menggunakan maskai AA. Setelah tiba di Kuala Lumpur kami hanya tidur satu malam di hotel Tune hotel KLIA.

Hari Kedua (01 Januari 2106)
Keesokan harinya penerbangan menuju Hanoi dengan maskapai yang menjadi andalan yaitu AA pada jam 06:00 pagi. Pesawat dari Kuala Lumpur terbang menuju Vietnam. Setiba di bandara, kami disambut dengan udara di Hanoi yang lumayan dingin sekitar 19 derajat celcius. Sepertinya saya salah kostum lah, karena dinginnya lumayan menusuk tulang, tak apalah mari kita nikmati saja hehehe. Setiba di bandara Noi Ba Hanoi saya begitu penasaran bagaimana kota Hanoi itu. Bandaranya lumayan besar, modern dan bersih. Vietnam merupakan negara bekas jajahan Prancis dengan ibu kota adalah Hanoi. Mata uangnya adalah Dong (D). Vietnam adalah Negara paling timur di semenanjung Indochina di asia tenggara. Negara ini memiliki tempat wisata yang cukup terkenal dan dibagi ke dalam beberapa zona wilayah pariwisata. Wilayah pariwisata Vietnam antara lain Vietnam Utara, Vietnam Tengah, dan Vietnam Selatan. Kesempatan kali ini kami hanya mengunjungi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Pada awalnya Vietnam merupakan sebuah negara, kemudian terbagi menjadi dua bagian yaitu menjadi Vietnam Utara yang komunis dan Vietnam Selatan nonkomunis. Hingga akhirnya pada tanggal 12 Juli 1976 Vietnam menjadi satu negara yaitu Republik Sosialis Vietnam dan di tetapkan Hanoi sebagai ibu kotanya. 
Ho Chi Minh Mausoleum
Alamat: Hùng Vương, Điện Biên, Ba Đình, Hà Nội
Jam Buka: Hari Selasa-Kamis pada pukul 08.00-11.00 dan hari Sabtu-Minggu pukul 08.00-11.00
,
Saat saya kesana tepat pada hari jumat, sehingga tak bisa masuk kedalam. Its ok lah. Bangunan yang berdiri kokoh merupakan tempat jenazah Ho Chi Minh diawetkan dan disemayamkan di Ho Chi Minh Mausoleum. Tempat ini mulai dibangun pada tanggal 2 September 1973 dan bangunan ini selesai pada tanggal 29 Agustus 1975. Jenazah Ho Chi Minh dibaringkan didalam dengan atap miring, eksterior terbuat dari granit berwarna abu-abu, sedangkan interior abu-abu warna hitam dan batu dipoles dengan warna merah. Disekitar bangunan kita dapat melihat prajurit yang berdiri. Kita bisa melihat prajurit berseragam lengkap yang siap menjaga tanpa ada rasa dingin menusuk tulang karena mereka sama sekali tidak menggunakan jacket, mungkin mereka sudah terbiasa ya. Setiap setahun sekali selama  waktu 2 bulan tubuh beliau akan dibawa ke Rusia untuk dirawat. Ho Chi Minh Mausoleum tutup setiap hari Senin dan Jumat, buka dari jam 08.00 - 10.30. Banyak pengunjung yang hanya bisa melihat dari luar saja sambil mengambil gambar bersama para prajurit yang sedang berjaga, bagi saya tak menjadi persoalan bila tidak bisa masuk kedalam. 
 
Presidential Palace
Alamat: Hùng Vương, Ngọc Hà, Ba Đình, Hà Nội
Jam Buka: 7AM- 5PM
Letakya tak jauh dengan Ho Chi Minh Mausoleum, hanya berjalan kaki saja kita sudah sampai. Di bangun pada tahun 1900, tempat ini dulunya adalah tempat tinggal kepala pemerintah Indocina. Dari kejauhan terlihat warna yang kuning mencolok dengan bangunan yang tua masih tetap tertata rapi. Disini para pengunjung tidak bisa masuk, hanya bisa melihat dari jauh saja ya. Bagi tamu Negara yang penting saja yang boleh masuk, sayangnya saya bukan tamu Negara. Kita hanya bisa melihat indahnya bangunan dari jauh saja dengan suasana yang asri yang penuh dengan pepohonan yang rindang sehingga menambah keindahan tempat ini. Di belakang bangunan mausoleum yang merupakan tempat Ho Chi Minh memimpin negerinya pada saat itu. Tapi para wisatawan hanya bisa melihat dibagian belakang saja seperti taman yang begitu asri dengan kolam yang indah, koleksi beberapa mobil pada zaman dahulu yang masih terparkir disana yaitu dua mobil buatan Rusia dan satu mobil Peugeot 404 hadiah dari seorang warganya. Kita bisa melihat  suasana dari ruang tamu lengkap dengan perabotan yang seadanya serta suasana kamar tidur yang cukup sederhana dan rumah panggung yang sempat dihuni Ho Chi Minh untuk istirahat dan bekerja.
 
One Pillar Pagoda
Alamat: Chùa Một Cột, Đội Cấn, Ba Đình, Hà Nội, Vietnam
Jam Buka: 8-11.30am daily & 2-4pm Tue-Thu, Sat & Sun
Hanya berjalan kaki, kita bisa sampai ke kesini. Dengan udara yang dingin membuat saya semangat untuk melihat keunikan bangunan ini. Tempat ini wajib dikunjungi bila ke Hanoi. One Pillar Pagoda dibangun oleh Kaisar Ly Thai Tong, penguasa Vietnam kurun waktu 1028-1054. Bangunan ini telah berumur lebih dari 1.000 tahun dan berdiri di atas satu batang kolom beton. Bangunan terbuat dari kayu di atas batu pilar tunggal 1,25 m diameter. Bagi yang beragama lain, bisa beribadah disini. Banyak pengunjung menikmati keunikan pagoda ini karena pagodanya dengan satu tiang keren ya. One Pillar Pagoda berdiri di atas air yang bertepatan di tengah kolam lotus. Disini terdapat tangga yang bisa menuntun para pengunjung menaikki pagoda. Karena saya muslim, hanya bisa melihat keindahan pagoda ini dari jauh dan hanya sekedar mengabadikan foto saja. Tak lupa saya membeli buah-buahan yang begitu menggoda dan pastinya segar yang di jajahkan para penjual disekitar pagoda. Mari bersantai sejenak dengan menikmati buah yang segar.



Temple of Literature
Alamat: Văn Miếu, Đống Đa, Hà Nội
Jam buka: 8 pagi sampai 5 sore
HargaTiket : 20.000  VND
Tempat ini didirikan tahun 1070. Temple of Literature dipersembahkan sebagai tempat ibadah Konfucu, yang digunakan sebagai tempat belajar Putra Mahkota. Tempat ini merupakan universitas pertama yang ada di Vietnam. Temple of Literature dibangun menyerupai arsitektur klasik China. Komplek luas ini terdiri dari tiga bagian bagian. Melalui gerbang ini kita menuju halaman yang rindang dengan pohon-pohon yang menaungi menyusuri jalan setapak ini pengunjung juga dapat menyaksikan sebuah kolam berukuran cukup besar di sisi kanan. Suasana yang asri dan penuh dengan penghijauan kesan pertama bila datang kesini. Disini banyak pengunjung menikmati siang menjelang sore hari dengan melihat keunikan tempat ini. 


Hoan Kiem Lake
Jam Buka: 7AM- 7PM


Danau ini berada di sekitar The Old Quarter, tepatnya di Distrik Hoan Kiem. Banyak pengunjung yang datang untuk menikamati sore hari bersama pasangan, teman maupun keluarga. Banyak pengunjung yang duduk bersantai ditepi danau, berolahraga atau menikmati secangkir teh di tepi danau, sungguh menyenangkan bisa melihat kedamaian disini. Menurut legenda, danau ini diberi nama Ho Hoan Kiem yang artinya Danau Pedang Yang Dikembalikan karena di tempat inilah pedang Thuan Thien dipulangkan kembali oleh Kaisar Vietnam Le Loi kepada Raja Naga (Long Vuong) melalui seekor kura-kura raksasa yang muncul di danau. Le Loi adalah merupakan raja dari Vietnam yang berhasil membebaskan Vietnam dari kekuasaan China pada tahun. Pada sore hari lebih seru ke danau terbesar di kota Hanoi yang berada di tengah kota Hanoi. Saya begitu menikmati sore hari di Hanoi dengan suasana yang cukup tenang ditemani pemandangan yang memikat.




Di tengah danau ini terdapat pulau kecil bernama Jade Island yang di dalamnya dibangun Ngoc Son Temple. Kuil yang dibangun pada abad ke-18 ini cukup terkenal di kalangan wisatawan karena cerita legendanya. Disini suasana yang begitu asri dengan danau yang indah dan terdapat jembatan yang berwarna merah begitu kontras terlihat. Saya pun penasaran dan berjalan melewati jembatan merah bernama The Huc atau sinar matahari. Selain bisa menikmati sejenak indahnya danau ini, saya melihat penyu yang cukup besar loh, keren ya. Bagi yang ingin ke Hanoi, jangan lewatkan bersantai dengan menikmati udara disore hari sambil menanti malam yang suasananya juga tak kalah keren. Karena saat malam hari banyak lampu-lampu yang cukup menambah keindahan disekitar danau. Bagi saya danau ini begitu layak dikunjungi dan suasananya begitu terasa akan parawisata dengan melihat para turis yang bersantai disini sambil menikmati kopi Vietnam yang begitu terkenal. 


Hanoi Old Quarter 
Alamat: 14 Yên Thái, Cửa Đông, Hà Nội
Pemandangan disekitar old quarter yaitu banyak masyarakat menggunakan skuter, sepeda, mobil dan pejalan kaki yang berkerumun. Ruko yang terletak di sepanjang jalan menjualkan berbagai keperluan sehari-hari maupun menjualkan aneka souvenir. Terlihat ruko tersebut dibangun lebih dari satu abad yang lalu. Rukonya dibangun pendek dan sempit. Intinya suasana dikawasan bersejarah ini sangat rame dan macet. Banyak aneka toko yang berjajar dengan suasana yang cukup unik. Old Quarter, yang terletak di dekat Danau Hoan Kiem di Hoan Kiem District sebagai perdagangan utama di Hanoi.


Lion restorant
Alamat: 92 Lê Duẩn, Cửa Nam, Hoàn Kiếm, Hà Nội
Makanan yang disajikan cukup lezat dengan suasana yang bersih, yang paling terpenting restoran ini Halal cocok buat yang muslim. Para pengunjung yang datang kesini kebanyakan yang muslim. Banyak menu disajikan dengan rasa yang pas buat lidah Indonesia.

Hotel Santa Barbara
Alamat: 23 Quán Thánh, Nguyễn Trung Trực, Ba Đình, Hà Nội

Setelah itu kami menuju hotel untuk beristirahat. Hotelnya simple dan bersih. Di samping lobby hotel ada coffe shop gitu yang bernama Highland Coffee. Cocok banget minum kopi yang terkenal itu. Malam ini saya tak melewatkan untuk menikmati secangkir kopi Vietnam, hmmm rasanya pahit tapi enak. Malam ini saya bersantai sejenak dengan menikmati kopi vietnam untuk menghangatkan diri dari dinginnya malam ini.

Hari Ketiga

Ha long Bay (02 Januari 2016)
Ha Long Bay terletak di provinsi Quang Ninh terletak di Vietnam Utara sekitar 170 km dari Hanoi. Perjalanan dari Hanoi menuju Ha long Bay selama 4 jam. Nama "Ha Long" artinya "naga yang turun dari langit" dalam bahasa Sino Vietnam. Kerennya lagi Ha long Bay ini merupakan salah satu objek wisata yang mendunia dan telah terdaftar dalam Situs Warisan UNESCO. Sepanjang perjalanan, saya tak memejamkan mata karena saya begitu penasaran suasana dari pinggiran Vietnam, cukup sederhana. Teluk Ha Long adalah sebuah teluk seluas ±1.500 km² di sebelah utara Vietnam dengan garis pantai sepanjang 120 km. Teluk ini berada di dalam teluk Tonkin dekat perbatasan dengan Republik Rakyat Cina. Menurut legenda, Ha long Bay adalah tempat menetapnya naga-naga yang turun ke bumi setelah membantu bangsa Vietnam yang terancam atas kedatangan pasukan China. Para dewa di surga mendengar doa-doa bangsa Vietnam, lalu mengirimkan naga-naga ke Bumi. Naga-naga tersebut kemudian memuntahkan batu-batu zamrud dan permata ke dalam laut. Batu-batu tersebut secara ajaib tumbuh menjadi pulau-pulau kecil yang menjulang tinggi, menciptakan benteng alam yang menahan laju armada Cina. Setelah berhasil melaksanakan tugas tersebut, naga-naga itu memutuskan untuk menetap di wilayah perairan yang kini disebut Ha long Bay.   






Saya begitu menikmati perjalanan menuju ke tempat yang begitu popular. Setelah menanti selama 4 jam, akhirnya tiba juga.  Sebelum mendekati pelabuhan, saya dapat melihat suasana kota disekitar pelabuhan yang kental akan parawisata begitu jelas terlihat walaupun masih bangunan yang masih terus dikembangkan. Akhirnya kami pun menuju pelabuhan. Suasana pelabuhan yang begitu ramai dengan pengunjung bule yang mempadati pelabuhan ini, wow kelas internasional ya hehehe. Saya bahkan hanya melihat beberapa tamu dari Indonesia. Setelah penantian selama 20 menit, akhirnya kapal kami pun berlayar. Kami menyewa 1 kapal, hanya saya beserta keluarga didalam kapal ini, sungguh menyenangkan sekali. Kapal yang kami tumpangi terdiri dari dua lantai. Akhirnya kami berlayar juga, jadi gak sabar melihat keindahan Ha long Bay. Saya begitu kagum dengan pemandangan yang begitu indah, tak henti-hentinya saya ucapkan syukur bisa kesini.




Suasana yang indah ini tak akan pernah saya lupakan, pokoknya keren lah. Di dalam kapal kami akan bersantap siang sudah saatnya untuk mengisi perut. Siang ini kami disajikan hidangan seafood yang segar tapi sedikit asin. Karena yang bikin makan siang kali ini cukup berkesan, kita bisa bersantap sambil melihat pemandangan yang indah dari kaca yaitu pemandangan indah berupa teluk yang terdiri dari 1.969 pulau-pulau batu kapur yang menjulang. Setelah puas makan siang yang cukup mengenyangkan, akhirnya tak terasa sudah sampai ke tempat yang tak kalah keren, mari kita turun kapal sejenak.





Thien Cung Cave
Saya begitu penasaran, karena dilihat dari om google tempat ini begitu indah. Thien Cung Cave atau jika diterjemahkan artinya adalah Gua Istana Surga. Untuk menuju gua, kita harus menaiki beberapa anak tangga, lumayan lah. Jangan khawatir akan merasakan bosan, di sini juga bisa melihat keindahan pemandangan sekitar Halong bay dari atas. Viewnya begitu memukau.  Saya begitu senang dan cukup membuat tak merasakan bosan maupun lelah. Karena saat kesana lagi musim dingin, jadi tak begitu terasa terik. 


Setelah menaiki tangga, akhirnya tiba juga di gua ini yeahhh. Dari pintu masuk saja saya sudah penasaran. Disini tak terkesan gelap karena cahaya yang masuk dari beberapa lubang yang secara alami ada di gua itu, gua itu memiliki beberapa lampu warna-warni  merah, jingga, kuning, putih, hijau, ungu dan biru yang sangat dengan perpaduan lampu berwarna warni  yang di tata sedemikian rupa yang begitu indah terlihat. Saya menikmati keunikan dari gua ini. Saya melihat berbagai macam bentuk dari Stalagmites yang tumbuh dari lantai gua akibat tetesan air yang mengandung batu kapur dari atap gua. Ada yang berbentuk cendawan, mirip kol bertingkat-tingkat, ada yang mirip patung orang suci atau ksatria, ada juga yang hanya sekedar meruncing ke atas. Disini begitu banyak keunikan bentuk gua dengan perpaduan lampu membuat saya betah disini. 


Setelah puas melihat gua ini, saat menuruni tangga, para pengunjung juga dapat melihat  keindahan pemandangan sekitar Halong bay dari atas, pengalaman yang menyenangkanlah.  Selain itu disini ada menjualkan souvenir yang harganya lumayan mahal lah. Akhrinya kami pun meninggalkan gua ini dan menuju kapal untuk berlayar kembali. Sepanjang perjalanan ini, kami memilih duduk di lantai dua. Pemandangan disini begitu indah dan jelas terlihat daripada di lantai satu. Batu kapur yang merupakan ciptaan Tuhan ini memang begitu indah. Saya duduk di kursi malas sambil bersantai menikmati indahnya pemandagan ini. Saya merasa enggan untuk beranjak dari sini, betah rasanya melihat kedamaian disini. Angin bertiup serta indahnya suasana bak serasa melihat lukisan pemandangan ya hehehe. Tak terasa kapal kami akan menuju pelabuhan, dengan berat hati saya pun harus meninggalkan kapal dan kembali menuju Hanoi.





Thang Long Water Puppet Theatre
Alamat: 57b Đinh Tiên Hoàng, Hoàn Kiếm Hanoi
Jam pertunjukan: setiap hari, 15:30, 17:00, 18:30, 20:00, 21:15 dan khusus hari Minggu, 9:30.
Harga Tiket: 60.000 VND
Show ini letaknya tak jauh dari Hoan Kiem Lake. Bagi saya show ini unik sekali. Water Puppet merupakan salah satu seni kebudayaan Vietnam diyakini sudah ada sejak abad ke 11 Masehi sehingga menjadi daya tarik para wisatawan dengan tataan panggung serta layaknya wayang air yang disusun seperti drama. Pertunjukan wayang ini unik karena dilakukan di atas kolam air dan diiringi musik tradisional Vietnam yang terletak sebelah kiri panggung dengan pemain musik duduk dan selama pertunjukkan berlangsung mereka memainkan musik dengan alunan yang indah. Pertunjukan ini menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat Vietnam yang merupakan masyarakat agraris dan nelayan, kisah legenda dan pahlawan bangsa Vietnam juga sering diangkat dalam pertunjukan Water Puppet. Tapi sebelum masuk, para pengunjung di berikan kertas yang berisikan urutan cerita drama yang akan dimainkan, jadi kita gak bingung kok. Bagi yang ingin melihat show yang unik ini, jangan lupa kesini ya, di jamin gak rugi deh. Menonton show ini sebagai penutupan perjalanan kami di Hanoi.





Hari Keempat (03 Januari 2016)
Akhirnya pada pukul 06:00 pagi pesawat kami dari Hanoi menuju Ho chi minh. Dengan rasa kantuk tapi kami semangat untuk menuju Ho Chi Minh. Akhirnya tiba juga dan kami disambut dengan udara panas yang menyengat. Cuaca di Hanoi yang dingin berubah menjadi cuaca yang Ho Chi Minh cukup panas. Walaupun cuaca begitu kontras antara panas dan dingin, tapi kami begitu penasaran suasana Vietnam tepatnya di Ho Chi Minh. Kota ini diduduki oleh Prancis pada 1859. Selama pendudukan Prancis, terdapat bangunan di kota ini mencerminkan keberadaan bangsa Eropa tersebut, sehingga kota ini dijuluki sebagai “The Paris of Orient”. 

War Museum
Alamat: 28 Vo Van Tan Street, District 3
Jam Buka : 8.00 – 11.45 dan 13.30 – 16.45
Tiket masuk : 15.000 VND
Bagi yang suka sejarah, tempat ini wajib dikunjungi. Tapi tak ada salahnya untuk menambah pengetahuan untuk melihat bagaimana tang dan perang saat itu. Banyak turis asing yang datang melihat museum ini, mereka lebih tertarik ke museum dibandingkan berbelanja hehehe. Gedung museum ini cukup besar terdiri dari 3 lantai dan beberapa ruangan. Pada lantai pertama, beberapa barang menunjukkan dukungan negara lain terhadap perjuangan rakyat Vietnam dan mengecam Amerika. Di lantai 2 semacam bukti bukti kekejaman perang Amerika terhadap bangsa Vietnam. Di lantai tiga hampir sama seperti lantai 2, disini terdapat pameran foto-foto jurnalis. Di dalam museum, bisa melihat cerita yang menggambarkan suasana zaman perang lengkap dengan penjelasan yang ada di dinding museum ini. Banyak penjelasan yang disertai dengan foto. Kita dapat melihat senjata-senjata yang digunakan oleh tentara AS dan Vietnam, peluru-peluru, pakaian para tentara, lubang-lubang perlindungan, dan masih banyak lagi. Museum peninggalan perang di Vietnam, memang menjadi saksi bisu betapa kerasnya perang antara Vietnam dan AS di masa lalu. Bila kita lihat sekilas gambar masa kelam pada saat itu, begitu banyak kesedihan yang mendalam bagi masyarakat Vietnam.



Reunification Palace
Alamat: 135 Nam Kỳ Khởi Nghĩa, Bến Thành, Quận 1, Hồ Chí Minh, Vietnam
Jam Buka:  0730-1130 AM  &  1300 – 1700 PM.
Harga Tiket  VND 30.000 – 50.000
Bangunan dengan halaman yang memiliki hamparan rumput yang hijau dilengkapi dengan air mancur yang di tata apik terlihat dibagian tengah gedung. Istana ini memiliki luas 12 hektar. Istana ini menjadi tempat tinggal dan juga kantor Presiden Vietnam Selatan selama perang Vietnam yang mana dulunya Vietnam masih terpecah menjadi dua. Kami hanya melihat dari depan saja, its ok lah. Bangunan ini terdiri empat lantai dan 1 mezzanine ini menyimpan banyak sekali benda-benda yang berharga. Bagi yang ingin melihat kedalam, cukup bagus suasana ruangan didalam menurut om google loh. Di dalamnya tedapat ruang pertemuan, ruang peta, ruang perpustakaan, ruang komando, ruang menyambut tamu, ruang makan, ruang beristirahat dan kamar-kamar tamu, tempat dansa, ruang bermain kartu, bahkan hingga bunker bawah tanah untuk bersembunyi presiden. Tapi pada kesempatan ini kami hanya didepan saja.  



Saigon Notre-Dame Basilica
Alamat: Bến Nghé, tp. Hồ Chí Minh, Ho Chi Minh
Katedral ini bergaya Prancis, karena dibangun saat pemerintah kolonial masih menduduki Saigon, yaitu antara 1863 hingga 1880. Gereja dibangun dengan batu bata dan genteng yang diimpor langsung dari Perancis.  Patung Perawan Maria juga di terletak dalam taman kecil ini dengan tataan yang cantik. Karena saya muslim, saya hanya melihat dari depan saja, cukup terik saat itu. Walaupun tidak masuk kedalam, kami cukup menikmati indahnya suasana kota tua dengan bergaya Prancis yang masih terjaga. Bagi beragam lain, bisa kesini sambil beribadah, tak ada salahnya kan? Tapi kami hanya bisa melihat dari luar sudah cukup kok. 





Centra Post Office
Alamat: Công Xã Paris, P.Bến Nghé, Q.1
Harga Tiket : gratis
Hanya berjalan kaki saja kita akan mengunjngi kantor pos yang begitu terkenal. Bangunan yang tak jauh dari gereja, cukup berjalan kaki saja kita bisa menuju kantor pos ini. Kantor pos yang dibangun antara tahun 1886 sampai 1891 dan masih difungsikan sebagai kantor pos utama Kota Ho Chi Minh. Dari kejauhan terlihat jelas bangunan tua yang berwarna kuning mencolok yang tertata rapi, keren lah. Saya tak merasakan kesan kumuh, melainkan tataan yang rapi kita seolah-olah berada di zaman dulu tanpa merubah bentuk bangunan yang bergayakan colonial, keren lah. Kantor pos ini juga memiliki arsitektur gotik khas Prancis, yang dibangun pada awal abad ke-20. Arsitek bangunan ini adalah Gustave Eiffel, yang juga merancang Menara Eiffel di Kota Paris, Prancis.   
Didalam kita juga bisa melihat aura tempo dulu yang kental serta tempat ini masih digunakan sebagai kantor pos. Kubah bangunan ini tampak megah ciri khas bangunan tempo dulu. Jangan lewatkan berkirim surat, tapi saya hanya duduk menikmati arsitektur bangunan yang begitu indah serasa di Paris katanya hehehe. Disini juga ada semacam telepon umum cukup unik dengan tempat yang berwarna merah terang yang biasanya sebagai spot foto bagi wisatawan. Selain itu disini juga ada toko souvenir dengan barang yang cukup unik.

Ho Chi Minh City Hall
Alamat: 86 Lê Thánh Tôn, Bến Nghé, Quận 1, Hồ Chí Minh
Jam Buka: 8AM – 10PM 
Hari mulai siang, matahari pun bersinar dengan terik. Tapi tak melunturkan semangat kami untuk ke city hall yeahh. Bangunan ini pertama kali di bangun pada tahun 1902 hingga 1908 pada era colonial Prancis. Suasana kota tua yang begitu terjaga dan tertata begitu apik serta taman yang dihiasi dengan bunga yang indah serta terlihat patung Ho Chi Minh yang berdiri tegak di tengan halaman. Bagi pengunjung hanya bisa melihat keindahan taman ini saja dan tak bisa masuk kedalam. Tapi kami begitu menyukai aura tempo dulu yang bersih tanpa terkesan kumuh, keren lah. Saya disini hanya duduk sejenak dan mengabadikan gambar karena matahari yang begitu terik membuat kami tak betah berlama lama disini, dan kami pun meninggalkan tempat yang begitu terkenal dan lebih asyik dikunjungi pada sore maupun malam hari. Karena malam hari lampu di bagian luar memberikan cahaya yang cukup unik. Saat sore atau malam hari, kita tak merasakan panas matahari yang begitu terik, its ok lah.



Saigon Opera House
Alamat: 7 Lam Son Square, Ben Nghe Ward, District 1, Ho Chi Minh City, Vietnam
Opera House adalah bagian dari Gedung Opera yang berada di Hanoi. Ibu Kota Vietnam dan bangunanannya sama dengan Gedung Opera Garnier di Paris. Gedung yang dibangun tahun 1897 tersebut memiliki 800 kursi dan saat ini masih difungsikan sebagai gedung pertunjukan. Kami hanya sebentar saja disini, karena hari yang cukup terik membuat kami tak betah disini. Katanya kalau malam hari disini lebih bagus, its ok lah.  

Ben Thanh Market
Alamat: Phan Bội Châu, Bến Thành, Hồ Chí Minh, Vietnam
Jam Buka: Setiap hari (05.00 - 18.00)
Pusat perbelanjaan tradisional di Ho Chi Minh City yang sangat dikenal oleh wisatawan asal Indonesia. Jika ingin mendapatkan harga yang terjangkau, jangan lupa tawar yang sadis ya. Saya membeli beberapa kaos, pashimina. Belanja yang di beli untuk oleh-oleh saja. Kami hanya beberapa jam saja disini. Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, kami bergegas meninggalkan pasar yang cukup ramai ini.  
 
Saigon Dinner Cruise
Alamat: Saigon river
Jam Buka: 6PM- 10PM
Makan malam kali ini diatas kapal. Menikmati hidangan menu internasioanal  dengan pemandangan gedung- gedung yang gemerlap dan bercahaya. Tepat jam 8 malam kapal kami pun berlayar. Saatnya menikmati makan malam yang berkelas ala Vietnam. Nikmati keindahan kota Ho Chi Minh City pada saat malam bergabung dengan makan malam di kapal dengan sejuta kenangan di Sungai Saigon. 



Para pengunjung di hibur dengan pertunjukkan dance yang cukup menarik dan penyanyi cewek dengan lagu mandarin dan lagu entah apa lah, saya tak begitu mengerti. Cukup menghibur lah penampilannya. Menikmati malam mengarungi sungai melewati gedung gedung kerlap kerlip ditemani semilir angin malam sambil menimati hidangan cukup direkomendasi lah. Setelah 2 jam berlayar, akhirnya makan malam pun selesai.   



Hari Kelima (04 Januari 2016)
Salah satu paket wisata tour yang terkenal di sekitar kota Ho Chi Minh City adalah menyusuri sungai Mekong. Sungai Mekong berada di Provinsi Mỹ Tho yang memiliki luas 30,81 mi² dan jumlah penduduk 220,000 jiwa pada 2012. Merasakan kearifan lokal, tempat ini sangatlah pas. Tur kebun, sawah dan rawa di Delta Mekong yang menarik disini. Melihat rumah penduduk, warga lokal serta  kehidupan mereka sehari-hari merupakan sesuatu yang menarik, kita bisa merasa lebih dekat dengan mereka. Tampak kesederhanaan tapi bersahaja tergambar. Penduduknya juga ramah menyambut wisatawan. Suasana kampungnya sangat natural, sederhana, tapi bersih dan di tata dengan baik. Kira-kira sejam perjalanan menuju delta Mekong. Sepanjang jalan pemandangan yang disuguhkan berupa sungai, sawah padi, kebun-kebun dan rumah-rumah.

Sungai Mekong
Sungai Mekong adalah sungai ke-12 terpanjang di dunia, ke-10 terbesar. Panjangnya 4880 km dan Sungai Mekong memiliki luas 812,000 km persegi. Mengalir dari Dataran Tibet di utara mengalir melalui Yunnan di China, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Untuk menuju pulau pulau kita harus menggunakan sebuah kapal kayu yang cukup besar. Sungai Mekong cukup luas dan airnya berwarna kecoklatan, dan sepanjang sungai banyak perahu-perahu kecil. Mengarungi sungai sambil minum kelapa muda merupakan pengalaman yang menyenangkan. Matahari bersinar terik siang itu. Sekilas sungai ini mirip dengan sungai Musi di Palembang. Kapal kayu kami pun berlabuh disebuah pulau. Suasana pulau ini seperti desa desa yang ada di Indoenesia.  
Pulau Unicorn
Kira-kira 5 menit  kami pun sampai di pulau Unicorn. Sebuah desa kecil yang sederhana dan masih terjaga hingga saat ini. Rumah rumah penduduk masih terbuat dari kayu dan beralaskan tanah. Intinya seperti kembali pulang kampung yang sesungguhnya, tapi kampung disini sudah ditata dengan baik jadi gak terkesan kumuh. Tapi jangan salah penduduk disini berkulit putih dan cantik. Itu karena mereka rajin mengkonsumsi madu. Beberapa tempat menarik di Pulau Unicorn

1.Peternakan Madu dan Manisan
Mengunjungi peternakan lebah madu untuk menikmati teh madu. Kita dapat juga berpose dengan lebah lebah penghasil madu, jinak kok. Ya 11 12 dengan yang di Thailand, tapi ini lebih sederhana tempatnya. Karena berhubungan saya flu cocok sekali minum yang hangat hangat. Selain itu kita juga dapat mencicipi manisan dan merupakan hal yang wajib. Manisannya memiliki beberapa macam. Semuanya enak dan cocok dijadikan buah tangan. Kalau hanya mencicipi saja, semuanya free, tapi kalau berminat beli gak papa kok, harganya juga terjangkau.  



2.Permen Kelapa
Kami diberikan kesempatan untuk melihat proses pembuatan permen kelapa. Santan tersebut dicampur gula untuk dibuat permen, dicetak, dipotong kecil-kecil dan dibungkus. Rasanya manis dan cocok dijadikan oleh oleh.  
3.Lagu Tradisonal dan Buah Buahan tropis
Bagi yang ingin merasakan kesederhanaan dengan perpaduan tradisional, jangan lupa kesini bila berada di Ho Chi Minh. Para pengunjung dihibur dengan lagu daerah Vietnam nan merdu sambil dihidangkan dengan buah buah tropis seperti rambutan, sawo, rambutan, lengkeng dan teh hangat. Saya sangat begitu menikmati penampilan sekumpulan wanita bernyanyi dengan menggunakan pakaian tradisional khas Vietnam dengan menyanyikan lagu khas Vietnam dengan suasana yang sederhana "Don ca tai tu" (Musik rakyat Vietnam Selatan)  yang dilakukan orang lokal. Selain itu para penyanyi menyanyikan lau "Kalau Kau Suka Hati" meski gak terlalu fasih tapi cukup menghibur. Sangat terasa suasana negara tropis yang eksotis. Saya begitu senang dengan suasana pedesaan Vietnam. 




Delta Mekong
Setelah  menjelajah dan berkeliling kampung saatnya kita bermain sampan. Delta mekong disebut juga dengan delta sungai sembilan naga. Para pengunjung mengarungi delta Mekong dengan sebuah perahu kecil. Seperti pulang kampung lah. Aktivitas berperahu merupakan suatu pengalaman yang mengasikkan. Pemandangan hutan khas tropis, sungai keruh tapi tidak bau, pemandangan yang kita temui kali ini. Kapal dikayuh dengan lambat, angin sepoi sepoi menyejukkan dan saya sangat menikmati pemandangan yang alami. Di Indonesia mungkin ada sungai semacam ini, tapi belum dikelola kali ya secara professional. Jujur, saya sendiri sebagai orang Indonesia ini gak pernah naik getek di Indonesia. Turis kebanyakan bule bule asing, tampak mereka sangat menikmati, di Negara mereka ini gak ada kali. Para turis asing begitu menikmati perjalanan di sungai, ya iya lah secara mereka tak pernah merasakan suasana tropis seperti ini.  



Pulau Kura-kura
Kemudian kapal berlabuh disebuah pulau. Kali ini kita makan siang diperkampungan Mekong, menunya khas Vietnam tapi dijamin halal. Masakannya tidak terlalu berasa, mungkin gak terlalu banyak bumbu ya. Meski di kampung, restaurant ini ada fasilitas wifi dan ruangan ber AC.  Seru uy, walau di kampung tapi fasilitas setara dengan perkotaan. 
Perut kenyang dan saatnya kembali ke kota, karena pesawat akan dijadwalkan pukul 5 dari Hochimin  ke negeri yang tekenal akan candinya. Setelah tiba di Bandara, imigrasi dan pesawat pun akhirnya terbang. Sepanjang perjalanan saya penasaran dengan negeri ini. Pesawat kecil dan penumpangnya mayoritas orang lokal dan bule, membuat saya merasa asing. Biasanya kalau ke Bangkok, KL atau China masih banyak suara suara bising orang Indonesia. Sepertinya kali ini cuma kami sekeluarga. Akhirya pesawat mendarat di Ibukota kamboja, Pnhom phen. Ya sangat jarang kita dengar nama kota ini. Dari atas pesawat tampak gedung  kasino warna warni. Tampak kota ini cukup berkembang seperti kota Medan lah kira kira. Welcome to Phnom Penh Internatioanl Airport. Sesampai di Bandara kita disambut dengan bandara yang sederhana dan bergaya khas kamboja, ornament kayu  mendominasi. Seperti Bandara di Jogja suasananya. Setelah itu kami melaju ke hotel dan check in. Phnom Penh adalah kota terbesar di Kamboja. Kota ini memiliki penduduk sekitar 1 juta jiwa dengan luas 262 mi², sementara seluruh penduduk Kamboja adalah 11,4 juta jiwa.  Pernah dikenal sebagai “Mutiara Asia”, dan dianggap salah satu kota peninggalan Perancis yang terindah yang pernah dibangun sebagai kota-kota-di Indocina pada tahun 1920. Phnom Penh City pertama kali dibangun pada abad ke-15 selama (Ponhea Yat) waktu Raja Preah Srey Soryopor, ketika ia meninggalkan Angkor Palace dan membangun istana yang baru di Tuol Basan di Srey provinsi Chhor Sar, yang sekarang disebut kabupaten Srey Santhor, Provinsi Kampong Cham. Sejarah kelam Negara ini  yaitu Kota ini jatuh ke Khmer Merah pada tanggal 17 April 1975. Sebagian besar penduduk, termasuk mereka yang kaya dan berpendidikan, dievakuasi dari kota dan dipaksa untuk melakukan kerja di pertanian pedesaan sebagai ”manusia baru“. Setelah itu kami makan malam dan check in. 

Cardamom Hotel And Apartment
Alamat: No 69 Street 174 Sangkat Psa Thmey III, Phnom Penh, Kamboja

Menurut saya hotel ini cukup bagus dan bersih. Kamarnya juga lumayan luas. Lokasinya cukup strategis disekitar café, pub dan mini market.

Hari Keenam (05 Januari 2016)
Independence Monument
Alamat : Sangkat Boeng Keng Kang Ti Muoy, Phnom Penh, Kamboja
Monument ini dibangun pada tahun 1958 untuk kemerdekaan Kamboja dari Perancis pada tahun 1953 terletak di jantung ibukota, di persimpangan Norodom Boulevard dan Sihanouk Boulevard pusat kota. Ada sebuah taman di Monumen Kemerdekaan dan tampaknya menjadi tempat yang populer di kalangan penduduk setempat. Desain monument ini yaitu stupa berbentuk teratai, model monument ini terlihat di adopsi dari kuil Khmer besar di Angkor Wat.  



Royal Palace, Phnom Penh 
Alamat   : Samdach Sothearos Blvd (3), Phnom Penh, Kamboja
Tiket      :5.000 Riel (US $ 6,25)
Buka     : Setiap hari, 7: 30-11: 00 dan 2: 00-5: 00. (Istana alasan ditutup selama acara resmi)

Pagi ini dengan semangat kami akan mengunjungi beberapa tempat menarik disini. Matahari yang lumayan terik yang bakal menghiasi perjalanan hari ini. Kompleks bangunan istana yang berfungsi sebagai kediaman resmi Raja Kamboja dan keluarga kerajaan. Nama lengkap dalam bahasa Khmer adalah Preah Barum Reachea Veang Chaktomuk Serei Mongkol. Dari depan istana tampak tembok tinggi melindungi istana. Tampak kokoh pertahanan istana ini.  Setelah mendapat tiket masuk, kami menjelajah istana ini lebih lanjut. Istana ini berfungsi untuk hari ini sebagai rumah Raja Kamboja yaitu Raja Norodom Sihamoni dan mantan Raja Norodom. Para raja Kamboja telah menghuni istana ini sejak dibangun pada tahun 1860-an, dengan pengecualian istana sempat kosong karena keluarga kerajaan pergi mengungsi, mengasingkan diri ketika negara jatuh dalam kekacauan akibat berkuasanya rezim Khmer Merah. Istana utama tampak megah dan unik, perpaduan 2 budaya yaitu Cambodia dan eropa. Wah, perpaduan ya menarik. Istana ini dibangun setelah Raja Norodom memindahkan ibukota kerajaan dari Oudong ke Phnom Penh pada pertengahan abad ke-19. Pada pertengahan 90-an, banyak bangunan Istana dipulihkan dan diperbaharui, beberapa dengan bantuan internasional.
Beberapa bagian dari Royal Palace
  • Preah Thineang Dheva Vinnichay Mohai Moha Prasat atau "Balairung Singgasana"  "Singgasana Suci Hakim Agung." Balairung Singgasana adalah tempat di mana pejabat kepercayaan raja, jenderal dan pejabat kerajaan langsung melakukan tugasnya. Kegiatan ini masih dilakukan di tempat ini sampai sekarang, sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan kerajaan (seperti upacara penobatan dan pernikahan kerajaan) serta sebagai tempat pertemuan untuk tamu Raja. Bangunan berdenah salib yang dimahkotai dengan tiga menara. Menara pusat setinggi 59 meter dengan puncak menara dimahkotai kepala Brahma bermuka empat berwarna putih. Di dalam balairung singgasana terdapat tiga tahta kerajaan (satu bergaya barat dan dua lainnya bergaya Kamboja tradisional) dan serta patung dada para raja dan ratu Kamboja bersepuh emas, mulai dari pemerintahan Raja Ang Doung hingga kini. Balairung singgasana ini adalah bangunan kedua yangdibangun di tempat ini

Ruang singgasana pertama dibangun dari kayu pada 1869-1870 atas perintah Raja Norodom. Balai singgasana itu dibongkar pada tahun 1915. Bangunan yang kini ada dibangun pada tahun 1917 dan diresmikan oleh Raja Sisowath pada tahun 1919. Bangunan ini berukuran 30x60 meter. Keindahannya tidak hanya diluar, interior istana juga ga kalah indah. Pengunjung hanya bisa melihat dari teras teras saja. Ketika mengunjungi catatan takhta (Jangkauan Balaing di depan dan Preah Tineang Bossobok lebih tinggi di belakang) dan lukisan dinding langit-langit yang indah dari Reamker. Tampak kemegahan dari langit langit dan lantai. Seperti berada di dalam gedung gedung Eropa. Sekilas kompleks istana ini mirip Grand Palace Bangkok, bedanya kawasan istana lebih kecil dan tidak banyak bangunan yang berlapis emas. Taman taman juga ditata sedemikian rupa mempercantik kawasan istana ini. Membuat teduh dan indah kawasan istana. Lagi dan lagi kebanyaan turisnya bule bule. Mungkin orang orang bule suka ya dengan sejarah dan kerajaan gitu. Tak tampak turis dari Indonesia. Lagi dan lagi saya melihat turis  bule yang datang ke tempat ini. Orang Indonesia sukanya hanya shooping hehehe.   





  • Hor Samrith Phimean Juga dikenal sebagai 'Bronze Palace.' Repositori untuk regalia kerajaan dan atribut. Dibangun pada tahun 1917. Saat ini perumahan tampilan regalia kerajaan dan kostum di lantai dasar.Ruang kostum terdapat 7 baju warna warni. Setiap hari berbeda warna. Selain itu ada baju, mahkota raja. Sangat menarik kita dapat melihat perlengkapan kerajaan secara langsung.
  • Preah Thineang Chan Chhaya Bangsal Cahaya Chandra (Bangsal Sinar Rembulan) Bangsal atau pavilium terbuka yang berfungsi sebagai panggung untuk pagelaran tari Khmer klasik di masa lalu dan masa kini. Bangunan ini adalah salah satu bangunan paling terkenal dari istana, karena mudah dilihat dari luar yang dibangun di bagian samping dari dinding istana. Bangsal pagelaran Chan Chhaya memiliki balkon yang digunakan sebagai anjungan kehormatan untuk melihat parade baris-berbaris di sepanjang Bulevar Sothearos di Phnom Penh.
  • Silver Pagoda Bangunan utama menyimpan banyak harta pusaka negara Kamboja, seperti patung Buddha berlapis emas dan bertabur permata. Banyak koleksi milik kerajaan. Pusaka yang paling penting adalah arca Buddha berukuran kecil terbuat dari kristal baccarat dari abad ke-17 ("Buddha Zamrud" Kamboja) dan arca Buddha Maitreya berukuran sebesar manusia bertatahkan 9.584 butir intan dan mengenakan regalia kerajaan, keduanya dibuat atas perintah Raja Sisowath. Selama sebelum Khmer Merah, pada pemerintahan Raja Sihanouk, Pagoda Perak adalah dihiasi dengan lebih dari 5.000 keping ubin perak dan beberapa tampilan luarnya direnovasi dengan marmer Italia. 



Pengunjung tidak boleh mengambil gambar didalam kuil ini. Kuil ini termasuk 1001 tempat yang harus dikunjungi sebelum mati. Oleh sebab itu saya jadi penasaran ke sini. Sebelum masuk harap lepas alas kaki. Di pintu keluar tampak beberapa pemuda memainkan alat music tradisional, sekilas mirip musik jawa. Jangan jangan kita bersaudara kali ya. Sekilas wajah penduduk Indonesia mirip orang Cambodia.   



Museum Nasioanal Kamboja
Alamat : Preah Ang Eng St. (13), Phnom Penh, Kamboja
Buka    : 08:00 sampai 17:00 setiap hari.
Tiket    : $ 5 untuk pengunjung asing, 500 riel untuk Kamboja.
Museum dengan bata merah bangunan bergaya Khmer yang dibangun oleh Perancis pada tahun 1917. Museum ini merupakan museum sejarah, arkeologi, dan budaya terbesar dan paling terkemuka di Kamboja. Museum ini adalah salah satu museum yang memiliki koleksi seni Khmer terbesar di dunia, termasuk seni patung, keramik, perunggu, dan benda-benda etnografi. Koleksi museum mencakup lebih dari 14.000 artefak, mulai dari zaman prasejarah sampai periode setelah Kerajaan Khmer, yang pada puncak kejayaannya, kekuasaannya membentang dari Thailand, Kamboja, hingga ke Vietnam Selatan. Museum ini bercat merah dengan bangunan corak Cambodia. Disini banyak koleksi koleksi patung dan poto kuno. Hal ini hampir seperti ruang terbuka koridor lebar dengan jendela besar. Dan ditengah museum, ada taman taman yang hijau dengan danau yang indah dengan bunga teratai. Bangunan museum mengelilingi taman ini. Sangat cantik dan memukau. Banyak aneka koleksi yang bisa kita lihat, tapi saya hanya melihat beberapa tempat saja disini. Di dalamnya ada adalah koleksi patung Khmer dari 4 abad ke-14. Koleksi lainnya seperti relik Buddha dan arca- arca Hindu juga dijadikan sebagai sarana peribadatan oleh warga sekitar. Rancang bangunan museum diilhami oleh arsitektur kuil Khmer yang dibangun dalam kurun 1917 dan 1924, museum diresmikan pada tahun 1920 dan dipugar pada tahun 1968. Museum ini ditutup antara tahun 1975 dan 1979, tahun-tahun kontrol Khmer Merah dan dibuka kembali pada tanggal 13 April 1979.



Sisowath Quay
Boulevard tiga kilometer panjang mencolok, terletak di sepanjang persimpangan Tonle Sap dan Sungai Mekong. Daerah ini mungkin  paling ramai, dengan deretan butik, bar, kafe, restoran dan hotel mewah.Sungai ini tampak keruh dan suasana cukup bersih. Kita bisa melihat bendera bendera dari seluruh dunia yang memperindah kawasan ini. Tapi sayang suasana taman-taman dan kawasan disini kurang besih. Saya berharap semoga pemerintah lebih sadar sedikit mentata tempat ini karena tempat ini begitu banyak di kunjungi dari turis asing. 



Diseberang nya kita dapat melihat rerumputan hijau dengan burung burung merpati berkeliaran disekeliling taman. Pengunjung dapat bercengkrama langsung dengan binantang ini lebih dekat. Berlari lari sambil menikmati suasana indahnya taman. Saya begitu menikmati bercengkrama langsung dengan burung- burung yang cukup menghibur. Di sisi barat Sisowath Quay adalah Royal Palace yang masih kediaman raja Kamboja yang dibangun pada tahun 1866.  



Central Market
Buka: 7:00-17:00
Saatnya belanja dengan harga murah tapi berkualitas. Pasar yang besar dibangun pada tahun 1937 dalam bentuk kubah dengan empat lengan bercabang ke lorong-lorong yang luas dengan kios-kios yang tak terhitung jumlahnya barang. desain awal dan layout yang dari arsitek Perancis Louis Chauchon. pekerjaan konstruksi diawasi oleh arsitek Perancis Jean Desbois dan Wladimir Kandaouroff.Tak ada salahnya untuk membeli cendera mata dengan harga yang terjnagkau. Pasar ini sangat lengkap dari baju, gantungan kunci, magnet kulkas, pajangan, aksesoris, songket, emas dan perak, koin antik dll. Cocok dijadikan oleh oleh buat kelurga. Harus pandai menawar agak mendapat harga yang pas dan pantas. Mirip mirip di pasar wat arun lah. Intinya murah murah lah. Bagi penggila belanja silahkan kesini karena disini lumayan lengkap.    

Wat Phnom
Alamat : ផ្លូវវត្តភ្នំ, Phnom Penh, Kamboja
Tiket     :1 US$.
Buka      : 07.00-18.00.
Sebelum pulang, Kami hanya melihat dari luar saja karena keterbatasan waktu. Cukup indah dan menarik. Dibangun pada 1373, dan berdiri 27 meter (88,5 kaki) di atas tanah. Ini adalah struktur keagamaan tertinggi di kota. Legenda menceritakan bahwa seorang janda kaya bernama Penh (sering disebut sebagai Daun Penh - Nenek Penh - di Khmer ) menemukan sebuah pohon Koki besar di sungai. Di dalam pohon ia menemukan empat patung perunggu dari Buddha. Penh dibangun sebuah kuil kecil di bukit buatan yang dibuat oleh orang-orang yang tinggal di desa untuk melindungi patung suci. Akhirnya ini menjadi situs suci dan kudus di mana orang akan membuat berkat dan berdoa. Pintu masuk utama ke Wat Phnom adalah melalui tangga timur besar, yang dijaga oleh singa dan naga (ular) langkan. Karena waktu keberangkatan kami pukul 14:25 dan waktu yang tak memungkinkan, akhrinya kami bergegas menuju ke stasiun bus.  


Bus Phnom Penh ke Siem Riep

Jadwal Bus :  7:30, 8:30, 12:30, 14:25
Tiket            : $ 13.00


Kami menggunakan jasa Bus Mekong Ekspress. Bus nya cukup nyaman, dengan Ac dan toilet. Selain itu ada kue dan air mineral. Kami memilih jadwal paling sore yaitu 14:25 agar bisa menjelajah kota Phnom Penh selama setengah hari. Waktu tempuh Phnom Phen ke Siem Riep selama 7 jam. Wah, cukup lama ya. Iya sih, tapi demi melihat candi yang fenomenal itu ga  masalah. Para penumpang kebanyakan bule bule eropa, China dan beberapa orang lokal. Saya merasa berada di negeri antah berantah.  Merasa asing sendiri, hehehe tapi pengalaman seru yang tak terlupakan. Sepanjang jalan tampak perkampungan sederhana dengan rumah panggung, ya  mirip di Indonesia lah. Ada yang unik saya melihat ada perkampungan muslim. Banyak penduduk berkerudung, menggunakan lobe berlalu lalang. Ada juga masjid loh. Alhamdulillah di Negeri ini masih ada muslim juga. Jalanan juga tidak mulus dan berdebu. Masih tampak garis kemiskinan di negeri ini. Padahal negeri ini sudah menjadi destinasi wisata kelas dunia. Sayang sekali ya. Selain itu keunikan lainnya tampak penduduk lokal menumpang di dalam mobil bak terbuka, mungkin mereka buruh. Banyak turis bule mengabadikan dan merasakan keanehan. Setelah itu kami isitrahat di sebuah kota kecil yang sederhana mirip balige lah. Saya ngobrol ngobrol singkat dengan turis bule yang sudah menjelajah beberapa Negara di dunia. Beruntung sekali dia. Ia mengatakan suka memanjat gunung dan diving. Selain itu ia juga memarah turis asing yang membuang sampah sembarangan. Tampak begitu pecinta alam dan peduli lingkungan. Setelah itu bus berangkat, dan tepat jam 9 kami tiba di negeri Angkor wat. Stasiun bus tampak sederhana, kami dijemput guide untuk makan malam dan check in.

The Villa Sok San Square
Alamat: Sok San Rd, Krong Siem Reap, Kamboja
Malam ini kami menginap di dekat kawasan night life nya kota ini yaitu pub street. Cukup direkomendasi, hotel ini nuansa tradisional mirip mirip di Bali lah dan hotelnya bersih. Dengan ornament ornament kayu memperkuat nuansa tradisional. Selain itu ada kolam renang juga loh.   

Pub street
Letaknya tak jauh dari hotel kami pun tak sabar untuk melihat kehidupan malam disini. Sekilas mirip di Bangla road.  Tapi minus penari penari dan wanita malam ya. Anda dapat memilih tempat untuk untuk bersenang-senang. Disini banyak café, bar, resto yang tersedia. Musik dari masing masing café saling bersahutan. Seru lah, terasa sekali dunia parawisatanya. Berjalan jalan disekitar sambil melihat bule bule sedang berpesta, cukup menarik. Kamu juga keliling kota dengan tuk tuk. Kota ini tampak tenang dan damai. Seperi Phuket lah. Lampu lampu juga memperindah sudut sudut kota. Saya suka sekali suasana kota ini saya merasakan kental akan parwisata. Sebelum balik ke hotel, kami memutuskan untuk berkeling kota dengan menaiki tuk-tuk. Setelah tawar menawar kami pun menaiki tuk-tuk. Suasana kota yang sederhana tapi penuh dengan lampu-lampu yang indah menghiasi kota ini, cukup indah. Saya tak menyangka ternyata kota ini bagus loh, tak seperti yang saya kira. Malam yang indah dengan sejenak menikmati keindahan kota ini, sungguh mengesanakan. Setelah 30 menit akhirnya kami tiba di hotel untuk beristirahat.   



Hari Ketujuh (06 Januari 2016)
Orang orang mungkin heran, ngapain jauh jauh sampai ke Cambodia segala untuk melihat candi, di Indonedia kan juga ada? Iya sih tapi Angkor Wat dan Angkor Thom ini tak sama dengan Borobudur atau Prambanan, masing masing candi itu memiliki karakter, keunikan dan keindahan masing masing. Tapi kalau soal besar dan luasnya, candi ini paling juaranya. Berjalan setengah hari berwisata cukup gempor lah. Tapi plusnya disini gak banyak pedagang yang menyemak kawasan candi. Salut deh dengan parawisata. Angkor adalah salah satu situs arkeologi yang paling penting di Asia Tenggara. Membentang di atas sekitar 400 km2, termasuk daerah hutan, Angkor Archaeological Park berisi sisa-sisa megah dari ibukota yang berbeda dari kerajaan Khmer, dari 9 ke abad ke-15. Mereka termasuk Kuil terkenal Angkor Wat dan, di Angkor Thom, Candi Bayon dengan dekorasi patung yang tak terhitung jumlahnya. UNESCO telah menetapkan program luas untuk menjaga situs simbolik ini dan sekitarnya. Hari ini kami Sang guide menjelaskan sejarah tentang Angkor Wat dan Angkor Thom  berbahsa inggris. Cuma mengerti lah, ada beberapa kata yang saya ga tau artinya. Maklum lah, Bahasa Inggris saya tidak terlalu bagus. Para guide disini pakai seragam berwarna krem. Tiketnya tidaklah murah. Bagi saya cukup pantas karena tempat ini sebagai warisan dunia yang satu ini. Saya seperti merasa berpetualang di hutan tropis. Karena seluruh candi ini berada di tengah hutan hijau nan lebat. Untuk menjelajah nya harus menggunakan kenderaan mobil atau tuk tuk.

Angkor Complex
Tiket : Paket 1 hari USD 20 , Paket 3 Hari USD 40, Paket 7 hari USD 60
Buka :  5:00-18:00 
Angkor thom
Panas matahari yang cukup terik, membuat kami tetap semangat untuk menjelajahi candi ini. Pintu masuk kita disambut patung patung Budha. Sangat indah dan bersejarah. Pintu masuk saja bagus, gimana dalamnya ya? Angkor Thom merupakan reruntuhan kompleks ibu kota kerajaan Khmer kuno di Kamboja. Angkor Thom melingkupi bagian tengah kompleks kota kuno Angkor. Ibu kota ini didirikan oleh raja Jayawarman VII dan mencakup kawasan seluas 9 km². Reruntuhan di dalam kompleks kota ini antara lain berbagai candi- candi dan istana-istana, serta terdapat arca-arca yang besar. Candi ini beridiri sangat megah dan menarik. Angkor Thom adalah kota hampir persegi yang dikelilingi oleh tembok tinggi 8 meter yang sedikit lebih dari 12 kilometer panjang dengan lima gerbang gapura mengesankan menyediakan akses ke kota. Begitu maju peradaban manusia kuno zaman dulu.  Saya merasa berada kembali di zaman berbeda. 






Bangunan tampak masih terjaga. Bangunan-bangunan dalam kota Angkor Thom dibangun dalam langgam (gaya arsitektur) Bayon. Langgam ini memiliki ciri bangunan berskala besar, banyak menggunakan batu laterit, dan pembangunan menara yang berukir wajah-wajah berukuran besar di setiap gerbang masuk kota. Keunikan dari candi ini terdapat patung budha tersenyum Seperti menyambut para pengunjung datang. Bagi pecinta sejarah seperti bule bule ini merupakan hal yang sangat menarik. Bule- bule begitu antusias melihat keindahan candi ini. Lagi dan lagi tak ada turis dari Indonesia, tak masalah lah. Saya begitu menikmati perjalanan di candi yang cukup menarik.  




Tha Prohm
Untuk menuju Tha Prohm kita harus berjalan menapaki jalan berdebu. Dengan semangat kami tak sabar untuk melihat tempat yang tak asing lagi bagi yang tau tentang angleina jolie. Kami pun berjalan untuk menuju tempat ini dengan terik matahari yang cukup terik, tapi kami tak pantang menyerah. Walau panas dan sedikit berdebu kami tetap semangat.  Candi dengan gaya Bayon kurun akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13. Nama asli candi ini adalah Rajawihara.  Candi ini dibangun oleh Raja Khmer Jayawarman VII sebagai wisahara dan universitas beraliran Buddha Mahayana. Ta Prohm tidak dipugar dan dibiarkan dalam kondisi asal sebagaimana ditemukan. Sehingga menimbulkan efek fotogenik dan dramatis dengan suasana hutan rimba liar dan  lilitan akar pohon besar yang memeluk tubuh candi menimbulkan efek mencekam. Dinding, atap, ruang dan halaman telah cukup diperbaiki untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut, dan ruang dalam telah dibersihkan dari semak-semak dan semak tebal. Sebagian besar telah diserahkan kepada cengkerama hutan hidup dan interaksi yang dinamis antara alam dan seni buatan manusia, merasa sedikit seperti Indiana Jones atau Lara Croft (yang difilmkan di sini). 

Keunikan dari candi ini adanya pohon pohon merambat di candi. Sangat eksotis dan menarik. Seperti berada di tengah hutan tropis dengan candi candi nya. Tempat ini tempat set film Tomb Raider pada tahun 2000-an. Berkat film ini candi ini menjadi top dan terkenal. Banyak para pengunjung mengabadikan diri di tempat lokasi tempat shooting angleina jolie.  Saya merasa seperti beraada di set film itu. Intinya candi ini sangat unik dan pengalaman yang tak terlupakan. Ta Prohm telah masuk ke dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1992. Kompleks termasuk 260 patung-patung dewa, 39 menara dengan puncak dan 566 kelompok perumahaan.



Angkor Wat
Angkor Wat berarti "Kuil Kota", monumen terbesar dan terbaik dari kelompok Angkor. Merupakan sebuah karya arsitektur dengan komposisi, keseimbangan, proporsi sehingga menjadikannya salah satu monumen terbaik di dunia. Candi ini terbesar di dunia dan termasuk 20 besar keajaiban dunia dan 1992 Angkor Wat masuk dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Kuil ini dibangun oleh Raja  Suryawarman II pada pertengahan abad ke 12. Pembangunan kuil Angkor Wat memakan waktu selama 30 tahun. Dipersembahkan untuk memuliakan Wishnu, candi ini dibangun sebagai candi agung negara milik raja sekaligus sebagai ibu kota. Angkor Wat terletak di dataran Angkor yang juga dipenuhi bangunan kuil yang indah, tetapi Angkor Wat merupakan kuil yang paling terkenal di dataran Angkor. Raja Suryawarman II memerintahkan pembangunan Angkor Wat menurut kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia dan merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu Angkor Wat telah dialihfungsikan menjadi kuil Buddha dan dipelihara serta digunakan secara terus menerus ketika agama Buddha menggantikan agama Hindu di Angkor pada abad ke-13. 



Candi indah sangat indah dan megah, dengan ukiran ukiran penuh cerita. Setelah berjalan lumayan jauh saya tak menyangka bisa melihat tempat ini, wow keren sekali. Saya sangat terkesima dengan kemajuan manusia di zaman dulu mendirikan candi seindah dan sebesar itu. Betapa makmur dan berjayalah negeri ini. Bangunan masih gagah dan kokoh berdiri. Walau masih ada perbaikan, tapi tidak mengurangi keunikan candi ini. Saya merasa beruntung bisa menyaksikan kembali bangunan tua yang bersejarah. Para turis asing begitu antusias melihat seacra mendetail candi ini. 



Angkor Wat adalah contoh utama gaya klasik arsitektur Khmer. Arsitek Khmer pada abad ke-12 telah memiliki keahlian dan kepercayaan diri dalam menggunakan batu pasir (bukan batu bata atau laterit) sebagai material pembangunan utama. Sebagian besar kawasan yang terlihat menggunakan blok batu pasir, sementara laterit digunakan untuk dinding luar dan untuk bagian struktural tersembunyi. Bahan perekat yang digunakan untuk menggabungkan blok batu tersebut belum teridentifikasi, meskipun diperkirakan mengandung resin atau kalsium hidroksida alami. Senyawa di Angkor Wat meliputi area seluas 1.500 dengan 1.300 m (4.920 oleh 4.265 ft) dan dikelilingi oleh parit luas 180 m (590 kaki) lebar. Dinding luar, yang berukuran 1024 x 802 m dan ketinggian 4,5 m, dikelilingi oleh halaman terbuka sepanjang 30 m. Dekorasi Angkor Wat yang sebagian besar berupa relief rendah, termahsyur keindahannya secara luas karena begitu padu dengan arsitektur bangunan. Dinding bagian dalam pada galeri luar menampilkan berbagai adegan berskala besar terutama gambaran bagian-bagian dari epik Hindu Ramayana dan Mahabrta. Gerbang pintu masuk yang sangat besar berbentuk seperti ular raksasa yang diyakini untuk mewakili lambang kesuburan kosmik. 



Bagi saya keunikan candi ini adalah melihat adanya danau didepan candi dan bayangan candi terpantul. Danau yang cukup luas ini memperindah suasana kompleks candi terbesar didunia ini. Tampak kemegahan candi ini dari kejauhan. Meskipun ditemani terik matahari saya tetap menikmati candi dari kejauhan, spot terindah lah bila berada disini, pokoknya top lah.  





Setelah puas berwisata candi kami pun bergegas ke Bandara. Bandarnya minimalis bercampur budaya Cambodia dan cukup modern. Intinya Saya merasa beruntung dan tidak menyesal  bisa mengunjungi  Cambodia, kota candi Angkor wat Angkor thom, Halong bay salah satu keajaiban dunia versi alam, Ho chi minh dan Hanoi dengan bangunan tua bersejarah serta Phnom phen dengan istana. Semua tempat mempunyai keunikan dan keindahan masing masing. Selamat tinggal Cambodia dan Vietnam. Trip dua negara yang dianugrahkan 2 keajaiban dunia. 

SELESAI