Minggu, 26 Juni 2016

Jalan Jalan Ke Derawan, Samarinda, Balikpapan dan Tarakan



Jalan- Jalan Ke Derawan, Samarinda, Balikpapan "Kalimantan Timur" dan Tarakan "Kalimantan Utara"
Pesona Pantai Maldive nya Indonesia, Kemegahan Masjid dan Keunikan Budaya Dayak
04 Mei- 09 Mei 2016

Perjalanan wisata Ke Derawan, Samarinda, Balikpapan dan Tarakan merupakan perjalanan yang sangat mendadak dan tanpa persiapan. Sebenarnya yang sudah pasti pergi kesana adalah si Mama dan Papa. Mereka sudah beli tiket pesawat dan paket tour derawan 3 hari 2 malam. Sedangkan saya masih abu abu, antara ia dan tidak menanti kepastian jadwal kampus. Jika jadwal saya pas saya berencana untuk menyusul. Selain itu saya hanya membantu mencari refrensi tempat wisata dan hotel buat mama papa. Dalam hati masih berharap, tapi apadaya sampai H-1 keberangkatan tidak ada kepastian dari kampus. Hingga saatnya pada selasa siang saya memastikan ke kampus, ternyata jadwalnya masih libur. Alhamdulillah, rejeki anak sholeh. Seketika saya langsung pesan tiket pesawat, ya rugi sih kalau beli tiket pesawat H-1 keberangkatan kira kira selisih 200.000 dan tiket kepulangan saya beruntung 200.000 dari tiket mama papa yang telah dipesan 2 minggu sebelumnya, di hitung hitung sama aja ya. Kegalauan saya berikutnya adalah saya ga punya stok kaos yang baru, kebanyakan kemeja, sedangkan saya akan beriwisata pantai.  Langsung deh gas ke Sogo, intinya serba terburu-buru lah. Sampai di rumah setrika baju dan packing malam itu aja. Cukup capek dan melelahkan packing dan siap siap dengan waktu mepet. Kegalauan saya berikutnya adalah ternyata untuk kuota tour 3 hari 2 malam sudah full. Kata tour nya Seharusnya saya pesan 2 minggu sebelumnya, ya kalau tau begitu saya udah pesan semuanya dari awal, tapi jadwal kampus yang gak jelas. Paket tour 3 hari 2 malam sudah di pesan si Ujing 2 minggu sebelumnya untuk 4 orang, sedangkan kalau ikut saya berarti sudah 6 orang. Pilihannya ada 2 yaitu berharap ada yang batal atau mau gak mau si  ujing gak ikut dan digantiin kami berdua. Ya ga seru deh.    

Hari Pertama (04 Mei 2016)
Pagi ini kami akan berangkat dengan rute yang cukup panjang dan melelahkan. Perdana bagi saya untuk terbang di seputar Indonesia dengan lama tempuh hampir 12 jam dengan terbang 6,5 jam diudara, 4 jam transit, ½ jam delay dan 1 jam penambahan waktu Wib ke Wita. Rutenya Antara lain Medan- Jakarta, kemudian Jakarta-balikpapan lalu Balipapan- Tarakan. Ribet ya rutenya, ga ada rute langsung L Sebenarnya penerbangannya gak terlalu lama tapi proses menunggunya yang cukup membosankan. Terbang dari medan ke Jakarta mulus tanpa hambatan, kemudian langsung cari makan siang di seputaran Soekarno  Hatta, cari kafe yang ada ac tapi kebanyakan kafe disini pakai kipas angin L Seandainya Bandara International Soekarno Hatta bisa senyaman KLIA, seluruh gedung full Ac.  Jakarta panas dan gerah, I need Ac. Setelah makan siang, searching tempat wisata, waktu menunjukkan pukul 2 siang. Bergegas ke pintu keberangkatan, ternyata eh ternyata delay. Kebiasaan yang melegenda dari maskapai ini. Kemudian pesawat terbang pun meninggalkan ibukota menuju Kalimantan. Yeah, penasaran banget. Kira kira 2 jam mengudara kami pun tiba di Balikpapan, dari udara tampak gedung gedung tinggi, kota yang ramai lah. Para penumpang dengan tujuan Jakarta- Balikpapan turun meninggalkan pesawat, sedangkan saya dan beberapa penumpang lainnya yang “’Penumpang Transit” tetap dipesawat menunggu penumpang lainnya menuju Tarakan. Hingga akhirnya pesawat terbang menuju Tarakan. Kira kira 50 menit, kami sampai di Tarakan. Dari atas pesawat tak banyak lampu atau bangunan seperti di Balikpapan. Alhamdulillah sampai juga dengan perjalanan sangat panjang melebihi Medan-KL- HK. Perjalanan kali ini kita akan mengunjungi 2 provinsi yaitu Kalimantan Timur (Derawan, Balikpapan, Samarinda) dan Kalimantan Utara (Tarakan). Sebenarnya Tarakan dulu masih dibagian di Kaltim, tapi terjadi proses pemekaran pada tahun 2012. Dan Kota Tarakan termasuk ke dalam Kalimantan Utara. Kota Tarakan adalah kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara dan merupakan kota terkaya ke-17 di Indonesia yang membuat Belanda dan Jepang mendarat di Kota Tarakan. Kota ini berbatasan dengan negara tetangga, yaitu negara bagian Sabah dan Serawak Malaysia Timur. Kota Tarakan adalah kota penghasil minyak yang besar di Indonesia yang terletak di Propinsi Kalimantan Utara. Bandar Udara Internasional Juwata terlihat baru saja dilakukan pembangunan. Setelah mengambil bagasi, dari kejauhan tampak Ujing dan uda menjemput kami. Ya  karena masih ada keluarga di Tarakan makanya saya pengen ke Kalimantan. Dari dulu saya memang pengen ke Derawan, karena Si ujing dan uda sudah pernah ke sana. Katanya pantainya keren, makanya saya jadi penasaran.  Setelah itu kami langsung meninggalkan bandara dan makan malam

Gudeg Bu Harman
Alamat: Jl. Pulau Sumatera, Tarakan Tengah, Kota Tarakan
Suasana kafe nya asri dan santai. Cocok untuk keluarga, apalagi duduk di lesehan dengan hidangan jawa ditemani live musik.  Ya, jauh jauh ke Kalimantan carinya masakan jawa. Emang ia di Tarakan itu ga ada makanan khasnya, cuma seafood aja. Setelah makan malam kami pun berkeliling kota. Menurut saya penerangan kota ini masih kurang dan luas kota ini tidaklah terlalu luas.




Hotel Galaxy
Jalan Yos Sudarso No. 9, 77111 Tarakan, Indonesia
Akhirya kami tiba di hotel, istirahat dan beres beres untuk packing ke derawan. Kami menginap di Hotel Galaksi  Hotelnya  berada di pusat kota bergaya minimalis dan cukup bersih. Hari yang panjang dan melelahkan.

Hari Kedua (05 Mei 2016)
Pagi itu tiba tiba uda menelpon bahwa ada 2 orang yang batal berangkat, yeah berarti jadi nih kami pergi lengkap ber 6. Kalau rezeki gak akan lari kemana. Hari ini kami akan berangkat menuju derawan pukul 12 siang. Sebelum ke Derawan kami jalan jalan dulu diseputaran tarakan. Setelah sarapan, check out kami pun langsung keliling keliling kota. Menurut saya kota ini cukup bersih dan tertata. Karena waktu yang terbatas kami hanya sempat mengunjungi 1 tempat wisata saja.

Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB)
Alamat: jln Jalan Gajah Mada
Harga Tiket: Anak-anak Rp 2.000, Dewasa Rp 3.000, Turis Asing Rp 5.000.  
Hutan mangrove ini berada di pusat kota. Lucu ya, gak perlu jauh jauh ke hutan untuk melihat hewan hewan. Lokasinya sangat strategis dan ga buang waktu perjalanan. KKMB diresmikan tanggal 5 Juni 2003 oleh Walikota Tarakan (saat itu) Dr. H. Jusuf SK.Dari pintu masuk tanpa hutan mangrove khas hutan tropis. Jalanan kayu menghubungi bagian demi bagian dari hutan ini. Tampak asri dan hijau suasananya. Cuaca juga sejuk dan dingin. Jangan lupa mengabadikan bersama patung bekantan, sebagai tanda pernah kesini hehehehe. Tujuan utama kami kesini adalah untuk melihat hewan fenomenal itu. Ya, kami sangat beruntung, ternyata waktunya si bekantan sedang breakfast dengan pisang yang sudah direbus sebelumnya. Sekumpulan bekantan tampak sedang asyik makan dan berkumpul dengan keluarganya. Induk bekantan dari hutan ini juga saya sempat lihat. Sangat besar dan sedang asyik bersantai di pohon.




Makanya masyarakat Tarakan sering menyebut Bekantan ini dengan Monyet Belanda. Hewan ini tampak unik dengan hidung panjangnya. Seperti hidung pinokio lah kira kira. Hewan Bekantan juga menjadi ikon wahan dufan loh. Intinya saya senang sekali karena untuk pertama kali melihat hewan bekantan secara langsung J Menurut searching di internet kalau di Malaysia atau Brunei kalau mau lihat bekantan semacam ini harus merogoh kocek yang cukup dalam loh, betapa beruntung saya dapat  menyaksikan hewan ini secara langsung dan gratis pula. 


Setelah puas bercengkrama dengan mascot dufan ini, kami bergegas ke rumah ujing untuk menitip tas, karena hanya beberapa hari saja di derawan, kami menyatu semua menjadi 1 koper saja biar praktis. Kemudian makan pagi menjelang siang di sop makssar. Karena kami akan berangkat ke derawan dan akan memakan waktu selama 3 jam. Otomatis jam makan siang diatas kapal kan? Untuk menghindari itu kami makan siang lebih awal, ora opo opo, dari pada mabok laut. 


RM. Coto Makassar Dg. Abu
Alamat : Jl. Yos Sudarso RT.14 No.27 Tarakan
Rasanya kuahnya sangat nikmat, beda dengan yang pernah saya makan sebelumnya di medan. Perut kenyang hati senang, kami pun langsung menuju pelabuhan.

Pelabuhan Tengkayu
Pelabuhan yang cukup dipadati para penumpang Karena pelabuhan ini untuk menyemberang ke Pulau Derawan ataupun ke kota lainnya seperti Nunukan, Malinau, dll. Keindahan pantai dan taman laut di pulau Derawan yang menjadi andalan wisata Kalimantan Timur membuat saya penasaran. Sebenarnya boat yang berangkat hari ini ada 9 boat (paket 4 hari3 malam) sudah berangkat pukul 9 pagi. Sedangkan kami satu satu nya boat (paket 3 hari 2 malam) yan berangkat pukul 12.  Penumpang selama perjalanan ini terdiri dari 20 orang dengan berbeda kelompok 2 pasang dari tarakan, 8 orang ibu ibu dari Tarakan, Jakarta dan Semarang 6 orang kami sekeluarga dari medan. Paket 3 hari 2 malam sudah termasuk transportasi boat selama 3 hari, makan 5 kali dan penginapan 2 malam. Sepanjang perjalanan boat melaju kencang menghantam ombak yang bergulung gulung. Boat berjalan kencang mengarungi lautan luas menuju surga dari Kalimantan. Karena perjalanan yang cukup mengguncang, membuat beberapa penumpang yang mabok laut. Bagi yang suka mabuk laut, kondisi fisik yang kurang fit, phobia dengan kapal atau laut gak disarankan untuk ikut tour Derawan. Dikarenakan perjalanannya cukup panjang dan mengguncang dengan speed boat yang kecil. Saya harap Pemerintah lebih memperhatikan transportasi menjadi lebih baik, aman dan nyaman. Alhamdulillah, sih sepanjang perjalanan saya biasa aja. Cuma agak sedikit pusing. Baru pertama kali ini perjalanan laut dengan waktu tempuh selama ini. Waktu tempuh menuju Pantai terbaik di dunia no 60 dari 100 versi CNN selama 3 jam 20 menit. Cukup capek dan membosankan sih, tapi demi ke pantai terbaik why not? Perlahan demi perlahan, dari kejauhan tampak pulau berpenghui dengan lautan biru jernih, ya sekeping surga dari Kalimantan sudah dekat. Pulau Derawan terdapat berbagai fasilitas seperti cottage, peralatan menyelam, speedboat, dan restoran.  Derawan memiliki empat pulau utama yang biasa disinggahi para wisatawan. Pulau-pulau itu adalah Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, dan Pulau Maratua yang akan dikunjungi pada esok hari.Tepat pukul 15:30 kapal kami pun merapat. Tampak penginapan terapung menjamur di bibir bibir pulau derawan ini. Menurut uda saya yang sudah pernah ke sini dulu penginapan semacam ini gak sebanyak ini. Hu, sayang sekali ya pembangunannya gak dibatasi. Dulu disekitar pulau derawan, lautannya masih sangat jernih dengan ikan ikan lucu dan kura kura yang berkeliaran. Kalau sekarang kura kura udah pada ngumpet, jarang muncul seperti dulu. Oh Indonesia semoga semua sadar akan lingkungan L  Turun dari kapal, kita disambut dengan laut biru jernih, tapi minus ikan ikan lucu ya, soalnya banyak kapal yang sudah merapat. Setelah check in dan beres beres, kami pus bergegas untuk berenang merasakan laut birunya derawan. Pengianapan kami di derawan sederhana khas perumahan anak pantai lah pakai kipas angin karena kamar yang AC sudah full di booking. Ruginya kalau pigi liburan di hari libur begini, karena bertepatan dengan tanggal merah yang beruntun  alias hari kejepit nasional, semuanya full. Kamar ber Ac sudah di booking 2 bulan sebelumnya. Hehehe boro boro mesen 2 bulan sebelumnya, berangkat aja gak pasti. Tapi ga masalah dinikmati aja. Penginapan kami berada persis didepan pantai. Meski berada di pinggir pantai, jangan harap bisa snorkeling langsung di depan penginapan ya, karena uda jadi tempat bersandarnya kapal. Ikan ikan pada ogah stay disana.

Derawan Dive Resort
Alamat: RT III Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
Jika ingin snorkelling atau berenang di pulau derawan kita harus berjalan beberapa meter menuju Derawan dive resort, katanya disini banyak ikan ikan lucu. Berjalan sekitar 10 menit tibalah, kami di derawan dive resort. Pulau yang memiliki sejuta pesona alam bawah laut dengan spesies karang,ikan, penyu raksasa, barakuda, lumba-lumba dan berbagai macam jenis ikan lainnya bisa disaksikan disini.  Resortnya keren lah, kamarnya terapung di atas laut, dihubungkan jembatan kayu. Tak sabar untuk bertemu dengan ikan ikan. Dengan bermodalkan kacamata snorkelling kami pun langsung nyebur di laut sekitar derawan dive resort. 



Tampak ikan ikan lucu berwarna warni sedang berkeliaran di kawasan derawan dive resort. Ikan disini sangat banyak dan beragam, mereka seakan menari nari mengikuti arus lautan. Untuk memancing ikan menghampiri kita, berilah umpan roti tawar, wah semua ikan pada mengerumi saling merebut makanan. Suatu pengalaman menarik yang jarang didapatkan. Saya bersnorkling kira kira 1,5 jam, cukup lama juga gak terasa karena saking asyiknya bermain dengan ikan ikan. Arusnya cukup deras karena mengingat waktu sudah sore, jadi haru hati hati ya. Karena sudah menjelang maghrib, ikan ikan berkurang, kami pun langsung meninggalkan derawan dive resort. Saatnya mandi bersih, sholat maghrib dan makan malam. Makan malam kali ini dengan menu seafood khas pantai.

Pasar
Di pulau kecil ini, juga ada semacam kawasan dengan penginapan, rumah makan dan toko toko souvenir berjejer di sepanjang garis pantai. Sekilas mirip di Gili trawangan lah.  Rumah makannya kebanyakan menjual makanan seafood, dan yang bikin saya tertarik adalah sate cumi. Cuminya lembut dengan kuah kacang plus kecap. Rasanya enak dan unik lah. Selain kuliner, kita dapat beli oleh oleh untuk diri sendiri atau orang tercinta. Toko oleh oleh disini juga banyak dan beragam.  Souvenirnya juga beragam, dari baju, gantungan kunci, magnet kulkas, gelang, hiasan kerang, kain bali dll. Intinya bermacam tergantung selera dan kebutuhan. Di toko souvenir saya hanya membeli baju dan pajangan saja. Kualitas kaos nya juga bagus dan lembut. Menurut pengamatan saya, masyarakat disini banyak mengandalkan parawisata karena kalau dilihat lebih seksama, hampir rata rata rumah rumah di kampung ini dijadikan penginapan, rumah makan dan toko.Tidak ada angkutan umum seperti mobil. Untuk mengelilingi pulau ini, kita dapat merental sepeda. Seru juga ya, bebas polusi udara.Karena mata udah berat, kami pun menuju penginapan untuk istirahat.

Hari Ketiga (06 Mei 2015)
Hari ini merupakan puncak dari tour di Derawan dan merupakan waktu yang paling ditunggu dan dinanti. Kita akan mengunjungi 4 pulau. Semua pulau yang ada di Kepulauan Derawan sungguh sangat indah dan memiliki keunikan masing masing. Begitu besar keajaiban Tuhan di Pulau Borneo ini. Setelah sarapan pagi dengan nasi kuning, speed boat pun melaju kencang menuju pulau pulau di kepulauan Derawan.

Pulau Sangalaki
Kami disambut dengan pulau cantik berlaut biru jernih, pasir putih lembut dan pohon kelapa. Pulau Sangalaki  sebuah pulau tidak berpenghun mempunyai luas 15,9 hektar. Kapal kami pun berlabuh, merasakan lembutnya dan berlari lari kecil di seputaran pulau.Keunikan pulau ini adalah adanya penangkaran penyu dibelakang pulau. Baby penyu tampak lucu sekali, jangan lupa mengabadikan diri bersama baby penyu ya. Saya sangat setuju dengan penangkaran penyu semacam ini karena dengan penangkaran ini maka spesies penyu di kepulauan Derawan tidak punah. Dalam sekali bertelur seeokor penyu betina bisa mengeluarkan 60 sampai 160 butir. Selain itu kita juga dapat mempelajari dan lebih dekat dengan penyu. Berwisata sekaligus menambah edukasi.      




Danau Kakaban
Alamat: Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
Danau kakaban merupakan danau diatas yang tidak berpenduduk. Sangat unik sekali, di tengah laut, kita dapat menemui danau. Sungguh sangat besar Keajaiban Tuhan karena di dalamnya terdapat danau payau yang menyerupai teluk yang disekelilingnya dikelilingi oleh hutan lebat, sehingga air di Danau Kakaban sangat tenang. Kapal kami pun merapat di tepi laut. Jembatan kayu menyambut kami menuju danau kakaban. Untuk dapat menyaksikan danau dengan sejuta ubur ubur ini kita harus menapaki anak tangga kayu. Sepanjang perjalanan kita disuguhi hutan hutan mangrove khas pantai. Hingga akhirnya kami tiba di danau kakaban. Pulau Kakaban mempunyai luas 774,2 hektar.  Danau ini tampak indah dengan air yang tenang dan  bukit bukit hijau yang mengelilingi. Tapi sayang karena pengunjung yang cukup membludak suasana tenang sedikit memudar. Keunikan danau ini adalah banyaknya ubur ubur berkeliaran didalam danau.


Keragaman  ubur-ubur yang tidak menyengat membuat kita leluasa bercengkrama dengan mereka. Saya pun tak melewatkan waktu untuk berenang. Tanpa pikir panjang, ganti pakaian langsung nyebur di danau. Tampak ubur ubur berwarna kecoklatan sedang berenang renang menghiasi danau ini. Sungguh sangat unik dan belum pernah saya temui sebelumnya. Bercengkraman lebih dekat dengan ubur ubur yang tekstrunya mirip agar agar merupakan aktivitas yang menarik di tempat ini. Ubur ubur disini aman dan tidak menyengat. Dari Kacamata saya, mereka tampak lucu, berjalan pelan secara berkelompok. Berenang bersama ubur ubur merupakan pengalaman pertama dan berkesan bagi saya. Saya merasa lebih dekat dengan alam.

Laguna
Tempat wisata ini merupakan gua yang dialiri dengan air. Jika musim pasang kita tidak bisa mengarungi gua ini, karena air memenuhi dinding gua. Kami sangat beruntung, karena kita dapat melintasi gua.  Gua tampak indah dan gelap tapi tidak terlalu luas. Menyusuri gua harus hati hati, takut terbentur dengan atap gua dan arus sungai yang cukup deras. Seperti berpetulang lah ceritanya.  Sesampai di mulut gua, kita disambut dengan danau berwarna biru muda, sangat unik sekali. Karena hujan turun deras kami semua bergegas menuju kapal. Untuk kembali pulang kita harus menaiki semacam bukit, kemudian turun dengan tangga kayu. Sangat alami dan sederhana.



Maratua Paradise Resort
Welcome To Maratua Paradise Resort. Pulau Maratua terletak di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Kata paradise merupakan suatu kata yang sangat pantas dan layak untuk tempat ini. Mengapa? Karena lautan di resort ini sungguh sangat jernih berwarna biru toska kira kira seperti  di kolam renang. Resort resort berdinding kayu bercat coklat tampak terapung menghiasi pulau ini. Jembatan kayu menghubungkan kawasan resort ini. Selain itu langit biru cerah dan pohon pohon kelapa nan gersang dari kejauhan mempercantik pulau ini. 


Tempat wisata ini merupakan yang paling ditunggu tunggu dan merupakan tempat yang paling berkesan bagi saya. Sekilas pulau ini mengingatkan saya dengan Maldive. Ya, kalau di lihat tempat ini mirip dengan resort resort mewah di Pulau Maldive yang terkenal itu. Berada di pulau ini seperti mimpi dan gak menyangka, karena kita masih di Indoenesia tapi indahnya bukan main. Pantai pantai di Lombok atau Bali pun kalah jernih dengan Maratua. Bener gak pakai bohong loh, keren abis dan sangat direkomendasikan bagi pecinta laut. Saya merasa beruntung bisa berkunjung di pulau secantik ini.





Duduk duduk santai ditemani  angin pantai yang sepoi sepoi dan sebotol softdrink cara saya menikmati keindahan resort dengan laut biru jernih. Setelah bersantai ria, saya tak melewatkan waktu untuk bersnorkeling ria. Laut biru seperti kolam renang seakan memanggil saya untuk berenang. Berenang bersama ikan ikan kecil berwarna putih merupakan aktivitas yang menarik. Bawah laut dikawasan resort ini sangat bersih dan jernih sekali. Sehingga membuat ikan ikan betah nongkrong dan tidak merasa tersisihkan. Matahari bersinar terik tak membuat kami berhenti untuk berenang renang di kolam renang ciptaan Tuhan.  Kira kira 40 menit kami bisa menikmati beningnya air, waktu sudah menunjukkan pukul 16:30, dan kami serombongan harus meninggalkan sekeping surga dari Kalimantan ini.





Sejujurnya gak rela untuk meninggalkan pulau ini, tapi mau dikata apa. Sebaiknya jika ingin bersantai ria  menikmati maldive nya Indonesia lebih baik menginap di Maratua Paradise Resort tapi biaya menginap, trasnportasi dan makan di resort ini cukup mahal. Apalagi kami Cuma pergi ber 6, mungkin kalau rombongan besar bisa lebih murah, entahlah. Perlahan lahan kapal kami meninggalkan Maldive nya Indonedia, Good bye Paradise L Sepanjang perjalanan para rombongan tampak kelelahan karena seharian hoping pulau. Ombak juga cukup bergelombang menuju penginapan di Derawan. Sunset pun turun, sungguh sangat indah menikamati matahari turun ditengah laut lepas. Waktu tempuh menuju derawan kira kira 45 menit. Kami pun bergegas mandi bersih, shalat maghrib dan makan malam. Seperti biasa menu anak pantai menjadi santapan makan malam kami. Untuk mengisi waktu luang kami berjalan jalan di pusat keramaian di Pulau derawan melihat lebih dekat masyarakat disini.

Hari Keempat (07 Mei 2016)
Matahari pagi bersinar dari balik jendela membangunkanku dari tidur yang nyenyak. Ya hari ini adalah hari terakhir di Kepulauan Derawan. Waktu terasa sangat cepat berlalu. Setelah bangun pagi, shalat shubuh, mandi dan berkemas kemas untuk pulang. 

Derawan Dive Resort
Sebelum kembali ke Tarakan kami sekeluarga menyempatkan diri untuk berjalan jalan di sekitar Derawan dive Resort. Laut biru, langit cerah, angin pantai menyambut kedatangan kami. Menghirup udara pagi yang bersih bebas polusi sambil menikmati keindahan derawan.  Mengabadikan diri merupakan hal yang wajib dan gak boleh dilewatkan. Dengan seragam Orange kami tampak cerah bagaikan buah jeruk. Derawan dive resort juga gak kalah indah dengan Maratua paradise resort dengan hotel kayu terapung terhubung jembatan kayu. Maldive nya Indenesia. 



Setelah puas menikmati pagi di pantai derawan, kami sarapan pagi menu nasi goreng. Perut kenyang dan saatnya kita menuju speed boat. Kapal pun melaju dengan cepat, Pukul 9 kami meninggalkan derawan, Good bye Summer Holiday.



Sebelum pulang, speed boat singgah sebentar di Pelabuhan untuk mengambil minyak ternyata stok minyaknya kosong. Tapi entah mengapa kapal masih tetap melaju. Ya sudahlah bukan urursan kita juga. Sepanjang perjalanan kapal berjalan kencang mengikuti ombak nya.Perjalanan pulang ini lebih berguncang dibanding pergi. Hingga akhrinya tiba tiba mesin mati. Ya, betul saja minyak habis. Akhirnya kapal kami menepi di sebuah pulau. Kapal tidak bisa menepi di pinggir pulau karena laut yang dangkal. Kami menunggu sekitar 1 jam untuk menanti bensin. Kapal yang berhenti dengan arus ombak yang kencang dan membuat penumpang mabuk laut. Untuk mendapatkan bensin, kru kapal harus berenang beberapa meter menuju daratan, kasihan juga ya bapak ini.  Bensin datang dan akhirnya kapal kami pun melaju, tapi entah kenapa gak sampai sampai. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang. Seharusnya kami sudah sampai di Tarakan. Akhirnya mesin kapal berhenti lagi untuk kedua kalinya. Ternyata minyaknya gak cukup. Kami pun menunggu kedatangan minyak dari Tarakan. Dengan kapal terombang ambing ombak yang kencang selama 1 jam. Penumpang yang sama pun muntah dan mabuk laut lagi.  Kapal pun seakan menari nari mengikuti arus. Kadang kapal oleng seolah tak seimbang. Para penumpang mengeluh dengan keadaan sedemikian dan langsung menggunakan pelampung, siapa tau kapal kebalik mungkin? Ya Tuhan semoga baik baik saja. Akhirnya kapal penyelamat dengan minyak pun datang, kapal bergegas menuju pelabuhan.  Menuju perjalanan pulang, tiba tiba ada speed boat datang menghampiri, ternyata suami dari salah satu penumpang menyusul kapal kami. Beliau mungkin takut kapal ini karam atau kebalik. Suatu moment yang lucu dan mengharukan. Kapal ini pun berlabuh, badan pada pegal karena perjalanan pulang memakan waktu 6 jamL L Ya Tuhan ternyata 2 kali lipat dari waktu pergi, seharusnya transportasi disini  bisa lebih professional, lebih siap, dan menghargai waktu. Kalau bule mungkin pada marah marah kalau gak jelas begini. Semua penumpang “Ogah dan kapok” untuk kembali lagi. Mungkin mereka kecewa ‘’termasuk saya’’. Mungkin parawisata disini bisa lebih diperhatikan dan dikelola dengan baik. Kalau orang lokal aja gak mau, gimana pula dengan turis asing. Banyak yang bilang “Ngapain jauh jauh ke luar negeri kalau jalan jalan, Indonesia kan bagus”, tapi kalau dilihat sarana dan prasarana? Mending keluar negeri aja, toh uang yang dikeluarkan juga sama aja hehehehe J Suatu pengalaman buruk saya selama traveling berada dikapal selama 6 jam, oh Indonesia, kapan mau maju parawisata nya?  Setelah itu kami langsung bergegas makan siang kemudian langsung menuju bandara. Ya, karena sore ini kami akan terbang menuju Balikpapan. Waktu sangat mepet dan pas pasan, padahal rencana pengen makan seafood di pantai amal tarakan, kandas sudah akibat kelalaian umat.  Mendarat dengan mulus di bandara megah. Sekilas mirip dengan Bandara Kualanmu Medan. Kami dijemput supit travel Balikpapan-Samarinda. Jarak tempuh kurang lebih 3 jam. Cukup jauh, tapi demi pertunjukkan tari pampang yang ada di hari minggu saja. Sepanjang perjalanan dengan aspal mulus.

RM. Tahu Sumedang
Alamat:  Jalan Raya Balikpapan-Samarinda KM.50
Untuk makan malam kami singgah di Tahu Sumedang. khas sunda lah. Masakan sunda memang laris manis ya di Tanah borneo.
Kota Samarinda merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Samarinda terbelah menjadi dua bagian karena terdapat sungai di tengah kota yaitu Sungai  Mahakam. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pukul 11 kami tiba di Ibukota Kalimantan timur dan langsung menuju hotel.

Hari Kelima (08 Mei 2016)
Hari ini kami akan mengelilingi dan mengeksplore lebih dekat kota Samarinda. Meskipun cukup melelahkan karena semalam hampir setengah hari melakukan perjalanan yang panjang dna melelahkan kami harus tetap semangat. Kami Sarapan nasi kuning di depan hotel dan menunggu di Lobby jam 9 pagi, eh ternyata si abang supir jam karet. Tiba di Hotel jam 10 kurang, ya sudahlah mau dibilang apalagi. 

Tepian Sungai Mahakam
Pagi yang cerah, kami memutuskan untuk sejenak melihat bagaimana sungai Mahakam yang begitu terkenal. Terlihat warga sekitar sedang menikmati pagi dengan duduk sejenak di tepi sungai. Masyarakat Samarinda menyebut ini tepian, karena lokasinya berbatasan langsung dengan Sungai Mahakam. Sungai Mahakam merupakan bermuara di Selat Makassar dengan panjang sekitar 920 km. Kami memilih untuk duduk sejenak sambil menikmati cendol yang dijajahkan di tepi sungai, sederhana tapi saya suka pagi hari ini dengan melihat suasana sungai Mahakam serta suasana masyarakat yang ada disini.   

Masjid Islamic Centre
Alamat: Jl. Slamet Riyadi No.1, Tlk. Lerong Ulu, Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
Letaknya di pusat kota membuat kami penasaran untuk melihat masjid ini.Mesjid dibangun pada tahun 2001 dan diresmikan pada tahun 2008. Dari luar saja, sudah terlihat kemegahan dan kemewahan masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Samarinda. Masjid ini merupakan masjid yang termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal yang memiliki luas bangunan 43.500 meter persegi ini mampu menampung 10.000 jamaah. Saya begitu takjub melihat bangunan masjid yang berdiri kokoh. Pada kesempatan kali ini, langsung mengunjungi masjid yang begitu fenomenal. Sayang, kami tak kebetulan dalam waktu sholat dzuhur, sehingga kami pun hanya beberapa saat saja disini untuk mengabadikan gambar. Tak terlihat banyak pengunjung disini, hanya beberapa masyarakat yang sudah selesai melakukan pengajian.



 

Kampung Tenun
Alamat: jalan bung tomo
Salah satunya adalah di sektor wisata kerajinan yang berada di daerah Samarinda Seberang yaitu Kampung Tenun Sarung Samarinda. Tak ada salahnya untuk membeli kain tenun yang khas dari sini. Letaknya tak jauh dari pusat kota sehingga mudah mendapatkan tempat ini. Pada kesempatan ini, saya dan keluarga begitu antusias untuk memilih bahan yang cocok untuk di beli. Kami memili di suatu toko yang menjualkan aneka kain tenun khas Samarinda dengan corak yang menarik serta batik khas Samarinda yang wajib di beli bila berada disini, ingat sesuai dengan budget ya. Salah satu yang khas dari kota Samarinda adalah kain tenunnya memiliki motif kotak-kotak. Setelah mendapatkan kain tenun dan batik yang diinginkan, kami pun bergegas untuk mengunjungi tempat yang menarik. 

Masjid Shiratal Mustaqiem
Alamat: di Jalan Pangeran Bendahara Rt.07 Nomor. 20, Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang
Masjid yang dibangun pada tahun 1881 yang dibangun oleh Said Abdurachman bin Assegaf, seorang ulama dan pedagang muslim dari  Pontianak, Kalimantan Barat yang datang ke Samarinda pada tahun 1880. Masjid ini pernah menjadi pemenang ke-2 dalam Festival masjid-masjid  bersejarah di Indonesia pada tahun 2003. Uniknya lagi masjid ini juga menyimpan Kitab Al Quran tertua yang disimpan berusia 400 tahun lebih. Mesjid ini dengan bangunan yang sudah tua dan terlihat cukup menarik bagi yang menyukai bangunan tua, its ok lah. Mesjid ini tak begitu jauh dari kampung tenun. Tak banyak hal kami lakukan. Kami hanya beberapa saat saja disini, suasana terlihat sunyi dan tak terlihat banyak pengunjung.


Restoran Bu Tini
Alamat: Jl Agus Salim No 1
Perjalanan selanjutnya untuk mengunjungi desa Pampang yang begitu fenomenal. Dalam perjalanan ini, kami tak segaja melihat restoran yang begitu rame dengan pengunjung. Kami memutuskan untuk makan siang disini. Terlihat suasana tradisional yang cukup menarik dengan suasana indoor maupun outdoor serta pengunjung yang cukup ramai disini. Menu disini cukup bervariasi, tapi kami memilih untuk mencoba ayam bakar yang khas, dan ternyata ayam bakarnya begitu lezat dan cocok sekali mengisi perut disiang ini.



Desa Budaya Pampang
Alamat: Sungai Siring, Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur
Perjalanan dari Samarinda sekitar 1,5 jam, lumayan jauh tapi kami menikmati perjalanan ini. wisata budaya Desa Budaya Pampang. Desa ini dihuni oleh suku Dayak Kenyah. Desa Pampang diresmikan sebagai desa budaya pada bulan Juni tahun 1991 oleh Gubernur Kalimantan Timur HM.  Perjalanan ini kita dapat melihat suasana kota yang ada di Samarinda, suasana cukup bersih dengan jalan yang bagus. Setelah 1,5 jam akhirnya kami pun tiba di desa Pampang. Suasana yang sederhana yang memang menjadi tempat yang akan kami kunjungi untuk melihat tarian tradisional. Kami begitu antusias karena waktu sudah jam 2 siang karena menurut om google pertunjukan akan di mulai dari jam 2 sampai jam 3 siang. Aduh, saya begitu penasaran, apakah pertunjukan tari sudah dimulai atau tidak. Ternyata kami beruntung, ternyata pertunjukan tari belum dimulai. Kawasan wisata desa pampang ini terlihat rumah lamin besar yang didesain berupa rumah panggung dengan ketinggian mulai dari 3 m hingga 5 m begitulah kesan pertama di tempat ini. Setelah membeli tiket, kami pun bergegas untuk duduk dan memilih tempat yang pas untuk melihat pertunjukan. Suasana yang cukup ramai disini, membuat kami duduk di barisan ketiga, its ok masih cukup terlihat untuk melihat pertunjukan. Akhirnya tarian pun di mulai. 





Cukup menarik dengan tarian yang khas dengan pakaian yang khas yang mereka kenakan. Bagi yang tak pernah melihat tarian ini, pasti merasakan penasaran bagaimana tarian tradisonal. Pesta budaya ini mempertunjukkan 8 tarian khas Suku Dayak dengan diiringi alat musik tradisional. Tarian yang ditampilkan cukup menarik dengan mengajak para penonton untuk menari bersama pengunjung. Setelah tarian selasai, para pengunjung bisa mengabadikan foto bersama para penari, cukup menarik. Selain dengan para penari, disini juga bisa berfoto dengan seorang nenek dan seorang kakek yang sudah berusia sepuh dengan keunikan yang ada pada mereka. Ternyata nenek dan kakek tersebut memiliki telinga panjang, cukup menarik untuk dilihat. Bagi yang ingin merasakan seperti para penari dengan kostum yang cukup menarik, kita bisa menyewa baju adat itu.  Setelah itu kami memutuskan untuk menyewa baju adat yang memang disewakan buat pengunjung. Saya dan keluarga tak lupa untuk mengabadikan foto dengan menggunakan kostum dengan latar suasana rumah tradisonal yang begitu menarik, sungguh pengalaman yang menyenangkan.



  

Tenggarong
Letaknya sekitat 1,5 jam dari Samarinda yang merupakan sebuah kota kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pada sore hari ini, kami tetap semangat untuk mengunjungi tempat yang menarik ada di Tenggarong. Akhirnya sore menjelang malam hari kami pun tiba. Sayang sekali tidak bisa melihat dengan jelas, karena hari pun mulai gelap. Tiba disana kita disambut dengan jembatan yang pada beberapa tahun silam pernah runtuh, dan dalam beberapa bulan lalu sudah bisa dipergunakan kembali. Jembatan yang kokoh begitu jelas terlihat. Suasana kota yang cukup menarik dengan beberapa gedung dan taman  yang sedang di renovasi. Walaupun sudah menjelang malam, tapi kami tetap semangat utnuk mengunjungi tempat yang menarik yang ada disini.

Museum Mulawarman
Alamat: Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Bangunan museum Mulawarman merupakan bekas Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara yang dibangun pada tahun 1936. Museum yang sebelumnya adalah bangunan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara ini didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Belanda yang menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Istana yang cukup menarik bila berada disini, tapi kami tak bisa masuk kedalam. Terlihat istana berwarna putih dengan taman yang cukup indah menghiasi perkarangan. Di dalam museum dapat dijumpai koleksi benda bersejarah peninggalan Kerajaan Kutai. Karena hari sudah mulai gelap sehingga kami hanya bisa mengabadikan gambar di luar istana dengan suasana yang cukup mencekam. Secara hari sudah mulai gelap, sehingga hanya bisa melihat sejenak dan tak bisa berlama-lama berada disini, lumayan seram ya hehehe.


Mahakam Lampion Garden 
Alamat: Jl. Slamet Riyadi, Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
Jam Buka: 18.00- 22.00
Malam ini, kami akan mengujungi tempat yang menarik dengan suasana lampu-lampu yang menarik yang terletak di tepian Mahakam karang asam.Tempat ini mengingatkan saya dengan Kota Batu, Jawa Timur yang memiliki lampu yang menarik. Jadi rindu dengan Batu hehehe. Disini kita bisa melihat bentuk lampu yang menggambarkan landmark misalnya Merlion yang berada di Singapore, Menara Eifel Paris, Menara Pisa, Kincir angin dan masih banyak bentuk-bentuk lampu yang begitu menari terlihat. Saya begitu antusias untuk melihat keunikan tempat ini. Malam yang indah dengan penuh lampu yang indah terlihat di Samarinda, dan tak terasa hari mulai larut kami pun bergegas meninggalkan tempat.





Hari keenam  (09 Mei 2016)
Balikpapan menjadi tempat yang terakhir dalam perjalan ini. Jam 06:00 pagi kami pun bergegas dari Samarinda menuju Balikpapan. Sepanjang perjalanan pulang, banyak pedagang yang berjualan buah naga. Hal itu membuat saya penasaran dan ingin mencicipi buah naga. Ternyata rasanya sangat manis, segar dan harganya sangat terjangkau hanya 5 ribu per kilogram. Murah banget kan, kalau di Medan bisa 35 ribu sekilo.  Cocok dijadikan oleh oleh untuk keluarga. Setelah perjalanan hampir 3 jam kami pun tiba di Samarinda. Terlihat suasana yang cukup mendung menemani perjalanan kami di Balikpapan. Tapi walaupun cuaca mendung, tapi semangat tak boleh mendung juga ya.Kota Balikpapan terletak di pesisir tenggara kalimantan timur, kota ini menghadap ke arah Selat Makassar.

Pantai Kemala
Alamat: Jln. Jend Sudirman, Balikpapan Selatan
Wisata pantai menjadi andalan di Balikpapan yang wajib di kunjungi bila berada disini terletak di daerah pusat kota Balikpapan. Suasana yang sunyi terlihat, maklum kita kesini ketika pagi hari sehingga tak ada pengunjung yang datang. Tak banyak hal yang bisa kita lakukan karena cuaca yang mendung gulanah. Jika pada sore hari, disini lebih menarik bila dikunjungi dengan bersantai di cafĂ© yang ada disini. Menurut om google lebih baik bila sore hari untuk melihat sunset tapi karena kami akan pulang pada sore hari, sehingga kami datang di pagi ini,  its ok lah hanya bisa melihat pantai yang sederhana saja sudah cukup.  

 Pantai Lamaru
Alamat: Desa Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Wisata pantai yang ada disini cukup tertata yang ada di Balikpapan menghadap ke arah Laut Sulawesi dan memiliki pasir putih, walaupun sederhana masih ok lah. Pantai Lamaru berada tak jauh dari Pantai Segarasari Manggar. Saat kami kesana pada pagi hari sehingga tak ada pengunjung terlihat. Pantai Lamaru menawarkan suasana pepohonan cemara di areal pantai sehingga menambah keindahan. Suasana sunyi sekali dengan pemandangan pantai dengan pasir putih dan suasana yang cukup memukau, tapi kami tak lupa mengabadikan gambar. Walaupun pantai tak sebiru pantai Kuta Bali, tapi tak ada salahnya kesini bila berada di Balikpapan. Uniknya pantai ini adanya tulisan “pantai lamaru” mempercantik tempat wisata ini.


Pantai Manggar
Alamat: Jl. Pantai Manggar Segarasari, Manggar, Balikpapan Timur, Kalimantan Timur, Indonesia
Pantai Manggar Segara Sari memiliki nama asli Pantai Segara Sari yang memiliki luas 13.000 m2. Dengan suasana yang hanpir sama dengan Pantai Lamaru dan Kamala membuat kami tak berlama-lama berada di sini. Suasana sunyi begitu jelas terlihat. Tapi kita bisa melihat patung beruang madu yang berdiri disekitar pantai. Sayang sekali akhirnya hujan pun turun membuat kami tak betah berada disini, dan kami pun bergegas meninggalkan pantai ini.  




Ikan Bakar
Makan siang hari ini, kami memilih makanan seafood, memang di Balikpapan sangat terkenal dengan makanan laut. Kali ini kami makan ikan baronang rica rica. Lucu ya nama ikannya? Rasa dari ikannya enak dan bumbu rica rica pedas dan cocok buat saya. Makan siang yang lahap dan mengenyangkan.
Setelah berwisata kuliner kami lanjut menuju Bandara Sepinggan. Ya, jadwal penerbangan kami pada pukul 13:25. Waktu yang mepet dan terburu buru, kebiasaan lama yang melegenda. Proses check in beres langsung menuju pintu kebarangkatan. Pesawat pun terbang meninggalkakan kota yang terkenal akan minyak. Kemudian tiba di Jakarta pukul 15:00  sore hehehe kok cepat ya, yaiyalah waktu Balikpapan Jakarta kan mundur. Lanjut pukul 16:00 terbang lagi menuju kota Medan, dan mendarat dengan sempurna di Bandara Internasioanal Kualanamu. Alhamdulillah trip Borneo kali ini berjalan dengan aman dan selamat meskipun ada kejadian yang tak mengenakkan, cukup dijadikan pengalaman dan kenang kenangan. Perjalanan ke tanah borneo penuh sejuta kesan, mulai dari pantainya biru bak kolam renang di Kepulauan Derawan, megahnya masjid di Samarinda, keunikan budaya Dayak dan bertemu langsung dengan mascot dufan yaitu Bekantan di Tarakan. Perjalanan di Indoenesia memang gak jauh dari alam indah nan eksotis dengan corak budaya Indonesia yang beragam. Kami pun menuju Bandar Udara Sepinggan menuju kota asal kami, Medan.
SELESAI