Kamis, 11 September 2014

Jalan-Jalan Banda Aceh,Sabang,Tapak Tuan



Banda Aceh- Sabang- Tapak Tuan

Kota Serambi Mekkah 

01-06 Agustus 2014


Haloo, pada kesempatan liburan lebaran, saya beserta keluarga besar menyempatkan untuk mengunjungi Aceh dengan sebutan serambi Mekkah, yang letaknya tak begitu jauh dari Medan. Letak Aceh adalah di bagian barat dari Indonesia. Perjalanan dengan menggunakan jalur darat tapi kebetulan dengan rombongan dengan keluarga besar jadi terasa lengkap kebersamaan. Provinsi Aceh terkenal akan wisata laut, religi dan tsunami nya. Pastinya bakal banyak pengalaman dan kesan yang seru, lets go.

Hari Pertama
Perjalanan dari Medan menuju Aceh dengan menggunakan jalur darat memakan waktu kurang lebih 14 jam, wah dipikir-pikir jauh, walau jauh tapi kita harus tetap semangat dan pastinya gak bakal bosan deh, karena kita bisa melihat kota, melewati jalan yang mulus, diiringan dengan lagu nostalgia, lagu hits sampai lagu entah berantah.  Nikmati perjalanan panjang ini agar kita tak merasa lelah dan pastinya gak sabar menikmati kuliner yang bakal membuat kita penasaran karena first time untuk mengunjungi Aceh.

Hari Kedua
Morning, kita tiba di Aceh pada pagi hari ketika waktu subuh tiba. Dahulu pada 1959-2001 propinsi ini dikenal sebagai Daerah Istimewa Aceh yang letaknya diujung Pulau Sumatera. Aceh adalah tempat pertama masuknya agama Islam di Indonesia dan sebagai tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peurelak dan Pasai. Oke, setelah tiba di pagi seperti ini alhasil hanya bisa menunggu pagi agar dapat check in di Grand Nanggroe Hotel hehehe, oh ya hotelnya lumayan bersih, terletak tak jauh dari kota hmmm lumayan deh, syukurnya kira kira jam 10 bisa masuk kamar, istirahat sejenak dulu yang mana hotelnya telah dipesan sejak awal, maklum ini lebaran harus pesan lebih awal agar kita bisa merasa nyaman bila berlibur.

Grand Nanggroe Hotel 
Alamat: Jl. T Imuem Lueng Bata, Aceh
Setelah memulihkan tenaga, berenang sejenak di siang yang tak begitu terik, dan perut terasa lapar, kami memutuskan makan siang yang letaknya tak begitu jauh dari hotel yaitu Rumah Makan Khas Aceh Rayeuk  yeahhh makananya terasa lezat apalagi ayam tangkap wow maknyoss.

Rumah Makan Khas Aceh Rayeuk 
Alamat: Jl. Teungku Imum Leung Bata No.33, Lamseupeung, Baiturrahman, Kota Banda Aceh

Kapal PLTU Apung
Alamat: Punge Blang Cut, Jaya Baru, Aceh
Buka: Setiap hari 09:00 AM-12:00 PM dan 02:00 PM- 05:30 PM
            Jumat  02:00 PM- 05:00 PM
Harga Tiket: Rp 2.000
Kalau berkunjung ke Aceh, banyak sekali tempat wisata yang berhubungan dengan Tsunami, hal ini membuat saya penasaran. Setelah melihat dari om google yang baik hati kita dapat melihat tempat wisata yang menarik di Aceh. Selesai makan siang, kami memutuskan untuk mencari tempat wisata yang harus dikunjungi yaitu Kapal Pltu Apung. Kapal ini memiliki berat 2.600 ton dengan panjang 63 meter dan luas 1.900 M2. Suasana disini sangat rame, tapi dibalik semua ini banyak kisah pilu dan sangat sedih kita flashback akan kejadian tsunami, kita berharap semoga mereka yang telah berpulang mendapatkan tempat yang layak di Sisi Tuhan, Amin.  Di sekitar kapal telah dibangun taman edukasi yang dilengkapi informasi dan foto mengenai Tsunami Aceh 2004. Di sini kita melihat kapal di bagian atas dengan menaiki anak tangga, suasana disini cukup jelas terlihat sekitar kota Aceh, angin yang berhembus menghiasi langkah kami mengelilingi bagian kapal, walaupun kapal yang terlihat ada yang berkarat, tapi tempat ini sebagai saksi bisu, sedih sekali ya .




Kapal PLTU Apung

Rumah Di Atas Kapal /Kapal Apung Lampulo
Alamat : jalan tanjung, kampung Lampulo, kecamatan Kuta Alam,
Harga Tiket : RP 20.000
Tempat ini juga menjadi saksi bisu akan kejadian Tsunami. Kapal nelayan memiliki panjang 18 meter tersebut terseret hingga tiga kilometer dan nyangkut  di rumah seorang penduduk, sedihnya bila kita melihat tayangan televise ketika tsunami itu terjadi. Jika tidak puas melihat kapal Lampulo ini dari bawah, maka dapat melihat kondisi kapal dari atas dengan menaikki tangga yang sudah dibuat oleh pemerint. Tak banyak waktu yang kami lakukan, karena hari semakin sore, sekedar duduk di kala sore, dan kami pun bergegas untuk meniggalkan tempat ini. 

Kapal Apung Lampulo

Masjid Baiturrahim Ulee Lheue
Alamat : Ulee Lheue
Sore ini, kami mau mengunjungi masjid yang menjadi saksi bisu kejadian Tsunami. Ketika bencana tsunami itu terjadi, masjid ini tetap kokoh berdiri di tengah hamparan puing bangunan sekitarnya yang telah hancur. Hanya sebagian kecil bagian bangunan yang mengalami kerusakan. Masjid Baiturrahim adalah salah satu masjid bersejarah di provinsi Aceh, Indonesia yang merupakan peninggalan Sultan Aceh pada abad ke 17.

Hari Ketiga

Selamat pagi, Perjalanan masih belum usai. Pagi ini kami mau berwisata pantai,  tapi pantainya bukan terletak di kota Aceh, tapi kita mau berpantai ria ke Kota Sabang, welcome Paradise. Setelah sarapan, dan check out kami memutuskan menuju pelabuhan, syukurnya tiket kapal sudah ditangan hehehe maklum ini lebaran cuy, pesan harus 1 hari sebelumnya banyak wisatawan yang bakal menghabiskan waktu untuk menikmati  surga ala Pantai, mari kita naik kapal.

Pelabuhan Ulee Lheue
Jl. Pelabuhan Ulee Lheue, Ulee Lheue, Meuraxa, Kota Banda Aceh
Jadwal Dari Pelabuhan Ulee Lhee, Banda Aceh:
  • KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 14.00. WIB | Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 10.30. WIB dan Pukul 16.30 WIB
  • Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 09.30. WIB
  • Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
Kapal dari Aceh menuju Sabang dipadati dengan penumpang, so kita bisa menikmati pagi and don’t forget duduk di bagian kabin luar bisa menikmati sepoi-sepoi angin pantai dan sinar matahari yang hangat yang bakal menemai perjalanan yang tak begitu jauh, hanya 1 jam saja. Setelah tiba di Pelabuhan Sabang. Kami bergegas meninggalkan kapal dan mengangkat koper.Welcome to Sabang saatnya kita explore pantai yang indah.

Jadwal Dari Pelabuhan Balohan Sabang:
  • Kapal lambat/roro – KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 08.00. WIB |  Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 08.00. WIB dan Pukul 14.00 WIB
  • Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
  • Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 08.00. WIB
Tarif Kapal Aceh – Sabang | Sabang – Aceh:
  • Tarif Kapal Cepat Pulo Rondo : Ekonomi Dewasa Rp 60.000 | Bisnis Dewasa Rp 75.000  | VIP Dewasa Rp 85.000
  • Tarif Kapal Cepat Express Bahari : Ekonomi Dewasa Rp 55.000  | Eksekutif Dewasa Rp 65.000  | VIP Dewasa Rp 85.000
  • Tarif Kapal KMP BRR:  Ekonomi dewasa: Rp 11.500, anak-anak: Rp 18.500 | Bisnis dewasa : : Rp 27.500, anak-anak : Rp 20.500 | Eksekutif dewasa : Rp 36.500, anak-anak :Rp 26.500.
  • Tarif Kendaraan naik Kapal KMP BRR: Sepeda : Rp 8.500 | Sepeda Motor : Rp 21.000 | Sepeda Motor Roda Tiga : Rp 73.000 | Mobil : Rp 155.000
  • Khusus untuk roda empat harus lebih cepat tiba di pelabuhan sebab tempat terbatas dan berlaku sistem antrian
Bagi yang ingin ke Sabang, kita perlu rental mobi, sepeda motor atau menggunaka becak, jadi banyak kok pilihan yang mana disukai, asalkan sesuai dengan budget. Kemarin kami rental mobil dengan supir  dan pastinya dengan bensin berkisar RP 550.000/ mobil innova. Sabang adalah salah satu kota di Aceh, ujung barat Indonesia yang berupa kepulauan di seberang utara pulau Sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar. Sabang disebut juga Pulau Weh.  Pulau Weh berasal dari kata dalam bahasa Aceh, Weh yang artinya pindah, menurut sejarah yang beredar Pulau Weh pada mulanya merupakan satu kesatuan dengan Pulau Sumatera, karena sesuatu hal akhirnya Pulau Weh, me-weh-kan diri ke posisinya yang sekarang.

Tugu 0 Kilo Meter
Alamat : Desa Iboih Ujong Ba'u, Kecamatan Sukakarya



 Tugu 0 Kilo Meter

Perjalanan kali ini dengan semangat yang membara, kami menuju tempat yang kudu kemari bila ke Sabang. Disini kita hanya bisa melihat tugus 0 kilometer. Tugu Kilometer Nol adalah sebuah bangunan setinggi 22,5 dan terdapat prasasti peresmian tugu pada 9 September 1997 yang ditandatangani Wakil Presiden Try Sutrisno. Tak banyak hal yang menarik bisa kita lakukan. Tugu Nol Kilometer di Sabang memiliki kembarannya yaitu di Merauke, tepatnya di Distrik Sota, Kabupaten Merauke. Ok next ke tempat menarik lainnya.

White Sand Beach
Sinar matahari, pasir yang putih, pantai yang biru dan bersih yang bakal kita nikmati bila kita berkunjung ke pantai ini, wihhhh serasa di negeri gajah putih ya hehehe. Pantai ini begitu indah dengan angin berhembus, sungguh indah terasa karena tak begitu banyak pengunjung, hanya kami saja disini jadi dapat menikmati keindahan pantai ini tanpa ada keramaian dan hiruk pikuk yang mengganggu ketenangan, yang kurang adalah gitar dengan lagu ala ala pantai. Sehingga menambah keindahan ala Hawai, menghanyal tingkat dewa hehehe no problem deh. Nikmati saja pantai yang indah ini dengan berlarian dan berkejaran dengan ombak.


White Sands Beach

Pantai Anoi Itam
Alamat : desa Anoi itam, kota Sabang
Pantai ini memiliki pasir yang jauh dari kata pasir putih. Nama pantai ini berasal dari kata Anoi artinya nama sebuah desa di pantai itu dan Itam artinya Hitam. Pasir Pantai Anoi Itam konon memiliki berat jenis yang berbeda dengan pasir hitam di pantai-pantai lainnya. Beratnya kurang lebih tiga kali lipat berat pasir hitam pada umumnya. Hal ini Sebenarnya malas juga bermain pasir dan pantai, karena baru dari pantai tadi membuat kita hanya menikmati pantai ini dari kejauhan saja heheheh. Pantai ini memiliki pasir yang berwarna kecoklatan, semacam ada sedikit menarik dan  pastinya unik  dan jangan lupa menikmati pantai ini sambil meminum rujak seger sekali, menambah kesegaran.


Pantai Anoi Itam

Benteng Jepang 
Alamat: Anoi Itam, Sukajaya, Kota Sabang, Aceh
Bagi yang suka sejarah gitu, maklum bagi yang ingin menambah wawasan, jangan lupa kemari. Disini dengan sedikit berjalanan lumayan menguras energy, kita mendapatkan suasana yang begitu indah. Benteng Jepang memiliki sejarah. Beberapa bunker tersebut memiliki terowongan bawah tanah menuju ke Bukit Layang yang menjadi pusat komando pasukan Jepang.  Dengan perjalanan yang lumayan, tapi sebanding deh dengan view dan terdapat sisa-sisa bunker ini sampai sekarang bakal kita saksikan bila berkunjung kesini, so mari kita jelajah sejarah di sini. Terdapat seperti perbukitan dengan pemandangan pantai dari atas bukit, kita  dapat melihat keindahan pantai dari sisi yang berbeda dengan perpaduan semacam bangunanan bersejarah yang terletak di sana.


 Benteng Jepang

Pantai Sumur Tiga
Alamat: Iem Meulee, Aceh, Indonesia
Pantai ini juga gak kalah keren, pantai yang indah yang letaknya tak begitu jauh dari kota. Disini kita bisa mencuci muka dengan menggunakan air sumur, kita nikamti saja kesegaran airnya, katanya bikin awet muda hahaha, ehhh masih mudah kok, yang namanya wisatawan pasti penasaran apa sumur tiga? Yah disana terdapat sumur sebanyak 3 tempat, tapi pada kesempatan itu kami hanya mengunjungi 1 sumur. Sumur tersebut memiliki air tawar. Ketiga sumur tersebut sudah ada sejak zaman Belanda. Ketiga sumur ini cukup unik, karena airnya tawar, meskipun jarak sumur dari laut hanya sekitar 15 meter. Sehingga ketiga sumur inilah yang menjadi ikon di pantai ini. Tak perlu ada ribet mikirin ini itu mari kita ke pantai ini dengan segala keunikan yang ada. Setelah puas kami bergegas menuju hotel untuk beristirahat di Hotel Nagoya. Letaknya dikota dan bersih.


Pantai Sumur Tiga

Nagoya Inn Hotel
Alamat: Jln. Cut Meutia No.34, Kota Atas, Aceh, Indonesia

Hari Keempat

Selamat pagi, dengan semangat pagi kita mau kemana? Yeahhh kita mau pergi ke pantai lagi, yang pastinya lebih seru donk.

Pantai Iboih
Alamat :Desa Iboih, Km 23 dari Kota Sabang menuju Kilo Meter 0
Pagi yang cerah. Jika Ingin ke rubiah kita harus kesini. Karena pelabuhannya tepat berada di pantai Iboih atau yang sering disebut dengan Teupin Layeu. Banyak aktivitas yang dilakukan disini. Bagi yang ingin berenang, snorkeling juga bisa. Banyak kok penginapan dengan bervariasi harga tersedia, tinggal pilih. Tapi pada kesempatan ini, kami hanya sebentar disini, kemudian langsung menuju Pulau Rubiah.    

Pulau Rubiah
Harga tiket : glass bottom boat dengan biaya Rp 300.000,- untuk sekali jalan (10-12 orang)
Dengan menggunkan kapal yang bisa diisi dengan 12 penumpang, kita bisa menuju pulau ini, Pemandangan yang indah dengan air yang jernih menemani langkah kita bila berkunjung ke pantai ini, sebelum kesana kita dibawa untuk melihat keindahan batu karang dengan menggunakan glass bottom boat yang memiliki semacam kaca trasnparan yang dapat melihat sedikit dasar laut, wih seru juga loh. Karena disini pengunjung dapat melihat keindahan beberapa karang yang lumayan indah  yang bakal kita saksikan bila menggunakan kapal semacam ini, mari kita menikmati karang didasar laut dengan angin yang berhembus menambah keindahan di pagi yang cerah hmmm. Setelah 1 jam kami tiba juga di pulau Rubiah yeahhhh mari kita cabut. Pulau Rubiah diperkirakan hanya sekitar 2600-an hektar. Pulau ini tidak berpenghuni. Nama Pulau Rubiah menurut ceritanya, ada seorang suami istri yang hidup tentram di Pulau Weh. Suaminya bernama Iboih, dan istrinya bernama Rubiah. Mereka hidup rukun di Pulau Weh. Pada akhirnya Ibu Rubiah memelihara seekor anjing untuk menemaninya. Ternyata, Pak Iboih tidak setuju kalo Ibu Rubiah memelihara anjing. Maka, terjadilah pertengkaran. Pak Iboih mengusir Ibu Rubiah dari rumahnya dan mengucilkannya ke pulau lain yaitu sebuah pulau bernama Pulau Rubiah. Baiklah, disini kita bisa sekedar berenang, snorkeling dengan melihat kecantikan ikan-ikan yang indah sambil bersantai ria. Kali ini kami menikmati keindahan dengan snorkeling. nda akan menemui berbagai macam spesies ikan tropis seperti angel fish, gigantic clams, school of parrot fish, lion fish dan sebagainya. Terdapat juga berbagai jenis terumbu karang. Begitu indah terasa ,sehingga kami tak mengingat waktu, karena begitu menikmati dan keasikan berenang dan snorkeling yeahhhh. Tak terasa kami hampir 3 jam berpanas ria dan menghitam kulit, no problem yang pentig kita happy. Siang menjelang sore ini kami begitu selesai meninggalkan pulau ini dan menuju hotel.




 Pulau Rubiah



 Snorkeling Di Pulau Rubiah 

Sabang Hill
Alamat: JL. Cut Ali
Tempat ini semacam hotel yang terletak dibagian atas, disini kita dapat melihat pantai dari atas, lumayan indah kala itu sore matahari begitu indah menemani kami di sini, nikmati pemandangan dan sunset yang menawan dan mengesankan, selamat sore paradise.

Taman Wisata Kuliner Sabang

Disini kita mau isi bensin hehehe bukan maksudnya isi perut yang sudah lapar. Banyak pilihan menu yang tersedia, yang penting seafood yang seger dan lezat. Sore menjelang malam kami habiskan waktu disini sambil bersantap malam, pengalaman yang menyenangkan karena dapat melihat pantai dipinggir tempat makan ini, sehingga pengunjung dapat mengusir kebosanan bila menunggu pesanan. Setelah puas mengisi perut, kami menuju hotel.      

Hari Kelima

Selamat pagi, hari ini kami bakal meninggalkan kota Sabang ini, kapal kami tumpangi yang akan sesuai dengan tiket yang tertera berangkat pada  pagi ini, membuat kami bergegas meninggalkan kota Sabang ini, bye Sabang. Kapal kami pun meninggalkan kota ini, matahari belum begitu bersinar mengiringi langkah kami ketika menikmati kapal dengan duduk di bagian luar kapal hmmmm. Tak terasa kami sudah tiba di kota Aceh, kali ini kami bakal mengunjungi temapat yang menarik lainnya, mari kita cabut.

Pantai Lampuuk
Alamat : wilayah Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar
Pantai ini begitu bersih dengan pasir putih, air biru dan awan biru menambah keindahan di siang itu yang menghadap ke Samudra Hindia. Tak begitu banyak pengunjung, sehingga kami merasa puas menikmati pemandangan ini sambil menikmati seafood ala pantai dengan memesan di rumah makan seafood yang terletak persis tak jauh dari pantai, rumah makan ini tak asing bagi kita semacam pondok-pondok  bambu, begitu menyatu dengan pantai, menu makan siang yaitu ikan bakar yang masih segar terasa, saatnya makan siang. Kami begitu menikmati pantai yang tak jauh dari Aceh, hmm saya rasa disini pantai yang tak kalah dari Sabang.





 Pantai Lampuuk

Museum Tsunami
Alamat: Jl. Sultan Iskandar Muda, Sukaramai
Harga Tiket : Gratis
Buka: Selasa – Kamis & Sabtu – Minggu ( 09.00 AM – 12.00 AM, 14.00 PM – 16.30 PM)
           Jumat 09.00 AM – 11.30 AM , 14.30 PM – 16.30 PM)
Tempat ini juara deh, jika ke Aceh mesti kemari. Museum mulai dibangun pada 2007 dan  diresmikan pada tahun 23 februari 2008 oleh Presiden SBY. Tempat ini memiliki kreasi yang keren sekali, karena di pintu masuk kita begitu terasa sedih bercampur haru seperti merasakan suasana kegelapan dengan terdengar suara-suara sayup, yang menggambarkan suasana kala tsunami. Disini melihat dinding tercantum nama-nama korban tsunami Aceh pada tahun 2004. Selanjuntnnya kita dapat melihat informasi dan video ketika tsunami dengan media video. Setelah puas melihat replica, lukisan yang menempel di sini, terdapat ruangan semacam mini studio bioskop yang harus kita saksikan karena kita dapat melihat pemutaran vidio pendek  yang menggambarkan suasana ketika tsunami, seolah-olah kita merasa berada disana. Banyak pengunjung meneteskan air mata, merasa tertegun serta merenungkan karena begitu banyak kesalahan dan dosa yang telah diperbuat, hmm sedih rasanya guys. Setelah menonton itu kita dapat melihat aneka bentuk pahatan yang menggambarkan kapal dan sebagiannya, yang penting tanpa mengeluarkan biaya, kita bisa melihat sekilas bagian dari tsunami.




Museum Tsunami Aceh


Mesjid Raya Baiturrahman
Alamat: Jl. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh
Ketika di pintu masuk saja ke masjid yang telah menjadi ikon Aceh  kita sudah merasa kalau mesjid ini begitu indah. Masjid ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612. Bangunan utama masjid berwarna putih dengan kubah hitam besar dikelilingi oleh tujuh menara. Kesan megah semakin terasa dengan adanya kolam besar dan pancuran air di bagian depan. Pada sore ini kami menunaikan sholat adzar disini. Suasana yang kental akan religi terasa disini. Banyak pengujung datang di sore itu. Kami begitu takjub melihat keindahan bangunan mesjid ini. Masjid yang mengingatkan pada Taj Mahal di India juga  merasa seperti di negeri Arab mengingat dari lantai marmar yang ada di mesjid ini, sungguh wisata dengan perpaduan agama yang menarik. Kami menikmati sore hingga menunggu sholat magrib disini. Tak terasa selesai sholat, kami bergegas meninggalkan kota Aceh.



 Mesjid Raya Baiturrahman


Hari Keenam

Kota Tapak Tuan (Aceh Selatan)

Setelah perjalanan melalahkan tadi malam, akhirta tiba juga Kota Tapaktuan yang terletak di Kabupaten Aceh Selatan ini mempunyai luas 92,68 kilometer persegi. Kota Naga berasal dari sebuah legenda Putri Naga dan Tuan Tapa.  Pagi ini kami bangun kesiangan. Wajar saja perjalanan yang begitu melelahkan membuat kami enggan beranjak dari hotel.

Metro Hotel
Alamat : JL. Mayor Jenderal Teuku Ben Mahmud
Pagi menjelang siang kami masih di Aceh selatan  dikenal dengan sebutan Kota Naga. Dengan semangat, kami menuju wisata yang penuh dengan Tanya.

Wisata Tapak Tuan Tapa
Setelah tiba, kami dengan semangat ingin melihat jejak kaki yang begitu penasaran yang teramat, maklum saja cerita dan legenda yang begitu terkenal.Tapak Tuan berasal dari dua suku kata tapak dan tuan. Penamaan itu tidak terlepas dari legenda Tuan Tapa dan keberadaan tapak kaki raksasa. Dengan berjalan yang lumayan curam dengan semangat tanpa pernah ada kata lelah hahaha untuk melihat langsung bagaimana bentuknya? Matahari lumayan terik menemani kami. Setelah tiba begitu takjub yang bisa kita ucapkan saat itu adalah begitu indah pemandangan wihhh. Pemandangan dengan menghadap ke laut menambah keindahan. Ukuran jejak kaki tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah kanan, berada di pinggir laut diatas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri berada di dalam kota di atas tanah. Antara jejak satu dan yang satunya lagi lebih kurang berjarak 500 meter. Setelah melepas lelah sambil duduk sejenak, kami meninggalkan tempat ini. 




Tapak Tuan Tapa


SELESAI