Selasa, 24 Juli 2018

Jalan Jalan Ke Chiang Mai, Chiang Rai, Bangkok dan Penang

Jalan Jalan Ke Chiang Mai, Chiang Rai, Bangkok dan Penang, Pesona Budaya di Negeri Gajah Putih

Perjalanan ke negeri gajah putih kali ini terjadi mendadak dan tiba tiba. Sebelumnya saya tak ada niat atau keinginan untuk berwisata ke kota ini. Tapi karena mama saya pengen banget kesini, saya pun mengalah dan mencoba searching dan googling mencari thing to do di Chiang Mai dan Chiang Rai. Kali ini lebih special karena saya akan bersolo travel tanpa tour. Why? Kalo paket tour dari kota medan sekitar 7-8 jutaan per orang. Mahal banget yah, saya akan membuktikan bisa lebih murah dari itu. Saya tak ada memesan tour local via internet hanya on the spot saja mengingat ini bukan libur panjang. Hanya memesan hotel saja via internet.  Perjalanan yang penuh kejutan tanpa rencana matang membuat saya sedikit kewalahan menulis internarary yang pas. Saya harus mengunjungi tempat wisata yang wajib dikunjungi serta memiliki rating yang tinggi. Lalu saya menerka nerka jarak antara satu tempat wisata ke tempat lainnya. Maklum jadwal nya cukup padat merayap mengingat cukup banyak yang harus di eksplore hanya 4 hari dengan pembagian 1 hari Bangkok dan 3 hari di Chiang mai Chiang Rai.  
Hari Pertama
Alarm membangunkan kami dan memaksa diri untuk mandi dan bersiap siap ke Bandara. Sejujurnya mata masih sanagat mengantuk, karena tadi malam saya menonton bioskop telebih dulu. Padahal Flight saya dijadwalkan pukul 5 pagi. Kalau dihitung hitung cuma 3 jam saja hehehe. Karena jarak dari rumah saya ke bandara gak terlalu jauh saya woles aja. Jalanan juga masih sunyi dan sepi jadi bisa langsung ngebut ke bandara. Sampai di bandara tepat waktu, gak terlalu lama menunggu, kami pun langsung terbang ke negeri Thailand. Sepanjang penerbangan saya dan penumpang lainnya pada tidur. Maklum lah pesawat subuh subuh begini. Perut keroncongan minta diisi, sarapan dengan nasi lemak di pesawat cukup mengganjal. Bangkok adalah ibu kota dan kota terbesar di Thailand. Kota ini terletak di tepi barat Sungai Chao Phraya. Kota ini kaya akan situs-situs budaya membuat Bangkok sebagai salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia. Beberapa tempat-tempat bersejarah paling banyak dikunjungi di Thailand seperti Istana Raja, Wat Pho dan Wat Arun. Tak heran bangkok menjadi pintu masuk turis ke Thailand menuju kota populer lainnya seperti Phuket, Krabi, Pattaya, Ko Samui yang terkenal dengan pantainya. Chiang mai terkenal dengan gajah dan kuil. Akhirnya pesawat kami mendarat dengan selamat di Don Muang Airport. Meski bandara yang cukup berumur tapi cukup nyaman kok. Kami pun langusung beli sim card dibandara, lalu ke hotel dengan taksi bandara. Jalanan cukup padat dan macet, karena jam masuk kantor dan sekolah, ga beda jauh sama Jakarta yang macentya minta ampun. Setiba di hotel kami check in dan meletakkan barang. Hari ini saya gak berniat untuk menjelajahi wisata wisata di Bangkok. Karena sudah cukup puas dengan trip Bangkok terdahulu. Saya hanya shooping saja di MBK menemani Bos hehehe. Dari hotel kami naik grab ke MBK. Kerennya sih sepanjang perjalnan di Bangkok kami menaiki mobil Fortuner, cukup mewahlah untuk taksi online semacam ini hehehe.

MBK
Alamat: 444 Phayathai Rd, Khwaeng Wang Mai, Khet Pathum Wan, Krung Thep Maha Nakhon 10330, Thailand
Jam Buka : 10:00 – 22:00

Mal yang terbesar dan terlengkap di Bangkok. Memiliki delapan tingkat,  berisi sekitar 2.000 toko, restoran, dan gerai layanan, termasuk 4 lantai Tokyu department store. Banyak barang yang dapat kita temui di mall ini. Ada baju, kain songket, Pashmina, pajangan, alas bantal, aksesoris hp, topi,kalung gelang,koper dan masih banyak lagi. Dari yang handmade sampai barang KW super. Barangnya cukup bagus dan berkualitas. Pandai pandai saja menawar agak beruntung. Kalo gak pande yah rugi juga sih mending beli barang berbandrol.  Tempat ini sangat lengkap dan cocok untuk tempat berbelanja oleh oleh untuk keluarga tercinta. Mari dipilih jangan sampai mabuk. Saya hanya tertarik membeli kaos dan pajangan saja. Selebihnya hanya cuci mata dan menemani Bos belanja saja. Gak mau terlalu latah karena harganya juga gak murah murah amat harus pandai lah, kadang susah juga menawar barang yang kita suka, jadi malas juga. Mending beli barang yang berbandrol gak pakek ribet. MBK adalah pusat perbelanjaan terbesar di Asia ketika pertama kali diresmikan pada tahun 1985. Rata-rata 100,000 ribu orang per hari berkunjung ke mal ini. Gak kebayang ramenya gimana hehehe. Gak kerasa kami mengelilingi seisi mall sekitar 5 jam. Kalo menuruti ibu ibu yang begitulah, semua di lihat, ampun kaki mulai gempor, Makan siang di KFC Biar cepat, gak meragukan dan gak ribet. 
Chocolate Ville
Alamat: ซอย เกษตร - นวมินทร์ Khwaeng Ram Inthra, Bueng Kum, Krung Thep Maha Nakhon 10240, Thailand
Jam Buka : 16:00 – 24:00
Tiket        : Free

Setelah lelah berjalan dan menjelajah mall bagai kaki besi yang tangguh hehehe, Kami relax sejenak lah disebuah taman di daerah Bangkok. Sebenarnya masih ada beberapa Wat (candi) yang bleum pernah saya kunjungi dan ratingnya juga lumayan ok, tapi karena wisata Wat Wat begitu gak kuwat. Kaki saya sudah terlanjur capek dan gak memungkinkan juga bawa jinjingan yang sebanyak ini. Alhasil saya hanya ke taman saja. Mungkin lain kali saja ke Wat Wat itu. Untuk Pergi ke Chocolate village kami menggunakan grab. Tempat ini bukan butik coklat atau sejenisnya tapi sebuah restoran dengan tema “Dining in The Park”. 






Sepanjang perjalanan menuju taman saya pun tertidur pulas karena jaraknya jauh juga dan kami juga sudah lelah.  Setiba di lokasi kami disambut dengan bangunan bangunan ala negeri Eropa. Nuansa dan desqainnya sangat terasa sekali. Cukup kratif tempat wisata ini. Tiketnya juga gratis. Suasana nya dan tempat nya sangat instagramable.Di taman ini terdapat juga danau buatan, untuk dapat mengelilingi menggunakan sampan. Terdapat juga jembatan berwarna putih sebagai peghubung. Rumah rumah bernuansa vintage tertata rapi bagaikan berada disebuah kota kecil. Di tengah danau, terdapat sebuah gazebo berwrana putih, mempercantik desain taman ini. Bunga bunga yang berwarna warni serta rumput hijau yang membentang. Ada mercusuar juga untuk melihat suasana kota ini dari ketinggian. Café café dan toko souvenir juga tersedia. Saya tertarik untuk duduk sore ditemani kelapa muda Thailand yang menyegarkan dahaga. Menghabiskan sore dan mengakhiri hari ini dengan bersantai santai. Kami duduk duduk menanti datangnya malam. Lampu lampu pun mulai hidup dan menarangi taman. Semakin lama semakin romantis nuansa nya.
Khaosan Road
Setelah puas bersanti ria di taman , kami langusng bergegas menuju hotel kami. Takut juga bakal susah dapat grab kalo kemalaman. Karena taman ini agak sedikit di pinggir kota. Mobil pun melaju lewati jalanan yang macet tak kala rami nya dengan ibu kota Jakarta. Tapi walau macet masih bisa berjalan dan terkendali. Mobil Forunter kami parkir di simpang khaosan road ini. Khao San Road terletak di distrik Banglamphu, Bangkok tengah. Khaosan road adalah suatu jalanan yang penting dan menjadi salah satu denyut jantung di Bangkok yang panjang jalannya sekitar 410 meter. Kawasan ini merupakan tempat ngumpulnya para backpacker dari seluruh belahan dunia.Banyak café café, bar, hotel di sepnajang kawasa ini. Hiburan malam yang gemerlap menjadi incaran para turis.Musik yang saling sahut menyahut antar satu café untuk menarik perhatian para tamu.  Berjoget , berdansa dan minum bersama orang tercinta untuk menghabiskan malam.  Malam yang panjang untuk bersenang senang  hilangkan duka lara. Saya hanya melihat lihat dari luar gegap gempita night life disini, gak tertarik untuk terjun langsung ke sana. Suasana nya persis dengan Bangla Road di Phuket, dan Pub Stret di Siem Reap. Sama sama kawasan untuk berpesta sampek pagi.  Makanan streef food juga banyak tersebar disini. Saya coba icip icip beberapa street food. Durian Bangkok tapi rasanya kurang legit sih masih terlalu muda, Pulut manga nya enak banget bikin lupa diri, nasi goreng nya kering, dan tastenya agak western tapi cocoklah dilidah. Ada juga jajanan serangga seperti kalajengking,  jangkrik dan lain lain. Kawasan ini juga sangat dekat dengan tempat wisata wajib Bangkok yaitu grand Palace, Wat Pho,wat arun. Banyak toko souvenir seperti baju, tas, topi,sepatu, aksesoris, cenderamata dan masih banyak lagi tinggal dipilih deh.
Khaosan Palace Hotel
Alamat: 139 Khaosan Rd, Khwaeng Talat Yot, Khet Phra Nakhon, Krung Thep Maha Nakhon 10200, Thailand

Setelah puas berjalan dan melihat lihat dunia malam nya Bangkok kami langusung ke hotel untuk istirahat, karena di Bangkok ini hanya sekedar transit menuju Chiang Mai yang menjadi tujuan utama. Letak hotel ini cukup strategis karen begitu dekat pusat keramian.

Hari Kedua
Alarm dari hp berdering dan mengganggu tidur. Saya hanya tidur sekiar 4 jam saja, karena penerbangan dari Bangkok menuju Chiang mai dijadwalkan pukul 5 pagi. Pemilihan jam pagi dikarenakan harganya sangat murah sekali hanya Rp 350.000 dengan Vetjet melalui Bandara Suvarnabhumi. Saya sebelumnya tak pernah terbang dengan armada ini, serta pertama kali ke Bandara Suvarnabhumi Airport yang megah ini, biasanya AA dari kota medan melalui Bandara lama Don Muang. Dengan menyisakan sisa kantuk semalam kami menunggu van di depan lobi hotel. Van telah siap mengantar kami ke bandara. Kawasan café di Khaosan Road mulai bertutupan dan sepi karena pagi mulai menjelang. Tampak bule bule setengah mabuk, berjalan pulang ke hotel. Jam segini belum pada pulang ya, sedangkan kami udah siap siap ke bandara. Mobil melaju kencang melintasi jalanan yang masih sunyi senyap. Hanya 40 menit kami diturunkan di pintu keberangkatan. Kesan mewah,modern dan besar tampak dari bandara ini. Rakyat Thailand pasti bangga. Tanpa ragu tas koper kami seret menuju meja check in, lalu masuk ruang tunggu. Tak begitu lama kami menunggu, karena waktunya pas pas-an banget, sudah  kebiasaan sejak dahulu kala. Pesawat kami terbang meninggalkan kota Bangkok yang terkenal dengan istana dan candi candinya. Sepanjang perjalanan saya tertidur, menyambung yang sempat tertunda. Tanpa disadari kami sudah mendarat di Chiang Mai International Airport.  Kota ini termasuk terbesar ke-2 di Thailand dan terbesar di utara Thailand. Terletak di antara pegunungan yang membentuk daerah utara Thailand. Chiang Mai sendiri berarti kota baru. Chiang Mai menjadi daerah tujuan wisata karena kaya akan peninggalan situs budayanya. Chiang Mai merupakan bekas ibu kota Kerajaan Lan Na, yang berlangsung dari abad ke-13 hingga abad ke-18.
Kota Chiang Mai terdiri dari 70% bukit yang menawarkan keindahan pegunungan dan alam yang megah serta suasana santai dan tenang untuk beristirahat. Langsung menyeret koper menuju pintu kedatangan serta mencari taksi bandara menuju hotel. Pagi yang cukup cerah menyambut kedatangan. Sepanjang perjalanan ke hotel saya memandangi sudut sudut kota ini dari bbalik jendela mobil. Kota ini tampak cukup maju dan yang paling bestnya ialah sangat bersih. Tak ada sampah atau kesan kumuh disepanjang jalan. Sampai di hotel kami check in, meletakkan barang dan siap siap untuk menjelajah.

Chiangmai Night Bazaar Boutique Hotel
Alamat: ซอย 6, ถนน ช้างคลาน 41/6 Loi Kroh Rd, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50100, Thailand

Hotelnya bersih dan nyaman. Ratingnya juga tinggi. Lokasinya sangat strategis sangat dekat dengan pasar malam. Banyak café atau restaurant di sekitar hotel pada malam hari. Yang saya lihat restaurant halal cuma ada 2 restaurant saja.  
Pagi ini waktu menunjukkan pukul tengah 9, saya tak tau harus naik apa untuk city tour hari ini. Travel agent disekitar hotel juga masih pada tutup. Tempat makan halal juga  belum ada yang buka. Dengan menerka nerka dari hotel, saya berjalan kaki saja ke jalan raya yang cukup ramai. Lihat kanan kiri mana tau ada taksi. Eh tanpa sengaja dan diundang  tuk tuk lewat dan menawarkan jasa. Kami bilang saja “’ I want to MCD”. Murah saja naik tuk tuk ini, hanya 10 rb per orang. Angin bertiup kencang disepanjang  perjalanan. Tuk tuk berhenti pas di depan MCD persis di seberang gerbang Tha Pae Gate.

Tha Pae Gate
Alamat: Moon Muang Rd., Chiang Mai 50200, Thailand

Salah satu tempat wisata di Chiang mai dan lokasi ini memang persisi dipusat kota. Gak salah pilih memilih MCD, sarapan sekaligus ke tempat wisata. MCD di Thailand ini agak sedikit meragukan dan abu abu. Jelas jelas terpampang di menu menyediakan pork.  Untuk lebih simple saja saya memesan burger dan secangkir teh. Sarapan yang gak ribet, ringan dan tak terlalu mengenyangkan. Setelah mengisi perut kami langsung menyebrang saja ke tempat wisata pertama.


Saat tiba di Gerbang ini tampak bangunan kokoh berbatu bata berwarna orange. Gerbang yang dibangun adalah 1296. Tha Phae gate adalah bagian sejarah Chiang Mai.  Gerbang tampak kokoh dan memberi kesan melindungi. Ta phae gate konon merupakan pemisah antara kota lama dengan kota baru Chiang Mai yang hancur ketika perang dengan Burma. Tembok ini warisan dari Kerajaan Mengrai. Raja inilah mendirikan Kota Chiang Mai pada tahun1296. Sebelumnya, pusat kota terletak di Chiang Rai yang merupakan wilayah kekuasaan Raja Lannathai. Chiang Mai bermakna Kota Baru, sedangkan Chiang Rai bermakna sebaliknya, Kota Lama. Dibagian depannya terdapat lapangan luas berlantai paving-block yang terdapat tempat untuk bersantai. Sepanjang area ini juga banyak burung merpati berkeliaran. Memberi makanan burung merupakan hal yang gak boleh dilewatkan. Karena kita bisa merasakan lebih dekat dengan binatang ini. Tak lupa banyak wisatawan berfoto ria bersama burung merpati berlatar gerbang.

Wat Pra Singh
Alamat: 2 Samlarn Rd, Phra Sing, Amphoe Mueang Chiang Mai, Chang Wat Chiang Mai 50200, Thailand
Tiket: THB 20 
Buka:  08.00-17.00.


Tempat wisata kedua yang kami kunjungi ialah Wat Pra Singh. Untuk ke kuil ini kami menggunakan tuk tuk lagi seharga Rp 10.000 per orang. Murah meriah,Seperti nyambung dari angkot satu ke angkot lainnya. Mengendarai kenderaan umum seperti ini membuat kita lebih merasakan kearifan lokal. Setibanya disana kita disambut dengan kuil yang tampak megah dengan ukiran berwarna emas mendominasi. Kuil Wat Phra Singh termasuk satu kuil tertua di Chiang Mai. Kuil yang dibangun 1345 oleh Kerajaan Lann. Suasana ala negeri gajah putih sangat terasa dan sangat kental di vihara ini. Terletak di Sam Lan Road, Wat Phra Singh merupakan tempat paling suci yang didalamnya terdapat Phra Phutthasihing. Setelah puas melihat eksterior kami langusung masuk kedalam vihara. Tampak patung budha berwarna keemasan. Suasana vihara yang damai dan tenang bagi para penganut Budha. 




Tak terlalu lama kami disini, setelah melihat sebentar, langsung meninggalkan tempat.  Kami pun bingung naik apa lagi untuk ke tempat wisata berikutnya. Ada tuk tuk dan Van sedang menanti sewa. Bingung pilih yang mana , ada 3 tempat wisata lagi yang akan dikunjungi. Hari sudah cukup siang dan terasa sedikit gerah. Iseng iseng saya menanyakan harga van untuk  sewa 4 jam. Setelah ditanya ternyata hargaya untuk 4 jam sekitar 450.000 Memang sih cukup mahal, tapi saat saya searching sebelumnya di medan lewat Mbah Google,  Sewa van dan mobil disini memang agak mahal.  Khusus untuk Doi Suthep Harga yang ditarkan tuk tuk dari pusat kota sekiar Rp 100.000 per orang dan paket tour Doi Suthep dan Bhubing Palace dari agent travels sekitar Rp 250.000. Karena lokasinya cukup jauh dan perjalanan ke sana cukup menanjak dan berbukit. Agak susah juga kalua naik tuk tuk. Setelah berfikir, lebih untung saya naik van, karena kami kan ada 6 orang.   Kalau dihitung malah jatuhnya untung banget hehehe, vannya juga luas buat 12 orang. Dengan ac yang sejuk dan kaki bersendar sambil isitrahat sejenak.

Wat Chedi Luang
Alamat: 103 Road King Prajadhipok Phra Singh, Muang District, Chiang Mai 50200, Thailand

Setelah membeli tiket kami pun langusng masuk ke candi ini. Di dekat pintu masuk, terdapat bangunan yang merupakan pilar utama kota chiang mai, dan wanita dilarang masuk. Bangunan megah bersejarah yang dengan dasar batu bata merah terdapat patung-patung gajah di terasnya. Wat Chedi Luang dibangun pada tahun 1441 disekitar reruntuhan reruntuhan Lanna Chedi, yang merupakan struktur tertinggi pada masa Chiang Mai kuno. Kuil ini cukup unik karena  terdapat bangunan candi yang sangat besar di belakang kuil.  Pada tahun 1545 sebagian bangunannya sudah hancur karena gempa. Ukurannya tak sebesar Borobudur atau Prambanan tapi cukup layak untuk dikunjungi. Tak ada yang bisa kita lakukan di sini. 


Hanya duduk santai dibawah pohon yangberbunga kuning sedang gugur ditiup angin. Kesannya seperti Musim gugur di Korea hehehe. 

Bhubing Palace
Alamat: Doi Buak Ha | Suthep Subdistrict, Chiang Mai 50200, Thailand
Tiket: THB 50

Untuk menuju Bhubing Palace dan Doi Suthep memakan waktu sekitar 45 menit. Cukup jauh jaraknya dari pusat kota. Karena kedua tempat wisata ini berada didaerah perbukitan. Mobil terus melaju melewati perkotaan dan akhirnya van kami melewati jalanan yang berbukit dan berliku liku seperti menuju puncak. Tampak perkotaan dari kejauhan. Taman yang indah terletak di atas Doi Suthep. Suasana udara yang sedikit sejuk khas daerah perbukitan. Akhirnya kami sampai  juga di istana. Langusng kami menuju pintu masuk dan membeli tiket. Dilarang merekam video dikawasan istana ini. Kawasan istana ini sangat sejuk dan asri. Bhubing Palace dibangun di atas pegunungan pada tahun 1961.  Tenang, damai, jauh dari kebisingan ibukota. Benar benar tempat peristirahatan para Raja dan Ratu yang menyajikan suasana yang sejuk karena berada di dataran tinggi. Tempat dimana keluarga kerajaan berlibur ketika berlangsung musim panas di Thailand. Bangunan istana memang tak semegah istana yang di Bangkok, tapi pesonannya juga gak kalah. Nuansa Tradisional Thailand menjadi arsitektur istana ini. Istana itu sendiri tidak terbuka untuk pengunjung. 

Taman taman istana tampak cukup cantik dan rapi dengan bunga bunga berwarna warni, padang rumput yang luas membentang, serta pepohonan yang meneduhkan. Taman mawar yang bernama Suan Suwaree merupakan taman yang terkenal di sini, tapi kami tidak melihat  bunga bermekaran dengan indah. Tak hanya itu sebuah kolam  dengan  air mancur ditengah tengahnya menambah kesan asri dan sejuk. Sebuah istana yang  berada diatas bukit dengan taman yang luas mengelilinginya. Jika tidak suka berjalan, anda dapat menaiki golf cart. Tak ada golf car terlihat yang berwara wiri di kawasan ini. Hanya mengandalkan kaki ini untuk menjelajah istana. Luas sekali dan bikin gempor. Untung saja suasana sejuk, jadi tidak menguras tenaga. Secara keseluruhan tempat ini cukup bagus untuk dikunjungi tapi siapkan air mineral anda karena tak ada penjual minuman disini hehehe. 

Doi Suthep
Alamat: 9หมู่9 .สุเทพ .เมืองเชียงใหม่ Chang Wat Chiang Mai 50200, Thailand
Tiket: THB 50  (Tiket masuk + kereta funicular)

Tempat wisata utama yang menjadi tujuan para turis jika ke Chiang mai. Berada persis diatas bukit yang indah Bukit Doi Suthep (1.072 mdpl). Kuil ini sering disebut sebagai " Doi Suthep " meskipun ini sebenarnya adalah nama gunung di mana lokasinya. Kuil ini dianggap sebagai vihara paling suci di utara Thailand.Setelah membeli tiket kami langsung menaiki lift. Sebenarnya ada tangga juga untuk menuju keatas, tapi untuk menghemat waktu kami naik lift saja. Setibanya disana kami melepas alas kaki. Disini pengunjung disuguhkan dengan candi yang berwarna keemasan yang megah dan berkilau dibawah pantulan sinar mataahri. Ukiran ukirannya yang sangat detail mempercantik arsitektur candi ini. Terpesona dengan kemilau emas yang terpancar. Kuil ini konon didirikan pada tahun 1383 ketika stupa pertama dibangun..Sebelumnya memang banyak candi candi di Thailand yang pernah saya kunjungi seperti di Bangkok, Ayutthaya , atau Phuket, tapi yang satu ini paling best dan terbaik. Tak lepas mata memandang karya tangan kreatif ang sangat tinggi. Suasana tenang dan damai sangat terasa disini. Banyak umat Budha memanjatkan doa disini. Saya hanya duduk saja sambil mengamati bangunan tersebut. Karena perut udah keroncongan kami pun langusng turun kebawah dengan menuruni anak tangga. Ingin merasakan sensasi yang berbeda. Tak terlalu melelahkan karena menurun saja, jika pergi tadi menaiki anak tangga lumayan juga.  


Lorong Banhaw, Chiang Mai
Setelah berwisata candi di kota ini, kami langusng melaju ke pusat kota. Kali ini kami akan Makan siang dikawasan kampung muslim di Lorong Banhaw. Disini terlihat masjid ini letaknya sangat strategis karena berada tepat di belakang Chiang Mai Night Market. Senang rasanya bisa menemukan jejak islam di Kota Chiang mai. Bila ingin berburu kuliner halal di Thailand, disini tempatnya. Penjual makanan ini mayoritas beragama muslim. Jadi tidak meragukan lagi deh makan siang kali ini. Sepanjang perjalanan kami, tak ada satupun orang melayu atau indoensia yang saya lihat. Tapi dikawasan ini banyak wisatwan asal Malaysia yang makan siang di kawasan ini.  Siang ini kami makan denga lahap dengan menu utama Tomyam seafood yang lezatnya gak ada duanya, Ikan asam manis dan sayur. Perut kenyang dan hatipun senang.  Untuk kembali ke hotel kami hnaya berjalan sekitar 500 meter saja, jaraknya memang gak terlalu jauh ke hotel.

Setibanya dihotel tepat pukul 5 sore. Sepanjang sejarah ini sampai dihotel sore banget. kami tidur dan isitirahat sejenak karena kita akan makan malam di tempat yang special. Dan Akan dijemput oleh van pada pukul 7 malam.

Mobil van telah menanti dan kami langusung masuk ke van. Kami tamu pertama yang dijemput. Masih banyak tamu lainnya yang dijemput. Ada yang dijemput di hotel mewah atau hotel standard seperti saya ini. Kami berkumpul dalam satu mobil tapi tak saling kenal. Ada turis dari Asia dan Eropa gatau juga pastinya darimana Cuma liat  tampangnya  saja hehehe. 

Alamat: 185/3 Wualai Rd | T. Hai Ya a. Muang, Chiang Mai 50100

Makan malam yang istimewa menurut saya. Karena kita tidak hanya sekedar makan, tapi kita akan disuguhkan penampilan penampilan yang sangat menarik. Kami tiba pukul 19:00. Pada pukul 19:30 para pengunjung menikmati makan malam. Sajian yang dimakan sambil duduk di atas tikar tradisional Thailand di atas meja kayu bundar kecil. Bangunan restaurant ini juga sangat tradisional Thailand sekali. Pada pukul 20:00 pertunjukan menari. Penampilan yang disuguhkan juga cukup bervariasi. 



Pengunjung dimanjakan dengan tarian dan pertunjukan musik yang oleh suku-suku bukit setempat. Tarian  lemah gemulai, permainan anak anak tradisional, atrkasi yang cukup ekstrim dengan tongkat, Kostumnya bagus gaya dansa dan masih banyak lagi. Saking banyaknya  saya cukup takjup dengan kemahiran para penghibur. Penuh dengan keanekaragam tarian ala Thailand. Para penari mengundang penonton untuk menari bersama di atas panggung, ini sangat menarik. Menu Makan kali ini lebih unik lagi dengan cara sajian makanan di atas nampan alas merah dengan berbagai makanan dari Thailand Utara. Kita makan dihidangkan dalam satu nampan besar yang berisi 6 mangkok kecil. Ada ayam goreng, ikan, sayur, sup, krupuk dan beberapa menu yang saya pun tak tau. Perut kenyang dengan makanan yang cukup enak dan mata terhibur dengan penampilan yang begitu menarik. Sekitar 2 jam makan malam plus pertunjukkan. Setelah jam 9, ada pertunjukan dan kembang api di luar ruangan. Setelah pertunjukkan berakhir para pengunjung pun pulang meninggalkan restaurant ini. Mobil van pun mengantar para tamu ke hotel masing masing. Waktunya isitirahat setelah petualangan panjang di Chiang Mai.


Hari Ketiga

Selamat pagi Chiang Mai, pagi yang cerah disambut denga semangat pagi. Hari ini saya akan berwisata ke Chiang Rai. Jaraknya sekitar 3 jam. Kali ini kami menggunakan agent tour. Harga paketnya sekitar Rp 450.000 per orang termasuk tiket, makan siang dan van. Rata rata setelah saya searching harganya sekitar segitu untuk one day tour. Harga segitu berlaku untuk open trip, jadi gabung dengan tamu lain. Kalo privat harganya bisa 2 kali lipat katanya, yasudahlah pilih yang murah saja pokoknnya sampai saja.  Tanpa pikir panjang saya ambil lah tour itu. Saya rasa harganya wajar sih kan jaraknya cukup jauh. Van pun telah parkir manis didepan hotel. Kami pun langsung naik dan berangkat meninggalkan chiang mai. Gudie tour kami seorang wanita dan English Speak. Karena gak terlalu banyak minat turis Indonesia disini. Jarang sekali kata travel agent. Merasa asing seketika saya ke kota ini hehehehe Setelah berjalan beberapa lama dan menunggu konfirmasi agent travel, ternyata tamu tour hari ini hanya kami ber 6 saja. Sedangkan kapasitasnya untuk 12 orang. Merasa sanagat beruntung, open trip tapi rasa privat trip. Mobil melaju kencang  dan pemandangan mulai perubahan dari perkotaan, pinggiran hingga hutan hutan gak beda jauh sama Indonesia. Chiang Rai ialah provinsi paling utara di Thailand yang berbatasan langsung dengan Laos dan Myanmar. Kota ini jauh dari hiruk pikuk perkotaan seperti Bangkok, Chiang Rai adalah kota kecil penuh kedamain.

Mae Khajan Hot Springs
Mendengar namanya kita pasti mengira tempat pemandian air panas. Ternyata saya salah besar, hanya aliran air hangat untuk berendam kaki. Suhu air 70-80 derajat Celcius. Banyak turis turis asing yang ingin sensasi air panas. Saya pun tak mau kalah mencoba. alam. Air panas yang gak beda jauh sama Indonesia. Suasana Hutan rimbun  terasa sangat alami dan kembali ke alam. Ornamen tradisional Thai juga menghiasi. 
Wat Rong Khun/White Temple
Alamat: ตำบล ป่าอ้อดอนชัย อำเภอเ มืองเชียงราย Chiang Rai 57000, Thailand

Setelah sang guide membeli tiket , kami pun masuk ke candi serba putih. Wat Rong Khun atau yang dilebih dikenal dengan ” White Temple”. Pembangunannya dimulai pada tahun 1997. Wat Rong Khun dirancang dan dibangun oleh Chalermchai Kositpipat. Warna serba putih terkesan suci dan bersih. Ukiran ukiran yang detail dan rumit memperindah arsitektur. Terlihat desain sangat rumit memadukan detil tradisional dan kontemporer.  Danau ini didepan vihara memantulkan bayangan vihara di air. Suatu perpaduan yang sempurna. Saya sangat terpukau dengan maha karya vihara ini. Penuh cinta, nilai seni tinggi dan kerja keras untuk mengerjakannya. 

Terlihat jembatan dengan ukiran tangan yang menarik menurut saya Katanya bangunan kuil ukiran tangan yang melambangkan neraka sedangkan orang yang baik melewati jembatan masuk ke dalam kuil. Ada para superhero dan tokoh-tokoh baik, ada pula karakter-karakter jahat yang kita kenal dari cerita film atau komik.



Betapa unik dan berkarakter sekali bangunan ini. Area taman dengan pohon pohon teduh menyejukkan para wisatawan yang berkunjung di siang hari. Meski panas dan cukup ramai saya tetap semangat untuk menjelajah. Suka banget deh dengan bangunan ini, gak bisa diungkapkan dengan kata kata lagi.
Karen Hill Village
Alamat: 262 M.6, Ban Paoo | Nanglae Subdistrict, Chiang Rai 57100, Thailand

Perkampungan ini merupakan  salah satu tempat wisata untuk melihat warga lokal secara langsung. Asli Suku Long-Neck Karen di Chiang Rai, Thailand, berasal dari Myanmar. Suku Karen bermigrasi ke utara Thailand dari Myanmar (Burma) pada abad ke-17. Saya begitu takjub dengan perempuan disini, sangat tangguh!  Hanya kaum wanita yang wajib mengenakan ring di leher saat aktivitas mulai dari mandi, makan, tidur. Banyak perempuan baik usia muda maupun tua menjajakaan dagangannya di kampung ini. Mereka mulai memakai ring sejak berusia 5 tahun.  Menurut ceritanya cincin kuningan bertujuan melindungi perempuan-perempuan  itu dulunya dari gigitan harimau. Katanya berat cincin kuningan sekitar 30 kg. seiring pertambahan usia, cincin tersebut ditambahkan. Mereka berjualan barang barang buatan tradisional dan buatan tangan. Tenun yang indah dengan berbagai mofif dan warna. Cendera mata buatan tangan seperti patung, gantungan kunci, magnet kulkas. Saya hanya tertarik membeli patung untuk kenang kenangan dan pajangan dirumah.  Meski perkampungan tradisional namun kebersihan dan penataannya cukup rapi. Merasakan kehidupan warga asli yang tradisional yang masih terjaga hingga saat imi.   


Golden Triangle
Tempat ini merupakan titik pertemuan 3 negara : Thailand, Laos, Myamar. Jadi tempat ini disebut Golden Triangle.  Golden Triangle memiliki area seluas 950.000 km2. Tempat ini dahulu dikenal perdagangan opium karena  daerah perbatasan yang tak bertuan yang dikuasai oleh raja opium Khun Sa. 


Kita tak dapat masuk di Negara Myanmar. Hanya dapat melihat dari kejauhan Negara Myanmar. Dari ketinggian, Kota tampak cukup padat dan rapi. Nuansa yang hampir tak jauh beda dengan Thailad. Di wilayah perbatasan ini juga ada vihara yang bergaya arsitektur Maynmar. Gaya arsitektur cukup berbeda terlihat tapi nuansa emas tetap masih terasa.  Setiap negara pasti punya gaya dan ciri khas nya masing masing. Kita dapat melihat kuil Phra That Doi Pu Khao yang dibangun sekitar abad ke-8. Kuil ini masih berada di teritori Thailand. Saya rasa terbaik melihat view bila berada disini.



Perbatasan Laos
Untuk dapat masuk ke negara Laos kita harus menggunakan semacam kapal. Berlayar mengarungi sungai Mekong yang terkenal itu. Sungainya luas dan alirannya deras seperti sungai musi atau chaopraya. Banyak kapal kapal turis yang melintasi sungai ini. Uniknya di sungai ini terdapat Kasino di Myanmar, serta ada hotel mewah. Judi judi lagi lagi judi heehehe. Sang pemandu juga menjelaskan tentang sungai dan sejarah, kegiatan di sungai ini. Cukup edukatif dan informatif.  Setelah setengah jam berlayar kami berlabuh sebuah pelabuhan. Welcome To Laos. Yah kita sudah ada di Pulau Dansao, Laos, tapi di pinggir negara Laos saja.  Kami diturunkan di Laos market. Para pengunjung dapat berjalan jalan disebuah pasar wisata yang berjualan beraenka ragam seperti baju, pajangan, dan yang unik ada Snake whiskey dan animal whiskey. Ada berbagai botol yang terpajang di kios tersebut. Whiskey ini dicampur dengan ular, cobra, kalajengking, dan kadal besar  dalam bentuk utuh. Intinya jalan jalan di pasar Laos bukan negaranya, karena kita gak bisa melihat apa apa heheh ampunlah next time mungkin ya.


Setelah puas menjelajah Chiang Rai dan sekitarnya kami pun bergegas meninggalkan kota ini. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Perjalanan yang cukup padat lah hari ini. Sepanjang jalan hanya gelap dan hitam yang menjadi pemandangan. Van pun pakir manis di depan hotel. Para peserta hari ini  keluar meninggalkan mobil.

Chiang Mai Night Bazaar
Alamat: Chang Moi, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50100, Thailand

Berjalan sedikit menuju pasar malam. Night Bazaar adalah atraksi malam paling ramai di bila berada Chiang Mai. Kita belum makan malam, jadi sudah terasa lapar. Menu Tomyam menjadi santap malam kali ini. Sangat enak dan menggoyang lidah. Asam asam sedikit pedas rasanya. Makanan favorit saya ini hehehe. Penjualnya yang menggunakan lobe dan jilbab serta tulisan Allah melegakan dan dipastikan aman.  Setelah isi perut kami cuci mata dipasar malam. Pasar malam ini membentang sepanjang jalan Chang Khlan mulai dari pukul 18.00 sampai 01.00 dini hari tiap malam. Banyak barang  yang ditawarkan di sini untuk dijadikan buah tangan. Pasarnya cukup luas dan beragam. Ada baju, celana, kain tenun, pajangan, gantungan kunci kulkas, kalung, aksesoris hp & kamera, sampul pasport dan lain lain. Saya tertarik untuk membeli kaos dan sampul passport. Uniknya sampul ini bisa design sendiri. Setelah puas berbelanja kami pun pulang ke hotel untuk tidur. Malam terkahir di Kota Chiamg Mai.   

 Hari Keempat
Hari terakhir di Kota chiang mai membuat saya agak bingung ingin mengeksplore yang mana lagi. Sekitar kota chiang mai  yaitu Wisata Gajah dan candi. Atau sedikit keluar kota yaitu Doi Inthanon. Dari rating lebih tinggi yaitu wisata gajah. Aktivitas di Wisata gajah ini seperti menunggangi gajah, memandikan, pertunjukkan gajah dan segala macam. Harga yang di patok juga mahal sekitar Rp 350.000 per orang. Sedikit mikir mikir sih dengan harga segitu setelah saya baca komentar komentarnya saya pun mengurungkan diri ke gajah. Malah saya tertarik dengan gambar gambar yang sering di brosur Thailand. Ternyata dia berada cukup dekat dengan Chiang mai yaitu Doi Inthanon puncak tertinggi di Thialand. Wah pasti sejuk dan keren banget itu. Akhirnya dengan sedikit rencana mendadak kami langusng kesana dengan van yang di sediakan hotel. Harganya lumayan sih sekitar 1 jt untuk 7 jam perjalanan sekaligus ke Bandara. Setelah berpikir piker kami deal saja. Perjalanan yang ditempuh sekitar 1,5 jam. Agak jauh memang karena berada di pinggir kota.Sepanjang perjalanan  tampak Asri dan sejuk. Gak beda jauhlah sama Lembang Bandung. Udara juga semakin sejuk dan dingin. Yah kami tiba di puncak tertinggi negara Thaiand,Wah keren juga yah bisa kesini.

Doi Inthanon National Park
Alamat: 119 Moo 7 | Ban Luang Subdistrict, Doi Inthanon National Park

Hutan lebat tropis khas negara tropis sangat terasa disini. Doi Inthanon merupakan puncak tertinggi yang berada di Thailand yang  terletak di tiga wilayah di provinsi Chiang Mai.  Masih asri, alami dan terjaga di hutan ini. Kembali kealam bebas yang tenang, damai, dan jauh dari keramiana. Ada sebuah jogging treck untuk merasakan hutan di negeri ini. Jalan yang setapak dengan hutan hutan lebat kehijauan mengelilinginya. Hmmm traking hutan tapi anti lumpur dan becek, seru sekali. Meski alami tapi fasilitasnya sudah modern. Jalur track nya gak terlalu panjang hanya sekitar 1 km saja. Kita bisa meraskan berada di hutan yang sesungguhnya.
Taman yang indah dengan bunga berwarna warni ada merah, kuning, putih di sepanjang taman ini. Bunga beraneka ragam yang saya sendiri ga tau jenisnya apa saja. Doi Inthanon, terdapat 2 kuil di tempat ini, dengan sekililing kebun bunga. Disana terdapat stupa Raja dan Ratu, yang merupakan spot terbaik dengan pemandagan taman yang indah. Katanya 2 pagoda yang satu didirikan pada tahun 1987 untuk memperingati ulang tahun ke 60 Raja Thailand Bhumibol Aduljadej (sehingga sering disebut  The King Pagoda) dan yang kedua didirikan sebagai peringatan ulang tahun ke 60 Ratu Sirikit pada tahun 1992 sehingga sering disebut  The Queen Pagoda. Rumput hijau juga membentang cukup luas ditaman. Penataan tamannya cukup rapi dan menarik. Banyak wisatwan mengabadikan diri di tengah taman ini. Beberapa pohon juga tampak meneduhkan. 

Tampak air terjun yang mengalir di bagian depan candi. Tampak asri dan natural sekali


Air Terjun Wachirathan
Wisata yang terakhir dikawasan ini ialah air terjun. Mungkin untuk orang Indoenesia, air terjun udah mainstream dan bosen banget kan. Tapi bagi saya,wisata apa aja yah dilihat dan dikunjungi saja, sayang dilewatkan, searah juga kok. Dari kejauhan gemericik air sudah terdengar. Jalur ke puncak bertangga berkelok melewati air terjun, yang mengalir deras. Nuansa alam yang masih alami dan terjaga sangat terasa. Bener bener kembali kea lam yang sesungguhnya. Tak ada hiruk pikuk yang begitu berarti. Sedikit berjalan menapaki anak tangga menuju air terjun. Air terjun tampak mengalir deras dengan airnya yang putih jernih. Kesegarannya membuat pingin mandi. Kicauan burung terdengar sangat jelas disini. Senangnya kembali ke alam. 




Setelah menjelajah wisata alam, kami pun bergegas meninggalkan kota ini menuju bandara. Bener saja pesawat kami akan terbang pada pukul 5 sore. Van pun melaju cepat menuju bandara. Sepanjang perjalnan kami hanya tertidur bangun dan tidur lagi. Akhirnya kami sampai di bandara. Perjalanan berakhir di negeri Gajah putih, dan saya bisa membuktikan jauh lebih hemat kalau berjalan tanpa travel setelah dihitung hitung. Kita bisa memilih dan menentukan jadwal sendiri. Minusnya sih harus beberapa kali berganti kenderaan misalnya van, tuk tuk, grab. Cuma kami beruntung karena langsung menemukan kendaraan gak terlalu lama mencari dan menunggu. Intinya gak sampai terlantar dan nyasar. Kemudian untuk makan juga agak susah yang terjamin halal dan enak. Selebihnya saya puas dan enjoy banget. Mission Complete!

Hari Kelima
Setelah perjalann di negeri gajah putih saya dan keluarga menyempatkan sejenak ke KL selama satu hari saja. Kuala Lumpur merupakan ibu kota Malaysia yang memilliki berbagai tujuan wisata yang dikenal  seperti Petronas Tower. Tapi tujuan kami ke KL hanya untuk berbelanja saja. Hobby ibu ibu diseluruh dunia adalah belanja hehe. Walaupun sudah beberapa kali kesini sampai saya lupa sudah kesekian kali kesini, tapi saya masih saja berkunjung ke KL, its oklah

Masjid India
Alamat: Jalan Masjid India, City Centre, 50100 Kuala Lumpur

Bila berada di KL jangan lupa berkunjung ke Masjid India. Sangat banyak dan pilihan beragam dipasar ini. Dari kain tenun, bakal, baju, aksesoris, telekung dan lain lain. Pasar ini menjualkan barang dengan harga yang terjangkau. Jadi anda jangan takut untuk menawar harga disini untuk mendapatkan harga yang diinginkan. Terlihat pengunjung hilir mudik di tempat ini, karena Kuala lumpur terdapat ramai pengunjungnya terutama dari dalam negari maupun luar negari.

Sogo Mall
Alamat: 190, Jalan Tuanku Abdul Rahman, City Centre, 50100 Kuala Lumpur
Buka: 10.00 - 21.30

Gak beda jauh sama Sogo medan, banyak macam dan beragam. Letaknya tak jauh dari Masjid India saatnya mengunjungi  Sogo Mall. Terlihat mall ini dipadati dengan pengunjung yang sering Banyak Diskon. Ada baju, sepatu, tas yang memiliki brand. Banyak pilihan brand barangan dari yang murah sampai yang mahal. Saya hanya tertarik membeli kaos saja. Kebetulan lagi banting harga hehehe. Setelah 2 jam disni, kami keluar dari mall terlihat Banyak Basking ( PeMusic Jalanan ) yang berada disini. Terlihat ramai sekali suasana di depan mall ini.

Sungei wang Plaza
Alamat: Jalan Bukit Bintang, Bukit Bintang, 55100 Kuala Lumpur

Seperti mall pada umumnya berjualan beraneka ragam. Mall yang dibangun pada tahun 1977 dan dilakukan renovasi pda tahun 1992. Mencari kebutuhan dan keperluan para pengunjung. Belanja di Kuala Lumpur tak selalu idendtik dengan kata mahal bila mencoba mencari barang yang ada disini. Menurut saya gak terlalu menarik dan brand nya kurang lengkap menurut saya yah hehehe sorry.  Saya hanya tertarik membeli pajangan buat koleksi dirumah. Itu saja gak ada yang lain

Pavilion Kuala Lumpur
Alamat: 168, Bukit Bintang Street, Bukit Bintang, 55100 Kuala Lumpur

Mall yang dibuka pada Oktober 2007. Pemburu belanja akan dimanjakan barang yang menarik karena disini dilengkapi dengan barang brand kelas dunia. Mall ini memiliki tujuh lantai yang siap untuk anda jelajahi berupa toko-toko yang menjualkan barang yang anda inginkan. Kesan mewah dan luxury dengan brand brand yang begitu jelas terlihat, semua tergauntung dompet masing-masing. Tinggal dipilih saja sesuai kebutuhan. Haapy shooping everybody.

Setelah menjelajah 4 pusat perbelanjaan, lumayan  buat tepar cuy.  Kalau dihitung hitung 10 jam juga hari ini Full Shoping tour. Ampunlah memang untuk kali ini. Hari yang terang berubah menjadi gelap.

Terminal Bersepadu Selatan
Alamat: Jalan Terminal Selatan, Bandar Tasek Selatan, 57100 Kuala Lumpur, Malaysia

Malam ini juga kami langusung naik bus ke penang. Kami memilih jam bus yang paling malam, untung saja seat yang diinginkan tersdia karena kami sama sekali belum memesan tikett bus untuk ke Penang. Setelah 1 jam menunngu, kami menuju ruang tunggu yang suasananya layaknya bandara karena stasiun bus dsini cukup bagus. Akhrinya bus kami datang.  Busnya sangat nyaman sekali. Seat nya juga lapang dan kaki bisa di luruskan. Di sepanjang jalan saya tertidur sangat pulas. Efek kecapean seharian shooping. Sampai di Penang sudah pagi.
Sungai Nibong Express Bus Terminal
Alamat: Jalan Sultan Azlan Shah, Kampung Dua Bukit, Penang, 11900 Bayan Lepas, Malaysia

Akhirnya kami sampai dengan menyeret koper yang bentuknya sudah tak jelas haha, maklum tas koper sudah penuh dengan barang-barang belanjaan dan tak lupa kami memesan grab untuk menuju hotel. Pulau Pinang atau Penang merupakan sebuah Negara Bagian Malaysia asal namanya dari pohon Pinang. Saya pun tak bosan walapun saya sudah kesekian kali kesini. Penang adalah salah satu tempat favorit saya di Malaysia karena banyak tempat yang menarik disini. Dilihat dari sejarahnya, Pulau Pinang didirikan oleh Inggris pada tahun 1786 dengan ibukotanya dulu bernama George Town. Kemudian tahun 1957 Malaysia memperoleh kemerdekaan dari Inggris dan Pulau Pinang termasuk dalam salah satu negara bagian dari Kerajaan Malaysia. Di Penang banyak dijumpai bangunan tua yang menarik seperti di daerah George Town, sehingga daerah tersebutlah favorite saya bila berada di Penang. George Town merupakan kota tua di Pulau Pinang yang sejak tahun 2008 dinobatkan sebagai “Warisan Dunia” oleh UNESCO

Hari keenam
Kota ini untuk kesekian kali saya explore dan saya gak pernah bosan. Why? Karena beberapa tempat yang keren dan rating tinggi sempat saya lewatkan serta banyak tempat wisata baru. Mengeksplore di kota ini dengan menggunakan Grab, CAT, Rapid Bus. Mengkombinasikan ke 3 itu untuk menghemat waktu dan biaya. Kalau semua di Grab tekor juga kan. Kalau semua naik rapid, pasti bakal lama karena harus menunggu, dan jangan dilewatkan juga CAT. Bus gratis dan kebetulan tempat wisata incaran saya dilewati hehehe asyik lah. Karena saya ga punya Sim Card ,sebelumnya di hotel saya sudah mencari peta dan jarak antara satu tempat ke tempat wisata lainnya. Saya screen shoot petanya, jadi kita tinggal ikuti aja. Saya mengurutkan tempat wisata yang searah mulai dari terdekat hingga terjauh. Jadi gak bulak balik.     

Kek Lek sui
Alamat: 1000-L, Tingkat Lembah Ria 1, 11500 Ayer Itam, Pulau Pinang, Malaysia

Untuk menuju Vihara ini saya menggunakan grab dengan mengandalkan wifi. Karena kalau naik rapid harus ke komtar lagi dan bus dari penginapan saya agak jarang. Mau berapa lama lagi ini? Jaraknya sekitar 20 menit saja dari hotel karena kuil berada di Ayer Itam. Kek Lok Si salah satu objek wisata di Penang yg wajib dikunjungi karena kuil ini termasuk kuil terbesar di Asia Tenggara. Supirnya ternyata seorang wanita tionghoa. Kuil Kek Lok Si di Penang memiliki nama lain sebagai Kuil Kebahagiaan Tertinggi atau Temple of Supreme Bliss. Sampai divihara kita disambut dengan ornament tingkok yang sangat kental yang seluruh kompleks dari wihara yang dibangun dari 1890 sampai 1930. 
Cat merah mendominasi banguna ini. Berada diatas bukit, jadi kita dapat melihat kota ini dari kejauhan cukup kerenlah. Klenteng kebangaan warga penang. Setelah melewati tangga-tangga, sampailah kami ke area Kek Lok Si Temple. Suasana hening dan tenang untuk beribadah Umat Budha. Jangan melewatkan ke tempat ini. Komplek kuil budha di mana terdapat patung Dewi Kwan In dan Pagoda yang sangat besar di puncak bukit.  Selanjutnya kami ke komtar. Gak terlalu lama sih menunggu bus dari kek lek sui ke komtar. Alhamdulillah takut juga karena agak sepi dan hari agak mendung. Setelah tiba di komtar sambung naik Cat. Free bus asik lah kalo ini, kita akan berhenti di Kapital Keling Mosque.




Kapital Keling Mosque
Alamat: 14, Jalan Buckingham, George Town, 10200 George Town, Pulau Pinang, Malaysia

Bus Cat berhenti di depan masjid. Langsung kami turun dan bergegas ke masjid. Masjid indah yang bersejarah dengan ciri khas masjid berarsitektur India Selatan yang bercat putih mendominasi. Masjid Kapitan Keling didirikan pada tahun 1801 oleh para pedagang India yang dating ke Penang. Masjid ini mengalami renovasi pada 1930-an dan tahun 2003. Masjid tak terlalu besar tapi cukup menggumkan pandangan saya. Sekilas mirip masjid raya Aceh. Masjid Kapitan Keling ini dijadikan sebagai pusat periba­datan bagi kaum India Muslim di Kota Penang. Masjid ini merupakan masjid yang tertua di Pulau Pinang yang siap di bangun pada tahun 1801, cukup bersejarah ya. 

Wonderfood Museum
Alamat: 49, Lebuh Pantai, George Town, 10200 George Town, Pulau Pinang, Malaysia

Dari masjid saja berjalan kaki ke museum ini sekitar 10 menit. Gak ada pilihan lagi. Turis turis juga banyak berlalu lalang. Wonder food museum, tempat menarik di pulau pinang karena benda yang bentuknya unik identic dengan makanan, jadi tempat ini bukan untuk melihat benda bersejarah hehe. Museum ini berisi miniautur ataupun replica makanan yang ukurannya raksasa. 




Disin pengunjung dapat mengenal dan mempelajari berbagai jenis makanan dan sejarah. Makannya pun beragam mulai dari laksa, cendol, mie, durian,kue dan lain lain. Dari yang tradisional Malaysia hingga internasioal. Tempat yang cocok untuk berfoto ria dengan gaya gokil gokilan. Lucu sih dan unik, belum pernah melihat museum makanan seperti ini. Jadi laper, pengen makan, karena terlihat sangat nyata dan menggugah selera.




City Hall
Alamat: Jalan Padang Kota Lama, George Town, 10200 George Town, Pulau Pinang, Malaysia

City Hall merupakan tempat yang wajib dikunjungi bila berada di daerah Padang Lama karena pengunjung dimanjakan dengan bangunan-bangunan seperti di Eropa. Bangunan megah bergaya klasik dengan cat putih mendominasi  Disini ada bangunan City Hall dan Town Hall yang masih begitu terawat dengan baik. City Hall merupakan tempat balai pertemuan yang telah berdiri sejak tahun 1879.  Bangunan bersejarah yang masih terjaga dapat kita lihat hingga sekarang. Kawan Esplanade terletak disebuah tepi pantai di jantung George Town yang enak bersantai ria untuk melihat pemandangan laut dan langit di kala sore hari. Banyak pengunjung yang sedang bermain dan bersantai di alun-alun bersama keluarga, pasangan dan teman. Tempat ini biasanya sebagai tempat upacara acara hiburan. Sore hari begitu damai terlihat pengunjung yang menikmati suasana disini.
Gurney Mall
Alamat: 170, Gurney Dr, Pulau Tikus, 10250 George Town, Penang, Malaysia

Untuk ke mall in saya menaiki taksi. Karena kalau naik Rapid agak ribet. Mallnya besar dan kalau mau dijelajahi semuanya bisa gempor. Mall ini terlerak di tepi pantai yang dijadikan sebagai pusat belanja yang wajib untuk berbealnja. Brand brand nya cukup lengkap. Bagi yang suka shooping tempat ini rekomend. Lokasinya yang di pusat kota sehingga memudahkan wisatawan untuk shooping. Di mall ini saya hanya membeli baju.
Paragon Gurney Mall
Alamat: 163-D, Gurney Dr, Georgetown, 10250 George Town, Penang, Malaysia

Jarak mall ini dengan mall sebelumnya hanya bebrapa langkah saja, persisnya tetangga dari mall ini. Mall nya gak terlalu besar dan berjualan beraneka ragam dengan beberapa brand ternama yangukup . Dari pintu masuknya sudah . Kalau sudah capek shooping, duduk santai di café café di mall ini, cukup banyak pilihan ada yang indoor atau outdoor.
Quensbay Mall
Alamat: Queensbay Mall, LG 22 Concourse, Persiaran Bayan Indah, 11900 Bayan Lepas, Pulau Pinang, Malaysia

Mall yang terakhir yang saya kunjungi lumayan jauh. Lokasinya gak jauh dari bandara. Kami menaiki Rapid dari komtar. Murah meriah dan nyaman. Loket busnya juga persis di depan mall. Mall nya lengkap dengan barang brand ternama. Menjadi salah satu mal paling besar di Penang, Queensbay Mall bisa menjadi alternatif wisata belanja yang berlokasi di pinggir pantai.  Tinggal dipilih saja mana yang sesuai dengan hari. Banyak café dan restaurant di mall ini. Karena sudah lapar, saatnya kita makan perut sudah keroncongan. Semangkuk laksa menjadi pilihan, sedapnya.
Demikian perjalanan di negeri Gajah putih dan Tanah melayu, Banyak kesan dan cerita dalam perjalanan kali ini. Tanpa travel tour juga seru, Beberapa tips dari saya:

1. Sebelum keberangkatan harus di persiapkan dan disusun sedetail mungkin. Agar saat perjalanan nanti, tak ada waktu yang terbuang sia sia.

2.  Tujuan atau tempat wisata kita kemana aja harus jelas. Utamakan yang menjadi icon dan penting serta rating nya tinggi.

3.      Jarak antara satu tempat ke tempat lainnya harus di fikirkan, jangan jadi mutar mutar , karena ga tau arah jadi gak efsien waktunya kan. Iseng iseng aj coba buka  google map, pasti ada jam dan jarak tempunya biasanya gak jauh berbeda kok. Selama perjalanan tersebut kamu dapat menggunakan taksi, van, bus, tuk tuk atau sejenisnya. Sesuaikan dengan kebutuhan. Kalau gak terlalu jauh jalan kaki juga ga masalah.

4.      Tempat penginapan juga harus dipertimbangkan. Harus di daerah yang strategis dekat dengan tour agent dan keramaian. Baca juga dimana biasanya para turis menginap jika ke kota tersebut

5.      Kalau gak mau capek dan ribet, coba saja pergi ke travel agent di kota yang anda kunjungi. Ambil paket one day tour. Memang harganya agak mahal cuma lebih praktis. Searching aja sebelumnya agar tau harga pasaran  

 Demikian, semoga bermanfaat untuk semua J