Rabu, 20 September 2017

Jalan Jalan Ke Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur

Jalan Jalan Ke Pulau Komodo, Nua Tenggara Timur, Salah satu 7 Keajaiban Dunia Versi Alam

Momen lebaran tahun ini kami akan habiskan untuk liburan, maklum lah kebetulan jadwal koas lagi kosong tak ada salahnya untuk melarikan diri sejenak ke tempat yang lagi hits.  Setelah cek sana sini kami memutuskan untuk berkunjung di wilayah Indonesia Timur. Bila ingin berkunjung ke Pulau Komodo lebih baik pergi pada bulan juni sampai bulan Agustus karena bulan yang tepat untuk melihat komodo. Sebab pada Juni sampai Juli merupakan masa kawin komodo. Pulau Komodo terpilih sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia versi organisassi NEW 7 Wonders. Kami pergi berlibur bertepatan pada hari lebaran ke 2.  Moment lebaran yang di nanti seperti  Shalat id berjamaah, berkumpul dengan keluarga besar, bersalam salaman, mencicipi aneka kue lebaran dan tak lupa makan lontong Medan masakan keluarga yang memiliki cita rasa yang nikmat. Tetapi moment itu kami habiskan pada hari lebaran pertama saja. Pada malam lebaran pertama kami pun pergi dari kota kami tinggal tepat di Padangsidimpuan menuju kota Padang selama 8 jam perjalanan.

Hari pertama
Kami pun tiba di Bandara Minangkabau, Padang pada pagi hari lebaran kedua. Penerbangan kami pagi hari dari Padang menuju Bali. Pesawat lion air akhirnya tiba Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Bali pada pukul 21:00. Sebelum ke hotel, kami makan malam sebentar di bandara, karena kami hanya transit satu malam saja disini. Kebetulan kami memilih menginap di hotel yang letaknya tak jauh dari bandara.


Hari Kedua
Pagi ini kami memilih penerbangan pada pagi hari karena kami akan terbang dari Bali menuju NTT. Walau rasa kantuk, saya tetap melawannya. Kami pun tiba Bandar Udara Komodo yang menjadi titik awal mula kami menjelajahi keelokan pulau ini. Pulau Komodo terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau yang begitu unik dikenal dengan icon hewan komodo. Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO pada 1991. Hewan Komodo ditemukan di 4 pulau di wilayah Nusa Tenggara Timur seperti di Pulau Gili Motang, Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pulau Komodo itu sendiri. Kami pun disambut dengan guide kami yang sudah kami pesan melaui Instagram. Dari Bandara kami di antar menuju pelabuhan yang letaknya tak begitu jauh, so simple. Di pelabuhan terlihat banyak kapal yang siap membawa para wisatawan menjelajahi Pulau Komodo. Sailing Komodo merupakan suatu aktivitas berlayar di Taman Nasional Komodo yang menjadi pilihan liburan kali ini. Banyak pilihan paket tour mulai dari yang low budget sampai yang kelas atas, karena pilihan yang ada tergantung kapal yang akan digunakan saat berlayar. Pilihan kapal yang ada seperti Fan Boat merupakan kapal berkapasitas maksimal untuk 8 orang yang memiliki 3 kamar tidur terdapat kipas masing-masing di setiap kamarnya. Kapal Ac berkapasitas sekitar 8-12 orang yang memiliki fasilitas AC di masing-masing di setiap kamarnya. Kapal Phinisi Boat adalah jenis kapal mewah layaknya berada di hotel mewah yang memiliki 3-5 kamar dengan jumlah kapasitas orang sekitar 12 orang. Untuk menyewa kapal jenis ini memang merobek kantong dan Open Deck merupakan kapal yang tidak ada kamar didalamnya namun tetap memiliki ruangan untuk beristirahat secara terbuka dengan kapasitas sekitar 12 orang yang cocok untuk perjalanan 1 hari tanpa menginap. Semua masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangaanya. Kami memilih paket 2 hari 1 malam yang dilengkapi dengan 1 kali makan pagi, 2 kali makan siang, 1 kali makan malam dan tak lupa snack dan buah-buahan yang tersedia disini.  Selain itu fasilitas sudah termasuk guide, tiket masuk wisata, alat snorkeling. Kapal ini dilengkapi dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi di luar. Kapal kami tersedia ruangan makan terletak  di luar kapal yang berhadapan langsung dengan laut dan di lantai dua terdapat ruang bersantai dengan beberapa kursi santai yang dapat digunakan untuk berleyeh-leyeh, cukup menarik. Jadi  tamu kapal ini hanya kami  ber 4 saja, wajar saja kapal hanya memiliki 2 kamar, paling tidak 6 orang saja yang bisa berada di kapal ini mengingat kamarnya yang sempit. Semuanya berada di tangan peminat para wisatawan. Jika anda ingin memilih paket mulai 3 hari 2 malam, 2 hari 1 malam dan masih banyak lainnya pilihan paket tour, silahkan anda check sendiri.  Kapal kami pun berlayar setelah 30 menit menunggu persiapan para awa kapal. Di kapal terdapat 6 kru yang ada. Katanya penduduk yang tinggal di kawasan Taman Nasional Pulau Komodo mayoritas berkerja sebagai nelayan yang berasal dari suku Bajau Bugis. Penghuni asli Pulau Komodo yaitu suku Ata Modo masih berada di Pulau Komodo. Tetapi lama kelamaan banyaknya pendatang baru berkunjung ke pulau ini.


Harga paket 2 hari 1 malam sailing Komodo : Rp. 2.400.000/orang
Kapal kami pun berlayar melintasi indahnya pemandangan. Angin bertiup menambah kesyahduan pagi yang cerah ini. Langit biru dengan air yang jernih menjadi pemandangan yang taka sing lagi bagi wisatawan. Setelah 2 jam berlayar, kami pun tiba di Pulau Kelor. 

Pulau Kelor
Dari kejauhan saja sudah terlihat keindahannya. Kami pun tak sabar ingin langsung turun dari kapal dengan semangat, beach time. Yeahhh. Untuk mendapatkan spot terbaik, anda tak ada salahnya untuk sedikit menaiki bukit. Pulau Kelor termasuk dalam gugusan Kepulauan Komodo ini. Bagi anda yang tak terbiasa mendaki bukit, mungkin terasa berat area ini. Tetapi saya dan mama saya tetap semangat ingin melihat pulau kelor ini dari atas bukit. Bukit ini memiliki jalan setapak dengan kemiringan lebih dari 45 derajat. Jadi anda harus hati hati ya. Sepanjang perjalanan mama saya merasa sedikit merasah kesusahan, maklum mama jarang menaiki bukit. Tapi dengan semangat yang kuat, mama saya tetap saja mau berniat menuju puncak yang memiliki pesona yang indah. Di jalan menuju bukit, kami bertemu dengan 1 pasang kembar cewek dan 1 pasang kembar cowok yang baru saja selesai turun dari atas. Kami pun saling menyapa karena kami pun kembar hehe. Mama pun langsung meminta mereka untuk berpose ria dengan para kembar ini hehe. Kami pun tertawa lepas bisa bertemu dengan sesama kembar masing-masing berasal dari provinsi yang berbeda-beda. Setelah 30 menit mendaki, kami pun tiba di puncak. Mata kami pun tak lepas dari keindahan Kuasa Tuhan yang indah. Terlukis indahnya yang tak tak bisa di ucapkan dengan kata-kata. Bila ingin ke Pulau Kelor, jangan lupa menaiki bukit ya, dijamin anda merasa takjub.  


Setelah kami 30 menit disini, guide kami pun masih dengan setia menemani kami unuk menuju pulau lainnya. Bagi anda yang ingin berenang, disini banyak dijumpai wisatawan yang sedang berenang sambil melihat indahnya ikan-ikan yang ada disini. Tetapi saya memilih untuk snorkeling di pulau yang lain.  Sesampai di kapal, para awak kapal yang bertugas di dapur, sedang memasak makan siang kami. Aromanya saja sudah tercium dari ruang makan. Makan siang ini serba seafood, maklum tak lengkap rasanya berada di pantai tanpa mencicipi makanan laut yang masih segar. Kapal kami pun berlayar, saya pun begitu menikmati makan siang ini.  Setelah makan saya berantai-santai di lantai atas. Tak lupa menggunakan kaca mata hitam biar tak terasa silau sambil melihat view yang menarik. Setelah 2 jam perjalanan kami akan melihat hal yang membuat saya menjadi penasaran terhadap tempat ini. Kami pun tiba di dermaga, banyak wisatawan yang datang kesini, maklumlah tempat ini lagi memiliki citra yang baik di mata dunia. Saya tak asing lagi melihat para wisatawan baik local maupun mancanegara.


Pulau Rinca
Siang ini kami pun tiba di pulau ini. Untuk ingin melihat langsung hewan komodo. Anda jangan lupa untuk berkunjung di tempat untuk melihat komodo di habitat aslinya. Pengunjung akan diajak untuk melakukan Trekking dengan 3 track Trekking yang bisa kamu pilih, yaitu : Short, Medium dan Long Track. Kami memilih jalur  tracking yang short saja. Pengunjung di antar oleh ranger yang siapa menemani para wisatawan untuk melihat komodo yang ada disini. Kami pun mendengarkan arahan yang dijelaskan oleh para ranger yang sudah terbiasa bercengkrama dengan komodo ini. Ukuran tubuh komodo mencapai 2 hingga 3 meter dengan berat sekitar 70 kg. 


Walaupun sedikit takut, tapi para  ranger ini sudah memiliki pengalaman yang banyak tentang komodo. Para wisatawan di kawal  dengan tongkat pemandu yang panjang berbentuk huruf Y. Tongkat ini bermanfaat agar dapat penghalang apabila komodo sewaktu-waktu menyerang. Untuk mendapatkan pose yang menarik, para ranger siap membantu para wisatawan untuk berpose layaknya begitu dekat dengan komodo tersebut. Walaupun kami dari jauh, para ranger mengambil gambar dari sudut bawah sehingga kami begitu terlihat dengan komodo itu. Intinya kita harus tenang, agar komodo tidak nakal hehe. Yang perlu diingat, para ranger begitu menjaga para wisatawan, jadi kita merasa aman kok bila berada di pulau ini. 


Setelah 1 jam bercengkrama dengan komodo, kami pun turun ke bawah. Bila ingin membeli cendera mata, kami pun membeli cenderamata berupa replica hewan komodo. Saya pun tak lupa untuk membeli replica komodo dengan berbagai ukuran. Hari pun sudah sore, saatnya kami kembali ke kapal untuk melanjutkan ke tempat berikutnya. 



Pada sore hari, kami pun berantai di lantai dua untuk melihat sunset yang indah dari atas kapal. Sungguh, moment yang indah tak ada kebisingan berada disini.  Para awak kapal, tak lupa menyajikan sncak pisang keju dengan rasa yang lezat. Sambil menikmati teh hangat dan alunan music menambah keseruan sore hari hingga malam pun tiba. Pada malam hari, kami habiskan untuk menginap di Pulau Padar yang menjadi tujuan kami pada esok pagi. Jadi ada 4 kapal yang juga bersandar di pulau ini. Kapal kami ini pun tiba di sana dan akan menginap di atas kapal, saya rasa suatu pengalaman yang mengasyikan bukan? Setelah selesai mandi dan shalat, saya dan keluarga pun berkumpul di ruang makan kapal. Makan malam kami pun sudah siap di santap.  Para awak kapal pun saling bercerita kepada kami tentang pengalaman mereka berada disini, tentang wisata Indonesia Timur yang memukau. Banyak cerita, tawa dan canda menghiasi malam kami ini. Malam ini terasa tak menjenuhkan bila kita saling bercerita dan bermain gitar. Malam ini pun kami habiskan bersantai entah topik pembicaraan apa saja sehingga kami pun tak sadar waktu sudah jam 12 malam. Kami pun segera beristirahat. Karena besok pagi akan menuju Pulau Padar untuk menyaksikan sunrise yang ku nantikan.  Malam pun tiba, saatnya masuk kamar. Pada tengah malam. Saya terabangun sedikit kurang sadar karena rasa kantuk, saya merasa sedikit bergoyang? Wajar saja kan sudah menginap di atas kapal pasti terada bergoyang hehe.


Hari Kedua
Pagi ini, kami pun bergegas memburu sunrise yang begitu menjadi primadona bila berada di Pulau Padar yang menjadi icon di uang Rp 50.000 Di indonesia. Pulau Padar juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Bila ingin menikmati pemandangan yang indah, pengunjung harus terlebih dahulu menaiki kapal kecil yang akan mengantarkan kami ke daratan tepatnya  berada di depan pintu masuk Pulau Rinca. Setelah tiba di depan pintu, suasana yang masih gelap maklum saja masih pukul 5 pagi. Kami pun terus berjalan. Jalur trekking menuju puncaknya yang cukup aman. Pada bagian depan terdapat anak tangga yang begitu memudahkan pengunjung.  Selanjutnya tidak ada lagi tangga melainkan jalan biasa yang sedikit ada bebatuan. Kami pun masih semangat karena sang mentari pun akan bersinar. 


Selama 30 menit perjalanan, kami pun tiba di puncak. Kata Takjub dan tak terucap dengan kata apa apa yang mengambarkan tempat ini. Tak salah memang julukan tempat, tempat ini sunggguh luar biasa. Pagi pun datang, para pengunjung pun bersorak karena bisa melihat indahnya sunrise tepat di Pulau Padar. Kami beruntung karena hari ini cerah sehingga dapat menyaksian keindahan dari atas bukit, sungguh luar biasa anugerah Tuhan. Banyak spot yang menarik untuk menghasilkan gambar terbaik dari tempat ini. Saya rasa dari sini mana saja semuanya menarik hehe. Setelah puas berada disini selama 1 jam, kami pun turun dan kembali ke kapal.  Setelah sampai di kapal, kami pun menikamti sajian sarapan pagi dengan pemandangan pagi yang indah.  Kapal kami pun berlayar menuju pantai yang tak kalah menariknya.


Pink Beach
Siapa yang tak mengenal tempat yang menjadi destinasi favorite bila berada disini. Mengapa demikian? Pink Beach termasuk 7 pantai yang memiliki berpasir merah muda yang ada di dunia. Sekilas saya pun melihat pasirnya berwarna pink,sungguh unik. Pink Beach atau Pantai Merah Muda termasuk dalam kawasan Taman nasional komodo. Saya pun tiba di pulau ini, banyak wisatawan yang sedang bermain pasir, bersantai dan berjemur di pantai ini. Katanya warna pink di pantai dibentuk karena pecahan karang yg terbawa ke pantai shg warna pink bisa terlihat akan keindahannya. Pantai ini memiliki pasir yang lembut berwarna pink membuat saya ingin berlarian di bibir pantai. Saya memililih untuk melihat sisi indah pantai ini melalui bukit yang tak jauh dari tepian. Pengunjung harus berjalan sedikit untuk mendapatan view yang indah.

Guide kami memang menunjukan tempat yang menarik bila berada disini. Tak ada kata lelah terucap darinya, dia begitu sememangat menemani kami. Sepanjang perjalanan perbukitan khas daerah timur begitu jelas terlihat. Kami pun tiba di atas dan dapat melihat view yang pastinya membuat kita melihat secara langsung pasir yang berwarna pink dari ketinggian.





Pulau Kanawa
Setelah selesai dari pink beach, kami bergegas menuju pulau kawana yang begitu menewam. Pulau ini memiliki luas sekitar 35 hektar. Dari kejauhan saja terlihat dermaga yang terdapat kapal kapal para touris yang sedang bersandar disini. 
Di pulau ini terdapat sebauh resort yang cukup diminati  para wisatawan. Kami pun tak lupa membawa kaca mata, maklum matahari begitu terik. Kami pun turun dari kapal dan langsung melihat betapa bersihnya lautnya. Airnya yang jernih ditambah cahaya matahari yang begitu terik menambah keindahan tempat ini. 






Pantai tak lengkap bila tak ada matahari Sesuatu perpaduan yang lengkap. Disini banyak tersedia kursi pantai yang digunakan para wisatawan untuk bersantai. Jika anda ingin bermain air laut yang bersih, disini tempatnya. Kami pun tak lupa untuk mandi menikmati air pantai yang begitu jernih. Saya pun mencoba berjalan menyusuri Pasir dengan khas pasir putih yang menawan. Kami habiskan waktu untuk sejenak berenang di pantai. Disini terdapat bukit yang memiliki jalur tracking agar pegunjung dapat melihat view pulau ini dari atas, bagi anda yang ingin melihat pulau ini dari atas tak ada salahnya. Tetapi kami memilih untuk snorkeling hehe. Tour guide memberikan kami alat snorkeling, saat  yang saya nantikan. 


Kami pun bergegas ke laut untuk melihat indahnya ikan ikan yang di pantai, tak sabar rasanya kami ingin  snorkeling. Pengunjung dimanjakan  pemandangan seperti  ikan-ikan kecil berwarna-warni, penyu, dan terumbu karang. Kami begitu menikmati bermain di pantai hingga kami pun tak sadar Sudah satu jam berada di pantai ini. Saya rasa butuh beberapa jam lagi di panti ini agar bisa puas menikmati bagi anda yang hobi berjemur. Setiap orang memiliki cara  menikmati pantai. 

Setelah Selesai kami pun menuju kapal untuk menuju bandara. karena pada pukul 16:00 sore pesawat kami untuk menuju Bali. Bila ingin mengunjungi Pulau Komodo lebih lama anda dapat memesan paket tour 3 hari 2 malam atau 4 hari 5 malam atau 1 minggu ada sekali hehe. Berhubung saya tidak memiliki waktu yang panjang, kami pun akhirinya tiba di pelabuhan untuk diantarkan kembali ke Bandara.



Exotic Komodo Souvenir Shop
Alamat: Labuan Bajo, Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Tim.
Jam buka: 09:00- 22.00

Sebelum ke Bandara Udara Komodo, saya pun tak lupa Untuk membeli oleh oleh khas pulau komodo yang letaknya tak jauh dari bandara itu sendiri. Saya rasa cukup lengkap barang yang dijual kan. Saya pun tak lupa membeli buah tangan buat keluarga tercinta. Kami tak memiliki banyak waktu untuk berbelanja, saatnya menuju ke bandara, tak begitu lama kami menunggu bandara, karena kami sudah saatnya terbang menuju Bali kota yang dinanti. Pada pukul 19:30 kami pun tiba Bandara Ngurah Rai Bali. Sebelumnya sudah beberapa kali mengunjungi Bali. Lagi dan lagi Bali merupakan memiliki magnet yang membuat para wisatawan untuk selalu berkunjung ke pulau ini. Bukan di ragukan kali para wisata saja datang ke sini berasal dari penjuru dunia.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar