Pesona Jam Gadang dan Laut Biru
Sumatera Barat tak pernah sepi pengunjung, karena memiliki sejuta pesona
wisata yang ada disana. Kota Bukittinggi yang terkenal dengan jam gadang yang
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Kota Bukittinggi
merupakan kota
terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat. Katanya, tak lengkap bila ke Sumatra
Barat jika belum singgah di Bukittinggi. Jadi, jangan lupa ke Bukittinggi ya karena memiliki
tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Selain dapat berkunjung di tempat wisata, kita dimanjakan
dengan budaya yang unik serta kuliner
yang begitu lezat. Saya pun tak pernah ada kata bosan untuk mengunjungi
Sumatera Barat.
Hari Pertama
Jam Gadang
Alamat: terletak di Pusat Kota Bukittinggi, Sumatera Barat Jam Gadang
Jam Gadang dalam bahasa Minangkabau yang artinya jam besar yang terletak di jantung kota
Bukittinggi yang menjadi icon kota
ini. Jam Gadang
selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook
Maker.
Jam gadang ini menjadi tempat wisata yang wajib jika berada di bukittinngi.
Disini kita dapat menikmati tempat ini dengan duduk disekitar jam gadang di
temani dengan udara yang sejuk membuat saya betah berada sini. Bagi yang ingin
menikmati kota ini sambil berkeliling kota dengan menggunakan sado, disini
banyak sado yang berjejer disekitar jam gadang. Jangan lupa ditawar sebelum naik,
agar kita dapat harga yang sesuai budget. Setelah puas keliling kota, kami pun
tak lupa memotret jam gadang ini dari kejahuan.
Walaupun saya sering ke sini saya tak pernah bosan mengunjungi tempat
ini.
Ngarai Sianok
Alamat: Jl. Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang,
Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Setelah puas di jam gadang, saatnya mengunjungi ngarai sianok yang begitu
terkenal yang letaknya tak begitu jauh dari jam gadang. Oh ya ngarai sianok
tidak kalah juga dengan Grand Canyon di Lembah sungai Coloradi di USA. Ngarai
Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota
Bukittinggi, dengan Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Ngarai ini
membentang sejauh 15 km dari sisi selatan Nagari Koto Gadang hingga Nagari
Sianok Enam Suku, dengan kedalaman tebing mencapai 100 meter dan lebar celah
sekitar 200 meter.Tempat ini begitu asri
terlihat, karena pemandangan serba hijau yang akan menemai kita disini. Disini selain bisa melihat pemandangan ngarai yang indah, terdapat taman yang di lengkapi dengan kursi
sehingga pengunjung dapat bersantai disini. Udara yang sejuk membuat saya betah
berlama-lama menikmati ciptaan Tuhan.
Lubang Jepang
Tempat ini menjadi saski bisu sejarah pendudukan
Jepang yang masih tersisa hingga saat ini.
Pengujung dapat ditemani guide yang berpengalaman untuk menemani para
pengunjung untuk turun kebawah sambil menceritakan lokasi gua ini. Kita
disambut 128 anak tangga untuk turun ke bawah sebelum akhirnya
melewati ruang yang ada di gua ini. Guide menceritakan sejarah singkat tentang
gua ini, jadi teringat belajar pelajaran IPS saat sekolah. Bila mengunjungi gua ini, kita dapat melihat
beberapa kamar seperti lorong untuk rapat, tempat makan hingga kamar para
tahanan yang orang Indonesia. Setelah puas, kami pun tak mau berlama-lama
berada disini, karena suasana yang cukup mencekam. Saatnya menaiki 128 anak
tangga kembali lagi, harus semangat meski kaki mulai letih. Hari sudah hampir senja, suasana pun kian
sepi senyap dan kami pun meninggalkan tempat ini.
Taruko Cafe
Alamat: Jl. Raya Lembah Maninjau, Jorong Lambah, Nagari Sianok Anam
Suku, Ampek Koto, Sianok Anam Suku, Iv Koto, Kabupaten Agam
Tempat ini begitu hitz bagi kaum muda mudi Sumatera Barat. Café ini pertama kali didirikan pada tahun 2008, namun baru
resmi dibuka untuk umum pada 2010 lalu. Lokasinya
sekitar 20 menit dari pusat kota. Kita dapat menikmati sore hari dengan
pemandangan aliran air anak sungai, barisan bukit-bukit yang indah.
Disini kita bisa menikmati makanan khas Padang dan coffee yang menjadi andalan
di café ini. Tempat ini layak dikunjungi bila berada di Bukittinggi, selain
tempatnya kece dengan suasana yang di ruangan terbuka juga harganya bersahabat
di kantong. Pengunjung cukup ramai ketika saya berada di café ini. Saya memesan coffee hangat untuk menemani saya
di sore hari ini. Suasana café ini tak kalah jauh dengan café yang ada Bali.
Malamnya saya bergegas menuju Kota Padang yang
memiliki potensi wisata bahari yang indah. Kota Padang merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Barat. Perjalanan
memakan waktu 3 jam dari Bukittinggi menuju Padang. Padang dan Bukittinggi sekitar 90 km. Saat kami berkunjung sedang libur
nasional, sehingga suasana jalan ramai namun cukup lancar, its oklah. Kami
menikmati suasana perjalanan dengan memutar lagu minang sehingga menambah
keelokan berwisata di ranah minang.
Hotel ibis Padang
Alamat:
Jalan Taman Siswa No.1A, Kota Padang, Sumatera Barat
Setelah lelah sehari berwisata di Sumatera Barat, saatnya beristirahat
dulu. Hotelnya nyaman dan suasanya yang minimalis menjadi konsep hotel
ini.
Hari Kedua
Pagi itu, mentari tampak bangun dari peraduaanya,
menyilaukan dari balik tirai kamar hotel. Tidur yang nyenyak mengingat kemarin
perjalanan yang cukup melelahkan. Agak berat rasanya untuk bangkit dari tempat
tidur, mengingat masih pewe tapi apa boleh buat, waktu berkata lain. Arloji sudah menunjukkan
pukul 06:30, harus segera mandi dan bersiap siap. Mengingat jarak padang ke
bungus memakan waktu sekitar 45 menit jika tanpa macet. Setelah berkemas kemas,
membawa semua barang bawaan, langsung cabut dari kamar hotel menuju restoran
untuk sarapan. Untuk makan pagi, para
tamu hotel harus naik lift terlebih dahulu di lantai 10. Pemadangan kota padang
cukup memukau dari atas. Tampak bangunan bangunan tinggi, atap bangunan berbentuk
tanduk kerbau, serta lautan lepas. Menunya cukup beragam dan rasanya enak.
Sarapan yang lahap mengingat harus menyediakan tenaga yang banyak karena akan
island hoping hari ini. Setelah mengisi
perut, langusng kami check out dan melaju menuju Bungus. Berjarak sekitar 14
kilometer dari kota Padang Perjalanan kali ini dijamin gak akan membosankan
deh. Karena kamu akan dimanjakan dengan pemandangan laut lepas, teluk bayur
yang memukau serta kapal kapal yang sedang berlayar. Untuk menuju 3 pulau cantik
tersebut ada 2 cara yaitu dari Pelabuhan Muaro Padang atau bisa juga ke
Pelabuhan Bungus melalui jalur darat. Kami memilh untuk memakai paket tour
“Losmen Carlos” dikawasan Bungus. Seharga Rp 270.000 untuk 3 pulau (Pulau
Pagang, Pulau Pamutusan, Pulau Sirandah). Paket tour tersebut termasuk makan
siang, snack and coffee break, alat snorkeling, dan tiket masuk. Pulau-pulau tersebut
merupakan tujuan wisata bahari unggulan di kota Padang. Pulau pulau ni menghadap langsung dengan Samudera Hindia.
Di kenal sebagai sebuah kawasan
yang banyak di kelilingi oleh pulau kecil yang dikenal dengan air laut
cenderung berwarna biru bening, perbukitan hijau menghiasi, dan biota laut dengan karang nya yang masih
terawat.
Losmen Carlos (Tour 3 Pulau)
Address: Jl. Raya Padang-Painan, Tlk. Kabung Utara, Bungus Tlk. Kabung, Kota
Padang, Sumatera Barat 25237
Phone: 0813-6397-3411
Pulau
Sirandah
Tepat pukul 10 pagi, kapal kami mulai berlayar
meninggalkan losmen carlos. Agak jam karet sih, mengingat harus menunggu
peserta tour lainnya. Sepanjang perjalanan kamu akan disuguhkan dengan laut
lepas dan perbukitan hijau. Ga bakalan bosan deh. Tak terasa 45 menit waktu
telah berlalu, dan tampak samar samar dari kejauhan pulau cantik dengan air
laut yang kebiruan. Sirandah dalam
bahasa Minangkabau berarti “si rendah”. Pulau Sirandah merupakan salah satu
pulau di Kawasan Mandeh yang termasuk wilayah administratif Nagari Sungai
Pisang kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang Propinsi Sumatera Barat. Kapal
kai pun berlabuh ditepian, para peserta pun bergegas menuju daratan pulau ini.
Sesampainya di pulau, Kamu akan disambut dengan pasir putih, air laut yang
berwarna hijau tosca, serta langit biru. Suatu perpaduan yang nyaris sempurna.
Belum banyak orang yang mengetahui tentang pulau yang indah ini. Jadi masih
alami seperti pulau pribadi.
Kecantikan pulau ini membuat saya berkesan,
sungguh indah sekali ciptaan Tuhan. Berlari lari kecil di tepi pantai sambil
berkejaran dengan ombak seoah tak ingin pulang dari pulau ini . Saat ini, pulau Sirandah terus dikembangkan dengan serius jadi objek
wisata bahari, investornya antara lain berasal dari Malaysia dan Thailand. Wah
semoga parawista Sumbar menjadi lebih maju kedepannya ya. Selain air laut yang
jernih disini keunikan yang akan kamu temui ialah dibelakang Pulau Sirandah
terdapat pulau kecil yang menyerupai Penyu alias Kura-Kura. Untuk menuju pulau
kura kura itu, kamu harus berjalan kaki sekitar 5 menit melewati hutan tropis.
Sekilas memang mirip kura kura sih, pulau kura kura ini menambah keunikan di
pulau ini. Tak lupa mengabadikan diri berlatar pulau penyu.
Pulau Pagang
Pulau selanjutnya yang
kami kunjungi ialah Pulau Pagang. Pulau ini terletak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kabupaten
Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Pulau pagang ini merupakan sebuah pulau kecil dengan
garis pantai yang tidak terlalu panjang. Pulau ini memiliki luas sekitar 10 hektar. Dari pulau-
pulau lainnya, pulau ini paling terkenal dan ramai dikunjungi. Pulau ini
memiliki pantai dengan air lautnya yang biru
nan jernih, pasir putih yang bersih serta nyiur melambai. Para pengunjung
biasanya menghabikan waktu dengan aktivitas snorkeling. Pemandangan bawah
lautnya sangat bagus serta masih terjaga. Kamu
akan menemukan ikan-ikan berwarna-warni
dan tak lupa berfoto under water. Cocok sebagai kenang kenangan manis dari
pulau ini.
Aktivitas lain yang dapat kamu lakukan disini diantaranya yaitu bermain banana boat, berenang, berjemur, serta bersantai di pinggir pantai sambil menikmati pemandangan.
Aktivitas lain yang dapat kamu lakukan disini diantaranya yaitu bermain banana boat, berenang, berjemur, serta bersantai di pinggir pantai sambil menikmati pemandangan.
Pulau Pamutusan
Pulau terakhir yang kami kunjungi ialah Pulau
Pamutusan. Pulau yang mempunyai ukuran 8 hektar
dikenal mempunyai laut biru jernih serta pasir putih yang lembut yang dihiasi oleh
pohon kelapa. Pulau ini diberi
nama Pamutusan karena terdapat semenanjung yang berubah menjadi daratan
berpasir putih ketika air laut surut. Menurut saya pulau ini ibarat sepotong surga yang tersembunyi di tengah Samudera Hindia
yang belum banyak dijamah oleh wisatawan. Sesampainya di tepi
pantai, kapal kami pun berlabuh. Untuk sampai ke puncak bukit harus ditempuh dengan sedikit tracking. Waktu
tempuh nya sekitar 10 menit lah. Tidak terlalu melelahkan dan sesampai dipuncak
semua terbayar dengan pemandangannya yang luar biasa. Tampak bukit bukit hijau
dengan lautan yang jernih. Sayang sekali saat saya berkunjung kesana, cuaca
mendung, langit tampak sedikit gelap dan lautan tidak terlihat biru seperti
seharusnya. Hmmm agak sedikit kecewa sih, tidak seperti ekspektasi saya, tak
apalah mungkin lain kali kesini dengan cuaca yang cerah, pasti lebih bagus.
Berdiri di atas puncak sambil menikmati pemandangan alam. Jika kita berdiri di
tengah menghadap utara maka Pulau Sumatera berada di kanan dan Pulau Pagang
berada di sebelah kiri. Setelah puas bersantai di atas puncak, kami pun turun
kebawah menuju kapal yang telah menunggu.
Setelah menjelah 3
pulau, kapal kami berlayar menuju losmen carlos. Ombak yang cukup besar
mengarungi lautan luas. Percikan air laut cukup membasahi para penumpang. 45
menit kami akhirnya tiba di Losmen Carlos. Bergegas mandi bersih dan berganti
pakaian. Tepat pukul 6 kami pun meninggalkan losmen carlos dengan hati yang
senang. Sepanjang perjalanan pulang kami
disuguhkan dengan sunset di teluk bayur. Suatu moment yang pas untuk mengakhiri
perjalanan hari ini. Langit pun perlahan
menjadi gelap, saatnya kami meninggalkan kota Padang menuju kota Padangsidimpuan
untuk beraktivitas kembali di hari senin.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar