Seminggu hari libur tak di sia-siakan begitu saja dan saya
manfaatkan untuk menjelajah negeri jiran sekedar melepas jenuh dan penat.Tanpa
fikir panjang, saya langsung mempersiapkan perjalanan kali ini. Cukup mendadak
tapi tidak terlalu merepotkan. Mengapa? Ya karena tidak lah high season atau
libur nasional. Jadi barang tentu tidak rame, tidak perlu cemas, dan pasti
harga lebih murah dari hari libur. Pada perjalanan singkat ini, saya hanya
memesan tiket pesawat Medan-Penang, Penang- Langkawi dan sebaliknya. Sementara
hotel dan tour on the spot saja. Budget yang cukup menguras adalah tiket
pesawat terbang. Karena tidak ada pesawat langsung menuju pulau yang terkenal
di negeri Melayu. Jadi harus transit dan singgah di Penang terlebih dahulu.
It’s ok lah, nikmati ajalah. Saya menghabiskan 4 hari 3 malam dalam perjalanan
ini. Perjalan kali ini perdana tanpa orang tua, hanya saya, abang, kakak, abang
ipar serta keponakan. Tanggung jawab di bagi perorang, saya dan abang mengurus
soal perjalanan termasuk rute, tempat wisata, hotel. Sangat singkat tapi harus di maksimalkan
sebaik mungkin.
Hari
Pertama
Medan, Kamis 27 oktober 2016, adalah hari wisuda sarjana
saya dan abang. Hari penting dalam perjalanan hidup saya, mengingat perjuangan
kuliah selama 4 tahun. Wisuda berlangsung cukup meriah di salah satu gedung di
kota Medan. Acara wisuda berlangsung
dari pukul 09:00- 13:00. Cukup lama dan melelahkan. Setelah acara wisuda saya
dan keluarga mengadakan makan siang bersama dan tak lupa mengadakan poto
wisuda. Waktu yang sangat sempit, mengingat kami harus berangkat menuju Penang
pada pukul 18:00 Wib. Cukup nekad dan beresiko sih. Semua terburu buru dan
tergesa-gesa, karena mengejar pesawat. Mobil melaju cukup kencang dari Monica
Studio di daerah Iskandar muda menuju rumah saya di daerah Menteng. Melewati
kemacetan kota Medan yang cukup menguras kesabaran, kami akhirnya sampai di
rumah. Mengganti kostum wisuda menjadi kostum casual serta mengabil koper dan
langsung meluncur menuju Bandara Kuala Namu. 45 menit waktu menuju bandara dan
kami pun tiba tepat waktu. Deg degan juga sih takut kejebak macet . Menyeret
koper menuju meja check ini. Ternyata, kabar yang tak terduga yaitu Delay.
Bersyukur sekaligus senang karena kami dapat beristirahat sekaligus bersantai
di ruang tunggu. Mengingat hari ini sangat melelahkan, di mulai dari wisuda,
makan bersama keluarga, hingga poto studio. Hanya 60 menit kami menunggu, akhirnya pesawat
merah andalan Malaysia ini, terbang meninggalkan kota medan menuju ke negeri
tetanggga. Lampu lampu gedung terpancar berubah menjadi langit gelap, menjadi
pemandangan dari balik kaca pesawat. Waktu tempuh yang singkat antara Medan dan
penang, hanya 45 menit saja, kita sudah tiba di Luar negeri, hehehehehe. Setibanya
di Bandara Penang International Aiprort, kami bergegas menyeret koper menuju
pintu ketibaan dan memesan taksi di counter. Taksi aiport melaju menyusuri
gedung gedung tinggi bukti negeri ini sudah maju dan berkembang.
Gedung
gedung modern berubah menjadi bangunan bangunan tua. Seperti kembali ke abad
yang berbeda. Ya, kali ini saya memilih untuk menginap dikawasan kota tua
George Town. Kawasannya asik, suasananya Vintage, dekat kemana mana, banyak
café dan rumah makan. Taksi parkir
tepat di depan halaman hotel. Menyeret koper menuju lobi, check in, transaksi
pembayaran tentunya dan langsung menitip koper. Perut sudah kerocongan, maklum
sudah pukul 10 malam.
Sup Hameed
Address: 48, Jalan Penang, George Town, 10000 George Town, Pulau Pinang, MalaysiaOpen 24 hours
Malam
malam makan sup dengan roti, cukup rekomendasi. Dagingnya empuk dan kuahnya
enak. Selain sup disini juga ada nasi campur dengan berbagai macam lauk.
Tinggal pilih sesuai selera. Jangan lupa memesan teh Tarik ya. Rasanya cukup sedap
dan harganya terjangkau.
Hotel Malaysia
Address: 7, Jalan Penang, George Town, 10000 George Town, Pulau Pinang,
Malaysia
Phone:+60 4-263 3311Harga per kamar: Sekitar RP 600.000 (Bisa untuk 4 orang)
Hotelnya
minimalis, kamarya cukup nyaman, bersih dan luas. Sarapannya beragam, enak dan
cocok dilidah. Lokasinya strategis, berada dikawasan kota tua, cocok bagi pecinta
vintage.
Hari
kedua
Matahari terbit dari peraduannya dan menyinari dari balik
jendela hotel. Pertanda waktu pagi dan kami harus bangkit dari tempat tidur.
Tidur yang sangat nyenyak, mengingat banyak kegiatan kemarin. Mandi, beres
beres koper dan harus check out lagi mengejar pesawat menuju pulau andalan
negeri ini. Hanya sejam persiapan termasuk makan pagi. Taksi melaju santai
meninggalkan kota tua menuju bandara. Taksi berjalan santai, tanpa macet
tentunya. Setibanya di Pintu keberangkatan, kami bergegas ke meja check in
menuju ruang tunggu. Tidak lama kami menunggu di ruang tunggu, para penumpang
pun dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Hujan mengguyur kota ini, payung
payung pun melindungi kami dari rintik rintik hujan menuju pintu pesawat, tidak
ada garbarata pada penerbangan kali ini.
Pesawat berwarna orange ini cukup kecil tapi tetap nyaman membawa kami
menuju surga lautan biru di negeri ini. Tak lupa segelas Juice segar menemani
penerbangan kami. Perlahan dari balik kaca, tampak lautan biru nan jernih
besera gunung gunung mempercantik pemandangan. Ya, kami telah tiba di negeri
yang terkenal akan elang nya.
Untuk kedua kalinya kami
berkunjung ke negeri ini. Kunjungan pertama sekitar tahun 2009, dan tidak
terlalu puas menjalajah kota ini karena hanya 1 hari saja kala itu. Selain itu
banyak objek wisata baru yang pastinya ga buat bosan dan pastinya dinanti dan
bikin penasaran. Langkawi merupakan salah satu
distrik dalam negara bagian Kedah Darul Aman, Malaysia. Pulau yang kaya dengan keindahan
alami telah menampilkan diri sebagai
salah satu daerah tujuan wisata yang paling popular di Malaysia. Terdapat 104 pulau dalam gugusan pulau Langkawi. Langkawi yang menawarkan banyak hal terbaik
di dunia: pantai yang indah, infrastruktur kelas dunia, hutan bakau yang kaya
dengan flora dan fauna, belanja bebas bea cukai, dan legenda yang menakjubkan.
Keluar dari bandara, kami pun hunting hunting menuju counter tour yang tersedia. Sangat banyak yang menawarkan. Mulai dari hoping island, rental mobil dll. Menurut blog yang saya baca, harga harga di kawasan bandara sama saja dengan di kota. Tinggal pandai menawar saja. Kami pun menjatuhkan pilihan di salah satu tour. Kami mengambil paket tour hoping island serta rental mobil plus driver. Rental mobil plus driver sekitar Rp 600.000. Cukup murah sih, mengingat harga yang ditawarkan sama saja antara satu tour dengan lainnya. Sebenarnya menurut blog ataupun pihak tour tersebut menyarankan rental mobil saja, tapi karena waktu yang mepet, banyak destinasi, takut nyasar, ga punya Sim internasional, serta menghindari resiko, kami pilih plus driver. Tak apalah, lagian ini merupakan perjalanan kedua saya di kota ini.Tidak terlalu hapal dan familiar. Mobil sedan berjalan meniggalkan bandara menuju ke tempat wisata di kota ini. Jalanan tampak mulus, bangunan bangunan sekitar tampak simple tidak begitu megah. Kota ini cukup kecil, damai, tidak begitu ramai, serta cukup menyenangkan. Sebelum city tour, kami makan siang terlebih dahulu, di sebuah rumah makan atas saran sang driver. Sistem prasmanan, menunya nasi campur. Rasanya enak, menu cukup beragam dan harganya terjangkau.
Keluar dari bandara, kami pun hunting hunting menuju counter tour yang tersedia. Sangat banyak yang menawarkan. Mulai dari hoping island, rental mobil dll. Menurut blog yang saya baca, harga harga di kawasan bandara sama saja dengan di kota. Tinggal pandai menawar saja. Kami pun menjatuhkan pilihan di salah satu tour. Kami mengambil paket tour hoping island serta rental mobil plus driver. Rental mobil plus driver sekitar Rp 600.000. Cukup murah sih, mengingat harga yang ditawarkan sama saja antara satu tour dengan lainnya. Sebenarnya menurut blog ataupun pihak tour tersebut menyarankan rental mobil saja, tapi karena waktu yang mepet, banyak destinasi, takut nyasar, ga punya Sim internasional, serta menghindari resiko, kami pilih plus driver. Tak apalah, lagian ini merupakan perjalanan kedua saya di kota ini.Tidak terlalu hapal dan familiar. Mobil sedan berjalan meniggalkan bandara menuju ke tempat wisata di kota ini. Jalanan tampak mulus, bangunan bangunan sekitar tampak simple tidak begitu megah. Kota ini cukup kecil, damai, tidak begitu ramai, serta cukup menyenangkan. Sebelum city tour, kami makan siang terlebih dahulu, di sebuah rumah makan atas saran sang driver. Sistem prasmanan, menunya nasi campur. Rasanya enak, menu cukup beragam dan harganya terjangkau.
Langkawi Cable Car
Address: Jalan Telaga Tujuh, 07000 Langkawi, Kedah, MalaysiaOpen : 10:00–19:00
Tiket: MYR 35 untuk dewasa dan MYR 25 untuk anak-anak
Phone:+60 4-959 4225
Perhentian pertama kami adalah Langkawi Cable Car. Pada ketinggian 709
meter di atas permukaan laut, kita akan naik kereta gantung ke puncak gunung
tertinggi kedua di Langkawi sungguh merupakan pengalaman yang tak boleh
terlewatkan. Suasana cukup asri dan sejuk. Sebelum menuju
kereta gantung kita melewati oriental village terlebih dahulu. Sebuah desa
bergaya negeri tirai bambu dan bercat orange muda. Dari pintu gerbang kita
disambut toko toko souvenir, berjalan lagi melawati jembatan dengan danau
buatan. Cukup indah sih untuk selfie hehehe.
Tiba di counter tiket, beli tiket untuk 4 orang dan berjalan lagi ke ruang tunggu. Cukup panjang sih perjalanan menuju gondola. Untung nya tidak high season, jadi antrian tidak begitu mengular dan lancar terkendali. Gondola berwarna putih bersih membawa kami menuju puncak Gunung Machinchang. Perlahan demi perlahan gondola berjalan, pemandangan berubah menjadi lautan biru yang indah. Tak lepas mata memandang pemandangan yang disajikan. Gondola berjalan lagi terus menuju puncaknya. Pemandangan berubah menjadi gunung kapur yang kokoh nan indah. Begitu takjup, perpaduan Antara keindahan laut, gunung serta kecanggihan yang modern. Perpaduan yang sempurna.
Wisata ini cukup menguji adrenalin anda, terutama yang fobia ketinggian. Selama 20 menit perjalanan, dijamin ga bosan deh, karena Anda akan melintasi air terjun dan hamparan hutan tropis yang tebal kehijauan dan masih belum tersentuh. Pada hari yang cerah, anda dapat melihat sebagai Thailand di arah utara dan Indonesia di arah barat daya. Perjalanan yang ditempuh dengan kemiringan 42 derajat. Sekilas mirip di Ngong Ping Hongkong. Soal keindahan, semuanya memiliki kelebihan masing masing. Sama sama bagus dan patut dikunjungi.Gondola pun berhenti di station pertama, kami pun bergegas meninggalkan gondola. Udara sejuk menusuk tulang karena kita sudah berada di puncak yang cukup tinggi. Kita berhenti sejenak di sebuah spot penatapan. Awan awan putih menutupi pegunungan, lautan biru tampak luas, pulau pulau kecil tak lupa menghiasi. Kita begitu kecil dari puncak ini. Berdiri di sini, menatap keindahan dan mensyukuri nikmat yang ada. Setelah puas duduk duduk kami pun bergegas ke puncak yang lebih tinggi lagi.
Tiba di counter tiket, beli tiket untuk 4 orang dan berjalan lagi ke ruang tunggu. Cukup panjang sih perjalanan menuju gondola. Untung nya tidak high season, jadi antrian tidak begitu mengular dan lancar terkendali. Gondola berwarna putih bersih membawa kami menuju puncak Gunung Machinchang. Perlahan demi perlahan gondola berjalan, pemandangan berubah menjadi lautan biru yang indah. Tak lepas mata memandang pemandangan yang disajikan. Gondola berjalan lagi terus menuju puncaknya. Pemandangan berubah menjadi gunung kapur yang kokoh nan indah. Begitu takjup, perpaduan Antara keindahan laut, gunung serta kecanggihan yang modern. Perpaduan yang sempurna.
Wisata ini cukup menguji adrenalin anda, terutama yang fobia ketinggian. Selama 20 menit perjalanan, dijamin ga bosan deh, karena Anda akan melintasi air terjun dan hamparan hutan tropis yang tebal kehijauan dan masih belum tersentuh. Pada hari yang cerah, anda dapat melihat sebagai Thailand di arah utara dan Indonesia di arah barat daya. Perjalanan yang ditempuh dengan kemiringan 42 derajat. Sekilas mirip di Ngong Ping Hongkong. Soal keindahan, semuanya memiliki kelebihan masing masing. Sama sama bagus dan patut dikunjungi.Gondola pun berhenti di station pertama, kami pun bergegas meninggalkan gondola. Udara sejuk menusuk tulang karena kita sudah berada di puncak yang cukup tinggi. Kita berhenti sejenak di sebuah spot penatapan. Awan awan putih menutupi pegunungan, lautan biru tampak luas, pulau pulau kecil tak lupa menghiasi. Kita begitu kecil dari puncak ini. Berdiri di sini, menatap keindahan dan mensyukuri nikmat yang ada. Setelah puas duduk duduk kami pun bergegas ke puncak yang lebih tinggi lagi.
Langkawi Sky Bridge
Address: 07000 Langkawi, Kedah, MalaysiaPhone:+60 4-959 4225
Tiket: MYR 35 untuk dewasa dan MYR 25 untuk anak-anak (Via kereta)
MYR 5 ( Treking)
Gondola pun mengantarkan kami menuju tempat yang lebih
tinggi, dan pasti lebih indah dan menabjubkan. Berhenti di station kedua,
sebuah spot penatapan juga. Pemandangan yang ditawarkan juga indah dan berbeda
sensasinya. Tidak sekedar penatapan saja loh, disini juga ada jembatan gantung
yang berbentuk melengkung mengelilingi pegunungan. WOW, penasaran juga setelah
stalking di Instagram dan searching di internet. Langkawi Sky Bridge terbentang
sepanjang 125 meter dan tergantung 100 meter dari atas permukaan tanah.
Jembatan dini di topang oleh dua bukit yang berada disetiap sisi yang
memberikan pemandangan lebih bagi para wisatawan yang mencoba menyusuri
Langkawi Sky Bridge. Lokasi jembatan ini berada di puncak Gunung
Machinchang, di Pulau Langkawi. Kira kira 2.300 ft di atas permukaan laut. Dibuka pada 2005 lalu, jembatan ini menjadi ikon baru
dan daya tarik wisata Pulau Langkawi. Sekilas jembatan ini mirip jembatan yang
berada di China, sebuah jembatan yang mengelilingi gunung, tapi disana lebih
tinggi, lebih panjang dan tak kalah indah loh.
Sebelum menuju jembatan tersebut, kita harus pesan tiket lagi ya. Lumayan juga pengeluaran kali ini untuk masuk ke tempat wisata. Untuk menuju jembatan, ada 2 macam, yaitu dengan tangga atau dengan gerobak. Karena keterbatasan waktu kita pilih menaiki semacam gerobak gitu. Harganya pun jauh lebih mahal, tapi lebih cepat dan gak capek. Gerobak pun berjalan membawa kami menuju jembatan. Tiba disana kami tanpa pikir panjang, langsung turun dan menuju jembatan. Pemandangan yang disajikan begitu indah dan megah. Berjalan dengan jembatan, melihat gunung gunung kapur yang indah serta kabut kabut tipis menutupi. Pemandangan sangat misterius dan unik menurut saya. Kabut terkadang menutupi gunung kapur dan suasan pun jadi putih, kemudian berganti lagi menjadi cerah, gunung kapur tampak jelas, begitu seterusnya dan berganti ganti. Angin dingin berhembus kencang menusuk tulang, seolah olah kita berada di negeri atas awan. Ajaib sekali tempat ini, perpaduan Antara alam dan kecanggihan. Katanya film India Don: The Chase Begins Again berlatar di sini loh.Tak lupa kami mengabadikan moment di sini. Yang membuat indah adalah tampak kabut kabut menghiasi gunung kapur, terasa berbeda dari biasanya. Kami menyusuri jembatan ini hingga ujung. Tidak begitu panjang sih, tapi tidak mengurangi keindahannya. Melihat ke bawah cukup ngeri juga, takut jatuh hehehe, secara ini tinggi. Perlu pondasi yang kokoh serta perencanaan pembangunan yang hebat ini, salut! Setelah puas menyusuri jembatan kami pun meninggalkan tempat wisata ini dengan hati puas menuju ke perhentian berikutnya.
Sebelum menuju jembatan tersebut, kita harus pesan tiket lagi ya. Lumayan juga pengeluaran kali ini untuk masuk ke tempat wisata. Untuk menuju jembatan, ada 2 macam, yaitu dengan tangga atau dengan gerobak. Karena keterbatasan waktu kita pilih menaiki semacam gerobak gitu. Harganya pun jauh lebih mahal, tapi lebih cepat dan gak capek. Gerobak pun berjalan membawa kami menuju jembatan. Tiba disana kami tanpa pikir panjang, langsung turun dan menuju jembatan. Pemandangan yang disajikan begitu indah dan megah. Berjalan dengan jembatan, melihat gunung gunung kapur yang indah serta kabut kabut tipis menutupi. Pemandangan sangat misterius dan unik menurut saya. Kabut terkadang menutupi gunung kapur dan suasan pun jadi putih, kemudian berganti lagi menjadi cerah, gunung kapur tampak jelas, begitu seterusnya dan berganti ganti. Angin dingin berhembus kencang menusuk tulang, seolah olah kita berada di negeri atas awan. Ajaib sekali tempat ini, perpaduan Antara alam dan kecanggihan. Katanya film India Don: The Chase Begins Again berlatar di sini loh.Tak lupa kami mengabadikan moment di sini. Yang membuat indah adalah tampak kabut kabut menghiasi gunung kapur, terasa berbeda dari biasanya. Kami menyusuri jembatan ini hingga ujung. Tidak begitu panjang sih, tapi tidak mengurangi keindahannya. Melihat ke bawah cukup ngeri juga, takut jatuh hehehe, secara ini tinggi. Perlu pondasi yang kokoh serta perencanaan pembangunan yang hebat ini, salut! Setelah puas menyusuri jembatan kami pun meninggalkan tempat wisata ini dengan hati puas menuju ke perhentian berikutnya.
Telaga Harbour
Lot 1, Telaga Harbour Park, Pantai Kok
07000 Langkawi, Kedah Darul Aman, Malaysia
Tel: +604 959 2202
Lot 1, Telaga Harbour Park, Pantai Kok
07000 Langkawi, Kedah Darul Aman, Malaysia
Tel: +604 959 2202
Tempat pemberhentian ini cukup indah. Bukan tempat wisata
sih sebenarnya. Hanya berupa pelabuhan tempat berlabuhnya kapal kapal mewah.
Pemandangan yang sangat unik dan berkelas. Kapal kapal pribadi tampak parkir di
tepian menambah kecantikan. Silahkan dipilih kapalnya, siapa tau berminat sewa
kapal pribadi? Selain tempat berlabuhnya kapal, tempat ini juga dijadikan untuk
tempat wisata seperti saya, serta tempat pemotretan. Tak heran di Instagram
banyak preweeding serta model berpose manja di sini, heheheh.
Eagle Square
Address: Kuah, 07000 Langkawi,
Kedah, MalaysiaTiket: Free
Buka : 24 Jam
Merupakan suatu taman
yang berada di sebelah Pelabuhan Jeti Kuah. Patung
burung elang setinggi 12 meter sebagai
lambang kota ini berdiri kokoh menghadap
lautan luas. Patung tampak kokoh berdiri dan cocok sebagai maskot, serta
menambah keunikan kota ini. Patung elang berwarna coklat kemerahan, karena
dalam bahasa Melayu nama elang bermakna Eagle, dan Kawi bermaksud coklat
kemerahan. Tak lupa berpose di belakang patung menandakan sudah berkunjung ke
kota ini. Untuk ke2 kalinya ke sini, tak ada perubahan yang signifikan sih.
Tapi cukup layak dikunjungi dan menjadi destinasi wajib ya. Selain patung, kita
juga dapat duduk santai di tepi tepi pantai. Taman ini di tata sangat apik
supaya dapat memanjakan para wisatawan yang datang mengunjunginya.Menikmati sore hari, menunggu matahari terbenam merupakan
aktivitas yang banyak dilakukan para wisatawan serta warga lokal. Cukup ramai
lah kalo sore menjelang malam. Karena berada di sebelah kanan Jeti Kuah pada
malam, taman ini diterangkan cahaya lampu daripada kapal yang berlabuh.
Mali Mali Beach, Pantai Cenang
Address: Pantai Cenang, Mukim Kedawang, 07000 Langkawi, Malaysia
Destinasi terakhir sebagai penutup hari ini adalah sunset
di Mali Mali beach, Pantai Cenang. Matahari sudah tampak hendak terbenam, dan
langit pun tampak ke orange-orangean. Sementara kami masih perjalanan menuju
kawasan pantai cenang. Sore itu lalu lintas cukup macet. Mengingat sore hari,
dan banyak para wisatawan serta warga lokal memadati jalanan hendak menuju
café, restaurant, plaza atau hotel dikawasan ini. Harap harap cemas, takut
matahari keburu turun, dan hunting sunset nyaris gagal total, hufth. Mencari
lokasi tepat hotel Mali mali, kami pun secara serempak melihat dari arah kanan
dan kiri dimana tepatnya, karena sang supir juga lupa. Aduh, kok ga ketemu juga ya. Agak optimis
sih, kalau tidak ketemu sih yasudahlah. Ternyata oh ternyata, kawasan hotel ini
berada agak pinggir. Alhamdulilllah ketemu juga ya, berharap hunting sunset kali ini masih ada kesempatan. Pantai
Mali mali berada persis di belakang hotel yang rencana kami akan bermalam. Jadi
sekalian, drop tas, check in dan hunting sunset. Dengan sigap kami langsung
check in dulu, sang pegawai hotel dengan lincah membawa kami menuju kamar, dan
langsung kami letakkan tas dan barang barang. Tanpa pikir panjang kami pun
segera bergegas menuju mali mali café yang masih dikawasan pantai cenang.
Phone: +60 4-955 7555
Harga : RP 700.000 ( Bisa untuk 4 orang)
Pulau Beras Basah
Address: Pantai Tengah, 07000
Langkawi, Kedah, Malaysia
Kami
berjalan di gang gang kecil menuju pantai, dari kejauhan taman taman hotel yang
dihiasi pohon kelapa, tampak pantai nan indah
dengan kursi pelanginya. Yeah tiba juga di Mali mali café. Hampir saja gagal
kalau telat beberapa meniti saja. Karena jam sudah menunjukkan pukul 6 waktu
setempat. Suasana pantai yang romantis, kursi santai berwarna warni
mencerahkan mata bagaikan pelangi, langit berwarna jingga menjadi pemandangan
kami di sore itu. Tak lupa music DJ dan segelas coca cola menjadi teman kami
sore itu. Hmmm penutup hari yang sangat menyenangkan. Menanti senja hingga
berubah menjadi malam merupakan aktivits yang ga boleh dilewatkan jika ke
Langkawi. Para pengujung café juga kebanyakan turis kulit putih, seperti berada
di luar Malaysia saja. Tak terasa sudah 1,5 jam kami bersantai disini, hehehe.
Semakin malam, musiknya semakin ajib saja. Lampu lampu kuning juga menerangi
café ini. Setelah bersantai ria, kami pun menuju kamar hotel hendak mandi dan
siap siap untuk mencari makan malam.
Mali Mali Beach Resort
Address: Pantai Cenang, Mukim Kedawang, 07000 Langkawi, MalaysiaPhone: +60 4-955 7555
Harga : RP 700.000 ( Bisa untuk 4 orang)
Hotel ini sangat strategis dan berada di keramaian
Langkawi. Mulai dari café, hotel, resto, plaza berada disini. Kamarnya simple
dan cukup bersih. Sayangnya tak ada sarapan.
Wisata malam kawasan pantai cenang
Berjalan jalan malam, menikamti dunia malam di Langkawi
cukup seru dan terasa khususnya di kawasan pantai cenang disini. Café dan bar
dengan musicnya, resto seafood yang menggugah selera juga ada, toko oleh oleh
juga ada, All in one deh. Tampak bule bule berkeliaran disini, hmmm night life
sekali deh. Malam itu kami memilih untuk
makan seafood masakan Thailand. Yeah, masakan favoirt gue ini, terutama tomyam.
Rasanya cukup enak, gak kalah dari negeri gajah asalnya. Setelah mengisi perut,
saatnya cuci mata, melihat souvenir buat oleh oleh. Harga yang ditawarkan toko
toko disini cukup beragam jenisnya, mulai dari baju, aksesoris, gantungan
kunci, kerajinan seni, patung, pajangan dll. Harganya relative, pandai menawar
saja. Ga salah lah belanja disini.
Setelah puas belanja dan cuci mata, kami kembali ke hotel, yah saatnya
tidur.
Hari ketiga
Selamat pagi pantai, desiran ombak pagi menjadi alarm ku
pagi itu. Yah karena kita menginap persis di tepi pantai cenang yang tersohor
itu. Udara pagi nan sejuk dalam mengawali hari. Bersiap siap untuk jelajah
pulau di Langkawi. Tak lupa mandi dan menggosok gigi. Memakai topi pantai
menambah kesan anak pantai. Setelah siap siap, tak lupa untuk mengisi perut,
mengingat kita akan naik kapal, takut mabok laut. Banyak penjual sarapan di
sini, sila dipilih hehehe. Pagi ini kita pilih makan nasi goreng saja. Cukup
kenyang dan mengganjal.
Menanti dan menanti van dari hoping island tour menjemput
kami. Hmmm lama juga ya. Tampak van putih yang usianya cukup tua sih sepertinya
menjemput kami. Ya, kami peserta pertama yang dijemput ialah kami. Maklum,
karena hotel ini berada agak di ujung. Satu persatu, peserta dijemput, masih
menginap dikawasan pantai cenang. Seluruh peserta berwajah oriental, Cuma kami
yang berwajah melayu sedikit oriental hehehehe.
Para peserta dikumpulkan di sebuah pelabuhan kecil. Tidak
lupa memakai pelampung terlebih dulu. Para peserta tour naik satu persatu.
Kapal pun perlahan berlayar meninggalkan pelabuhan. Pemandangan pun berubah
menjadi laut lepas. Keponakan saya, yang masih berusia 1,5 tahun tampak enjoy
dalam perjalanan ini. Para cici cici peserta tour juga tampak gemes melihat tingkahnya. Pemandangan
disekeliling cukup indah. Tampak Gunung gunug berkapur menghiasi lautan ini.
Sekilas mirip di Phi phi island atau Krabi di Thailand. Tapi versi kecilnya.
Hmmm cukup indah dan memanjakan mata. Kapal terus berlayar melewati gunung
gunug kapur yang kokoh.
Tour 3 pulau ( Pulau Dayang
Bunting, Pulau Beras Basah, Eagle Feeding)
Harga : RM 35 (Tasik dayang
bunting tidak termasuk)
Pulau
Dayang Bunting
Pulau yang terbesar setelah Langkawi di Kedah. Dalam perjalanan ke Danau Dayang Bunting, kita akan lihat bentuk
gunung yang menyerupai seorang perempuan sedang terbaring dengan bentuk kepala,
dada dan perut yang sedang mengandung. Pulau ini yang berjarak
20 kilometer dari kota Kuah dimana berpenghuni di satu sisi dan tanpa penghuni
di sisi tempat danau berada. Legenda Tasik Dayang Bunting adalah sebagai
berikut: Tempat pemandian favorit seorang putri langit bernama Mambang Sari
adalah Tasik Dayang Bunting. Seorang pangeran bernama Mat Teja jatuh cinta pada
sang putri dan membujuk sang putri agar mau menikahinya.Sayangnya, anak mereka meninggal karena penyakit misterius pada usia tujuh
hari. Karena merasa putus asa, Mambang Sari yang berduka meninggalkan jenazah
anaknya di danau dan kembali di kayangan. Sekarang, ada kepercayaan bahwa
wanita yang tidak dapat memiliki anak jika mandi di danau ini akan dapat
mengandung anak. Boleh dicoba nih bagi pasutri yang belom memiliki momongan.
Tasik Dayang Bunting
Tiket :
Dewasa RM5
Kanak-kanak : RM3
Kanak-kanak : RM3
Perhentian pertama ialah tasik dayang bunting. Di tengah pulau Dayang
Bunting pula terdapat danau air tawar yang luasnya 3 padang
bola sepak.Dari kejauhan tampak tulisan DAYANG BUNTING
MARBLE sebagai mascot tempat wisata ini. Dari tempat kapal berlabuh, kita juga
disuguhkan dengan gunung gunung hijau berkapur, lautan jernih serta langit biru
yang cerah. Perpaduan yang sempurna. Kita berjalan menuju tasik yang fenomenal
itu. Ada danau di dalam laut, begitulah kira kira keunikan. Suasana hutam
disini bernuansa tropis, asri dan terawat. Sebelum masuk, kita beli tike dulu. Beli ingin
isitrahat tersedia café. Segelas jus jeruk menggelitik di tenggorokan, siang
itu memang cukup terik. Langkah demi langkah, kaki berjalan menyusuri hutan
lebat khas Negara tropis. Mata dimanjakan dengan hutan hutan hijau yang masih
perawan. Tampak sangat terawat dan asri. Ya, kembali ke Alam bebas. Untuk
menuju danau, anda harus berjalan kira-kira 10 menit. Tenang gak membosankan
kok. Kera kera nakal juga menjadi penghuni hutan ini. Harap hati hati ya,
mereka terkenal akan kejahilan nya. Tak jarang aksi mereka membuat para
pengunjung terkejut dan ketakutan. Para turis asing juga tak lupa mengabadikan
bersama sang penghuni hutan. Lucu lucu sih tapi agak bandel ya. Tak terasa dari
balik dedaunan, tampak sebuah danau samar samar terlihat. Danau berwarna
kehijauan jernih dan tampak tenang menghanyutkan. Tak lupa gunung gunung hijau
menghiasi danau ini. Pemandangan yang asri dan indah. Udaranya pun sejuk, jauh
dari kebisingan. Sangat unik sih, terdapat danau di tengah lautan begini.
Selain itu disini juga ada perahu dayung dan banana boat. Untuk melihat dan jelajah danau lebih dekat. Jika anda
ingin berenang juga diperbolehkan karena ombaknya tidak terlalu kuat dan masih
aman. Air danaunya juga masih bening dan bersih. Karena keterbatasan waktu,
saya hanya duduk manis di jembatan kayu dermaga. Suasanan yang tenang nan
syahdu, menyejukkan hati.
Perhentian kedua yaitu Pulau beras basah. Namanya unik
ya, tapi ga ada tampak beras ya disini, heheheh? Pulau Beras Basah yang berada di
ujung barat Langkawi merupakan tempat bersantai dan menyepi dengan pantai yang
masih alami dan hutan yang hijau subur. Pulau ini sebahagian daripada 104 buah pulau dalam
gugusan Pulau Langkawi, Kedah, Malaysia.
Dari kejauhan tampak laut biru jernih
mendominasi. Keindahan alamnya emang ga diragukan. Pantainya cantik, laut yang
kebiruan dihiasi pohon pohon kelapa serta pasir putih nan lembut . Kecantikan
pantai ini tak kalah indah dengan pantai di Thailand dan Indonesia. Para wisatawana dapat berenang, snorkelling
atau berjemur di tepi pantai. Dari dermaga tampak ikan ikan kuning lucu
bertebaran. Niat ingin snorkelling pun kandas, mengingat hanya 1 jam saja
disini dan tak membawa baju ganti, ya sudahlah.
Kebersihan pulau ini sangat diacungkan jempol, bebas sampah dan asri.
Tak djumpai warung warung disini, jangan lupa bawa bekal dari rumah ya.
Eagle Feeding
Perhentian terkahir ialah melihat sekumpulan elang. Menurut
info kira-kira 300 hingga 400 elang makan di pagi hari. Elang tampak
berkeliaran bebas di habitatnya. Mereka tampak jelas disini. Elang terbang
mengepakkan sayapnya menjadi pemandangan yang luar biasa. Mereka tampak gagah
terbang tinggi di atas awan. Tak lepas mata memandang melihat kehidupan mereka
lebih dekat. Pemandangan yang menakjubkan di mana sejumlah elang mengelilingi
langit dan menyelam ke dalam sungai untuk menangkap makanan mereka. Anda dapat
menyaksikan selama kira-kira 20 menit sambil duduk di perahu. Termasuk wisata
edukasi juga ini
Setelah puas hoping 3 pulau, kami pun meninggalkan kawasan ini menuju, pusat kota langkawi. Kapal berlayar kencang, dan matahari terik seperti di atas ubun ubun kepala. Setibanya di pelabuhan kami di antar kembali ke hotel masing masing dengan perasaan yang bahagia. Kami peserta yang terakhir di drop.
Setelah puas hoping 3 pulau, kami pun meninggalkan kawasan ini menuju, pusat kota langkawi. Kapal berlayar kencang, dan matahari terik seperti di atas ubun ubun kepala. Setibanya di pelabuhan kami di antar kembali ke hotel masing masing dengan perasaan yang bahagia. Kami peserta yang terakhir di drop.
Sepulang hoping island, perut pun berdendang untuk
disini. Kami memilih menu seafood masakan Thailand. Makan siang yang lahap dan
menendang. Seusai makan, kami langsung menuju pantai cenang, masih diseputaran
hotel sih.
Pantai Cenang
Pantai Cenang yang bikin senang. Nama pantai yang unik
sih. Pantai ini merupakan tempat tumpuan utama di Pulau Langkawi. Pantai ini indah membentang sepanjang sekitar 2 kilometer. Salah satu tempat yang paling atraktif dan wajib, sayang untuk dilewatkan. Pantai ini terkenal dengan pasir putih lembut nan luas
dan laut biru yang tenang. Menurut saya keunikan pantai ini ialah garis pantai
yang panjang dan cukup luas. Kita dapat berlari lari di tepi pantai bagai film
India. Aktivitas favorit disini ialah, water sport, berenang dan berjemur. Pantai yang terbuka bagi
umum dan dapat diakses selama 24 jam, jadi kapan saja Anda ingin mengunjungi,
tempat ini selalu terbuka untuk kedatangan Anda.
Kami memilih untuk berenang berenang santai di pantai ini. Pantai yang tenang
dan tidak telalu berombak. Cocok bersantai dan merileks kan fikiran anda. Tak
terlalu lama kami berenang disini, hanya 45 menit saja, karena penerbangan sore
kami menanti, dan memaksa kami pergi dari kota pantai ini.
Secara garis besar cukup puas lah 2 hari disini.
Menikmati sebagian objek wisata yang cukup menarik. Keunikan kota ini menurut
saya, tidak hanya pantai saja kamu jumpai, tapi ada gunung kapur, kereta
gantung, jembatan di atas gunung serta elang sebagai mascot negeri ini. Tapi
budaya khas melayu tidak begitu terasa di kota ini. Entahlah, kan pendapat saya
saja. Mobil sedan melaju santai menuju Bandara, memang kota ini tidak terlalu luas dan dekat dari cenang menuju bandara. Liburan singkat tapi menyenangkan. Sejuta kesan berada di negeri elang ini. Negeri syurga dari Malaysia yang mempesona. Hujan rintik rintik sore itu, payung merah melindungi kami menuju pintu pesawat. Cuaca sedikit mendung tapi hati gak boleh mendung. Pesawat merah pun terbang tinggi jauh meninggalkan kota pantai dengan ikon elang nya menuju kota yang terkenal kan wisata medisnya. Penerbangan berjaan mulus dan lancar hingga mendarat di Pulau pinang. Kali ini saya tiba jam 18:00 malam, saya pun bergegas menuju hotel.
Hari Keempat
Selamat pagi, saya dengan semangat untuk bergegas menjelajahi kota Penang. Saya keluar dari hotel dan mencoba mencari taxi. Setelah tawar menawar yang alot dengan supir taxi, akhirnya kami mendapatkan harga yang sesuai budget saya, its ok lah karena saya membawa ponakan, saya pun menggunakan taxi untuk city tour di sekitar Penang.
Pinang Peranakan
Mansion
Alamat: 29, Church St, George Town, 10200 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Cocoa Boutique Pulau
Tikus
Alamat: 20A, Jalan Bagan
Jermal, Pulau Tikus, 10250 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Pantai Batu Feringghi
Untuk menuju pantai
ini, kami menggunakan bus Rapid Penang yang ada di komtar. Bagi yang ingin
menggunakan public transportation, tak ada salahnya menggunakan bus rapid ini.
Bagi yang ingin mengunjungi wisata yang ada di Penang, kita bisa menggunakan
bus ini. Kita cukup melihat peta nomor
bus tujuan tempat wisata yang diinginkan. Perjalanan menuju pantai ini ditempuh
kurang lebih 1 jam. Perjalanan yang tak membosankan karena bus yang bersih dan
AC yang cukup dingin membuat saya merasa nyaman di bus ini. Akhirnya setelah 1
jam kami tiba di pantai Batu Feringghi. Pantai ini terletak di sepanjang jalan pantai
di barat-laut bandar Georgetown. Pantai ini cukup menarik karena memiliki pemandangan tumpukan batu-batu besar di ujung
pantai. Pantai Batu Feringgi terdapat permainan water sport. Banyak aneka water sport
yang siap menemani anda. Pastinya harganya terjangkau. Karena harga yang
ditawarkan hampir sama lah seperti di Bali, Lombok. Saya hanya menikmati di
kursi santai yang berlatarkan indahnya pantai ditemani dengan es kelapa muda
hingga menambah keindahan di siang yang cukup terik ini. Terdapat hotel
berbintang dan resort di sekitar pantai, jadi bagi yang ingin menginap di
sekitar pantai tak ada salahnya menginap di hotel yang berada di kawasan Batu
Feringghi. Karena ketika malam hari, suasana di sekitar pantai cukup ramai di
kunjungi oleh turis. Karena ketika malam hari banyak penjual souvenir yang
menjajahkan jualannya. Bagi yang hobi melihat sunset, jangan lupa ke sini
melihat sunset yang indah sambil menayantap seafood yang lezat.
Setelah puas berjemur di kursi malas, kami pun bergegas meninggalkan pantai menuju hotel dan langsung ke bandara. Agak berat sih rasanya untuk kembali ke Tanah air, tapi hendak dikata apa, besok adalah hari senin. Dan semua peserta wajib kembali mengikuti rutinitas masing masing setelah cuti beberapa hari. Untuk menuju hotel kami menaiki Bus lagi, hehehe lumayan penghematan. Sedikit lama sih menunggu, hmm bete juga ya. Padahal banyak taksi yang nongkrong . Sempat putus asa sih, berniat untuk langsung menaiki taksi dan menyerah, tapi rezeki anak soleh, bus merah datang persis di halte kami menunggu. Asik banget penumpangnya sedikit, ac nya dingin, dan bisa bebas pilih bangku. Cari yang paling pojok dah, lumayan curi curi kesempatan bobok siang. Bus merah pun melaju menunju Parangin mall. Satu persatu penumpang diturunkan di halte tujuan masing masing, hingga tiba saatnya diperhentian terakhir. Ya, kami pun bergegas meninggalkan bus menuju Parangin mall. Singgah sebentar ke outlet H&M untuk beli baju hehehe lumayan modelnya ok ok loh, dan ke outlet aksesoris beli pesanan untuk oleh oleh, tak sampai setengah jam, kami pun meluncur menuju hotel untuk mengambil koper koper kami yang telah dititipkan sebelumnya. Untung taksi di depan hotel banyak yang nongkorng, kami pun diantar dengan cepat bebas macet menuju bandara. Makum masih siang mejelang sore, tidak terlalu rame lah. Setelah segala prosedur bandara selesai, kami tiba di ruang tunggu, rehat sejenak menanti penerbangan. Hingga tiba para penumpang tujuan medan dipersilahkan masuk, kami para penumpang dengan semangat mengantri. Yeah, good bye holiday singkat di pantai pantai di negeri jiran. Sampai jumpa di liburan berikutnya :)
Penang memiliki sejuta kesan di hati. Kota ini terbesar kedua di Malaysia setelah sang ibukota,
Kuala Lumpur. Meskipun telah
berulang kali kesana tapi saya tak pernah bosan, entahlah. Saya juga tak tahu
mengapa kota ini membius saya untuk terus mengunjungi untuk melihat segala
keelokan tempat wisata yang ada disana..
Hotel Malaysia
Alamat: 7, Jalan Penang,
George Town, 10000 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Malam ini saya kembali menginap di hotel ini, saya hanya mandi sebentar saja dan
meletakan koper saja. Setelah beres-beres, saya pun menuju plaza Gurney untuk
mencari makan malam.
Gurney Plaza
Alamat: Gurney Plaza, 170, Persiaran Gurney, Pulau Tikus, 10250 George
Town, Pulau Pinang, Malaysia
Saya menuju Mall yang
terletak di kawasan Pantai Gurney. Mall ini cukup strategis karena dekat dengan pusat makanan Gurney drive. Bagi yang suka berbelanja, terdapat banyak brand yang ternama yang
siap untuk memanjakan para penggila belanaja, Mall ini memiliki 7 lantai, jadi bagi anda tak perlu khawatir
mencari segala keperluan yang ingin di cari. Malam ini saya tak begitu selera
untuk melihat barang-barang yang ada di mall, saya hanya menemani kakak saya
membeli make up, its ok lah. Setelah berbelanja ala kadarnya, kami pun menuju
Gurney drive untuk mengisi perut yang sudah lapar. Hujan rintik-rintik
menghentikan langkah kami, akhirnya kami menunggu hujan berhenti. Malam ini
kami sama sekali tidak membawa payung dan saya membawa ponakan yang masih kecil
pulak, kami pun diberi payung cuma- cuma oleh seorang supir, beruntung sekali.
Mungkin dia kasihan melihat ponakan saya ini. Akhirnya kami tiba di Gurney
drive dan memilih makanan sesuai selera. Bagi saya makan di Gurney Drive hukumnya
wajib jika berkunjung ke Penang. Tempat ini menjual
berbagai macam masakan yang memanjakan para pecinta kuliner. Saya selalu
memesan Pasembur, makanan yang berisi
potongan sosis goreng, aneka potongan seafood goreng, sayuran dan lain-lainnya
dicampur lalu disiram dengan saus kacang. Makanan ini cukup
memanjakan lidah saya. Setelah kenyang,
kami pun menuju hotel untuk istirahat.
Selamat pagi, saya dengan semangat untuk bergegas menjelajahi kota Penang. Saya keluar dari hotel dan mencoba mencari taxi. Setelah tawar menawar yang alot dengan supir taxi, akhirnya kami mendapatkan harga yang sesuai budget saya, its ok lah karena saya membawa ponakan, saya pun menggunakan taxi untuk city tour di sekitar Penang.
Alamat: 29, Church St, George Town, 10200 George Town, Pulau Pinang, Malaysia
Saya akan mengujungi museum yang begitu
terkenal di Penang yang terkenal dengan sebutan Pinang Peranakan Mansion. Terlihat Dinding bercat hijau yang mewarnai bangunan
ini. Museum ini merupakan
rumah dari Baba dan Nyonya keturunan Cina yang sekarang dijadikan museum yang menyimpan 1,000 barang antik dan peninggalan sejarah yang dibangun di penghujung abad 19S, sudah lama juga ya. Terlihat kebudayaan yang saling berpadu dengan suku bangsa Cina,
Melayu, dan kebudayaan barat. Bagi yang pecinta
sejarah, tak ada salahnya berkunjung tempat ini. Saya hanya berfoto di depan bangunan ini saja. Maklumlah harga tiket masuk yang dibilang
lumayan mahal lah, saya pun tak berminat untuk masuk kedalam.
Penang Street Art
Alamat: 316, Beach St, Georgetown, 10300 George Town, Penang, Malaysia
Kami menuju tempat wisata yang cukup popular bagi
wisatawan yang merupakan salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO. Kita
disambut dengan bangunan tua yang terletak di Kawasan bersejarah yang terlihat begitu terawat dan digunakan sebagai
pertokoan. Banyak pengunjung yang
menikmati teduhnya suasana bangunan tua yang dihiasi dengan lukisan. Berkat tangan
dingin dari Ernest Zacharevic,
seorang painter muda asal
Lithuania ia menghasilkan
karya yang indah. Cukup menarik juga ya. Jadi bersiap untuk berpose dan
mengambil gambar dengan latar lukisan yang unik. Bagi yang hobi hunting foto,
tempat ini cocok sekali untuk berpose ria. Kami hanya memilih beberapa spot
dinding yang cukup menarik menurut kami.
Bagi pecinta cokelat, pasti
ingin mencicipi aneka cokelat yang ada disini. Tempat ini semacam toko yang menjual
cokelat dan kopi yang cukup terkenal di Penang. Selain bisa
berbelanja cokelat, disini para wisatawan bisa mendapatkan pengetahuan tentang
proses pembuatan cokelat dan juga kopi.Sambil
belanja kita bisa menambah wawasan sekilas tentang cokelat dan kopi. Para karyawan yang ada
disini cukup ramah melayani para pembeli. Saya membeli beberapa cokelat yang
rasanya lezat dan unik untuk dibawa sebagai oleh-oleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar