Jalan Jalan Ke Jakarta, Wisata Belanja dan Sejarah
Sebelum kembali ke kota Asal, saya menyempatkan
diri untuk berkunjung ke Ibukota. Sebelumnya saya baru selesai jalan jalan dari
Jogja dan Malang. Pesawat dari Jogja menuju Jakarta pukul 22:00 malam. Dan delay
lagi menjadi pukul 23:00 (efek pesawat murah) .Agak malam banget sih, tapi
karena saya pesannya beberapa hari sebelumnya, tiket yang paling murah yaitu
pada malam hari. ya sudahlah kita nikamti saja. Sepanjang penerbangan
saya hanya tidur dan tidur. Maklum lah beberapa hari ini cukup melelahkan,
mengunjungi beberapa kota dan sangat kurang tidur. Tak sadar saya,
pesawat sudah landing. Saking lelapnya tidur, gak sadar diri sudah tiba
aja. Langsung saya menuju pengambilan bagasi dan
keluar ke pintu kedatangan. Arloji menunjukkan pukul 01:00, cukup larut sih
tiba di kota orang. Tapi positif thingking aja, semua akan baik baik saja saya
langusung memesan grab ke hotel di sekitar bandara. DKI Jakarta adalah ibu kota
negara dan kota terbesar di Indonesia. Beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa,
Jayakarta, dan Batavia. Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan
J-Town. Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan:
6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.374.235 jiwa (2017). Wilayah metropolitan
Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa merupakan
metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.
De Green Inn
Alamat:
Komplek Aeropolis Residence 1 Tower B, East Ground
Floor, Jalan Marsekal Surya Dharma, Neglasari, Kota Tangerang, Banten 15129
Hotel
ini berada di sebuah Komplek Aeropolis. Sebuah kawasan hotel, apartement, ruko
dan kantor. Hotel yang simple, cocok
untuk anda yang ingin transit jika berada di Jakarta. Saya tertarik kerena
harganya murah dan cukup bersih, walaupun
kamarnya kecil yang penting AC nya dingin hehe. Hotelnya cukup
dekat lah dengan bandara sekitar 30 menit. Saya memilih hotel ini karena saya
hanya transit dan berniat satu hari saja jalan jalan di Jakarta. Untuk
menghemat waktu dan menitip koper alangkah baiknya saya tidur di kawasan dekat
bandara. Kalau saya menginap di daerah lain, pasti akan kerepotan untuk
menjemput barang ke hotel. Sudah kita tau Jakarta kota yang macet. Lagian
saya juga tiba sudah larut malam. Jadi jalan tengahnya adalah menginap di hotel
dekat bandara. Badan sudah terasa Lelah, saatnya untuk beristirahat.
Pagi yang cerah membangunkan Ku dari tidur yang lumayan nyenyak.
Matahari pagi mengintip dari balik tirai kamar hotel. Langusng saya bergegas
mandi mengingat waktu sudah pukul 7 pagi. Jakarta kan macet banget harus pandai
pandai membagi waktu dan menghitung jarak untuk menjelajah kota ini. Setelah
menitip barang di loby, saya langusng ke Indomaret untuk sarapan ala kadarnya.
Cukuplah satu box nasi yakiniku untuk mengganjal perut. Saya
hanya menggunakan grab untuk pergi ke beberapa tempat. Dari hasil
hitung-hitungan saya, memang sedikit terkesan mahal dan merepotkan bila pakai
grab. Tapi jika saya merental mobil, itu jauh lebih mahal lagi. Sepanjang jalan macet dan macet lagi dimana mana. Kota ini merupakan
salah satu pusat perekonomian di Indonesia. Perekonomian Jakarta terutama
ditunjang oleh sektor perdagangan, jasa, properti, industri kreatif, dan
keuangan. Mungkin banyak yang heran ngapain ke Jakarta. Iya sih agak anehlah,
karena ga terlalu banyak tempat untuk di explore. Cuma karena saya sudah cukup
lama gak ke kota ini, jadi pengen jalan jalan lah walau cuma sebentar. Jakarta
merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup baik di Indonesia. Jakarta
juga memiliki banyak tempat wisata sejarah, yakni berupa museum dan tugu.
Museum
Fatahillah
Alamat: Jalan Taman Fatahillah No.1, Kota Tua, Pinangsia, Tamansari,
Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110
Setelah satu jam lebih bermacet macetan akhirnya saya
tiba di kota tua. Bangunan ini dahulu merupakan
balai kota Batavia (bahasa Belanda: Stadhuis van Batavia) yang dibangun pada tahun
1707-1712 atas perintah Gubernur-Jendral Joan van Hoorn. Bangunan ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam,
terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta
bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang
bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Saya hanya setengah jam saja
disni. Terlihat beberapa penggunjung datang kesini. Kebetulan saya sudah pernah
kesini sebelumnya, its oklah. Bila anda ingin menyewa sepeda, disini banyak
tempat rental sepeda yang dapat digunakan untuk berkeliling disekitar tempat
ini. Arsitektur
bangunannya bergaya Neoklasik dengan
tiga lantai dengan catputih, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna
hijau tua. Bagian atap utama memiliki penunjuk arah mata angin. Museum ini
memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Museum dengan nama populer 'Museum Fatahillah' ini menyimpan 23.500 koleksi
barang bersejarah, baik dalam bentuk benda asli maupun replica.
Kali
Besar
Saya menikmati
beberapa tempat ini dengan berjalan kaki dengan khas kota Tua Jakarta.Beberapa
tempat yang dapat dilihat dari sini dengan berjalan kaki 10 menit dari Museum
Fatahillah. Terlihat sebuah waduk yang baru saja di renovasi. Tampak ada perubahan pada Kawasan kota tua Jakarta.
Penataan Kali besar terinspirasi dari penataan sebuah sungai cheonggyechon yang
berada di negara Korea Selatan.
Toko
Merah
Alamat: Jl. Kali Besar Barat No. 11, Pinang Siang, Tambora, RT.7/RW.3, Roa
Malaka, Tambora, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11230
Disini
juga ada bangunan yang khas dengan cat berwarna merah yang cukup menarik di
jadikan sebagai spot photo yang menarik. Toko Merah adalah sebuah peninggalan bangunan kolonial Belanda
yang terletak di tepi barat Kali Besar, Kota Tua Jakarta.
Dibangun pada tahun 1730 dan merupakan salah satu bangunan tertua di Jakarta.
Ciri khas warna merah pada bangunan ini yang menjadikan bekas kediaman
Gubernur-Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff
terkenal dengan sebutan Toko Merah dikalangan masyarakat luas.
Kemudian, bangunan ini beralih fungsi menjadi toko yang dihuni oleh warga
Tionghoa pada tahun 1851. Bangunan berusia tiga abad ini sesuai dengan namanya,
bangunan ini memiliki dinding yang hampir seluruhnya berwarna merah. Arsitektur
yang diambil disebut-sebut mengambil gaya Tionghoa.
Arsitektur Eropa China ini juga terlihat sangat unik. Menurut
kabar yang beredar, dulu banyak dibantai orang-orang China di sini darahnya
sampai banjir-banjir dan toko merah juga pernah
dijadikan sebagai tempat penyiksaan gadis. Serem juga sih, auranya juga gak enak banget.
Setelah
puas berkeliling di kota Tua, saya pun memesan grab menuju Museum Macan yang
cukup fenomenal.
Museum
Macan
Alamat: AKR Tower Level MM, Jl. Perjuangan No.5, RT.11/RW.10, Kb. Jeruk,
Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530
Setelah
tiba di pintu masuk, pengunjung harus menitipkan barang bawaan anda. Saya
kebetulan sudah memesan tiket melalui online, jadi saya tidak perlu antri lagi
hehe. Sebelumnya saya memesan tiket tersebut ketika saya masih berada di
Yogyakarta. Kami pun dengan semangat masuk ke masuk menuju tempat yang tak
asing lagi. Di sini banyak spot photo yang menarik, tapi yang perlu diingat
kita hanya diberikan beberapa menit saja ya, jadi anda jangan terlalu lama
dalam berpose hehe. Maklum saja museum ini cukup banyak diminati pengunjung,
sehingga kita harus sedikit mengantri dulu bila kita berada di setiap spot yang
ada disini.
Spot
Pertama tampak bola bola raksasa berwarna kuning memiliki motif polkadot
tersebar di ruangan tersebut.
Spot
kedua seperti ruangan kecil yang berdinding kaca yang memiliki motif bola-bola
berwarna kuning dan hitam dengan pengaturan pencahayaan . Hanya untuk satu
orang atau satu kelompok saja bisa berada disini.
Spot
ketiga merupakan sebuah ruangan berbentuk kubus di cat warna kuning dengan
motif bola- bola berwarna hitam pada dinding, lantai dan langit langit. Hanya beberapa orang bisa berada disni dan
waktunya juga terbatas.
Spot
keempat merupakan ruangan yang hanya untuk satu orang atau satu kelompok saja
masuk kedalam ruangan kaca dengan lampu berwarna warni berkedip dengan begitu
indah. Ruangan tampak begitu menarik dengan pengaturan cahaya yang artistic.
Spot
kelima merupakan ruangan bernuansa putih yang dihiasi motif bola-bola yang
berwarna warni layaknya pelangi. Tak lupa juga pengunjung diberikan stiker
motif bola-bola berwarna warni dapat di tempel dipakaian anda agar terkesan
menyatu dengan ruangan. Selain itu kursi sofa berwarna putih, aneka perabot
seperti dapur, ruang tv dan sebagainya ikut di hiasi dengan motif bola-bola yang
berwarna warni, cukup menarik.
Terdapat
juga pameran lukisan lukisan yang penuh seni terpajang di sepanjang dinding
museum. Penuh sejuta makna dari goresan lukisan yang tertuang di dalam sebuah
kanvas. Saya saja tak mengerti apa artinya, tapi saya sangat menikmati dan
terkesan, sebuah karya yang tak ternilai harganya, JENIUS.
Setelah
beberapa menit, pengunjung diharapkan keluar agar dapat saling bergantian
dengan pengunjung lainnya. Saya pun selesai mengunjungi spot yang ada disini,
saya bergegas menuju Plaza dengan memesan grab.
Jakarta terkenal akan tujuan berbelanja di
Indonesia. Karena di ibu kota Jakarta, kita akan menemukan berbagai macam brand
brand ternama di dunia yang pastinya gak kita temukan di daerah. Beberapa
daerah di Indonesia seperti Medan juga banyak brand terkenal cuma gak selengkap
Jakarta lah. Selain pusat-pusat
perbelanjaan mewah, Jakarta juga memiliki banyak pasar-pasar tradisional dan
pusat perdagangan grosir. Jadi gak heran ini pedagang pedagang grosir dari
daerah berbelanja di Jakarta dan dijual lagi di daerah masing masing
seperti pedagang baju kota saya.
Grand Indonesia
Alamat: Jl. M.H. Thamrin No.1, RT.1/RW.5, Kb. Melati, Menteng, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310
Jam Buka : 10.00-22.00
Plaza yang memiliki banyak brand ternama
yang dapat memanjakan anda yang menyukai wsiata berbelanja . Mall ini merupakan salah satu mal terluas dan paling
prestisius di Indonesia. Mal ini terbagi menjadi dua distrik, yaitu West Mall
dan East Mall. Jadi gak heran mall ini sangat besar dan lengkap, cocok bagi
penggila shooping. Plaza ini memiliki luas 250.000 m2, dan menjadi tempat bagi
merek-merek papan atas, seperti Zara, Louis Vuitton, Marks & Spencer,
Chanel, Burberry, Forever21, GAP, Gucci, Guess, Polo, dan Samuel &
Kevin. Saya hanya berbelanja jaket saja di salah satu brand ternama di mall
ini. Karena brand ini gak ada di kota saya, makanya saya pengen beli.
Selain itu terdapat berbagai macam restoran ternama di Plaza ini. Berhubung jam
makan siang, saya menyempatkan diri ke salah satu cafe di mall ini.
Union
Deli
Saya
ingin mencicipi Red Velvet cake yang memiliki cita rasa yang sangat nikmat.
Sangat sempurna bila ditemani dengan secangkir teh manis hangat. Duduk santai
disebuah café untuk isitrahat sejenak.Selanjutnya saya mengunjungi wsiata yang
ada di kota Jakarta sebelum saya kembali ke Kota Medan.
Senayan City
Alamat: Jl. Asia Afrika No.Lot. 19, RT.1/RW.3, Gelora, Tanah Abang, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270
Mall ini terletak berseberangan dengan Plaza
Senayan dan berdekatan dengan Gelora Bung Karno. Mall ini memiliki luas 68.000
m2. Di atas mall ini terdapat menara kantor stasiun televisi SCTV. Mall
nya cukup baru dan besar. Brand brand nya juga cukup terkenal. Saya hanya
melihat lihat saja, karena keterbatasan waktu.
Hutan
Magrove PIK
Alamat: Jalan Garden House RT.8/RW.1 Kamal Muara Penjaringan, RT.8/RW.1,
Kamal Muara, Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14470
Jam
Buka : 07.00-18.00
Tiket : Rp 25.000
Sore
ini jalanan cukup macet, karena jam pulang kerja para warga Jakarta. Setelah
1,5 jam di perjalanan, kami tiba di sini. Memang sudah cukup kesoreaan saya
disini. Terlihat hanya beberapa pengunjung saja yang berkunjung kesini. Hutan
ini memiliki luas 99,82 hektare. Tempat ini
semacam rumah kayu yang berjejar cukup rapi dengan jalanan setapak yang terbuat
dari bambu. Vegetasi utamanya adalah pohon mangrove
atau biasa dikenal dengan hutan bakau Berkunjung ke Wisata Hutan Mangrove
PIK, kita akan menikmati udara yang sejuk dengan pemandangan yang hijau, tenang
penuh dengan dengan kedamaian. Memang tempat ini sedikit kurang terawat,
tapi its ok lah saya yang penting sudah pernah ke tempat yang cukup fenomenal.
Tak
terasa hari sudah gelap, kami pun bergegas untuk keluar dari tempat ini. Kami
pun memesan grab untuk menuju hotel. Kami harus ke hotel lagi karena ingin
mengambil koper yang sudah dititipkan di lobby. Setelah dari hotel kami menuju
ke Bandara dan saatnya meninggalkan kota Jakarta. Sesampai di bandara, saya
menyempatkan untuk makan malam dan setelah itu langsung ke ruang tunggu.
Setelah tiba, terdengar pemeberitahuan bahwa pesawat delay. Ternyata pesawat
kami delay lagi, its oklah, maklum tiket murah meriah sesuai dengan kualitas
lah. Sampai jumpa Jakarta ibu kota yang penuh kemacetan hehe. Selama dalam
perjalanan pulang saya hanya tidur dan tidur. Sangat nyenyak sekali sampai tak
sadar telah mendarat di tahan Deli. Sampai jumpa di trip berikutnya 😊
\