Momen
lebaran tahun ini kami akan habiskan untuk liburan, maklum lah kebetulan jadwal
koas lagi kosong tak ada salahnya untuk melarikan diri sejenak ke tempat yang
lagi hits. Setelah cek sana sini kami memutuskan untuk berkunjung di
wilayah Indonesia Timur. Bila ingin berkunjung ke Pulau Komodo lebih baik pergi
pada bulan juni
sampai bulan Agustus karena bulan yang tepat untuk melihat komodo. Sebab pada
Juni sampai Juli merupakan masa kawin komodo. Pulau Komodo terpilih sebagai
salah satu tujuh keajaiban dunia versi organisassi NEW 7 Wonders. Kami
pergi berlibur bertepatan pada hari lebaran ke 2. Moment lebaran yang di
nanti seperti Shalat id berjamaah, berkumpul dengan keluarga besar,
bersalam salaman, mencicipi aneka kue lebaran dan tak lupa makan lontong Medan
masakan keluarga yang memiliki cita rasa yang nikmat. Tetapi moment itu kami
habiskan pada hari lebaran pertama saja. Pada malam lebaran pertama kami pun
pergi dari kota kami tinggal tepat di Padangsidimpuan menuju kota Padang selama
8 jam perjalanan.
Hari
pertama
Kami
pun tiba di Bandara Minangkabau, Padang pada pagi hari lebaran kedua.
Penerbangan kami pagi hari dari Padang menuju Bali. Pesawat lion air akhirnya tiba Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Bali
pada pukul 21:00. Sebelum ke hotel, kami makan malam sebentar di bandara,
karena kami hanya transit satu malam saja disini. Kebetulan kami memilih
menginap di hotel yang letaknya tak jauh dari bandara.
Hari Kedua
Pagi ini kami memilih penerbangan pada pagi
hari karena kami akan terbang dari Bali menuju NTT. Walau rasa kantuk, saya
tetap melawannya. Kami pun tiba Bandar Udara Komodo yang menjadi titik awal
mula kami menjelajahi keelokan pulau ini. Pulau
Komodo terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau yang begitu unik dikenal
dengan icon hewan komodo. Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai salah satu
situs warisan dunia UNESCO pada 1991. Hewan Komodo ditemukan di 4 pulau di
wilayah Nusa Tenggara Timur seperti di Pulau Gili Motang, Pulau Padar, Pulau
Rinca dan Pulau Komodo itu sendiri. Kami pun disambut dengan guide kami yang sudah kami pesan
melaui Instagram. Dari Bandara kami di antar menuju pelabuhan yang letaknya tak
begitu jauh, so simple. Di pelabuhan terlihat banyak kapal yang siap membawa
para wisatawan menjelajahi Pulau Komodo. Sailing Komodo merupakan suatu
aktivitas berlayar di Taman Nasional Komodo yang menjadi pilihan liburan kali
ini. Banyak pilihan paket tour mulai dari yang low budget sampai yang kelas atas,
karena pilihan yang ada tergantung kapal yang akan digunakan saat berlayar.
Pilihan kapal yang ada seperti Fan Boat merupakan kapal berkapasitas maksimal
untuk 8 orang yang memiliki 3 kamar tidur terdapat kipas masing-masing di
setiap kamarnya. Kapal Ac berkapasitas sekitar 8-12 orang yang memiliki
fasilitas AC di masing-masing di setiap kamarnya. Kapal Phinisi Boat adalah
jenis kapal mewah layaknya berada di hotel mewah yang memiliki 3-5 kamar dengan
jumlah kapasitas orang sekitar 12 orang. Untuk menyewa kapal jenis ini memang
merobek kantong dan Open Deck merupakan kapal yang tidak ada kamar didalamnya
namun tetap memiliki ruangan untuk beristirahat secara terbuka dengan kapasitas
sekitar 12 orang yang cocok untuk perjalanan 1 hari tanpa menginap. Semua
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangaanya. Kami memilih paket 2 hari 1
malam yang dilengkapi dengan 1 kali makan pagi, 2 kali makan siang, 1 kali
makan malam dan tak lupa snack dan buah-buahan yang tersedia disini. Selain itu fasilitas sudah termasuk guide,
tiket masuk wisata, alat snorkeling. Kapal ini dilengkapi dengan 2 kamar tidur,
1 kamar mandi di luar. Kapal kami tersedia ruangan makan terletak di luar kapal yang berhadapan langsung dengan
laut dan di lantai dua terdapat ruang bersantai dengan beberapa kursi santai
yang dapat digunakan untuk berleyeh-leyeh, cukup menarik. Jadi tamu kapal ini hanya kami ber 4 saja, wajar saja kapal hanya memiliki 2
kamar, paling tidak 6 orang saja yang bisa berada di kapal ini mengingat
kamarnya yang sempit. Semuanya berada di tangan peminat para wisatawan. Jika
anda ingin memilih paket mulai 3 hari 2 malam, 2 hari 1 malam dan masih banyak
lainnya pilihan paket tour, silahkan anda check sendiri. Kapal kami pun berlayar setelah 30 menit
menunggu persiapan para awa kapal. Di kapal terdapat 6 kru yang ada. Katanya penduduk yang tinggal di kawasan Taman Nasional Pulau
Komodo mayoritas berkerja sebagai nelayan yang berasal dari suku Bajau Bugis. Penghuni
asli Pulau Komodo yaitu suku Ata Modo masih berada di Pulau Komodo. Tetapi lama
kelamaan banyaknya pendatang baru berkunjung ke pulau ini.
Harga paket 2 hari 1 malam sailing Komodo :
Rp. 2.400.000/orang
Kapal kami pun berlayar melintasi indahnya
pemandangan. Angin bertiup menambah kesyahduan pagi yang cerah ini. Langit biru
dengan air yang jernih menjadi pemandangan yang taka sing lagi bagi wisatawan.
Setelah 2 jam berlayar, kami pun tiba di Pulau Kelor.
Pulau Kelor
Dari
kejauhan saja sudah terlihat keindahannya. Kami pun tak sabar ingin langsung
turun dari kapal dengan semangat, beach time. Yeahhh. Untuk mendapatkan spot
terbaik, anda tak ada salahnya untuk sedikit menaiki bukit. Pulau Kelor termasuk dalam gugusan
Kepulauan Komodo
ini. Bagi anda yang tak terbiasa mendaki bukit, mungkin terasa berat area ini.
Tetapi saya dan mama saya tetap semangat ingin melihat pulau kelor ini dari
atas bukit. Bukit ini memiliki jalan setapak dengan
kemiringan lebih dari 45 derajat. Jadi anda harus hati hati ya. Sepanjang perjalanan mama saya merasa sedikit
merasah kesusahan, maklum mama jarang menaiki bukit. Tapi dengan semangat yang
kuat, mama saya tetap saja mau berniat menuju puncak yang memiliki pesona yang
indah. Di jalan menuju bukit, kami bertemu dengan 1 pasang kembar cewek dan 1
pasang kembar cowok yang baru saja selesai turun dari atas. Kami pun saling
menyapa karena kami pun kembar hehe. Mama pun langsung meminta mereka untuk
berpose ria dengan para kembar ini hehe. Kami pun tertawa lepas bisa bertemu
dengan sesama kembar masing-masing berasal dari provinsi yang berbeda-beda.
Setelah 30 menit mendaki, kami pun tiba di puncak. Mata kami pun tak lepas dari
keindahan Kuasa Tuhan yang indah. Terlukis indahnya yang tak tak bisa di
ucapkan dengan kata-kata. Bila ingin ke Pulau Kelor, jangan lupa menaiki bukit
ya, dijamin anda merasa takjub.
Setelah
kami 30 menit disini, guide kami pun masih dengan setia menemani kami unuk
menuju pulau lainnya. Bagi anda yang ingin berenang, disini banyak dijumpai
wisatawan yang sedang berenang sambil melihat indahnya ikan-ikan yang ada
disini. Tetapi saya memilih untuk snorkeling di pulau yang lain. Sesampai di kapal, para awak kapal yang
bertugas di dapur, sedang memasak makan siang kami. Aromanya saja sudah tercium
dari ruang makan. Makan siang ini serba seafood, maklum tak lengkap rasanya
berada di pantai tanpa mencicipi makanan laut yang masih segar. Kapal kami pun
berlayar, saya pun begitu menikmati makan siang ini. Setelah makan saya berantai-santai di lantai
atas. Tak lupa menggunakan kaca mata hitam biar tak terasa silau sambil melihat
view yang menarik. Setelah 2 jam perjalanan kami akan melihat hal yang membuat
saya menjadi penasaran terhadap tempat ini. Kami pun tiba di dermaga, banyak wisatawan
yang datang kesini, maklumlah tempat ini lagi memiliki citra yang baik di mata
dunia. Saya tak asing lagi melihat para wisatawan baik local maupun
mancanegara.
Pulau Rinca
Siang ini kami pun tiba di pulau ini. Untuk
ingin melihat langsung hewan komodo. Anda jangan lupa untuk berkunjung di
tempat untuk melihat komodo di habitat aslinya. Pengunjung akan diajak untuk
melakukan Trekking dengan 3 track Trekking yang bisa kamu pilih, yaitu : Short,
Medium dan Long Track. Kami memilih jalur
tracking yang short saja. Pengunjung di antar oleh ranger yang siapa
menemani para wisatawan untuk melihat komodo yang ada disini. Kami pun
mendengarkan arahan yang dijelaskan oleh para ranger yang sudah terbiasa
bercengkrama dengan komodo ini. Ukuran tubuh
komodo mencapai 2 hingga 3 meter dengan berat sekitar 70 kg.
Walaupun
sedikit takut, tapi para ranger ini
sudah memiliki pengalaman yang banyak tentang komodo. Para wisatawan di kawal dengan tongkat pemandu yang panjang berbentuk
huruf Y. Tongkat ini bermanfaat agar dapat penghalang apabila komodo
sewaktu-waktu menyerang. Untuk mendapatkan pose yang menarik, para ranger siap
membantu para wisatawan untuk berpose layaknya begitu dekat dengan komodo
tersebut. Walaupun kami dari jauh, para ranger mengambil gambar dari sudut
bawah sehingga kami begitu terlihat dengan komodo itu. Intinya kita harus
tenang, agar komodo tidak nakal hehe. Yang perlu diingat, para ranger begitu
menjaga para wisatawan, jadi kita merasa aman kok bila berada di pulau ini.
Setelah 1 jam bercengkrama dengan komodo, kami pun turun ke bawah. Bila ingin
membeli cendera mata, kami pun membeli cenderamata berupa replica hewan komodo.
Saya pun tak lupa untuk membeli replica komodo dengan berbagai ukuran. Hari pun
sudah sore, saatnya kami kembali ke kapal untuk melanjutkan ke tempat
berikutnya.
Pada sore hari, kami pun berantai di lantai dua untuk melihat
sunset yang indah dari atas kapal. Sungguh, moment yang indah tak ada kebisingan
berada disini. Para awak kapal, tak lupa
menyajikan sncak pisang keju dengan rasa yang lezat. Sambil menikmati teh
hangat dan alunan music menambah keseruan sore hari hingga malam pun tiba. Pada
malam hari, kami habiskan untuk menginap di Pulau Padar yang menjadi tujuan
kami pada esok pagi. Jadi ada 4 kapal yang juga bersandar di pulau ini. Kapal
kami ini pun tiba di sana dan akan menginap di atas kapal, saya rasa suatu
pengalaman yang mengasyikan bukan? Setelah selesai mandi dan shalat, saya dan
keluarga pun berkumpul di ruang makan kapal. Makan malam kami pun sudah siap di
santap. Para awak kapal pun saling
bercerita kepada kami tentang pengalaman mereka berada disini, tentang wisata
Indonesia Timur yang memukau. Banyak cerita, tawa dan canda menghiasi malam
kami ini. Malam ini terasa tak menjenuhkan bila kita saling bercerita dan
bermain gitar. Malam ini pun kami habiskan bersantai entah topik pembicaraan
apa saja sehingga kami pun tak sadar waktu sudah jam 12 malam. Kami pun segera
beristirahat. Karena besok pagi akan menuju Pulau Padar untuk menyaksikan
sunrise yang ku nantikan. Malam pun
tiba, saatnya masuk kamar. Pada tengah malam. Saya terabangun sedikit kurang
sadar karena rasa kantuk, saya merasa sedikit bergoyang? Wajar saja kan sudah
menginap di atas kapal pasti terada bergoyang hehe.
Hari Kedua
Pagi
ini, kami pun bergegas memburu sunrise yang begitu menjadi primadona bila
berada di Pulau Padar yang menjadi icon di uang Rp 50.000 Di indonesia. Pulau
Padar juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Bila ingin menikmati pemandangan yang indah,
pengunjung harus terlebih dahulu menaiki kapal kecil yang akan mengantarkan
kami ke daratan tepatnya berada di depan
pintu masuk Pulau Rinca. Setelah tiba di depan pintu, suasana yang masih gelap
maklum saja masih pukul 5 pagi. Kami pun terus berjalan. Jalur
trekking menuju puncaknya yang cukup aman. Pada bagian depan terdapat anak tangga yang
begitu memudahkan pengunjung.
Selanjutnya tidak ada lagi tangga melainkan jalan biasa yang sedikit ada
bebatuan. Kami pun masih semangat karena sang mentari pun akan bersinar.
Selama 30 menit perjalanan, kami pun tiba di puncak. Kata Takjub dan tak terucap dengan kata apa apa yang mengambarkan tempat ini. Tak salah memang julukan tempat, tempat ini sunggguh luar biasa. Pagi pun datang, para pengunjung pun bersorak karena bisa melihat indahnya sunrise tepat di Pulau Padar. Kami beruntung karena hari ini cerah sehingga dapat menyaksian keindahan dari atas bukit, sungguh luar biasa anugerah Tuhan. Banyak spot yang menarik untuk menghasilkan gambar terbaik dari tempat ini. Saya rasa dari sini mana saja semuanya menarik hehe. Setelah puas berada disini selama 1 jam, kami pun turun dan kembali ke kapal. Setelah sampai di kapal, kami pun menikamti sajian sarapan pagi dengan pemandangan pagi yang indah. Kapal kami pun berlayar menuju pantai yang tak kalah menariknya.
Selama 30 menit perjalanan, kami pun tiba di puncak. Kata Takjub dan tak terucap dengan kata apa apa yang mengambarkan tempat ini. Tak salah memang julukan tempat, tempat ini sunggguh luar biasa. Pagi pun datang, para pengunjung pun bersorak karena bisa melihat indahnya sunrise tepat di Pulau Padar. Kami beruntung karena hari ini cerah sehingga dapat menyaksian keindahan dari atas bukit, sungguh luar biasa anugerah Tuhan. Banyak spot yang menarik untuk menghasilkan gambar terbaik dari tempat ini. Saya rasa dari sini mana saja semuanya menarik hehe. Setelah puas berada disini selama 1 jam, kami pun turun dan kembali ke kapal. Setelah sampai di kapal, kami pun menikamti sajian sarapan pagi dengan pemandangan pagi yang indah. Kapal kami pun berlayar menuju pantai yang tak kalah menariknya.
Pink Beach
Siapa yang tak mengenal tempat yang menjadi
destinasi favorite bila berada disini. Mengapa demikian? Pink
Beach termasuk 7 pantai yang memiliki berpasir merah muda yang ada di dunia. Sekilas saya pun melihat pasirnya berwarna
pink,sungguh unik. Pink Beach atau Pantai Merah Muda termasuk dalam
kawasan Taman nasional komodo. Saya pun tiba di pulau ini, banyak wisatawan yang sedang bermain pasir,
bersantai dan berjemur di pantai ini. Katanya warna
pink di pantai dibentuk karena pecahan karang yg terbawa ke pantai shg warna
pink bisa terlihat akan keindahannya. Pantai ini memiliki pasir yang lembut berwarna
pink membuat saya ingin berlarian di bibir pantai. Saya memililih untuk melihat
sisi indah pantai ini melalui bukit yang tak jauh dari tepian. Pengunjung harus
berjalan sedikit untuk mendapatan view yang indah.
Guide kami memang menunjukan
tempat yang menarik bila berada disini. Tak ada kata lelah terucap darinya, dia
begitu sememangat menemani kami. Sepanjang perjalanan perbukitan khas daerah
timur begitu jelas terlihat. Kami pun tiba di atas dan dapat melihat view yang
pastinya membuat kita melihat secara langsung pasir yang berwarna pink dari
ketinggian.
Pulau Kanawa
Setelah selesai dari pink beach, kami bergegas menuju pulau kawana yang begitu menewam. Pulau ini memiliki luas sekitar 35 hektar. Dari kejauhan saja terlihat dermaga yang terdapat kapal kapal para touris yang sedang bersandar disini.
Setelah selesai dari pink beach, kami bergegas menuju pulau kawana yang begitu menewam. Pulau ini memiliki luas sekitar 35 hektar. Dari kejauhan saja terlihat dermaga yang terdapat kapal kapal para touris yang sedang bersandar disini.
Di pulau ini terdapat sebauh
resort yang cukup diminati para
wisatawan. Kami pun tak lupa membawa kaca mata, maklum matahari begitu terik.
Kami pun turun dari kapal dan langsung melihat betapa bersihnya lautnya. Airnya
yang jernih ditambah cahaya matahari yang begitu terik menambah keindahan
tempat ini.
Pantai tak lengkap bila tak ada matahari Sesuatu perpaduan yang lengkap. Disini banyak tersedia kursi pantai yang digunakan para wisatawan untuk bersantai. Jika anda ingin bermain air laut yang bersih, disini tempatnya. Kami pun tak lupa untuk mandi menikmati air pantai yang begitu jernih. Saya pun mencoba berjalan menyusuri Pasir dengan khas pasir putih yang menawan. Kami habiskan waktu untuk sejenak berenang di pantai. Disini terdapat bukit yang memiliki jalur tracking agar pegunjung dapat melihat view pulau ini dari atas, bagi anda yang ingin melihat pulau ini dari atas tak ada salahnya. Tetapi kami memilih untuk snorkeling hehe. Tour guide memberikan kami alat snorkeling, saat yang saya nantikan.
Kami pun bergegas ke laut untuk melihat indahnya
ikan ikan yang di pantai, tak sabar rasanya kami ingin snorkeling.
Pengunjung dimanjakan pemandangan seperti ikan-ikan kecil
berwarna-warni, penyu, dan terumbu karang. Kami begitu menikmati bermain di pantai
hingga kami pun tak sadar Sudah satu jam berada di pantai ini. Saya rasa butuh
beberapa jam lagi di panti ini agar bisa puas menikmati bagi anda yang hobi
berjemur. Setiap orang memiliki cara menikmati pantai.
Setelah Selesai kami pun menuju kapal untuk menuju bandara. karena pada pukul 16:00 sore pesawat kami untuk menuju Bali. Bila ingin mengunjungi Pulau Komodo lebih lama anda dapat memesan paket tour 3 hari 2 malam atau 4 hari 5 malam atau 1 minggu ada sekali hehe. Berhubung saya tidak memiliki waktu yang panjang, kami pun akhirinya tiba di pelabuhan untuk diantarkan kembali ke Bandara.
Pantai tak lengkap bila tak ada matahari Sesuatu perpaduan yang lengkap. Disini banyak tersedia kursi pantai yang digunakan para wisatawan untuk bersantai. Jika anda ingin bermain air laut yang bersih, disini tempatnya. Kami pun tak lupa untuk mandi menikmati air pantai yang begitu jernih. Saya pun mencoba berjalan menyusuri Pasir dengan khas pasir putih yang menawan. Kami habiskan waktu untuk sejenak berenang di pantai. Disini terdapat bukit yang memiliki jalur tracking agar pegunjung dapat melihat view pulau ini dari atas, bagi anda yang ingin melihat pulau ini dari atas tak ada salahnya. Tetapi kami memilih untuk snorkeling hehe. Tour guide memberikan kami alat snorkeling, saat yang saya nantikan.
Setelah Selesai kami pun menuju kapal untuk menuju bandara. karena pada pukul 16:00 sore pesawat kami untuk menuju Bali. Bila ingin mengunjungi Pulau Komodo lebih lama anda dapat memesan paket tour 3 hari 2 malam atau 4 hari 5 malam atau 1 minggu ada sekali hehe. Berhubung saya tidak memiliki waktu yang panjang, kami pun akhirinya tiba di pelabuhan untuk diantarkan kembali ke Bandara.
Exotic Komodo Souvenir Shop
Alamat: Labuan Bajo, Komodo, Kabupaten
Manggarai Barat, Nusa Tenggara Tim.Jam buka: 09:00- 22.00
Sebelum ke Bandara Udara Komodo, saya pun tak
lupa Untuk membeli oleh oleh khas pulau komodo yang letaknya tak jauh dari
bandara itu sendiri. Saya rasa cukup lengkap barang yang dijual kan. Saya pun
tak lupa membeli buah tangan buat keluarga tercinta. Kami tak memiliki banyak
waktu untuk berbelanja, saatnya menuju ke bandara, tak begitu lama kami
menunggu bandara, karena kami sudah saatnya terbang menuju Bali kota yang
dinanti. Pada pukul 19:30 kami pun tiba Bandara Ngurah Rai Bali. Sebelumnya
sudah beberapa kali mengunjungi Bali. Lagi dan lagi Bali merupakan memiliki
magnet yang membuat para wisatawan untuk selalu berkunjung ke pulau ini. Bukan
di ragukan kali para wisata saja datang ke sini berasal dari penjuru dunia.