Jalan-
Jalan Ke Derawan, Samarinda, Balikpapan "Kalimantan Timur" dan Tarakan "Kalimantan Utara"
Pesona
Pantai Maldive nya Indonesia, Kemegahan Masjid dan Keunikan Budaya Dayak
04
Mei- 09 Mei 2016
Perjalanan wisata Ke
Derawan, Samarinda, Balikpapan dan Tarakan merupakan perjalanan yang sangat
mendadak dan tanpa persiapan. Sebenarnya yang sudah pasti pergi kesana adalah
si Mama dan Papa. Mereka sudah beli tiket pesawat dan paket tour derawan 3 hari
2 malam. Sedangkan saya masih abu abu, antara ia dan tidak menanti kepastian
jadwal kampus. Jika jadwal saya pas saya berencana untuk menyusul. Selain itu
saya hanya membantu mencari refrensi tempat wisata dan hotel buat mama papa.
Dalam hati masih berharap, tapi apadaya sampai H-1 keberangkatan tidak ada
kepastian dari kampus. Hingga saatnya pada selasa siang saya memastikan ke
kampus, ternyata jadwalnya masih libur. Alhamdulillah, rejeki anak sholeh.
Seketika saya langsung pesan tiket pesawat, ya rugi sih kalau beli tiket
pesawat H-1 keberangkatan kira kira selisih 200.000 dan tiket kepulangan saya
beruntung 200.000 dari tiket mama papa yang telah dipesan 2 minggu sebelumnya,
di hitung hitung sama aja ya. Kegalauan saya berikutnya adalah saya ga punya stok kaos yang baru,
kebanyakan kemeja, sedangkan saya akan beriwisata pantai. Langsung deh gas ke Sogo, intinya serba
terburu-buru lah. Sampai di rumah setrika baju dan packing malam itu aja. Cukup
capek dan melelahkan packing dan siap siap dengan waktu mepet. Kegalauan saya
berikutnya adalah ternyata untuk kuota tour 3 hari 2 malam sudah full. Kata
tour nya Seharusnya saya pesan 2 minggu sebelumnya, ya kalau tau begitu saya
udah pesan semuanya dari awal, tapi jadwal kampus yang gak jelas. Paket tour 3
hari 2 malam sudah di pesan si Ujing 2 minggu sebelumnya untuk 4 orang,
sedangkan kalau ikut saya berarti sudah 6 orang. Pilihannya ada 2 yaitu
berharap ada yang batal atau mau gak mau si ujing gak ikut dan digantiin kami berdua. Ya
ga seru deh.
Hari
Pertama (04 Mei 2016)
Pagi ini kami akan
berangkat dengan rute yang cukup panjang dan melelahkan. Perdana bagi saya
untuk terbang di seputar Indonesia dengan lama tempuh hampir 12 jam dengan
terbang 6,5 jam diudara, 4 jam transit, ½ jam delay dan 1 jam penambahan waktu
Wib ke Wita. Rutenya Antara lain Medan- Jakarta, kemudian Jakarta-balikpapan
lalu Balipapan- Tarakan. Ribet ya rutenya, ga ada rute langsung L
Sebenarnya penerbangannya gak terlalu lama tapi proses menunggunya yang cukup
membosankan. Terbang dari medan ke Jakarta mulus tanpa hambatan, kemudian
langsung cari makan siang di seputaran Soekarno
Hatta, cari kafe yang ada ac tapi kebanyakan kafe disini pakai kipas
angin L
Seandainya Bandara International Soekarno Hatta bisa senyaman KLIA, seluruh
gedung full Ac. Jakarta panas dan gerah,
I need Ac. Setelah makan siang, searching tempat wisata, waktu menunjukkan
pukul 2 siang. Bergegas ke pintu keberangkatan, ternyata eh ternyata delay.
Kebiasaan yang melegenda dari maskapai ini. Kemudian pesawat terbang pun
meninggalkan ibukota menuju Kalimantan. Yeah, penasaran banget. Kira kira 2 jam
mengudara kami pun tiba di Balikpapan, dari udara tampak gedung gedung tinggi,
kota yang ramai lah. Para penumpang dengan tujuan Jakarta- Balikpapan turun
meninggalkan pesawat, sedangkan saya dan beberapa penumpang lainnya yang
“’Penumpang Transit” tetap dipesawat menunggu penumpang lainnya menuju Tarakan.
Hingga akhirnya pesawat terbang menuju Tarakan. Kira kira 50 menit, kami sampai
di Tarakan. Dari atas pesawat tak banyak lampu atau bangunan seperti di
Balikpapan. Alhamdulillah sampai juga dengan perjalanan sangat panjang melebihi
Medan-KL- HK. Perjalanan kali ini kita akan mengunjungi 2 provinsi yaitu
Kalimantan Timur (Derawan, Balikpapan, Samarinda) dan Kalimantan Utara
(Tarakan). Sebenarnya Tarakan dulu masih dibagian di Kaltim, tapi terjadi
proses pemekaran pada tahun
2012. Dan Kota Tarakan termasuk ke dalam Kalimantan Utara.
Kota Tarakan adalah kota terbesar di
Provinsi Kalimantan Utara dan merupakan kota terkaya ke-17 di Indonesia yang membuat Belanda dan Jepang mendarat di Kota Tarakan.
Kota ini berbatasan dengan negara tetangga, yaitu negara bagian
Sabah dan Serawak Malaysia Timur. Kota Tarakan adalah kota penghasil minyak yang besar di Indonesia
yang terletak di Propinsi Kalimantan Utara. Bandar
Udara Internasional Juwata terlihat baru saja dilakukan pembangunan. Setelah
mengambil bagasi, dari kejauhan tampak Ujing dan uda menjemput kami. Ya karena masih ada keluarga di Tarakan makanya
saya pengen ke Kalimantan. Dari dulu saya memang pengen ke Derawan, karena Si
ujing dan uda sudah pernah ke sana. Katanya pantainya keren, makanya saya jadi
penasaran. Setelah itu kami langsung
meninggalkan bandara dan makan malam
Gudeg
Bu Harman
Alamat:
Jl. Pulau Sumatera, Tarakan Tengah, Kota Tarakan
Suasana kafe nya asri
dan santai. Cocok untuk keluarga, apalagi duduk di lesehan dengan hidangan jawa
ditemani live musik. Ya, jauh jauh ke
Kalimantan carinya masakan jawa. Emang ia di Tarakan itu ga ada makanan khasnya,
cuma seafood aja. Setelah makan malam kami pun berkeliling kota. Menurut saya
penerangan kota ini masih kurang dan luas kota ini tidaklah terlalu luas.
Hotel
Galaxy
Jalan
Yos Sudarso No. 9, 77111 Tarakan, Indonesia
Akhirya kami tiba di
hotel, istirahat dan beres beres untuk packing ke derawan. Kami menginap di
Hotel Galaksi Hotelnya berada di pusat kota bergaya minimalis dan
cukup bersih. Hari yang panjang dan melelahkan.
Hari
Kedua (05 Mei 2016)
Pagi itu tiba tiba uda
menelpon bahwa ada 2 orang yang batal berangkat, yeah berarti jadi nih kami
pergi lengkap ber 6. Kalau rezeki gak akan lari kemana. Hari ini kami akan
berangkat menuju derawan pukul 12 siang. Sebelum ke Derawan kami jalan jalan
dulu diseputaran tarakan. Setelah sarapan, check out kami pun langsung keliling
keliling kota. Menurut saya kota ini cukup bersih dan tertata. Karena waktu
yang terbatas kami hanya sempat mengunjungi 1 tempat wisata saja.
Kawasan Konservasi Mangrove
dan Bekantan (KKMB)
Alamat: jln Jalan Gajah Mada
Harga Tiket: Anak-anak
Rp 2.000, Dewasa Rp 3.000, Turis Asing Rp 5.000.
Hutan mangrove ini
berada di pusat kota. Lucu ya, gak perlu jauh jauh ke hutan untuk melihat hewan
hewan. Lokasinya sangat strategis dan ga buang waktu perjalanan. KKMB diresmikan tanggal 5 Juni 2003 oleh Walikota Tarakan
(saat itu) Dr. H. Jusuf SK.Dari pintu masuk tanpa hutan
mangrove khas hutan tropis. Jalanan kayu menghubungi bagian demi bagian dari
hutan ini. Tampak asri dan hijau suasananya. Cuaca juga sejuk dan dingin.
Jangan lupa mengabadikan bersama patung bekantan, sebagai tanda pernah kesini
hehehehe. Tujuan utama kami kesini adalah untuk melihat hewan fenomenal itu.
Ya, kami sangat beruntung, ternyata waktunya si bekantan sedang breakfast
dengan pisang yang sudah direbus sebelumnya. Sekumpulan bekantan tampak sedang
asyik makan dan berkumpul dengan keluarganya. Induk bekantan dari hutan ini
juga saya sempat lihat. Sangat besar dan sedang asyik bersantai di pohon.
Makanya masyarakat Tarakan sering menyebut Bekantan ini
dengan Monyet Belanda. Hewan ini tampak unik dengan hidung
panjangnya. Seperti hidung pinokio lah kira kira. Hewan Bekantan juga menjadi
ikon wahan dufan loh. Intinya saya senang sekali karena untuk pertama kali
melihat hewan bekantan secara langsung J Menurut
searching di internet kalau di Malaysia atau Brunei kalau mau lihat bekantan
semacam ini harus merogoh kocek yang cukup dalam loh, betapa beruntung saya
dapat menyaksikan hewan ini secara
langsung dan gratis pula.
Setelah puas bercengkrama dengan mascot dufan ini,
kami bergegas ke rumah ujing untuk menitip tas, karena hanya beberapa hari saja
di derawan, kami menyatu semua menjadi 1 koper saja biar praktis. Kemudian
makan pagi menjelang siang di sop makssar. Karena kami akan berangkat ke
derawan dan akan memakan waktu selama 3 jam. Otomatis jam makan siang diatas
kapal kan? Untuk menghindari itu kami makan siang lebih awal, ora opo opo, dari
pada mabok laut.
RM.
Coto Makassar Dg. Abu
Alamat : Jl. Yos Sudarso RT.14
No.27 Tarakan
Rasanya kuahnya sangat
nikmat, beda dengan yang pernah saya makan sebelumnya di medan. Perut kenyang
hati senang, kami pun langsung menuju pelabuhan.
Pelabuhan
Tengkayu
Pelabuhan yang cukup
dipadati para penumpang Karena pelabuhan ini untuk menyemberang ke Pulau
Derawan ataupun ke kota lainnya seperti Nunukan, Malinau, dll. Keindahan pantai dan taman
laut di pulau Derawan yang menjadi andalan wisata
Kalimantan Timur membuat saya penasaran. Sebenarnya boat
yang berangkat hari ini ada 9 boat (paket 4 hari3 malam) sudah berangkat pukul
9 pagi. Sedangkan kami satu satu nya boat (paket 3 hari 2 malam) yan berangkat
pukul 12. Penumpang selama perjalanan
ini terdiri dari 20 orang dengan berbeda kelompok 2 pasang dari tarakan, 8
orang ibu ibu dari Tarakan, Jakarta dan Semarang 6 orang kami sekeluarga dari
medan. Paket 3 hari 2 malam sudah termasuk transportasi boat selama 3 hari,
makan 5 kali dan penginapan 2 malam. Sepanjang perjalanan boat melaju kencang
menghantam ombak yang bergulung gulung. Boat berjalan kencang mengarungi lautan
luas menuju surga dari Kalimantan. Karena perjalanan yang cukup mengguncang, membuat
beberapa penumpang yang mabok laut. Bagi yang suka mabuk laut, kondisi fisik
yang kurang fit, phobia dengan kapal atau laut gak disarankan untuk ikut tour
Derawan. Dikarenakan perjalanannya cukup panjang dan mengguncang dengan speed
boat yang kecil. Saya harap Pemerintah lebih memperhatikan transportasi menjadi
lebih baik, aman dan nyaman. Alhamdulillah, sih sepanjang perjalanan saya biasa
aja. Cuma agak sedikit pusing. Baru pertama kali ini perjalanan laut dengan
waktu tempuh selama ini. Waktu tempuh menuju Pantai terbaik di dunia no 60 dari
100 versi CNN selama 3 jam 20 menit. Cukup capek dan membosankan sih, tapi demi
ke pantai terbaik why not? Perlahan demi perlahan, dari kejauhan tampak pulau
berpenghui dengan lautan biru jernih, ya sekeping surga dari Kalimantan sudah
dekat. Pulau Derawan terdapat
berbagai fasilitas seperti cottage, peralatan menyelam,
speedboat, dan restoran. Derawan
memiliki empat pulau utama yang biasa disinggahi para wisatawan. Pulau-pulau
itu adalah Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, dan Pulau Maratua
yang akan dikunjungi pada esok hari.Tepat pukul 15:30 kapal
kami pun merapat. Tampak penginapan terapung menjamur di bibir bibir pulau
derawan ini. Menurut uda saya yang sudah pernah ke sini dulu penginapan semacam
ini gak sebanyak ini. Hu, sayang sekali ya pembangunannya gak dibatasi. Dulu
disekitar pulau derawan, lautannya masih sangat jernih dengan ikan ikan lucu
dan kura kura yang berkeliaran. Kalau sekarang kura kura udah pada ngumpet,
jarang muncul seperti dulu. Oh Indonesia semoga semua sadar akan lingkungan L Turun dari kapal, kita disambut dengan laut
biru jernih, tapi minus ikan ikan lucu ya, soalnya banyak kapal yang sudah
merapat. Setelah check in dan beres beres, kami pus bergegas untuk berenang
merasakan laut birunya derawan. Pengianapan kami di derawan sederhana khas
perumahan anak pantai lah pakai kipas angin karena kamar yang AC sudah full di
booking. Ruginya kalau pigi liburan di hari libur begini, karena bertepatan
dengan tanggal merah yang beruntun alias
hari kejepit nasional, semuanya full. Kamar ber Ac sudah di booking 2 bulan
sebelumnya. Hehehe boro boro mesen 2 bulan sebelumnya, berangkat aja gak pasti.
Tapi ga masalah dinikmati aja. Penginapan kami berada persis didepan pantai.
Meski berada di pinggir pantai, jangan harap bisa snorkeling langsung di depan
penginapan ya, karena uda jadi tempat bersandarnya kapal. Ikan ikan pada ogah stay
disana.
Derawan
Dive Resort
Alamat:
RT III Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur
Jika ingin snorkelling
atau berenang di pulau derawan kita harus berjalan beberapa meter menuju Derawan
dive resort, katanya disini banyak ikan ikan lucu. Berjalan sekitar 10 menit
tibalah, kami di derawan dive resort. Pulau yang memiliki sejuta pesona alam bawah laut
dengan spesies karang,ikan, penyu raksasa, barakuda, lumba-lumba dan berbagai
macam jenis ikan lainnya bisa disaksikan disini. Resortnya keren lah,
kamarnya terapung di atas laut, dihubungkan jembatan kayu. Tak sabar untuk
bertemu dengan ikan ikan. Dengan bermodalkan kacamata snorkelling kami pun
langsung nyebur di laut sekitar derawan dive resort.
Tampak ikan ikan lucu
berwarna warni sedang berkeliaran di kawasan derawan dive resort. Ikan disini
sangat banyak dan beragam, mereka seakan menari nari mengikuti arus lautan.
Untuk memancing ikan menghampiri kita, berilah umpan roti tawar, wah semua ikan
pada mengerumi saling merebut makanan. Suatu pengalaman menarik yang jarang
didapatkan. Saya bersnorkling kira kira 1,5 jam, cukup lama juga gak terasa
karena saking asyiknya bermain dengan ikan ikan. Arusnya cukup deras karena
mengingat waktu sudah sore, jadi haru hati hati ya. Karena sudah menjelang
maghrib, ikan ikan berkurang, kami pun langsung meninggalkan derawan dive
resort. Saatnya mandi bersih, sholat maghrib dan makan malam. Makan malam kali
ini dengan menu seafood khas pantai.
Pasar
Di pulau kecil ini,
juga ada semacam kawasan dengan penginapan, rumah makan dan toko toko souvenir
berjejer di sepanjang garis pantai. Sekilas mirip di Gili trawangan lah. Rumah makannya kebanyakan menjual makanan seafood,
dan yang bikin saya tertarik adalah sate cumi. Cuminya lembut dengan kuah
kacang plus kecap. Rasanya enak dan unik lah. Selain kuliner, kita dapat beli
oleh oleh untuk diri sendiri atau orang tercinta. Toko oleh oleh disini juga
banyak dan beragam. Souvenirnya juga
beragam, dari baju, gantungan kunci, magnet kulkas, gelang, hiasan kerang, kain
bali dll. Intinya bermacam tergantung selera dan kebutuhan. Di toko souvenir
saya hanya membeli baju dan pajangan saja. Kualitas kaos nya juga bagus dan lembut.
Menurut pengamatan saya, masyarakat disini banyak mengandalkan parawisata
karena kalau dilihat lebih seksama, hampir rata rata rumah rumah di kampung ini
dijadikan penginapan, rumah makan dan toko.Tidak ada angkutan umum seperti
mobil. Untuk mengelilingi pulau ini, kita dapat merental sepeda. Seru juga ya,
bebas polusi udara.Karena mata udah berat, kami pun menuju penginapan untuk
istirahat.
Hari
Ketiga (06 Mei 2015)
Hari ini merupakan
puncak dari tour di Derawan dan merupakan waktu yang paling ditunggu dan
dinanti. Kita akan mengunjungi 4 pulau. Semua pulau yang ada di Kepulauan
Derawan sungguh sangat indah dan memiliki keunikan masing masing. Begitu besar
keajaiban Tuhan di Pulau Borneo ini. Setelah sarapan pagi dengan nasi kuning,
speed boat pun melaju kencang menuju pulau pulau di kepulauan Derawan.
Pulau
Sangalaki
Kami disambut dengan
pulau cantik berlaut biru jernih, pasir putih lembut dan pohon kelapa. Pulau Sangalaki sebuah pulau tidak berpenghun
mempunyai luas 15,9 hektar. Kapal kami pun berlabuh, merasakan lembutnya dan
berlari lari kecil di seputaran pulau.Keunikan pulau ini adalah adanya
penangkaran penyu dibelakang pulau. Baby penyu tampak lucu sekali, jangan lupa
mengabadikan diri bersama baby penyu ya. Saya sangat setuju dengan penangkaran
penyu semacam ini karena dengan penangkaran ini maka spesies penyu di kepulauan
Derawan tidak punah. Dalam sekali bertelur seeokor penyu betina bisa
mengeluarkan 60 sampai 160 butir. Selain itu kita juga dapat mempelajari dan
lebih dekat dengan penyu. Berwisata sekaligus menambah edukasi.
Danau
Kakaban
Alamat:
Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
Danau kakaban merupakan
danau diatas yang tidak berpenduduk. Sangat unik sekali,
di tengah laut, kita dapat menemui danau. Sungguh sangat besar Keajaiban Tuhan
karena di dalamnya terdapat danau payau yang menyerupai teluk yang
disekelilingnya dikelilingi oleh hutan lebat, sehingga air di Danau Kakaban
sangat tenang. Kapal kami pun merapat di tepi laut. Jembatan kayu menyambut
kami menuju danau kakaban. Untuk dapat menyaksikan danau dengan sejuta ubur
ubur ini kita harus menapaki anak tangga kayu. Sepanjang perjalanan kita
disuguhi hutan hutan mangrove khas pantai. Hingga akhirnya kami tiba di danau
kakaban. Pulau Kakaban mempunyai luas 774,2 hektar. Danau ini tampak indah dengan air yang tenang
dan bukit bukit hijau yang mengelilingi.
Tapi sayang karena pengunjung yang cukup membludak suasana tenang sedikit
memudar. Keunikan danau ini adalah banyaknya ubur ubur berkeliaran didalam
danau.
Keragaman ubur-ubur yang tidak menyengat membuat kita
leluasa bercengkrama dengan mereka. Saya pun tak melewatkan waktu untuk
berenang. Tanpa pikir panjang, ganti pakaian langsung nyebur di danau. Tampak
ubur ubur berwarna kecoklatan sedang berenang renang menghiasi danau ini.
Sungguh sangat unik dan belum pernah saya temui sebelumnya. Bercengkraman lebih
dekat dengan ubur ubur yang tekstrunya mirip agar agar merupakan aktivitas yang
menarik di tempat ini. Ubur ubur disini aman dan tidak menyengat. Dari Kacamata
saya, mereka tampak lucu, berjalan pelan secara berkelompok. Berenang bersama
ubur ubur merupakan pengalaman pertama dan berkesan bagi saya. Saya merasa
lebih dekat dengan alam.
Laguna
Tempat wisata ini
merupakan gua yang dialiri dengan air. Jika musim pasang kita tidak bisa
mengarungi gua ini, karena air memenuhi dinding gua. Kami sangat beruntung,
karena kita dapat melintasi gua. Gua
tampak indah dan gelap tapi tidak terlalu luas. Menyusuri gua harus hati hati,
takut terbentur dengan atap gua dan arus sungai yang cukup deras. Seperti
berpetulang lah ceritanya. Sesampai di
mulut gua, kita disambut dengan danau berwarna biru muda, sangat unik sekali.
Karena hujan turun deras kami semua bergegas menuju kapal. Untuk kembali pulang
kita harus menaiki semacam bukit, kemudian turun dengan tangga kayu. Sangat
alami dan sederhana.
Maratua
Paradise Resort
Welcome To
Maratua Paradise Resort. Pulau Maratua terletak di Kepulauan Derawan, Kalimantan
Timur. Kata paradise merupakan suatu kata yang sangat pantas dan layak untuk
tempat ini. Mengapa? Karena lautan di resort ini sungguh sangat jernih berwarna
biru toska kira kira seperti di kolam
renang. Resort resort berdinding kayu bercat coklat tampak terapung menghiasi
pulau ini. Jembatan kayu menghubungkan kawasan resort ini. Selain itu langit
biru cerah dan pohon pohon kelapa nan gersang dari kejauhan mempercantik pulau
ini.
Tempat wisata ini merupakan yang paling ditunggu tunggu dan merupakan tempat
yang paling berkesan bagi saya. Sekilas pulau ini mengingatkan saya dengan
Maldive. Ya, kalau di lihat tempat ini mirip dengan resort resort mewah di
Pulau Maldive yang terkenal itu. Berada di pulau ini seperti mimpi dan gak
menyangka, karena kita masih di Indoenesia tapi indahnya bukan main. Pantai
pantai di Lombok atau Bali pun kalah jernih dengan Maratua. Bener gak pakai
bohong loh, keren abis dan sangat direkomendasikan bagi pecinta laut. Saya
merasa beruntung bisa berkunjung di pulau secantik ini.
Duduk duduk santai
ditemani angin pantai yang sepoi sepoi dan
sebotol softdrink cara saya menikmati keindahan resort dengan laut biru jernih.
Setelah bersantai ria, saya tak melewatkan waktu untuk bersnorkeling ria. Laut
biru seperti kolam renang seakan memanggil saya untuk berenang. Berenang
bersama ikan ikan kecil berwarna putih merupakan aktivitas yang menarik. Bawah
laut dikawasan resort ini sangat bersih dan jernih sekali. Sehingga membuat
ikan ikan betah nongkrong dan tidak merasa tersisihkan. Matahari bersinar terik
tak membuat kami berhenti untuk berenang renang di kolam renang ciptaan
Tuhan. Kira kira 40 menit kami bisa
menikmati beningnya air, waktu sudah menunjukkan pukul 16:30, dan kami
serombongan harus meninggalkan sekeping surga dari Kalimantan ini.
Sejujurnya
gak rela untuk meninggalkan pulau ini, tapi mau dikata apa. Sebaiknya jika
ingin bersantai ria menikmati maldive
nya Indonesia lebih baik menginap di Maratua Paradise Resort tapi biaya
menginap, trasnportasi dan makan di resort ini cukup mahal. Apalagi kami Cuma
pergi ber 6, mungkin kalau rombongan besar bisa lebih murah, entahlah. Perlahan
lahan kapal kami meninggalkan Maldive nya Indonedia, Good bye Paradise L Sepanjang perjalanan para
rombongan tampak kelelahan karena seharian hoping pulau. Ombak juga cukup
bergelombang menuju penginapan di Derawan. Sunset pun turun, sungguh sangat
indah menikamati matahari turun ditengah laut lepas. Waktu tempuh menuju
derawan kira kira 45 menit. Kami pun bergegas mandi bersih, shalat maghrib dan
makan malam. Seperti biasa menu anak pantai menjadi santapan makan malam kami.
Untuk mengisi waktu luang kami berjalan jalan di pusat keramaian di Pulau derawan
melihat lebih dekat masyarakat disini.
Hari Keempat (07 Mei 2016)
Matahari pagi
bersinar dari balik jendela membangunkanku dari tidur yang nyenyak. Ya hari ini
adalah hari terakhir di Kepulauan Derawan. Waktu terasa sangat cepat berlalu.
Setelah bangun pagi, shalat shubuh, mandi dan berkemas kemas untuk pulang.
Derawan Dive Resort
Sebelum kembali
ke Tarakan kami sekeluarga menyempatkan diri untuk berjalan jalan di sekitar
Derawan dive Resort. Laut biru, langit cerah, angin pantai menyambut kedatangan
kami. Menghirup udara pagi yang bersih bebas polusi sambil menikmati keindahan
derawan. Mengabadikan diri merupakan hal
yang wajib dan gak boleh dilewatkan. Dengan seragam Orange kami tampak cerah
bagaikan buah jeruk. Derawan dive resort juga gak kalah indah dengan Maratua
paradise resort dengan hotel kayu terapung terhubung jembatan kayu. Maldive nya
Indenesia.
Setelah puas
menikmati pagi di pantai derawan, kami sarapan pagi menu nasi goreng. Perut
kenyang dan saatnya kita menuju speed boat. Kapal pun melaju dengan cepat,
Pukul 9 kami meninggalkan derawan, Good bye Summer Holiday.
Sebelum pulang,
speed boat singgah sebentar di Pelabuhan untuk mengambil minyak ternyata stok minyaknya
kosong. Tapi entah mengapa kapal masih tetap melaju. Ya sudahlah bukan urursan
kita juga. Sepanjang perjalanan kapal berjalan kencang mengikuti ombak
nya.Perjalanan pulang ini lebih berguncang dibanding pergi. Hingga akhrinya
tiba tiba mesin mati. Ya, betul saja minyak habis. Akhirnya kapal kami menepi
di sebuah pulau. Kapal tidak bisa menepi di pinggir pulau karena laut yang
dangkal. Kami menunggu sekitar 1 jam untuk menanti bensin. Kapal yang berhenti
dengan arus ombak yang kencang dan membuat penumpang mabuk laut. Untuk
mendapatkan bensin, kru kapal harus berenang beberapa meter menuju daratan,
kasihan juga ya bapak ini. Bensin datang
dan akhirnya kapal kami pun melaju, tapi entah kenapa gak sampai sampai.
Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang. Seharusnya kami sudah sampai di
Tarakan. Akhirnya mesin kapal berhenti lagi untuk kedua kalinya. Ternyata
minyaknya gak cukup. Kami pun menunggu kedatangan minyak dari Tarakan. Dengan
kapal terombang ambing ombak yang kencang selama 1 jam. Penumpang yang sama pun
muntah dan mabuk laut lagi. Kapal pun
seakan menari nari mengikuti arus. Kadang kapal oleng seolah tak seimbang. Para
penumpang mengeluh dengan keadaan sedemikian dan langsung menggunakan
pelampung, siapa tau kapal kebalik mungkin? Ya Tuhan semoga baik baik saja.
Akhirnya kapal penyelamat dengan minyak pun datang, kapal bergegas menuju
pelabuhan. Menuju perjalanan pulang,
tiba tiba ada speed boat datang menghampiri, ternyata suami dari salah satu
penumpang menyusul kapal kami. Beliau mungkin takut kapal ini karam atau
kebalik. Suatu moment yang lucu dan mengharukan. Kapal ini pun berlabuh, badan
pada pegal karena perjalanan pulang memakan waktu 6 jamL L Ya Tuhan ternyata 2 kali lipat
dari waktu pergi, seharusnya transportasi disini bisa lebih professional, lebih siap, dan
menghargai waktu. Kalau bule mungkin pada marah marah kalau gak jelas begini.
Semua penumpang “Ogah dan kapok” untuk kembali lagi. Mungkin mereka kecewa
‘’termasuk saya’’. Mungkin parawisata disini bisa lebih diperhatikan dan
dikelola dengan baik. Kalau orang lokal aja gak mau, gimana pula dengan turis
asing. Banyak yang bilang “Ngapain jauh jauh ke luar negeri kalau jalan jalan,
Indonesia kan bagus”, tapi kalau dilihat sarana dan prasarana? Mending keluar
negeri aja, toh uang yang dikeluarkan juga sama aja hehehehe J Suatu pengalaman buruk saya
selama traveling berada dikapal selama 6 jam, oh Indonesia, kapan mau maju
parawisata nya? Setelah itu kami
langsung bergegas makan siang kemudian langsung menuju bandara. Ya, karena sore
ini kami akan terbang menuju Balikpapan. Waktu sangat mepet dan pas pasan,
padahal rencana pengen makan seafood di pantai amal tarakan, kandas sudah
akibat kelalaian umat. Mendarat dengan
mulus di bandara megah. Sekilas mirip dengan Bandara Kualanmu Medan. Kami
dijemput supit travel Balikpapan-Samarinda. Jarak tempuh kurang lebih 3 jam.
Cukup jauh, tapi demi pertunjukkan tari pampang yang ada di hari minggu saja.
Sepanjang perjalanan dengan aspal mulus.
RM. Tahu Sumedang
Alamat: Jalan Raya Balikpapan-Samarinda KM.50
Untuk makan
malam kami singgah di Tahu Sumedang. khas sunda lah. Masakan sunda memang laris
manis ya di Tanah borneo.
Kota Samarinda
merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Samarinda terbelah menjadi dua
bagian karena terdapat sungai di tengah kota yaitu Sungai Mahakam. Seluruh wilayah kota ini berbatasan
langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pukul 11 kami tiba di Ibukota
Kalimantan timur dan langsung menuju hotel.
Hari
Kelima (08 Mei 2016)
Hari ini kami akan mengelilingi dan
mengeksplore lebih dekat kota Samarinda. Meskipun cukup melelahkan karena
semalam hampir setengah hari melakukan perjalanan yang panjang dna melelahkan
kami harus tetap semangat. Kami Sarapan nasi kuning di depan hotel dan menunggu
di Lobby jam 9 pagi, eh ternyata si abang supir jam karet. Tiba di Hotel jam 10
kurang, ya sudahlah mau dibilang apalagi.
Tepian
Sungai Mahakam
Pagi yang cerah, kami
memutuskan untuk sejenak melihat bagaimana sungai Mahakam yang begitu terkenal.
Terlihat warga sekitar sedang menikmati pagi dengan duduk sejenak di tepi
sungai. Masyarakat Samarinda menyebut ini tepian, karena lokasinya berbatasan
langsung dengan Sungai Mahakam. Sungai Mahakam merupakan bermuara di Selat
Makassar dengan panjang sekitar 920 km. Kami memilih untuk duduk sejenak sambil
menikmati cendol yang dijajahkan di tepi sungai, sederhana tapi saya suka pagi
hari ini dengan melihat suasana sungai Mahakam serta suasana masyarakat yang
ada disini.
Masjid
Islamic Centre
Alamat: Jl. Slamet Riyadi No.1, Tlk. Lerong
Ulu, Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
Letaknya di pusat kota
membuat kami penasaran untuk melihat masjid ini.Mesjid dibangun pada tahun 2001
dan diresmikan pada tahun 2008. Dari luar saja, sudah terlihat kemegahan dan
kemewahan masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Samarinda. Masjid ini
merupakan masjid yang termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah
Masjid Istiqlal yang memiliki luas bangunan 43.500 meter persegi ini mampu
menampung 10.000 jamaah. Saya begitu takjub melihat bangunan masjid yang
berdiri kokoh. Pada kesempatan kali ini, langsung mengunjungi masjid yang
begitu fenomenal. Sayang, kami tak kebetulan dalam waktu sholat dzuhur,
sehingga kami pun hanya beberapa saat saja disini untuk mengabadikan gambar.
Tak terlihat banyak pengunjung disini, hanya beberapa masyarakat yang sudah
selesai melakukan pengajian.
Kampung
Tenun
Alamat:
jalan bung tomo
Salah satunya adalah di
sektor wisata kerajinan yang berada di daerah Samarinda Seberang yaitu Kampung
Tenun Sarung Samarinda. Tak
ada salahnya untuk membeli kain tenun yang khas dari sini. Letaknya tak jauh
dari pusat kota sehingga mudah mendapatkan tempat ini. Pada kesempatan ini,
saya dan keluarga begitu antusias untuk memilih bahan yang cocok untuk di beli.
Kami memili di suatu toko yang menjualkan aneka kain tenun khas Samarinda
dengan corak yang menarik serta batik khas Samarinda yang wajib di beli bila
berada disini, ingat sesuai dengan budget ya. Salah satu yang khas dari kota
Samarinda adalah kain tenunnya memiliki motif kotak-kotak. Setelah mendapatkan
kain tenun dan batik yang diinginkan, kami pun bergegas untuk mengunjungi
tempat yang menarik.
Masjid Shiratal Mustaqiem
Alamat: di
Jalan Pangeran Bendahara Rt.07 Nomor. 20, Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang
Masjid yang dibangun pada tahun 1881
yang dibangun oleh Said Abdurachman
bin Assegaf, seorang ulama dan pedagang muslim dari Pontianak, Kalimantan Barat yang datang ke
Samarinda pada tahun 1880. Masjid ini pernah menjadi pemenang ke-2 dalam
Festival masjid-masjid bersejarah di
Indonesia pada tahun 2003. Uniknya lagi masjid ini juga menyimpan Kitab Al
Quran tertua yang disimpan berusia 400 tahun lebih. Mesjid ini dengan bangunan
yang sudah tua dan terlihat cukup menarik bagi yang menyukai bangunan tua, its
ok lah. Mesjid ini tak begitu jauh dari kampung tenun. Tak banyak hal kami
lakukan. Kami hanya beberapa saat saja disini, suasana terlihat sunyi dan tak
terlihat banyak pengunjung.
Restoran Bu Tini
Alamat:
Jl Agus Salim No 1
Perjalanan selanjutnya
untuk mengunjungi desa Pampang yang begitu fenomenal. Dalam perjalanan ini,
kami tak segaja melihat restoran yang begitu rame dengan pengunjung. Kami
memutuskan untuk makan siang disini. Terlihat suasana tradisional yang cukup
menarik dengan suasana indoor maupun outdoor serta pengunjung yang cukup ramai
disini. Menu disini cukup bervariasi, tapi kami memilih untuk mencoba ayam
bakar yang khas, dan ternyata ayam bakarnya begitu lezat dan cocok sekali
mengisi perut disiang ini.
Desa
Budaya Pampang
Alamat:
Sungai Siring, Kota Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur
Perjalanan dari
Samarinda sekitar 1,5 jam, lumayan jauh tapi kami menikmati perjalanan ini. wisata
budaya Desa Budaya Pampang. Desa ini dihuni oleh suku Dayak Kenyah. Desa
Pampang diresmikan sebagai desa budaya pada bulan Juni tahun 1991 oleh Gubernur Kalimantan Timur HM. Perjalanan ini kita dapat melihat suasana kota
yang ada di Samarinda, suasana cukup bersih dengan jalan yang bagus. Setelah
1,5 jam akhirnya kami pun tiba di desa Pampang. Suasana yang sederhana yang
memang menjadi tempat yang akan kami kunjungi untuk melihat tarian tradisional.
Kami begitu antusias karena waktu sudah jam 2 siang karena menurut om google
pertunjukan akan di mulai dari jam 2 sampai jam 3 siang. Aduh, saya begitu
penasaran, apakah pertunjukan tari sudah dimulai atau tidak. Ternyata kami
beruntung, ternyata pertunjukan tari belum dimulai. Kawasan wisata desa pampang
ini terlihat rumah lamin besar yang didesain berupa rumah panggung dengan
ketinggian mulai dari 3 m hingga 5 m begitulah kesan pertama di tempat ini. Setelah
membeli tiket, kami pun bergegas untuk duduk dan memilih tempat yang pas untuk
melihat pertunjukan. Suasana yang cukup ramai disini, membuat kami duduk di
barisan ketiga, its ok masih cukup terlihat untuk melihat pertunjukan. Akhirnya
tarian pun di mulai.
Cukup menarik dengan tarian yang khas dengan pakaian yang
khas yang mereka kenakan. Bagi yang tak pernah melihat tarian ini, pasti
merasakan penasaran bagaimana tarian tradisonal. Pesta budaya ini
mempertunjukkan 8 tarian khas Suku Dayak dengan diiringi alat musik tradisional.
Tarian yang ditampilkan cukup menarik dengan mengajak para penonton untuk
menari bersama pengunjung. Setelah tarian selasai, para pengunjung bisa
mengabadikan foto bersama para penari, cukup menarik. Selain dengan para
penari, disini juga bisa berfoto dengan seorang nenek dan seorang kakek yang
sudah berusia sepuh dengan keunikan yang ada pada mereka. Ternyata nenek dan
kakek tersebut memiliki telinga panjang, cukup menarik untuk dilihat. Bagi yang
ingin merasakan seperti para penari dengan kostum yang cukup menarik, kita bisa
menyewa baju adat itu. Setelah itu kami
memutuskan untuk menyewa baju adat yang memang disewakan buat pengunjung. Saya
dan keluarga tak lupa untuk mengabadikan foto dengan menggunakan kostum dengan
latar suasana rumah tradisonal yang begitu menarik, sungguh pengalaman yang
menyenangkan.
Tenggarong
Letaknya sekitat 1,5
jam dari Samarinda yang merupakan sebuah kota kecamatan sekaligus ibu kota
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pada sore hari ini, kami tetap
semangat untuk mengunjungi tempat yang menarik ada di Tenggarong. Akhirnya sore
menjelang malam hari kami pun tiba. Sayang sekali tidak bisa melihat dengan
jelas, karena hari pun mulai gelap. Tiba disana kita disambut dengan jembatan
yang pada beberapa tahun silam pernah runtuh, dan dalam beberapa bulan lalu
sudah bisa dipergunakan kembali. Jembatan yang kokoh begitu jelas terlihat.
Suasana kota yang cukup menarik dengan beberapa gedung dan taman yang sedang di renovasi. Walaupun sudah
menjelang malam, tapi kami tetap semangat utnuk mengunjungi tempat yang menarik
yang ada disini.
Museum
Mulawarman
Alamat: Tallo, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan, Indonesia
Bangunan museum
Mulawarman merupakan bekas Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara yang dibangun
pada tahun 1936. Museum yang sebelumnya adalah bangunan Keraton Kesultanan
Kutai Kartanegara ini didirikan pada tahun 1932
oleh Pemerintah Belanda yang menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji
Muhammad Parikesit pada tahun 1935.
Istana yang cukup menarik bila berada disini, tapi kami tak bisa masuk kedalam.
Terlihat istana berwarna putih dengan taman yang cukup indah menghiasi
perkarangan. Di dalam museum dapat dijumpai koleksi benda bersejarah peninggalan
Kerajaan Kutai. Karena hari sudah mulai gelap sehingga kami hanya bisa
mengabadikan gambar di luar istana dengan suasana yang cukup mencekam. Secara
hari sudah mulai gelap, sehingga hanya bisa melihat sejenak dan tak bisa
berlama-lama berada disini, lumayan seram ya hehehe.
Mahakam
Lampion Garden
Alamat: Jl. Slamet Riyadi,
Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
Jam Buka: 18.00- 22.00
Malam ini, kami akan
mengujungi tempat yang menarik dengan suasana lampu-lampu yang menarik yang
terletak di tepian Mahakam karang asam.Tempat ini mengingatkan saya dengan Kota
Batu, Jawa Timur yang memiliki lampu yang menarik. Jadi rindu dengan Batu
hehehe. Disini kita bisa melihat bentuk lampu yang menggambarkan landmark
misalnya Merlion yang berada di Singapore, Menara Eifel Paris, Menara Pisa,
Kincir angin dan masih banyak bentuk-bentuk lampu yang begitu menari terlihat.
Saya begitu antusias untuk melihat keunikan tempat ini. Malam yang indah dengan
penuh lampu yang indah terlihat di Samarinda, dan tak terasa hari mulai larut
kami pun bergegas meninggalkan tempat.
Hari keenam (09 Mei 2016)
Balikpapan menjadi
tempat yang terakhir dalam perjalan ini. Jam 06:00 pagi kami pun bergegas dari
Samarinda menuju Balikpapan. Sepanjang perjalanan pulang, banyak pedagang yang
berjualan buah naga. Hal itu membuat saya penasaran dan ingin mencicipi buah
naga. Ternyata rasanya sangat manis, segar dan harganya sangat terjangkau hanya
5 ribu per kilogram. Murah banget kan, kalau di Medan bisa 35 ribu sekilo. Cocok dijadikan oleh oleh untuk keluarga. Setelah
perjalanan hampir 3 jam kami pun tiba di Samarinda. Terlihat suasana yang cukup
mendung menemani perjalanan kami di Balikpapan. Tapi walaupun cuaca mendung,
tapi semangat tak boleh mendung juga ya.Kota Balikpapan terletak di pesisir
tenggara kalimantan timur, kota ini menghadap ke arah Selat Makassar.
Pantai
Kemala
Alamat:
Jln. Jend Sudirman, Balikpapan Selatan
Wisata pantai menjadi
andalan di Balikpapan yang wajib di kunjungi bila berada disini terletak di
daerah pusat kota Balikpapan. Suasana yang sunyi terlihat, maklum kita kesini
ketika pagi hari sehingga tak ada pengunjung yang datang. Tak banyak hal yang
bisa kita lakukan karena cuaca yang mendung gulanah. Jika pada sore hari,
disini lebih menarik bila dikunjungi dengan bersantai di café yang ada disini.
Menurut om google lebih baik bila sore hari untuk melihat sunset tapi karena kami
akan pulang pada sore hari, sehingga kami datang di pagi ini, its ok lah hanya bisa melihat pantai yang
sederhana saja sudah cukup.
Pantai
Lamaru
Alamat:
Desa Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Wisata pantai yang ada
disini cukup tertata yang ada di Balikpapan menghadap ke arah Laut Sulawesi dan
memiliki pasir putih, walaupun sederhana masih ok lah. Pantai Lamaru berada tak jauh dari
Pantai Segarasari Manggar. Saat kami kesana pada pagi hari sehingga tak
ada pengunjung terlihat. Pantai Lamaru menawarkan suasana pepohonan cemara di
areal pantai sehingga menambah keindahan. Suasana sunyi sekali dengan
pemandangan pantai dengan pasir putih dan suasana yang cukup memukau, tapi kami
tak lupa mengabadikan gambar. Walaupun pantai tak sebiru pantai Kuta Bali, tapi
tak ada salahnya kesini bila berada di Balikpapan. Uniknya pantai ini adanya
tulisan “pantai lamaru” mempercantik tempat wisata ini.
Pantai
Manggar
Alamat: Jl. Pantai Manggar Segarasari,
Manggar, Balikpapan Timur, Kalimantan Timur, Indonesia
Pantai Manggar Segara
Sari memiliki nama asli Pantai Segara Sari yang memiliki luas 13.000 m2. Dengan
suasana yang hanpir sama dengan Pantai Lamaru dan Kamala membuat kami tak
berlama-lama berada di sini. Suasana sunyi begitu jelas terlihat. Tapi kita
bisa melihat patung beruang madu yang berdiri disekitar pantai. Sayang sekali
akhirnya hujan pun turun membuat kami tak betah berada disini, dan kami pun
bergegas meninggalkan pantai ini.
Ikan
Bakar
Makan siang hari ini,
kami memilih makanan seafood, memang di Balikpapan sangat terkenal dengan
makanan laut. Kali ini kami makan ikan baronang rica rica. Lucu ya nama
ikannya? Rasa dari ikannya enak dan bumbu rica rica pedas dan cocok buat saya.
Makan siang yang lahap dan mengenyangkan.
Setelah berwisata
kuliner kami lanjut menuju Bandara Sepinggan. Ya, jadwal penerbangan kami pada
pukul 13:25. Waktu yang mepet dan terburu buru, kebiasaan lama yang melegenda.
Proses check in beres langsung menuju pintu kebarangkatan. Pesawat pun terbang
meninggalkakan kota yang terkenal akan minyak. Kemudian tiba di Jakarta pukul
15:00 sore hehehe kok cepat ya, yaiyalah
waktu Balikpapan Jakarta kan mundur. Lanjut pukul 16:00 terbang lagi menuju
kota Medan, dan mendarat dengan sempurna di Bandara Internasioanal Kualanamu.
Alhamdulillah trip Borneo kali ini berjalan dengan aman dan selamat meskipun
ada kejadian yang tak mengenakkan, cukup dijadikan pengalaman dan kenang
kenangan. Perjalanan ke tanah borneo penuh sejuta kesan, mulai dari pantainya
biru bak kolam renang di Kepulauan Derawan, megahnya masjid di Samarinda,
keunikan budaya Dayak dan bertemu langsung dengan mascot dufan yaitu Bekantan
di Tarakan. Perjalanan di Indoenesia memang gak jauh dari alam indah nan eksotis
dengan corak budaya Indonesia yang beragam. Kami pun menuju Bandar Udara Sepinggan
menuju kota asal kami, Medan.
SELESAI