Hanoi, Ho Chi Minh, Phnom Penh, Siem Reap
Vietnam & Cambodia, Keajaiban Dunia Halong Bay & Angkor Wat
31 Desember 2015 - 06 Januari 2016
Vietnam & Cambodia, Keajaiban Dunia Halong Bay & Angkor Wat
31 Desember 2015 - 06 Januari 2016
Saat saya merencanakan perjalanan ke Vietnam
dan Cambodia, banyak teman maupun saudara saya yang begitu meremehkan Vietnam
dan Cambodia. Mau ngapai ke sana? Memang disana tempat wisata ya? Disana kota
perang ya ? Bukannya negara miskin ya? Ngapain jauh jauh kesana, lebih cantik
Indonesia, mau lihat manusia perahu ya? Tapi saya tak pernah mengubris pernyataan
mereka, toh saya begitu menyukai segala keunikan di setiap Negara. Mungkin
pikiran mereka terlalu sempit, Gak pernah lihat situs wisata semacam
Tripadvisor atau Lonely Planet. Mungkin mereka kurang piknik, sotoy atau
apalah. Karena berkat om google yang
meyakinkan saya dengan gambar-gambar serta cerita orang-orang diblog yang sudah
pernah kesana, membuat saya bertekad bulat untuk kesana. Kedua Negara ini pangsanya kebanyaan bule
bule. Jadi gak terlalu banyak orang Indonesia yang berkunjung.
Hari Pertama (31 Desember 2015)
Perjalanan dimulai dari Medan menuju Kuala Lumpur pada tanggal 31 desember jam 18:30 dengan menggunakan maskai AA. Setelah tiba di Kuala Lumpur kami hanya tidur satu malam di hotel Tune hotel KLIA.
Hari Kedua (01 Januari 2106)
Keesokan harinya penerbangan menuju Hanoi dengan maskapai yang menjadi andalan yaitu AA pada jam 06:00 pagi. Pesawat dari Kuala Lumpur terbang menuju Vietnam. Setiba di bandara, kami disambut dengan udara di Hanoi yang lumayan dingin sekitar 19 derajat celcius. Sepertinya saya salah kostum lah, karena dinginnya lumayan menusuk tulang, tak apalah mari kita nikmati saja hehehe. Setiba di bandara Noi Ba Hanoi saya begitu penasaran bagaimana kota Hanoi itu. Bandaranya lumayan besar, modern dan bersih. Vietnam merupakan negara bekas jajahan Prancis dengan ibu kota adalah Hanoi. Mata uangnya adalah Dong (D). Vietnam adalah Negara paling timur di semenanjung Indochina di asia tenggara. Negara ini memiliki tempat wisata yang cukup terkenal dan dibagi ke dalam beberapa zona wilayah pariwisata. Wilayah pariwisata Vietnam antara lain Vietnam Utara, Vietnam Tengah, dan Vietnam Selatan. Kesempatan kali ini kami hanya mengunjungi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Pada awalnya Vietnam merupakan sebuah negara, kemudian terbagi menjadi dua bagian yaitu menjadi Vietnam Utara yang komunis dan Vietnam Selatan nonkomunis. Hingga akhirnya pada tanggal 12 Juli 1976 Vietnam menjadi satu negara yaitu Republik Sosialis Vietnam dan di tetapkan Hanoi sebagai ibu kotanya.
Hari Kedua (01 Januari 2106)
Keesokan harinya penerbangan menuju Hanoi dengan maskapai yang menjadi andalan yaitu AA pada jam 06:00 pagi. Pesawat dari Kuala Lumpur terbang menuju Vietnam. Setiba di bandara, kami disambut dengan udara di Hanoi yang lumayan dingin sekitar 19 derajat celcius. Sepertinya saya salah kostum lah, karena dinginnya lumayan menusuk tulang, tak apalah mari kita nikmati saja hehehe. Setiba di bandara Noi Ba Hanoi saya begitu penasaran bagaimana kota Hanoi itu. Bandaranya lumayan besar, modern dan bersih. Vietnam merupakan negara bekas jajahan Prancis dengan ibu kota adalah Hanoi. Mata uangnya adalah Dong (D). Vietnam adalah Negara paling timur di semenanjung Indochina di asia tenggara. Negara ini memiliki tempat wisata yang cukup terkenal dan dibagi ke dalam beberapa zona wilayah pariwisata. Wilayah pariwisata Vietnam antara lain Vietnam Utara, Vietnam Tengah, dan Vietnam Selatan. Kesempatan kali ini kami hanya mengunjungi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Pada awalnya Vietnam merupakan sebuah negara, kemudian terbagi menjadi dua bagian yaitu menjadi Vietnam Utara yang komunis dan Vietnam Selatan nonkomunis. Hingga akhirnya pada tanggal 12 Juli 1976 Vietnam menjadi satu negara yaitu Republik Sosialis Vietnam dan di tetapkan Hanoi sebagai ibu kotanya.
Ho Chi Minh Mausoleum
Alamat: Hùng Vương, Điện Biên, Ba Đình, Hà Nội
Jam Buka: Hari Selasa-Kamis pada pukul 08.00-11.00 dan hari
Sabtu-Minggu pukul 08.00-11.00
,
Saat saya kesana tepat pada hari jumat,
sehingga tak bisa masuk kedalam. Its ok lah. Bangunan yang berdiri kokoh merupakan tempat jenazah Ho Chi Minh diawetkan dan disemayamkan di Ho Chi Minh Mausoleum.
Tempat ini mulai dibangun pada tanggal 2 September 1973 dan bangunan ini
selesai pada tanggal 29 Agustus 1975. Jenazah Ho Chi Minh dibaringkan didalam dengan atap miring, eksterior
terbuat dari granit berwarna abu-abu, sedangkan interior abu-abu warna hitam
dan batu dipoles dengan warna merah. Disekitar bangunan kita dapat melihat prajurit yang berdiri. Kita bisa
melihat prajurit berseragam lengkap yang siap menjaga tanpa ada rasa dingin menusuk tulang karena mereka sama sekali
tidak menggunakan jacket, mungkin mereka sudah
terbiasa ya. Setiap setahun sekali selama waktu 2 bulan tubuh
beliau akan dibawa ke Rusia untuk dirawat. Ho Chi Minh Mausoleum tutup setiap hari Senin dan Jumat, buka dari
jam 08.00 - 10.30. Banyak pengunjung yang hanya bisa melihat dari luar saja sambil mengambil
gambar bersama para prajurit yang sedang berjaga, bagi saya tak menjadi
persoalan bila tidak bisa masuk kedalam.
Presidential Palace
Alamat:
Hùng Vương, Ngọc Hà, Ba Đình, Hà Nội
Jam
Buka: 7AM- 5PM
Letakya tak jauh dengan Ho Chi Minh Mausoleum, hanya berjalan kaki saja
kita sudah sampai. Di bangun pada tahun 1900, tempat ini
dulunya adalah tempat tinggal kepala pemerintah Indocina. Dari kejauhan terlihat warna yang kuning
mencolok dengan bangunan yang tua masih tetap tertata rapi. Disini para
pengunjung tidak bisa masuk, hanya bisa melihat dari jauh saja ya. Bagi tamu
Negara yang penting saja yang boleh masuk, sayangnya saya bukan tamu Negara.
Kita hanya bisa melihat indahnya bangunan dari jauh saja dengan suasana yang
asri yang penuh dengan pepohonan yang rindang sehingga menambah keindahan tempat
ini. Di belakang bangunan mausoleum yang merupakan tempat Ho Chi Minh
memimpin negerinya pada
saat itu. Tapi
para wisatawan hanya bisa melihat dibagian belakang saja seperti taman yang
begitu asri dengan kolam yang indah, koleksi beberapa mobil pada zaman dahulu
yang masih terparkir disana yaitu dua mobil buatan Rusia dan satu mobil Peugeot 404
hadiah dari seorang warganya. Kita bisa melihat suasana dari ruang tamu lengkap dengan perabotan
yang seadanya serta suasana kamar tidur yang cukup sederhana dan rumah panggung yang
sempat dihuni Ho Chi Minh untuk istirahat dan bekerja.
One Pillar Pagoda
Alamat: Chùa Một Cột, Đội Cấn,
Ba Đình, Hà Nội, Vietnam
Jam Buka: 8-11.30am
daily & 2-4pm Tue-Thu, Sat & Sun
Hanya berjalan kaki, kita bisa sampai ke kesini. Dengan
udara yang dingin membuat saya semangat untuk melihat keunikan bangunan ini.
Tempat ini wajib dikunjungi bila ke Hanoi. One Pillar Pagoda dibangun
oleh Kaisar Ly Thai Tong, penguasa Vietnam kurun waktu 1028-1054. Bangunan ini telah
berumur lebih dari 1.000 tahun dan berdiri di atas satu batang kolom beton. Bangunan terbuat dari
kayu di atas batu pilar tunggal 1,25 m diameter. Bagi yang beragama lain, bisa beribadah disini. Banyak
pengunjung menikmati keunikan pagoda ini karena pagodanya dengan satu tiang
keren ya. One Pillar Pagoda berdiri di atas air yang bertepatan di
tengah kolam lotus. Disini terdapat tangga yang bisa menuntun para pengunjung
menaikki pagoda. Karena
saya muslim, hanya bisa melihat keindahan pagoda ini dari jauh dan hanya
sekedar mengabadikan foto saja. Tak lupa
saya membeli buah-buahan yang begitu menggoda dan pastinya segar yang di jajahkan para penjual disekitar pagoda. Mari bersantai sejenak dengan menikmati buah yang segar.
Temple of Literature
Alamat: Văn Miếu, Đống Đa, Hà Nội
Jam buka: 8 pagi sampai 5 sore
HargaTiket :
20.000 VND
Tempat ini didirikan tahun 1070. Temple of Literature
dipersembahkan sebagai tempat ibadah Konfucu, yang digunakan sebagai tempat
belajar Putra Mahkota. Tempat
ini merupakan universitas pertama yang ada di Vietnam. Temple of Literature
dibangun menyerupai arsitektur klasik China. Komplek luas ini
terdiri dari tiga bagian bagian. Melalui
gerbang ini kita menuju halaman yang rindang dengan pohon-pohon yang menaungi
menyusuri jalan setapak ini pengunjung juga dapat menyaksikan sebuah kolam
berukuran cukup besar di sisi kanan. Suasana yang asri dan penuh dengan penghijauan kesan pertama bila datang
kesini. Disini banyak pengunjung menikmati siang menjelang sore hari dengan
melihat keunikan tempat ini.
Hoan
Kiem Lake
Jam Buka: 7AM- 7PM
Danau ini berada di sekitar The Old Quarter, tepatnya di Distrik Hoan Kiem. Banyak pengunjung yang datang untuk menikamati sore hari bersama pasangan, teman maupun keluarga. Banyak pengunjung yang duduk bersantai ditepi danau, berolahraga atau menikmati secangkir teh di tepi danau, sungguh menyenangkan bisa melihat kedamaian disini. Menurut legenda, danau ini diberi nama Ho Hoan Kiem yang artinya Danau Pedang Yang Dikembalikan karena di tempat inilah pedang Thuan Thien dipulangkan kembali oleh Kaisar Vietnam Le Loi kepada Raja Naga (Long Vuong) melalui seekor kura-kura raksasa yang muncul di danau. Le Loi adalah merupakan raja dari Vietnam yang berhasil membebaskan Vietnam dari kekuasaan China pada tahun. Pada sore hari lebih seru ke danau terbesar di kota Hanoi yang berada di tengah kota Hanoi. Saya begitu menikmati sore hari di Hanoi dengan suasana yang cukup tenang ditemani pemandangan yang memikat.
Danau ini berada di sekitar The Old Quarter, tepatnya di Distrik Hoan Kiem. Banyak pengunjung yang datang untuk menikamati sore hari bersama pasangan, teman maupun keluarga. Banyak pengunjung yang duduk bersantai ditepi danau, berolahraga atau menikmati secangkir teh di tepi danau, sungguh menyenangkan bisa melihat kedamaian disini. Menurut legenda, danau ini diberi nama Ho Hoan Kiem yang artinya Danau Pedang Yang Dikembalikan karena di tempat inilah pedang Thuan Thien dipulangkan kembali oleh Kaisar Vietnam Le Loi kepada Raja Naga (Long Vuong) melalui seekor kura-kura raksasa yang muncul di danau. Le Loi adalah merupakan raja dari Vietnam yang berhasil membebaskan Vietnam dari kekuasaan China pada tahun. Pada sore hari lebih seru ke danau terbesar di kota Hanoi yang berada di tengah kota Hanoi. Saya begitu menikmati sore hari di Hanoi dengan suasana yang cukup tenang ditemani pemandangan yang memikat.
Di tengah danau ini terdapat pulau kecil bernama Jade Island yang di
dalamnya dibangun Ngoc Son Temple. Kuil yang dibangun pada abad ke-18 ini cukup
terkenal di kalangan wisatawan karena cerita legendanya. Disini suasana yang begitu asri dengan danau
yang indah dan terdapat jembatan yang berwarna merah begitu kontras terlihat. Saya pun penasaran dan berjalan melewati jembatan merah bernama The Huc atau sinar matahari. Selain bisa menikmati sejenak indahnya danau ini, saya melihat
penyu yang cukup besar loh, keren ya. Bagi yang ingin ke Hanoi, jangan lewatkan
bersantai dengan menikmati udara disore hari sambil menanti malam yang suasananya
juga tak kalah keren. Karena saat malam hari banyak lampu-lampu yang cukup
menambah keindahan disekitar danau. Bagi saya danau ini begitu layak dikunjungi
dan suasananya begitu terasa akan parawisata dengan melihat para turis yang
bersantai disini sambil menikmati kopi Vietnam yang begitu terkenal.
Hanoi Old Quarter
Alamat: 14 Yên Thái, Cửa Đông, Hà Nội
Pemandangan
disekitar old quarter yaitu banyak masyarakat menggunakan skuter, sepeda, mobil dan pejalan kaki yang berkerumun. Ruko yang terletak di sepanjang jalan menjualkan berbagai keperluan sehari-hari maupun menjualkan aneka souvenir. Terlihat ruko tersebut
dibangun lebih dari satu abad yang lalu. Rukonya dibangun pendek dan sempit.
Intinya suasana dikawasan bersejarah ini sangat rame dan macet. Banyak aneka toko yang berjajar dengan suasana yang cukup unik. Old Quarter, yang terletak di dekat Danau Hoan Kiem di Hoan Kiem District sebagai perdagangan utama di Hanoi.
Lion restorant
Alamat: 92 Lê Duẩn, Cửa Nam, Hoàn Kiếm, Hà Nội
Makanan yang disajikan cukup lezat dengan
suasana yang bersih, yang paling terpenting restoran ini Halal cocok buat yang
muslim. Para pengunjung yang datang kesini kebanyakan yang muslim. Banyak menu
disajikan dengan rasa yang pas buat lidah Indonesia.
Hotel Santa Barbara
Alamat: 23 Quán Thánh, Nguyễn Trung Trực, Ba Đình, Hà Nội
Setelah itu kami menuju hotel untuk beristirahat. Hotelnya simple dan bersih. Di samping lobby hotel ada coffe shop gitu yang bernama Highland Coffee. Cocok banget minum kopi yang terkenal itu. Malam ini saya tak melewatkan untuk menikmati secangkir kopi Vietnam, hmmm rasanya pahit tapi enak. Malam ini saya bersantai sejenak dengan menikmati kopi vietnam untuk menghangatkan diri dari dinginnya malam ini.
Hari Ketiga
Ha long Bay (02 Januari 2016)
Ha Long Bay terletak di provinsi Quang Ninh terletak di Vietnam
Utara sekitar 170 km dari Hanoi. Perjalanan dari Hanoi menuju Ha long Bay
selama 4 jam. Nama "Ha Long" artinya "naga yang turun dari
langit" dalam bahasa Sino Vietnam. Kerennya lagi Ha long Bay ini merupakan salah satu objek wisata yang mendunia dan telah terdaftar dalam Situs Warisan UNESCO. Sepanjang
perjalanan, saya tak memejamkan mata karena saya begitu penasaran suasana dari
pinggiran Vietnam, cukup sederhana. Teluk Ha Long adalah sebuah teluk seluas ±1.500 km² di sebelah utara
Vietnam dengan garis pantai sepanjang 120 km. Teluk ini berada di dalam teluk
Tonkin dekat perbatasan dengan Republik Rakyat Cina. Menurut legenda, Ha long Bay adalah tempat
menetapnya naga-naga yang turun ke bumi setelah membantu bangsa Vietnam yang
terancam atas kedatangan pasukan China. Para dewa di surga mendengar doa-doa
bangsa Vietnam, lalu mengirimkan naga-naga ke Bumi. Naga-naga tersebut kemudian
memuntahkan batu-batu zamrud dan permata ke dalam laut. Batu-batu tersebut
secara ajaib tumbuh menjadi pulau-pulau kecil yang menjulang tinggi,
menciptakan benteng alam yang menahan laju armada Cina. Setelah berhasil melaksanakan tugas tersebut,
naga-naga itu memutuskan untuk menetap di wilayah perairan yang kini disebut Ha
long Bay.
Saya begitu menikmati perjalanan menuju ke
tempat yang begitu popular. Setelah menanti selama 4 jam, akhirnya tiba juga. Sebelum mendekati pelabuhan, saya dapat
melihat suasana kota disekitar pelabuhan yang kental akan parawisata
begitu jelas terlihat walaupun masih bangunan yang masih terus dikembangkan. Akhirnya
kami pun menuju pelabuhan. Suasana pelabuhan yang begitu ramai dengan
pengunjung bule yang mempadati pelabuhan ini, wow kelas internasional ya
hehehe. Saya bahkan hanya melihat beberapa tamu dari Indonesia. Setelah
penantian selama 20 menit, akhirnya kapal kami pun berlayar. Kami menyewa 1
kapal, hanya saya beserta keluarga didalam kapal ini, sungguh menyenangkan
sekali. Kapal yang kami tumpangi terdiri dari dua lantai. Akhirnya kami
berlayar juga, jadi gak sabar melihat keindahan Ha long Bay. Saya begitu kagum
dengan pemandangan yang begitu indah, tak henti-hentinya saya ucapkan syukur
bisa kesini.
Suasana
yang indah ini tak akan pernah saya lupakan, pokoknya keren lah. Di dalam kapal
kami akan bersantap siang sudah saatnya untuk mengisi perut. Siang ini kami
disajikan hidangan seafood yang segar tapi sedikit asin. Karena yang bikin
makan siang kali ini cukup berkesan, kita bisa bersantap sambil melihat
pemandangan yang indah dari kaca yaitu pemandangan indah berupa teluk yang terdiri dari 1.969 pulau-pulau batu kapur yang menjulang. Setelah puas makan siang yang cukup mengenyangkan,
akhirnya tak terasa sudah sampai ke tempat yang tak kalah keren, mari kita
turun kapal sejenak.
Thien Cung Cave
Saya
begitu penasaran, karena dilihat dari om google tempat ini begitu indah. Thien Cung Cave atau jika
diterjemahkan artinya adalah Gua Istana Surga. Untuk menuju gua, kita harus menaiki beberapa anak
tangga, lumayan lah. Jangan khawatir akan merasakan bosan, di sini juga bisa
melihat keindahan pemandangan sekitar Halong bay dari atas. Viewnya begitu
memukau. Saya begitu senang dan cukup
membuat tak merasakan bosan maupun lelah. Karena saat kesana lagi musim dingin,
jadi tak begitu terasa terik.
Setelah menaiki tangga, akhirnya tiba juga di gua
ini yeahhh. Dari pintu masuk saja saya sudah penasaran. Disini tak terkesan gelap
karena cahaya yang masuk dari beberapa lubang yang secara alami ada di gua itu,
gua itu memiliki beberapa lampu warna-warni merah, jingga, kuning, putih,
hijau, ungu dan biru yang sangat dengan perpaduan lampu berwarna warni
yang di tata sedemikian rupa yang begitu indah terlihat. Saya menikmati
keunikan dari gua ini. Saya melihat berbagai macam bentuk dari Stalagmites yang
tumbuh dari lantai gua akibat tetesan air yang mengandung batu kapur dari atap
gua. Ada yang berbentuk cendawan, mirip kol bertingkat-tingkat, ada yang mirip
patung orang suci atau ksatria, ada juga yang hanya sekedar meruncing ke atas. Disini begitu banyak keunikan bentuk gua
dengan perpaduan lampu membuat saya betah disini.
Setelah puas melihat gua ini,
saat menuruni tangga, para pengunjung juga dapat melihat keindahan pemandangan sekitar Halong bay dari
atas, pengalaman yang menyenangkanlah.
Selain itu disini ada menjualkan souvenir yang harganya lumayan mahal
lah. Akhrinya kami pun meninggalkan gua ini dan menuju kapal untuk berlayar
kembali. Sepanjang perjalanan ini, kami memilih duduk di lantai dua. Pemandangan
disini begitu indah dan jelas terlihat daripada di lantai satu. Batu kapur yang merupakan ciptaan Tuhan ini memang begitu indah. Saya duduk di kursi malas
sambil bersantai menikmati indahnya pemandagan ini. Saya merasa enggan untuk
beranjak dari sini, betah rasanya melihat kedamaian disini. Angin bertiup serta
indahnya suasana bak serasa melihat lukisan pemandangan ya hehehe. Tak terasa
kapal kami akan menuju pelabuhan, dengan berat hati saya pun harus meninggalkan
kapal dan kembali menuju Hanoi.
Thang Long Water Puppet Theatre
Alamat: 57b Đinh Tiên
Hoàng, Hoàn Kiếm Hanoi
Jam pertunjukan: setiap
hari, 15:30, 17:00, 18:30, 20:00, 21:15 dan khusus hari Minggu,
9:30.
Harga Tiket: 60.000 VND
Show ini letaknya tak jauh dari Hoan Kiem
Lake. Bagi saya show ini unik sekali. Water Puppet merupakan salah satu
seni kebudayaan Vietnam diyakini sudah ada sejak abad ke 11 Masehi sehingga
menjadi daya tarik para wisatawan dengan tataan panggung serta layaknya wayang air yang disusun seperti
drama. Pertunjukan wayang ini unik karena dilakukan di atas
kolam air dan diiringi musik tradisional Vietnam yang terletak sebelah kiri
panggung dengan pemain musik duduk dan selama pertunjukkan berlangsung mereka
memainkan musik dengan alunan yang indah. Pertunjukan ini menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat
Vietnam yang merupakan masyarakat agraris dan nelayan, kisah legenda dan
pahlawan bangsa Vietnam juga sering diangkat dalam pertunjukan Water Puppet. Tapi sebelum masuk, para pengunjung di
berikan kertas yang berisikan urutan cerita drama yang akan dimainkan, jadi kita
gak bingung kok. Bagi yang ingin melihat show yang unik ini, jangan lupa kesini
ya, di jamin gak rugi deh. Menonton show ini sebagai penutupan perjalanan kami
di Hanoi.
Hari Keempat (03 Januari 2016)
Akhirnya pada pukul 06:00 pagi pesawat kami
dari Hanoi menuju Ho chi minh. Dengan rasa kantuk tapi kami semangat untuk
menuju Ho Chi Minh. Akhirnya tiba juga dan kami disambut dengan udara panas
yang menyengat. Cuaca di Hanoi yang dingin berubah menjadi cuaca yang Ho Chi
Minh cukup panas. Walaupun cuaca begitu kontras antara panas dan dingin, tapi
kami begitu penasaran suasana Vietnam tepatnya di Ho Chi Minh. Kota ini diduduki oleh Prancis pada 1859. Selama pendudukan Prancis, terdapat bangunan
di kota ini mencerminkan keberadaan bangsa Eropa tersebut, sehingga kota ini
dijuluki sebagai “The Paris of Orient”.
War Museum
Alamat: 28 Vo Van Tan Street, District 3
Jam Buka : 8.00 – 11.45 dan 13.30 – 16.45
Tiket masuk : 15.000 VND
Bagi yang suka sejarah, tempat ini wajib
dikunjungi. Tapi tak ada salahnya untuk menambah pengetahuan untuk melihat
bagaimana tang dan perang saat itu. Banyak turis asing yang datang melihat
museum ini, mereka lebih tertarik ke museum dibandingkan berbelanja hehehe. Gedung
museum ini cukup besar terdiri dari 3 lantai dan beberapa ruangan. Pada lantai pertama,
beberapa barang menunjukkan dukungan negara lain terhadap perjuangan rakyat
Vietnam dan mengecam Amerika. Di lantai 2 semacam bukti bukti kekejaman perang
Amerika terhadap bangsa Vietnam. Di lantai tiga hampir sama seperti lantai 2,
disini terdapat pameran foto-foto jurnalis. Di dalam museum, bisa melihat cerita yang menggambarkan suasana zaman
perang lengkap dengan penjelasan yang ada di dinding museum ini. Banyak
penjelasan yang disertai dengan foto. Kita dapat melihat senjata-senjata yang
digunakan oleh tentara AS dan Vietnam, peluru-peluru, pakaian para tentara,
lubang-lubang perlindungan, dan masih banyak lagi. Museum peninggalan perang di
Vietnam, memang menjadi saksi bisu betapa kerasnya perang antara Vietnam dan AS
di masa lalu. Bila kita lihat sekilas gambar masa kelam pada saat itu, begitu banyak kesedihan yang mendalam bagi masyarakat Vietnam.
Reunification Palace
Alamat: 135 Nam Kỳ Khởi
Nghĩa, Bến Thành, Quận 1, Hồ Chí Minh, Vietnam
Jam Buka: 0730-1130 AM
& 1300 – 1700 PM.
Harga Tiket VND 30.000 – 50.000
Bangunan dengan halaman
yang memiliki hamparan rumput yang hijau dilengkapi dengan air mancur yang di tata apik terlihat dibagian tengah
gedung. Istana ini memiliki luas 12 hektar. Istana ini
menjadi tempat tinggal dan juga kantor Presiden Vietnam Selatan selama perang
Vietnam yang mana dulunya Vietnam masih terpecah menjadi dua. Kami hanya melihat dari depan saja, its ok
lah. Bangunan ini terdiri empat lantai dan 1 mezzanine ini
menyimpan banyak sekali benda-benda yang berharga. Bagi yang ingin melihat kedalam, cukup bagus
suasana ruangan didalam menurut om google loh. Di dalamnya tedapat ruang
pertemuan, ruang peta, ruang perpustakaan, ruang komando, ruang menyambut tamu,
ruang makan, ruang beristirahat dan kamar-kamar tamu, tempat dansa, ruang
bermain kartu, bahkan hingga bunker bawah tanah untuk bersembunyi presiden. Tapi pada kesempatan ini kami hanya didepan
saja.
Saigon Notre-Dame Basilica
Alamat: Bến Nghé, tp. Hồ Chí Minh, Ho Chi Minh
Katedral ini bergaya
Prancis, karena dibangun saat pemerintah kolonial masih menduduki Saigon, yaitu
antara 1863 hingga 1880. Gereja dibangun dengan batu bata dan genteng yang
diimpor langsung dari Perancis. Patung Perawan
Maria juga di terletak dalam taman kecil ini dengan tataan yang cantik. Karena
saya muslim, saya hanya melihat dari depan saja, cukup terik saat itu. Walaupun
tidak masuk kedalam, kami cukup menikmati indahnya suasana kota tua dengan bergaya Prancis yang masih
terjaga. Bagi beragam lain, bisa kesini sambil beribadah, tak ada salahnya kan?
Tapi kami hanya bisa melihat dari luar sudah cukup kok.
Centra Post Office
Alamat: Công Xã Paris, P.Bến Nghé, Q.1
Harga Tiket : gratis
Hanya berjalan kaki saja kita akan mengunjngi
kantor pos yang begitu terkenal. Bangunan yang tak jauh dari gereja, cukup
berjalan kaki saja kita bisa menuju kantor pos ini. Kantor pos yang
dibangun antara tahun 1886 sampai 1891 dan masih difungsikan sebagai kantor pos
utama Kota Ho Chi Minh. Dari
kejauhan terlihat jelas bangunan tua yang berwarna kuning mencolok yang tertata
rapi, keren lah. Saya tak merasakan kesan kumuh, melainkan tataan yang rapi
kita seolah-olah berada di zaman dulu tanpa merubah bentuk bangunan yang
bergayakan colonial, keren lah. Kantor pos ini juga memiliki arsitektur gotik
khas Prancis, yang dibangun pada awal abad ke-20. Arsitek bangunan ini adalah
Gustave Eiffel, yang juga merancang Menara Eiffel di Kota Paris, Prancis.
Didalam kita juga bisa melihat aura
tempo dulu yang kental serta tempat ini masih digunakan sebagai kantor pos.
Kubah bangunan ini tampak megah ciri khas bangunan tempo dulu. Jangan lewatkan berkirim surat, tapi saya hanya duduk menikmati arsitektur
bangunan yang begitu indah serasa di Paris katanya hehehe. Disini juga ada
semacam telepon umum cukup unik dengan tempat yang berwarna merah terang yang
biasanya sebagai spot foto bagi wisatawan. Selain itu disini juga ada toko
souvenir dengan barang yang cukup unik.
Ho Chi Minh City Hall
Alamat: 86 Lê Thánh Tôn, Bến Nghé, Quận 1, Hồ Chí
Minh
Jam Buka: 8AM – 10PM
Hari mulai siang, matahari pun bersinar
dengan terik. Tapi tak melunturkan semangat kami untuk ke city hall yeahh. Bangunan
ini pertama kali di bangun pada tahun 1902 hingga 1908 pada era colonial Prancis.
Suasana kota tua yang begitu terjaga dan tertata begitu apik serta taman yang
dihiasi dengan bunga yang indah serta terlihat patung Ho Chi Minh yang berdiri
tegak di tengan halaman. Bagi pengunjung hanya bisa melihat keindahan taman ini
saja dan tak bisa masuk kedalam. Tapi kami begitu menyukai aura tempo dulu yang
bersih tanpa terkesan kumuh, keren lah. Saya disini hanya duduk sejenak dan
mengabadikan gambar karena matahari yang begitu terik membuat kami tak betah
berlama lama disini, dan kami pun meninggalkan tempat yang begitu terkenal dan
lebih asyik dikunjungi pada sore maupun malam hari. Karena malam hari lampu di
bagian luar memberikan cahaya yang cukup unik. Saat sore atau malam hari, kita
tak merasakan panas matahari yang begitu terik, its ok lah.
Saigon Opera House
Alamat: 7 Lam Son Square,
Ben Nghe Ward, District 1, Ho Chi Minh City, Vietnam
Opera House adalah bagian dari Gedung Opera
yang berada di Hanoi. Ibu Kota Vietnam dan bangunanannya sama dengan Gedung
Opera Garnier di Paris. Gedung yang dibangun tahun 1897 tersebut
memiliki 800 kursi dan saat ini masih difungsikan sebagai gedung pertunjukan. Kami hanya sebentar saja disini, karena hari
yang cukup terik membuat kami tak betah disini. Katanya kalau malam hari disini
lebih bagus, its ok lah.
Ben Thanh Market
Alamat: Phan Bội Châu, Bến Thành, Hồ Chí Minh,
Vietnam
Jam Buka: Setiap
hari (05.00 - 18.00)
Pusat perbelanjaan tradisional di Ho Chi Minh City
yang sangat dikenal oleh wisatawan asal Indonesia. Jika ingin mendapatkan harga yang terjangkau, jangan
lupa tawar yang sadis ya. Saya membeli beberapa kaos, pashimina. Belanja yang
di beli untuk oleh-oleh saja. Kami hanya beberapa jam saja disini. Setelah mendapatkan
barang yang diinginkan, kami bergegas meninggalkan pasar yang cukup ramai ini.
Saigon Dinner Cruise
Alamat: Saigon river
Jam Buka: 6PM- 10PM
Makan malam kali ini diatas kapal. Menikmati
hidangan menu internasioanal dengan
pemandangan gedung- gedung yang gemerlap dan bercahaya. Tepat jam 8 malam kapal kami pun
berlayar. Saatnya menikmati makan malam yang berkelas ala Vietnam. Nikmati keindahan kota Ho Chi Minh City pada
saat malam bergabung dengan makan malam di kapal dengan sejuta kenangan di
Sungai Saigon.
Para pengunjung di hibur dengan pertunjukkan dance yang cukup
menarik dan penyanyi cewek dengan lagu mandarin dan lagu entah apa lah, saya
tak begitu mengerti. Cukup menghibur lah penampilannya. Menikmati malam
mengarungi sungai melewati gedung gedung kerlap kerlip ditemani semilir angin
malam sambil menimati hidangan cukup direkomendasi lah. Setelah 2 jam berlayar,
akhirnya makan malam pun selesai.
Hari Kelima (04 Januari 2016)
Salah satu paket wisata tour yang terkenal di sekitar
kota Ho Chi Minh City adalah menyusuri sungai Mekong. Sungai Mekong berada di
Provinsi Mỹ Tho yang memiliki luas 30,81 mi² dan jumlah penduduk 220,000 jiwa pada 2012. Merasakan
kearifan lokal, tempat ini sangatlah pas. Tur
kebun, sawah dan rawa di Delta Mekong yang menarik disini. Melihat rumah
penduduk, warga lokal serta kehidupan mereka sehari-hari merupakan sesuatu yang menarik, kita
bisa merasa lebih dekat dengan mereka. Tampak kesederhanaan tapi bersahaja
tergambar. Penduduknya juga ramah menyambut wisatawan. Suasana kampungnya
sangat natural, sederhana, tapi bersih dan di tata dengan baik. Kira-kira sejam perjalanan menuju delta Mekong.
Sepanjang jalan pemandangan yang disuguhkan berupa sungai, sawah padi,
kebun-kebun dan rumah-rumah.
Sungai Mekong
Sungai Mekong adalah sungai ke-12 terpanjang di dunia, ke-10 terbesar. Panjangnya 4880 km dan Sungai Mekong memiliki luas 812,000 km persegi. Mengalir dari Dataran Tibet di
utara mengalir melalui Yunnan di China, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Untuk
menuju pulau pulau kita harus menggunakan sebuah kapal kayu yang cukup besar. Sungai
Mekong cukup luas dan airnya berwarna kecoklatan, dan sepanjang sungai banyak
perahu-perahu kecil. Mengarungi sungai sambil minum kelapa muda merupakan pengalaman yang menyenangkan. Matahari bersinar terik siang itu. Sekilas sungai ini mirip
dengan sungai Musi di Palembang. Kapal kayu kami pun berlabuh disebuah pulau.
Suasana pulau ini seperti desa desa yang ada di Indoenesia.
Pulau Unicorn
Kira-kira 5 menit kami pun sampai di pulau Unicorn. Sebuah desa
kecil yang sederhana dan masih terjaga hingga saat ini. Rumah rumah penduduk
masih terbuat dari kayu dan beralaskan tanah. Intinya seperti kembali pulang
kampung yang sesungguhnya, tapi kampung disini sudah ditata dengan baik jadi
gak terkesan kumuh. Tapi jangan salah penduduk disini berkulit putih dan
cantik. Itu karena mereka rajin mengkonsumsi madu. Beberapa tempat menarik di
Pulau Unicorn
1.Peternakan Madu dan Manisan
Mengunjungi peternakan lebah madu untuk
menikmati teh madu. Kita dapat juga berpose dengan lebah lebah penghasil madu,
jinak kok. Ya 11 12 dengan yang di Thailand, tapi ini lebih sederhana tempatnya. Karena berhubungan saya flu cocok sekali minum yang hangat hangat. Selain itu
kita juga dapat mencicipi manisan dan merupakan hal yang wajib. Manisannya
memiliki beberapa macam. Semuanya enak dan cocok dijadikan buah tangan. Kalau
hanya mencicipi saja, semuanya free, tapi kalau berminat beli gak papa kok,
harganya juga terjangkau.
2.Permen Kelapa
Kami diberikan
kesempatan untuk melihat proses pembuatan permen kelapa. Santan tersebut
dicampur gula untuk dibuat permen, dicetak, dipotong kecil-kecil dan dibungkus. Rasanya
manis dan cocok dijadikan oleh oleh.
3.Lagu Tradisonal dan Buah Buahan tropis
Bagi yang ingin merasakan kesederhanaan dengan perpaduan tradisional, jangan lupa kesini bila berada di Ho Chi Minh. Para pengunjung dihibur dengan lagu daerah Vietnam nan merdu sambil dihidangkan dengan buah buah tropis seperti rambutan, sawo, rambutan, lengkeng dan teh hangat. Saya sangat begitu menikmati penampilan sekumpulan wanita bernyanyi dengan menggunakan pakaian tradisional khas Vietnam dengan menyanyikan lagu khas Vietnam dengan suasana yang sederhana "Don ca tai tu" (Musik rakyat Vietnam Selatan) yang dilakukan orang lokal. Selain itu para penyanyi menyanyikan lau "Kalau Kau Suka Hati" meski gak terlalu fasih tapi cukup menghibur. Sangat terasa suasana negara tropis yang eksotis. Saya begitu senang dengan suasana pedesaan Vietnam.
Bagi yang ingin merasakan kesederhanaan dengan perpaduan tradisional, jangan lupa kesini bila berada di Ho Chi Minh. Para pengunjung dihibur dengan lagu daerah Vietnam nan merdu sambil dihidangkan dengan buah buah tropis seperti rambutan, sawo, rambutan, lengkeng dan teh hangat. Saya sangat begitu menikmati penampilan sekumpulan wanita bernyanyi dengan menggunakan pakaian tradisional khas Vietnam dengan menyanyikan lagu khas Vietnam dengan suasana yang sederhana "Don ca tai tu" (Musik rakyat Vietnam Selatan) yang dilakukan orang lokal. Selain itu para penyanyi menyanyikan lau "Kalau Kau Suka Hati" meski gak terlalu fasih tapi cukup menghibur. Sangat terasa suasana negara tropis yang eksotis. Saya begitu senang dengan suasana pedesaan Vietnam.
Delta Mekong
Setelah
menjelajah dan berkeliling kampung saatnya kita bermain sampan. Delta
mekong disebut juga dengan delta sungai sembilan naga. Para pengunjung
mengarungi delta Mekong dengan sebuah perahu kecil. Seperti pulang kampung lah.
Aktivitas berperahu merupakan suatu pengalaman yang mengasikkan. Pemandangan
hutan khas tropis, sungai keruh tapi tidak bau, pemandangan yang kita temui
kali ini. Kapal dikayuh dengan lambat, angin sepoi sepoi menyejukkan dan saya
sangat menikmati pemandangan yang alami. Di Indonesia mungkin ada sungai
semacam ini, tapi belum dikelola kali ya secara professional. Jujur, saya
sendiri sebagai orang Indonesia ini gak pernah naik getek di Indonesia. Turis
kebanyakan bule bule asing, tampak mereka sangat menikmati, di Negara mereka
ini gak ada kali. Para turis asing begitu menikmati perjalanan di sungai, ya
iya lah secara mereka tak pernah merasakan suasana tropis seperti ini.
Pulau Kura-kura
Kemudian kapal berlabuh disebuah pulau. Kali
ini kita makan siang diperkampungan Mekong, menunya khas Vietnam tapi dijamin
halal. Masakannya tidak terlalu berasa, mungkin gak terlalu banyak bumbu ya.
Meski di kampung, restaurant ini ada fasilitas wifi dan ruangan ber AC. Seru uy, walau di kampung tapi fasilitas
setara dengan perkotaan.
Perut kenyang dan saatnya kembali ke kota,
karena pesawat akan dijadwalkan pukul 5 dari Hochimin ke negeri yang tekenal akan candinya. Setelah
tiba di Bandara, imigrasi dan pesawat pun akhirnya terbang. Sepanjang
perjalanan saya penasaran dengan negeri ini. Pesawat kecil dan penumpangnya
mayoritas orang lokal dan bule, membuat saya merasa asing. Biasanya kalau ke
Bangkok, KL atau China masih banyak suara suara bising orang Indonesia.
Sepertinya kali ini cuma kami sekeluarga. Akhirya pesawat mendarat di Ibukota
kamboja, Pnhom phen. Ya sangat jarang kita dengar nama kota ini. Dari atas pesawat
tampak gedung kasino warna warni. Tampak
kota ini cukup berkembang seperti kota Medan lah kira kira. Welcome to Phnom
Penh Internatioanl Airport. Sesampai di Bandara kita disambut dengan bandara
yang sederhana dan bergaya khas kamboja, ornament kayu mendominasi. Seperti Bandara di Jogja
suasananya. Setelah itu kami melaju ke hotel dan check in. Phnom Penh adalah
kota terbesar di Kamboja. Kota ini memiliki penduduk sekitar 1 juta jiwa dengan
luas 262 mi², sementara seluruh penduduk Kamboja
adalah 11,4 juta jiwa. Pernah dikenal
sebagai “Mutiara Asia”, dan dianggap salah satu kota peninggalan Perancis yang
terindah yang pernah dibangun sebagai kota-kota-di Indocina pada tahun 1920. Phnom
Penh City pertama kali dibangun pada abad ke-15 selama (Ponhea Yat) waktu Raja
Preah Srey Soryopor, ketika ia meninggalkan Angkor Palace dan membangun istana
yang baru di Tuol Basan di Srey provinsi Chhor Sar, yang sekarang disebut
kabupaten Srey Santhor, Provinsi Kampong Cham. Sejarah kelam Negara ini yaitu Kota ini jatuh ke Khmer Merah pada
tanggal 17 April 1975. Sebagian besar penduduk, termasuk mereka yang kaya dan
berpendidikan, dievakuasi dari kota dan dipaksa untuk melakukan kerja di
pertanian pedesaan sebagai ”manusia baru“. Setelah itu kami makan malam dan
check in.
Cardamom Hotel And Apartment
Alamat: No 69
Street 174 Sangkat Psa Thmey III, Phnom Penh, Kamboja
Menurut saya hotel ini cukup bagus dan bersih. Kamarnya juga lumayan luas. Lokasinya cukup strategis disekitar café, pub dan mini market.
Hari Keenam (05 Januari 2016)
Independence Monument
Independence Monument
Alamat : Sangkat Boeng Keng Kang Ti Muoy, Phnom Penh, Kamboja
Monument ini dibangun pada tahun 1958 untuk kemerdekaan
Kamboja dari Perancis pada tahun 1953 terletak di jantung ibukota, di
persimpangan Norodom Boulevard dan Sihanouk
Boulevard pusat kota. Ada sebuah taman di Monumen Kemerdekaan dan tampaknya
menjadi tempat yang populer di kalangan penduduk setempat. Desain monument ini
yaitu stupa berbentuk teratai, model monument ini terlihat di adopsi dari kuil
Khmer besar di Angkor Wat.
Royal Palace,
Phnom Penh
Alamat : Samdach Sothearos Blvd (3), Phnom Penh, Kamboja
Tiket :5.000 Riel (US $ 6,25)
Buka : Setiap hari, 7: 30-11: 00 dan 2: 00-5:
00. (Istana alasan ditutup selama acara resmi)
Pagi ini dengan semangat kami akan mengunjungi beberapa tempat menarik disini. Matahari yang lumayan terik yang bakal menghiasi perjalanan hari ini. Kompleks bangunan istana yang berfungsi sebagai kediaman resmi Raja Kamboja dan keluarga kerajaan. Nama lengkap dalam bahasa Khmer adalah Preah Barum Reachea Veang Chaktomuk Serei Mongkol. Dari depan istana tampak tembok tinggi melindungi istana. Tampak kokoh pertahanan istana ini. Setelah mendapat tiket masuk, kami menjelajah istana ini lebih lanjut. Istana ini berfungsi untuk hari ini sebagai rumah Raja Kamboja yaitu Raja Norodom Sihamoni dan mantan Raja Norodom. Para raja Kamboja telah menghuni istana ini sejak dibangun pada tahun 1860-an, dengan pengecualian istana sempat kosong karena keluarga kerajaan pergi mengungsi, mengasingkan diri ketika negara jatuh dalam kekacauan akibat berkuasanya rezim Khmer Merah. Istana utama tampak megah dan unik, perpaduan 2 budaya yaitu Cambodia dan eropa. Wah, perpaduan ya menarik. Istana ini dibangun setelah Raja Norodom memindahkan ibukota kerajaan dari Oudong ke Phnom Penh pada pertengahan abad ke-19. Pada pertengahan 90-an, banyak bangunan Istana dipulihkan dan diperbaharui, beberapa dengan bantuan internasional.
Beberapa bagian
dari Royal Palace
- Preah Thineang Dheva Vinnichay Mohai Moha Prasat atau "Balairung Singgasana" "Singgasana Suci Hakim Agung." Balairung Singgasana adalah tempat di mana pejabat kepercayaan raja, jenderal dan pejabat kerajaan langsung melakukan tugasnya. Kegiatan ini masih dilakukan di tempat ini sampai sekarang, sebagai tempat untuk upacara keagamaan dan kerajaan (seperti upacara penobatan dan pernikahan kerajaan) serta sebagai tempat pertemuan untuk tamu Raja. Bangunan berdenah salib yang dimahkotai dengan tiga menara. Menara pusat setinggi 59 meter dengan puncak menara dimahkotai kepala Brahma bermuka empat berwarna putih. Di dalam balairung singgasana terdapat tiga tahta kerajaan (satu bergaya barat dan dua lainnya bergaya Kamboja tradisional) dan serta patung dada para raja dan ratu Kamboja bersepuh emas, mulai dari pemerintahan Raja Ang Doung hingga kini. Balairung singgasana ini adalah bangunan kedua yangdibangun di tempat ini.
Ruang singgasana pertama dibangun dari kayu pada 1869-1870 atas perintah Raja Norodom. Balai singgasana itu dibongkar pada tahun 1915. Bangunan yang kini ada dibangun pada tahun 1917 dan diresmikan oleh Raja Sisowath pada tahun 1919. Bangunan ini berukuran 30x60 meter. Keindahannya tidak hanya diluar, interior istana juga ga kalah indah. Pengunjung hanya bisa melihat dari teras teras saja. Ketika mengunjungi catatan takhta (Jangkauan Balaing di depan dan Preah Tineang Bossobok lebih tinggi di belakang) dan lukisan dinding langit-langit yang indah dari Reamker. Tampak kemegahan dari langit langit dan lantai. Seperti berada di dalam gedung gedung Eropa. Sekilas kompleks istana ini mirip Grand Palace Bangkok, bedanya kawasan istana lebih kecil dan tidak banyak bangunan yang berlapis emas. Taman taman juga ditata sedemikian rupa mempercantik kawasan istana ini. Membuat teduh dan indah kawasan istana. Lagi dan lagi kebanyaan turisnya bule bule. Mungkin orang orang bule suka ya dengan sejarah dan kerajaan gitu. Tak tampak turis dari Indonesia. Lagi dan lagi saya melihat turis bule yang datang ke tempat ini. Orang Indonesia sukanya hanya shooping hehehe.
- Hor Samrith Phimean Juga dikenal sebagai 'Bronze Palace.' Repositori untuk regalia kerajaan dan atribut. Dibangun pada tahun 1917. Saat ini perumahan tampilan regalia kerajaan dan kostum di lantai dasar.Ruang kostum terdapat 7 baju warna warni. Setiap hari berbeda warna. Selain itu ada baju, mahkota raja. Sangat menarik kita dapat melihat perlengkapan kerajaan secara langsung.
- Preah Thineang Chan Chhaya Bangsal Cahaya Chandra (Bangsal Sinar Rembulan) Bangsal atau pavilium terbuka yang berfungsi sebagai panggung untuk pagelaran tari Khmer klasik di masa lalu dan masa kini. Bangunan ini adalah salah satu bangunan paling terkenal dari istana, karena mudah dilihat dari luar yang dibangun di bagian samping dari dinding istana. Bangsal pagelaran Chan Chhaya memiliki balkon yang digunakan sebagai anjungan kehormatan untuk melihat parade baris-berbaris di sepanjang Bulevar Sothearos di Phnom Penh.
- Silver Pagoda Bangunan utama menyimpan banyak harta pusaka negara Kamboja, seperti patung Buddha berlapis emas dan bertabur permata. Banyak koleksi milik kerajaan. Pusaka yang paling penting adalah arca Buddha berukuran kecil terbuat dari kristal baccarat dari abad ke-17 ("Buddha Zamrud" Kamboja) dan arca Buddha Maitreya berukuran sebesar manusia bertatahkan 9.584 butir intan dan mengenakan regalia kerajaan, keduanya dibuat atas perintah Raja Sisowath. Selama sebelum Khmer Merah, pada pemerintahan Raja Sihanouk, Pagoda Perak adalah dihiasi dengan lebih dari 5.000 keping ubin perak dan beberapa tampilan luarnya direnovasi dengan marmer Italia.
Pengunjung
tidak boleh mengambil gambar didalam kuil ini. Kuil ini termasuk 1001 tempat
yang harus dikunjungi sebelum mati. Oleh sebab itu saya jadi penasaran ke sini.
Sebelum masuk harap lepas alas kaki. Di pintu keluar tampak beberapa pemuda
memainkan alat music tradisional, sekilas mirip musik jawa. Jangan jangan kita
bersaudara kali ya. Sekilas wajah penduduk Indonesia mirip orang Cambodia.
Museum Nasioanal Kamboja
Alamat : Preah Ang Eng St. (13), Phnom Penh, Kamboja
Buka : 08:00 sampai 17:00 setiap hari.
Tiket : $ 5 untuk pengunjung asing, 500 riel
untuk Kamboja.
Museum dengan bata
merah bangunan bergaya Khmer yang dibangun oleh Perancis pada tahun 1917. Museum ini merupakan museum sejarah,
arkeologi, dan budaya terbesar dan paling terkemuka di Kamboja. Museum ini adalah salah satu museum yang memiliki
koleksi seni Khmer
terbesar di dunia, termasuk seni patung, keramik, perunggu, dan benda-benda
etnografi. Koleksi museum mencakup lebih dari 14.000 artefak, mulai dari zaman prasejarah sampai periode setelah Kerajaan Khmer, yang pada puncak kejayaannya, kekuasaannya
membentang dari Thailand, Kamboja, hingga ke Vietnam Selatan. Museum ini bercat merah dengan bangunan corak
Cambodia. Disini banyak koleksi koleksi patung dan poto kuno. Hal ini hampir seperti ruang terbuka koridor lebar dengan
jendela besar. Dan ditengah museum, ada taman taman yang hijau dengan
danau yang indah dengan bunga teratai. Bangunan museum mengelilingi taman ini.
Sangat cantik dan memukau. Banyak aneka koleksi yang bisa kita lihat, tapi saya
hanya melihat beberapa tempat saja disini. Di dalamnya
ada adalah koleksi patung Khmer dari 4 abad ke-14. Koleksi lainnya seperti
relik Buddha dan arca- arca Hindu juga dijadikan sebagai sarana peribadatan oleh
warga sekitar. Rancang bangunan museum diilhami oleh arsitektur kuil Khmer yang
dibangun dalam kurun 1917 dan 1924, museum diresmikan pada tahun 1920 dan
dipugar pada tahun 1968. Museum ini ditutup antara
tahun 1975 dan 1979, tahun-tahun kontrol Khmer Merah dan dibuka kembali pada
tanggal 13 April 1979.
Sisowath Quay
Boulevard tiga
kilometer panjang mencolok, terletak di sepanjang persimpangan Tonle Sap dan
Sungai Mekong. Daerah
ini mungkin
paling ramai, dengan deretan butik, bar, kafe, restoran dan hotel mewah.Sungai
ini tampak keruh dan suasana cukup bersih. Kita bisa melihat bendera bendera
dari seluruh dunia yang memperindah kawasan ini. Tapi sayang suasana
taman-taman dan kawasan disini kurang besih. Saya berharap semoga pemerintah
lebih sadar sedikit mentata tempat ini karena tempat ini begitu banyak di
kunjungi dari turis asing.
Diseberang nya kita dapat melihat rerumputan hijau
dengan burung burung merpati berkeliaran disekeliling taman. Pengunjung dapat
bercengkrama langsung dengan binantang ini lebih dekat. Berlari lari sambil
menikmati suasana indahnya taman. Saya begitu menikmati bercengkrama langsung
dengan burung- burung yang cukup menghibur. Di sisi
barat Sisowath Quay adalah Royal Palace yang masih kediaman raja Kamboja yang dibangun
pada tahun 1866.
Central Market
Buka: 7:00-17:00
Saatnya belanja dengan harga murah tapi
berkualitas. Pasar yang besar dibangun pada tahun 1937
dalam bentuk kubah dengan empat lengan bercabang ke lorong-lorong yang luas
dengan kios-kios yang tak terhitung jumlahnya barang. desain awal dan layout yang dari arsitek Perancis Louis
Chauchon. pekerjaan konstruksi diawasi oleh
arsitek Perancis Jean Desbois dan Wladimir Kandaouroff.Tak ada salahnya
untuk membeli cendera mata dengan harga yang terjnagkau. Pasar ini sangat
lengkap dari baju, gantungan kunci, magnet kulkas, pajangan, aksesoris, songket,
emas dan perak, koin antik dll. Cocok dijadikan oleh oleh buat kelurga. Harus
pandai menawar agak mendapat harga yang pas dan pantas. Mirip mirip di pasar
wat arun lah. Intinya murah murah lah. Bagi penggila belanja silahkan kesini
karena disini lumayan lengkap.
Wat Phnom
Alamat : ផ្លូវវត្តភ្នំ, Phnom Penh, Kamboja
Tiket
:1 US$.
Buka
: 07.00-18.00.
Sebelum pulang, Kami hanya melihat dari luar
saja karena keterbatasan waktu. Cukup indah dan menarik. Dibangun pada 1373, dan berdiri 27 meter (88,5 kaki) di atas
tanah. Ini adalah struktur keagamaan tertinggi
di kota. Legenda menceritakan bahwa seorang janda kaya bernama Penh (sering disebut sebagai Daun Penh - Nenek Penh - di Khmer ) menemukan sebuah pohon Koki besar
di sungai. Di dalam pohon ia menemukan empat
patung perunggu dari Buddha. Penh dibangun sebuah kuil kecil di bukit buatan yang dibuat
oleh orang-orang yang tinggal di desa untuk melindungi patung suci. Akhirnya ini menjadi situs suci dan kudus di mana orang akan
membuat berkat dan berdoa. Pintu masuk utama ke Wat Phnom adalah melalui tangga
timur besar, yang dijaga oleh singa dan naga (ular) langkan. Karena waktu
keberangkatan kami pukul 14:25 dan waktu yang tak memungkinkan, akhrinya kami
bergegas menuju ke stasiun bus.
Bus Phnom Penh ke Siem Riep
Jadwal Bus
: 7:30, 8:30, 12:30, 14:25
Tiket : $ 13.00
|
Kami menggunakan jasa Bus Mekong Ekspress.
Bus nya cukup nyaman, dengan Ac dan toilet. Selain itu ada kue dan air mineral.
Kami memilih jadwal paling sore yaitu 14:25
agar bisa menjelajah kota Phnom Penh selama setengah hari. Waktu tempuh Phnom Phen ke Siem Riep selama
7 jam. Wah, cukup lama ya. Iya sih, tapi demi melihat candi yang fenomenal itu
ga masalah. Para penumpang kebanyakan bule bule eropa,
China dan beberapa orang lokal. Saya merasa berada di negeri antah
berantah. Merasa asing sendiri, hehehe
tapi pengalaman seru yang tak terlupakan. Sepanjang jalan tampak perkampungan
sederhana dengan rumah panggung, ya
mirip di Indonesia lah. Ada yang unik saya melihat ada perkampungan
muslim. Banyak penduduk berkerudung, menggunakan lobe berlalu lalang. Ada juga
masjid loh. Alhamdulillah di Negeri ini masih ada muslim juga. Jalanan juga
tidak mulus dan berdebu. Masih tampak garis kemiskinan di negeri ini. Padahal
negeri ini sudah menjadi destinasi wisata kelas dunia. Sayang sekali ya. Selain
itu keunikan lainnya tampak penduduk lokal menumpang di dalam mobil bak
terbuka, mungkin mereka buruh. Banyak turis bule mengabadikan dan merasakan
keanehan. Setelah itu kami isitrahat di sebuah kota kecil yang sederhana mirip
balige lah. Saya ngobrol ngobrol singkat dengan turis bule yang sudah
menjelajah beberapa Negara di dunia. Beruntung sekali dia. Ia mengatakan suka
memanjat gunung dan diving. Selain itu ia juga memarah turis asing yang
membuang sampah sembarangan. Tampak begitu pecinta alam dan peduli lingkungan. Setelah
itu bus berangkat, dan tepat jam 9 kami tiba di negeri Angkor wat. Stasiun bus tampak sederhana, kami dijemput
guide untuk makan malam dan check in.
The Villa Sok San Square
Alamat: Sok San
Rd, Krong Siem Reap, Kamboja
Malam ini kami menginap di dekat kawasan
night life nya kota ini yaitu pub street. Cukup direkomendasi, hotel ini nuansa
tradisional mirip mirip di Bali lah dan hotelnya bersih. Dengan ornament
ornament kayu memperkuat nuansa tradisional. Selain itu ada kolam renang juga
loh.
Pub street
Letaknya tak jauh dari hotel kami pun tak
sabar untuk melihat kehidupan malam disini. Sekilas mirip di Bangla road. Tapi minus penari penari dan wanita malam ya. Anda
dapat memilih tempat untuk untuk bersenang-senang.
Disini banyak café, bar, resto yang tersedia. Musik dari masing masing
café saling bersahutan. Seru lah, terasa sekali dunia parawisatanya. Berjalan
jalan disekitar sambil melihat bule bule sedang berpesta, cukup menarik. Kamu
juga keliling kota dengan tuk tuk. Kota ini tampak tenang dan damai. Seperi
Phuket lah. Lampu lampu juga memperindah sudut sudut kota. Saya suka sekali
suasana kota ini saya merasakan kental akan parwisata. Sebelum balik ke hotel, kami memutuskan untuk
berkeling kota dengan menaiki tuk-tuk. Setelah tawar menawar kami pun menaiki
tuk-tuk. Suasana kota yang sederhana tapi penuh dengan lampu-lampu yang indah
menghiasi kota ini, cukup indah. Saya tak menyangka ternyata kota ini bagus
loh, tak seperti yang saya kira. Malam yang indah dengan sejenak menikmati
keindahan kota ini, sungguh mengesanakan. Setelah 30 menit akhirnya kami tiba
di hotel untuk beristirahat.
Hari Ketujuh (06 Januari 2016)
Orang orang mungkin heran, ngapain jauh jauh
sampai ke Cambodia segala untuk melihat candi, di Indonedia kan juga ada? Iya
sih tapi Angkor Wat dan Angkor Thom ini tak sama dengan Borobudur atau
Prambanan, masing masing candi itu memiliki karakter, keunikan dan keindahan
masing masing. Tapi kalau soal besar dan luasnya, candi ini paling juaranya.
Berjalan setengah hari berwisata cukup gempor lah. Tapi plusnya disini gak
banyak pedagang yang menyemak kawasan candi. Salut deh dengan parawisata. Angkor adalah salah satu situs arkeologi yang paling penting
di Asia Tenggara. Membentang di atas sekitar 400
km2, termasuk daerah hutan, Angkor Archaeological Park berisi sisa-sisa megah
dari ibukota yang berbeda dari kerajaan Khmer, dari 9 ke abad ke-15. Mereka termasuk Kuil terkenal Angkor Wat dan, di Angkor Thom,
Candi Bayon dengan dekorasi patung yang tak terhitung jumlahnya. UNESCO telah menetapkan program luas untuk menjaga situs
simbolik ini dan sekitarnya. Hari ini kami Sang guide menjelaskan
sejarah tentang Angkor Wat dan Angkor Thom berbahsa inggris. Cuma mengerti lah, ada
beberapa kata yang saya ga tau artinya. Maklum lah, Bahasa Inggris saya tidak
terlalu bagus. Para guide disini pakai
seragam berwarna krem. Tiketnya tidaklah murah. Bagi saya cukup pantas karena
tempat ini sebagai warisan dunia yang satu ini. Saya seperti merasa
berpetualang di hutan tropis. Karena seluruh candi ini berada di tengah hutan
hijau nan lebat. Untuk menjelajah nya harus menggunakan kenderaan mobil atau
tuk tuk.
Angkor Complex
Tiket : Paket 1 hari USD 20 , Paket 3 Hari
USD 40, Paket 7 hari USD 60
Buka :
5:00-18:00
Angkor thom
Panas matahari yang cukup terik, membuat kami
tetap semangat untuk menjelajahi candi ini. Pintu masuk kita disambut patung
patung Budha. Sangat indah dan bersejarah. Pintu masuk saja bagus, gimana
dalamnya ya? Angkor Thom merupakan reruntuhan kompleks ibu kota kerajaan Khmer kuno di Kamboja. Angkor Thom melingkupi bagian
tengah kompleks kota kuno Angkor. Ibu kota ini didirikan oleh raja Jayawarman VII dan mencakup kawasan seluas 9 km².
Reruntuhan di dalam kompleks kota ini antara lain berbagai candi- candi
dan istana-istana, serta terdapat arca-arca yang besar. Candi ini beridiri
sangat megah dan menarik. Angkor Thom adalah kota
hampir persegi yang dikelilingi oleh tembok tinggi 8 meter yang sedikit lebih
dari 12 kilometer panjang dengan lima gerbang gapura mengesankan menyediakan
akses ke kota. Begitu maju peradaban manusia kuno zaman dulu. Saya merasa berada kembali di zaman berbeda.
Bangunan tampak masih terjaga. Bangunan-bangunan dalam kota Angkor Thom
dibangun dalam langgam (gaya arsitektur) Bayon. Langgam ini memiliki ciri
bangunan berskala besar, banyak menggunakan batu laterit, dan pembangunan
menara yang berukir wajah-wajah berukuran besar di setiap gerbang masuk kota.
Keunikan dari candi ini terdapat patung budha tersenyum Seperti menyambut para
pengunjung datang. Bagi pecinta sejarah seperti bule bule ini merupakan hal
yang sangat menarik. Bule- bule begitu antusias melihat keindahan candi ini.
Lagi dan lagi tak ada turis dari Indonesia, tak masalah lah. Saya begitu
menikmati perjalanan di candi yang cukup menarik.
Tha Prohm
Untuk menuju Tha Prohm kita harus berjalan
menapaki jalan berdebu. Dengan semangat kami tak sabar untuk melihat tempat
yang tak asing lagi bagi yang tau tentang angleina jolie. Kami pun berjalan
untuk menuju tempat ini dengan terik matahari yang cukup terik, tapi kami tak
pantang menyerah. Walau panas dan sedikit berdebu kami tetap semangat. Candi dengan gaya Bayon kurun akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13. Nama asli
candi ini adalah Rajawihara. Candi ini dibangun oleh Raja Khmer Jayawarman VII sebagai wisahara dan universitas beraliran Buddha Mahayana. Ta Prohm tidak dipugar dan dibiarkan dalam
kondisi asal sebagaimana ditemukan. Sehingga menimbulkan efek fotogenik dan dramatis
dengan suasana hutan rimba liar dan lilitan akar pohon besar yang memeluk tubuh
candi menimbulkan efek mencekam. Dinding, atap, ruang
dan halaman telah cukup diperbaiki untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut,
dan ruang dalam telah dibersihkan dari semak-semak dan semak tebal.
Sebagian besar telah diserahkan kepada cengkerama
hutan hidup dan interaksi yang dinamis antara alam dan seni buatan manusia, merasa
sedikit seperti Indiana Jones atau Lara Croft (yang difilmkan di sini).
Keunikan
dari candi ini adanya pohon pohon merambat di candi. Sangat eksotis dan
menarik. Seperti berada di tengah hutan tropis dengan candi candi nya. Tempat
ini tempat set film Tomb Raider pada
tahun 2000-an. Berkat film ini
candi ini menjadi top dan terkenal. Banyak para pengunjung mengabadikan diri di
tempat lokasi tempat shooting angleina jolie.
Saya merasa seperti beraada di set film itu. Intinya candi ini sangat
unik dan pengalaman yang tak terlupakan. Ta Prohm telah masuk ke dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1992. Kompleks termasuk 260 patung-patung dewa, 39 menara dengan
puncak dan 566 kelompok perumahaan.
Angkor Wat
Angkor Wat berarti "Kuil Kota", monumen terbesar dan terbaik dari kelompok Angkor. Merupakan
sebuah karya arsitektur dengan komposisi, keseimbangan, proporsi sehingga
menjadikannya salah satu monumen terbaik di dunia. Candi ini terbesar di
dunia dan termasuk 20 besar keajaiban dunia dan 1992 Angkor Wat masuk dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Kuil ini dibangun oleh Raja Suryawarman II pada pertengahan abad ke 12. Pembangunan kuil
Angkor Wat memakan waktu selama 30 tahun. Dipersembahkan untuk memuliakan
Wishnu, candi ini dibangun sebagai candi agung negara milik raja sekaligus
sebagai ibu kota. Angkor Wat terletak di dataran Angkor yang juga dipenuhi
bangunan kuil yang indah, tetapi Angkor Wat merupakan kuil yang paling terkenal
di dataran Angkor. Raja Suryawarman II memerintahkan pembangunan Angkor Wat
menurut kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia
dan merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu
Angkor Wat telah dialihfungsikan menjadi kuil Buddha dan dipelihara serta
digunakan secara terus menerus ketika agama Buddha menggantikan agama Hindu di
Angkor pada abad ke-13.
Candi indah sangat indah dan megah, dengan ukiran
ukiran penuh cerita. Setelah berjalan lumayan jauh saya tak menyangka bisa
melihat tempat ini, wow keren sekali. Saya sangat terkesima dengan kemajuan
manusia di zaman dulu mendirikan candi seindah dan sebesar itu. Betapa makmur
dan berjayalah negeri ini. Bangunan masih gagah dan kokoh berdiri. Walau masih
ada perbaikan, tapi tidak mengurangi keunikan candi ini. Saya merasa beruntung bisa menyaksikan
kembali bangunan tua yang bersejarah. Para turis asing begitu antusias melihat
seacra mendetail candi ini.
Angkor Wat adalah contoh utama gaya klasik arsitektur Khmer. Arsitek Khmer pada abad ke-12 telah memiliki
keahlian dan kepercayaan diri dalam menggunakan batu pasir (bukan batu bata atau laterit) sebagai material pembangunan utama. Sebagian besar
kawasan yang terlihat menggunakan blok batu pasir, sementara laterit digunakan
untuk dinding luar dan untuk bagian struktural tersembunyi. Bahan perekat yang
digunakan untuk menggabungkan blok batu tersebut belum teridentifikasi,
meskipun diperkirakan mengandung resin atau kalsium hidroksida alami. Senyawa
di Angkor Wat meliputi area seluas 1.500 dengan 1.300 m (4.920 oleh 4.265 ft)
dan dikelilingi oleh parit luas 180 m (590 kaki) lebar. Dinding luar, yang
berukuran 1024 x 802 m dan ketinggian 4,5 m, dikelilingi oleh halaman terbuka
sepanjang 30 m. Dekorasi Angkor Wat yang sebagian besar berupa relief rendah, termahsyur keindahannya secara luas karena
begitu padu dengan arsitektur bangunan. Dinding bagian dalam pada galeri luar
menampilkan berbagai adegan berskala besar terutama gambaran bagian-bagian dari
epik Hindu Ramayana dan Mahabrta. Gerbang pintu masuk yang
sangat besar berbentuk seperti ular raksasa yang diyakini untuk mewakili
lambang kesuburan kosmik.
Bagi saya keunikan candi ini adalah melihat adanya
danau didepan candi dan bayangan candi terpantul. Danau yang cukup luas ini memperindah
suasana kompleks candi terbesar didunia ini. Tampak kemegahan candi ini dari
kejauhan. Meskipun ditemani terik matahari saya tetap menikmati candi dari
kejauhan, spot terindah lah bila berada disini, pokoknya top lah.
Setelah puas berwisata candi kami pun
bergegas ke Bandara. Bandarnya minimalis bercampur budaya Cambodia dan cukup
modern. Intinya Saya merasa beruntung dan tidak menyesal bisa mengunjungi Cambodia, kota candi Angkor wat Angkor thom,
Halong bay salah satu keajaiban dunia versi alam, Ho chi minh dan Hanoi dengan
bangunan tua bersejarah serta Phnom phen dengan istana. Semua tempat mempunyai
keunikan dan keindahan masing masing. Selamat tinggal Cambodia dan Vietnam. Trip dua negara yang dianugrahkan 2 keajaiban dunia.
SELESAI