Banda Aceh- Sabang- Tapak Tuan
Kota Serambi Mekkah
01-06 Agustus 2014
Haloo,
pada kesempatan liburan lebaran, saya beserta keluarga besar menyempatkan untuk
mengunjungi Aceh dengan sebutan serambi Mekkah, yang letaknya tak begitu jauh
dari Medan. Letak Aceh adalah di bagian barat dari Indonesia. Perjalanan dengan
menggunakan jalur darat tapi kebetulan dengan rombongan dengan keluarga besar
jadi terasa lengkap kebersamaan. Provinsi Aceh terkenal akan wisata laut,
religi dan tsunami nya. Pastinya bakal banyak pengalaman dan kesan yang seru,
lets go.
Hari Pertama
Perjalanan
dari Medan menuju Aceh dengan menggunakan jalur darat memakan waktu kurang
lebih 14 jam, wah dipikir-pikir jauh, walau jauh tapi kita harus tetap
semangat dan pastinya gak bakal bosan deh, karena kita bisa melihat kota, melewati
jalan yang mulus, diiringan dengan lagu nostalgia, lagu hits sampai lagu entah
berantah. Nikmati perjalanan panjang ini
agar kita tak merasa lelah dan pastinya gak sabar menikmati kuliner yang
bakal membuat kita penasaran karena first time untuk mengunjungi Aceh.
Hari
Kedua
Morning,
kita tiba di Aceh pada pagi hari ketika waktu subuh tiba. Dahulu pada 1959-2001
propinsi ini dikenal sebagai Daerah Istimewa Aceh yang letaknya
diujung Pulau Sumatera. Aceh adalah tempat pertama masuknya agama Islam di
Indonesia dan sebagai tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di Indonesia,
yaitu Peurelak dan Pasai. Oke, setelah tiba di pagi seperti ini alhasil hanya
bisa menunggu pagi agar dapat check in di Grand Nanggroe Hotel hehehe, oh ya
hotelnya lumayan bersih, terletak tak jauh dari kota hmmm lumayan deh, syukurnya
kira kira jam 10 bisa masuk kamar, istirahat sejenak dulu yang mana hotelnya
telah dipesan sejak awal, maklum ini lebaran harus pesan lebih awal agar
kita bisa merasa nyaman bila berlibur.
Grand
Nanggroe Hotel
Alamat:
Jl. T Imuem Lueng Bata, Aceh
Setelah
memulihkan tenaga, berenang sejenak di siang yang tak begitu terik, dan perut
terasa lapar, kami memutuskan makan siang yang letaknya tak begitu jauh dari
hotel yaitu Rumah Makan Khas Aceh Rayeuk
yeahhh makananya terasa lezat apalagi ayam tangkap wow maknyoss.
Rumah Makan Khas Aceh
Rayeuk
Alamat: Jl. Teungku Imum
Leung Bata No.33, Lamseupeung, Baiturrahman, Kota Banda Aceh
Kapal
PLTU Apung
Alamat: Punge Blang Cut, Jaya Baru, Aceh
Buka: Setiap hari 09:00 AM-12:00 PM
dan 02:00 PM- 05:30 PM
Jumat 02:00 PM- 05:00 PM
Harga Tiket: Rp 2.000
Kalau
berkunjung ke Aceh, banyak sekali tempat wisata yang berhubungan dengan Tsunami,
hal ini membuat saya penasaran. Setelah melihat dari om google yang baik hati
kita dapat melihat tempat wisata yang menarik di Aceh. Selesai makan siang,
kami memutuskan untuk mencari tempat wisata yang harus dikunjungi yaitu Kapal
Pltu Apung. Kapal ini memiliki berat 2.600 ton dengan panjang 63 meter
dan luas 1.900 M2. Suasana disini sangat rame, tapi dibalik semua ini banyak
kisah pilu dan sangat sedih kita flashback akan kejadian tsunami, kita berharap
semoga mereka yang telah berpulang mendapatkan tempat yang layak di Sisi Tuhan,
Amin. Di sekitar kapal telah dibangun
taman edukasi yang dilengkapi informasi dan foto mengenai Tsunami Aceh 2004. Di
sini kita melihat kapal di bagian atas dengan menaiki anak tangga, suasana
disini cukup jelas terlihat sekitar kota Aceh, angin yang berhembus menghiasi
langkah kami mengelilingi bagian kapal, walaupun kapal yang terlihat ada yang
berkarat, tapi tempat ini sebagai saksi bisu, sedih sekali ya .
Kapal PLTU Apung
Rumah
Di Atas Kapal /Kapal Apung Lampulo
Alamat : jalan
tanjung, kampung Lampulo, kecamatan Kuta Alam,
Harga Tiket : RP 20.000
Tempat
ini juga menjadi saksi bisu akan kejadian Tsunami. Kapal nelayan memiliki
panjang 18 meter tersebut terseret hingga tiga kilometer dan nyangkut di rumah seorang penduduk, sedihnya bila
kita melihat tayangan televise ketika tsunami itu terjadi. Jika tidak puas
melihat kapal Lampulo ini dari bawah, maka dapat melihat kondisi kapal dari
atas dengan menaikki tangga yang sudah dibuat oleh pemerint. Tak banyak waktu
yang kami lakukan, karena hari semakin sore, sekedar duduk di kala sore, dan
kami pun bergegas untuk meniggalkan tempat ini.
Kapal Apung Lampulo
Masjid Baiturrahim Ulee
Lheue
Alamat
: Ulee Lheue
Sore
ini, kami mau mengunjungi masjid yang menjadi saksi bisu kejadian Tsunami.
Ketika bencana tsunami itu terjadi, masjid ini tetap kokoh berdiri di tengah
hamparan puing bangunan sekitarnya yang telah hancur. Hanya sebagian kecil
bagian bangunan yang mengalami kerusakan. Masjid Baiturrahim adalah
salah satu masjid bersejarah di provinsi Aceh, Indonesia yang merupakan
peninggalan Sultan Aceh pada abad ke 17.
Hari
Ketiga
Selamat
pagi, Perjalanan masih belum usai. Pagi ini kami mau berwisata pantai, tapi pantainya bukan terletak di kota Aceh,
tapi kita mau berpantai ria ke Kota Sabang, welcome Paradise. Setelah sarapan,
dan check out kami memutuskan menuju pelabuhan, syukurnya tiket kapal sudah
ditangan hehehe maklum ini lebaran cuy, pesan harus 1 hari sebelumnya banyak wisatawan yang bakal menghabiskan waktu untuk menikmati surga ala Pantai, mari kita naik kapal.
Pelabuhan Ulee Lheue
Jl. Pelabuhan Ulee Lheue, Ulee Lheue, Meuraxa, Kota
Banda Aceh
Jadwal Dari
Pelabuhan Ulee Lhee, Banda Aceh:
- KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 14.00. WIB | Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 10.30. WIB dan Pukul 16.30 WIB
- Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 09.30. WIB
- Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
Kapal
dari Aceh menuju Sabang dipadati dengan penumpang, so kita bisa menikmati pagi
and don’t forget duduk di bagian kabin luar bisa menikmati sepoi-sepoi angin
pantai dan sinar matahari yang hangat yang bakal menemai perjalanan yang tak
begitu jauh, hanya 1 jam saja. Setelah tiba di Pelabuhan Sabang. Kami bergegas
meninggalkan kapal dan mengangkat koper.Welcome to Sabang saatnya kita explore
pantai yang indah.
Jadwal Dari Pelabuhan Balohan Sabang:
- Kapal lambat/roro – KMP BRR: Senin, Selasa, Kamis, Jum’at (1 x sehari) Pukul: 08.00. WIB | Rabu, Sabtu, Minggu (2 x sehari) Pukul: 08.00. WIB dan Pukul 14.00 WIB
- Kapal Cepat Pulo Rondo: Setiap hari Pukul: 16.00. WIB
- Kapal Cepat Express Bahari: Setiap hari Pukul: 08.00. WIB
Tarif Kapal Aceh –
Sabang | Sabang – Aceh:
- Tarif Kapal Cepat Pulo Rondo : Ekonomi Dewasa Rp 60.000 | Bisnis Dewasa Rp 75.000 | VIP Dewasa Rp 85.000
- Tarif Kapal Cepat Express Bahari : Ekonomi Dewasa Rp 55.000 | Eksekutif Dewasa Rp 65.000 | VIP Dewasa Rp 85.000
- Tarif Kapal KMP BRR: Ekonomi dewasa: Rp 11.500, anak-anak: Rp 18.500 | Bisnis dewasa : : Rp 27.500, anak-anak : Rp 20.500 | Eksekutif dewasa : Rp 36.500, anak-anak :Rp 26.500.
- Tarif Kendaraan naik Kapal KMP BRR: Sepeda : Rp 8.500 | Sepeda Motor : Rp 21.000 | Sepeda Motor Roda Tiga : Rp 73.000 | Mobil : Rp 155.000
- Khusus untuk roda empat harus lebih cepat tiba di pelabuhan sebab tempat terbatas dan berlaku sistem antrian
Bagi yang ingin ke Sabang, kita perlu rental
mobi, sepeda motor atau menggunaka becak, jadi banyak kok pilihan yang mana
disukai, asalkan sesuai dengan budget. Kemarin kami rental mobil dengan
supir dan pastinya dengan bensin
berkisar RP 550.000/ mobil innova. Sabang adalah salah satu kota di Aceh, ujung
barat Indonesia yang berupa kepulauan di seberang utara pulau Sumatera, dengan
Pulau Weh sebagai pulau terbesar. Sabang disebut juga Pulau Weh. Pulau Weh berasal dari kata dalam bahasa Aceh,
Weh yang artinya pindah, menurut sejarah yang beredar Pulau Weh pada mulanya
merupakan satu kesatuan dengan Pulau Sumatera, karena sesuatu hal akhirnya
Pulau Weh, me-weh-kan diri ke posisinya yang sekarang.
Tugu 0
Kilo Meter
Perjalanan
kali ini dengan semangat yang membara, kami menuju tempat yang kudu kemari bila ke Sabang. Disini kita hanya bisa melihat tugus 0 kilometer. Tugu
Kilometer Nol adalah sebuah bangunan setinggi 22,5 dan terdapat prasasti
peresmian tugu pada 9 September 1997 yang ditandatangani Wakil Presiden Try
Sutrisno. Tak banyak hal yang menarik bisa kita lakukan. Tugu Nol Kilometer di
Sabang memiliki kembarannya yaitu di Merauke, tepatnya di Distrik Sota,
Kabupaten Merauke. Ok next ke tempat menarik lainnya.
White
Sand Beach
Sinar
matahari, pasir yang putih, pantai yang biru dan bersih yang bakal kita nikmati
bila kita berkunjung ke pantai ini, wihhhh serasa di negeri gajah putih ya
hehehe. Pantai ini begitu indah dengan angin berhembus, sungguh indah terasa
karena tak begitu banyak pengunjung, hanya kami saja disini jadi dapat
menikmati keindahan pantai ini tanpa ada keramaian dan hiruk pikuk yang
mengganggu ketenangan, yang kurang adalah gitar dengan lagu ala ala pantai. Sehingga menambah keindahan ala Hawai, menghanyal tingkat dewa hehehe no
problem deh. Nikmati saja pantai yang indah ini dengan berlarian dan berkejaran
dengan ombak.
Pantai
Anoi Itam
Alamat
: desa Anoi itam, kota Sabang
Pantai
ini memiliki pasir yang jauh dari kata pasir putih. Nama pantai ini berasal
dari kata Anoi artinya nama sebuah desa di pantai itu dan Itam artinya Hitam. Pasir
Pantai Anoi Itam konon memiliki berat jenis yang berbeda dengan pasir hitam di
pantai-pantai lainnya. Beratnya kurang lebih tiga kali lipat berat pasir hitam
pada umumnya. Hal ini Sebenarnya malas juga bermain pasir dan pantai, karena
baru dari pantai tadi membuat kita hanya menikmati pantai ini dari kejauhan
saja heheheh. Pantai ini memiliki pasir yang berwarna kecoklatan, semacam ada
sedikit menarik dan pastinya unik dan jangan lupa menikmati pantai ini sambil
meminum rujak seger sekali, menambah kesegaran.
Pantai Anoi Itam
Benteng
Jepang
Alamat:
Anoi Itam, Sukajaya, Kota Sabang, Aceh
Bagi
yang suka sejarah gitu, maklum bagi yang ingin menambah wawasan, jangan lupa
kemari. Disini dengan sedikit berjalanan lumayan menguras energy, kita
mendapatkan suasana yang begitu indah. Benteng Jepang memiliki sejarah.
Beberapa bunker tersebut memiliki terowongan bawah tanah menuju ke Bukit Layang
yang menjadi pusat komando pasukan Jepang.
Dengan perjalanan yang lumayan, tapi sebanding deh dengan view dan
terdapat sisa-sisa bunker ini sampai sekarang bakal kita saksikan bila
berkunjung kesini, so mari kita jelajah sejarah di sini. Terdapat seperti
perbukitan dengan pemandangan pantai dari atas bukit, kita dapat melihat keindahan pantai dari sisi yang
berbeda dengan perpaduan semacam bangunanan bersejarah yang terletak di sana.
Benteng Jepang
Pantai
Sumur Tiga
Alamat: Iem Meulee, Aceh,
Indonesia
Pantai
ini juga gak kalah keren, pantai yang indah yang letaknya tak begitu jauh dari
kota. Disini kita bisa mencuci muka dengan menggunakan air sumur, kita
nikamti saja kesegaran airnya, katanya bikin awet muda hahaha, ehhh masih mudah
kok, yang namanya wisatawan pasti penasaran apa sumur tiga? Yah disana terdapat
sumur sebanyak 3 tempat, tapi pada kesempatan itu kami hanya mengunjungi 1
sumur. Sumur tersebut memiliki air tawar. Ketiga sumur tersebut sudah ada sejak
zaman Belanda. Ketiga sumur ini cukup unik, karena airnya tawar, meskipun jarak
sumur dari laut hanya sekitar 15 meter. Sehingga ketiga sumur inilah yang
menjadi ikon di pantai ini. Tak perlu ada ribet mikirin ini itu mari kita ke
pantai ini dengan segala keunikan yang ada. Setelah puas kami bergegas menuju
hotel untuk beristirahat di Hotel Nagoya. Letaknya dikota dan bersih.
Pantai Sumur Tiga
Nagoya
Inn Hotel
Alamat:
Jln. Cut Meutia No.34, Kota Atas, Aceh,
Indonesia
Hari
Keempat
Selamat
pagi, dengan semangat pagi kita mau kemana? Yeahhh kita mau pergi ke pantai
lagi, yang pastinya lebih seru donk.
Pantai
Iboih
Alamat
:Desa Iboih, Km 23 dari Kota Sabang menuju Kilo Meter 0
Pagi
yang cerah. Jika Ingin ke rubiah kita harus kesini. Karena pelabuhannya tepat
berada di pantai Iboih atau yang sering disebut dengan Teupin Layeu. Banyak
aktivitas yang dilakukan disini. Bagi yang ingin berenang, snorkeling juga bisa.
Banyak kok penginapan dengan bervariasi harga tersedia, tinggal pilih. Tapi
pada kesempatan ini, kami hanya sebentar disini, kemudian langsung menuju Pulau
Rubiah.
Pulau
Rubiah
Harga
tiket : glass bottom boat dengan biaya Rp 300.000,- untuk sekali jalan (10-12
orang)
Dengan menggunkan kapal yang bisa diisi dengan 12
penumpang, kita bisa menuju pulau ini, Pemandangan
yang indah dengan air yang jernih menemani langkah kita bila berkunjung ke
pantai ini, sebelum kesana kita dibawa untuk melihat keindahan batu karang
dengan menggunakan glass bottom boat yang memiliki semacam kaca trasnparan yang
dapat melihat sedikit dasar laut, wih seru juga loh. Karena disini pengunjung
dapat melihat keindahan beberapa karang yang lumayan indah yang bakal kita saksikan bila menggunakan
kapal semacam ini, mari kita menikmati karang didasar laut dengan angin yang
berhembus menambah keindahan di pagi yang cerah hmmm. Setelah 1 jam kami tiba
juga di pulau Rubiah yeahhhh mari kita cabut. Pulau Rubiah diperkirakan
hanya sekitar 2600-an hektar. Pulau ini tidak berpenghuni. Nama Pulau Rubiah menurut
ceritanya, ada seorang suami istri yang hidup tentram di Pulau Weh. Suaminya
bernama Iboih, dan istrinya bernama Rubiah. Mereka hidup rukun di Pulau Weh.
Pada akhirnya Ibu Rubiah memelihara seekor anjing untuk menemaninya. Ternyata,
Pak Iboih tidak setuju kalo Ibu Rubiah memelihara anjing. Maka, terjadilah
pertengkaran. Pak Iboih mengusir Ibu Rubiah dari rumahnya dan mengucilkannya ke
pulau lain yaitu sebuah pulau bernama Pulau Rubiah. Baiklah, disini kita bisa
sekedar berenang, snorkeling dengan melihat kecantikan ikan-ikan yang indah sambil
bersantai ria. Kali ini kami menikmati keindahan dengan snorkeling. nda akan
menemui berbagai macam spesies ikan tropis seperti angel fish, gigantic
clams, school of parrot fish, lion fish dan sebagainya. Terdapat juga
berbagai jenis terumbu karang. Begitu indah terasa ,sehingga kami tak mengingat
waktu, karena begitu menikmati dan keasikan berenang dan snorkeling yeahhhh.
Tak terasa kami hampir 3 jam berpanas ria dan menghitam kulit, no problem yang
pentig kita happy. Siang menjelang sore ini kami begitu selesai meninggalkan
pulau ini dan menuju hotel.
Sabang
Hill
Alamat:
JL. Cut Ali
Tempat
ini semacam hotel yang terletak dibagian atas, disini kita dapat melihat pantai
dari atas, lumayan indah kala itu sore matahari begitu indah menemani kami di
sini, nikmati pemandangan dan sunset yang menawan
dan mengesankan, selamat sore paradise.
Taman Wisata Kuliner Sabang
Disini
kita mau isi bensin hehehe bukan maksudnya isi perut yang sudah lapar. Banyak
pilihan menu yang tersedia, yang penting seafood yang seger dan lezat. Sore
menjelang malam kami habiskan waktu disini sambil bersantap malam, pengalaman
yang menyenangkan karena dapat melihat pantai dipinggir tempat makan ini,
sehingga pengunjung dapat mengusir kebosanan bila menunggu pesanan. Setelah
puas mengisi perut, kami menuju hotel.
Hari
Kelima
Selamat
pagi, hari ini kami bakal meninggalkan kota Sabang ini, kapal kami tumpangi
yang akan sesuai dengan tiket yang tertera berangkat pada pagi ini, membuat kami bergegas meninggalkan kota
Sabang ini, bye Sabang. Kapal kami pun meninggalkan kota ini, matahari belum
begitu bersinar mengiringi langkah kami ketika menikmati kapal dengan duduk di
bagian luar kapal hmmmm. Tak terasa kami sudah tiba di kota Aceh, kali ini kami
bakal mengunjungi temapat yang menarik lainnya, mari kita cabut.
Pantai
Lampuuk
Alamat
: wilayah Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar
Pantai Lampuuk
Museum Tsunami
Alamat: Jl.
Sultan Iskandar Muda, Sukaramai
Harga
Tiket : Gratis
Buka: Selasa – Kamis & Sabtu –
Minggu ( 09.00 AM – 12.00 AM, 14.00 PM – 16.30 PM)
Jumat 09.00 AM – 11.30 AM , 14.30 PM – 16.30
PM)
Tempat
ini juara deh, jika ke Aceh mesti kemari. Museum mulai dibangun pada 2007
dan diresmikan pada tahun 23 februari
2008 oleh Presiden SBY. Tempat ini memiliki kreasi yang keren sekali, karena di pintu masuk kita
begitu terasa sedih bercampur haru seperti merasakan suasana kegelapan dengan
terdengar suara-suara sayup, yang
menggambarkan suasana kala tsunami. Disini melihat dinding tercantum nama-nama
korban tsunami Aceh pada tahun
2004. Selanjuntnnya kita dapat melihat informasi dan video ketika tsunami
dengan media video. Setelah puas melihat replica, lukisan yang menempel di
sini, terdapat ruangan semacam mini studio bioskop yang harus kita saksikan karena kita dapat melihat pemutaran vidio pendek yang menggambarkan suasana ketika tsunami,
seolah-olah kita merasa berada disana. Banyak pengunjung meneteskan air mata,
merasa tertegun serta merenungkan karena begitu banyak kesalahan dan dosa yang
telah diperbuat, hmm sedih rasanya guys. Setelah menonton itu kita dapat
melihat aneka bentuk pahatan yang menggambarkan kapal dan sebagiannya, yang penting
tanpa mengeluarkan biaya, kita bisa melihat sekilas bagian dari tsunami.
Museum Tsunami Aceh
Mesjid
Raya Baiturrahman
Alamat: Jl. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh
Ketika
di pintu masuk saja ke masjid yang telah menjadi ikon Aceh kita sudah merasa kalau mesjid ini begitu indah.
Masjid ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612. Bangunan utama
masjid berwarna putih dengan kubah hitam besar dikelilingi oleh tujuh menara.
Kesan megah semakin terasa dengan adanya kolam besar dan pancuran air di bagian
depan. Pada sore ini kami menunaikan sholat adzar disini. Suasana yang kental
akan religi terasa disini. Banyak pengujung datang di sore itu. Kami begitu
takjub melihat keindahan bangunan mesjid ini. Masjid yang mengingatkan pada Taj
Mahal di India juga merasa seperti di
negeri Arab mengingat dari lantai marmar yang ada di mesjid ini, sungguh wisata
dengan perpaduan agama yang menarik. Kami menikmati sore hingga menunggu sholat
magrib disini. Tak terasa selesai sholat, kami bergegas meninggalkan kota Aceh.
Mesjid
Raya Baiturrahman
Hari Keenam
Kota
Tapak Tuan (Aceh Selatan)
Setelah
perjalanan melalahkan tadi malam, akhirta tiba juga Kota Tapaktuan yang
terletak di Kabupaten Aceh Selatan ini mempunyai luas 92,68 kilometer persegi.
Kota Naga berasal dari sebuah legenda Putri Naga dan Tuan Tapa. Pagi ini kami bangun kesiangan. Wajar
saja perjalanan yang begitu melelahkan membuat kami enggan beranjak dari hotel.
Metro Hotel
Alamat : JL. Mayor Jenderal Teuku Ben Mahmud
Pagi
menjelang siang kami masih di Aceh selatan dikenal dengan sebutan
Kota Naga. Dengan
semangat, kami menuju wisata yang penuh dengan Tanya.
Wisata
Tapak Tuan Tapa
Setelah tiba,
kami dengan semangat ingin melihat jejak kaki yang begitu penasaran yang teramat,
maklum saja cerita dan legenda yang begitu terkenal.Tapak Tuan berasal dari dua
suku kata tapak dan tuan. Penamaan itu tidak terlepas dari legenda Tuan Tapa
dan keberadaan tapak kaki raksasa. Dengan berjalan yang lumayan curam dengan
semangat tanpa pernah ada kata lelah hahaha untuk melihat langsung bagaimana
bentuknya? Matahari lumayan terik menemani kami. Setelah tiba begitu takjub
yang bisa kita ucapkan saat itu adalah begitu indah pemandangan wihhh.
Pemandangan dengan menghadap ke laut menambah keindahan. Ukuran jejak kaki
tersebut adalah 3 x 1,5 meter. Jejak kaki yang sebelah kanan, berada di pinggir
laut diatas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki sebelah kiri berada di dalam kota
di atas tanah. Antara jejak satu dan yang satunya lagi lebih kurang berjarak
500 meter. Setelah melepas lelah sambil duduk sejenak, kami meninggalkan tempat
ini.
Tapak Tuan Tapa
SELESAI